38 research outputs found

    PEMANFAATAN BUAH MAJA DAN BONGGOL PISANG SEBAGAI SUMBER MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN BAHAN ORGANIK UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABE

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian mikroorganisme lokal yang disingkat Mol dari buah maja dan bonggol pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Diharapkan menjadi bahan informasi tentang pemanfaatan mikroorganisme lokal yang ada di sekitar kita. Percobaan dilakukan di lahan milik petani di Kabupaten Soppeng. Penelitian disusun dalam bentuk percobaan menggunakan rancangan faktorial. Faktor pertama adalah jenis Mol, meliputi tanpa Mol (m0), Mol maja (m1) dan Mol bonggol pisang (m3). Faktor yang kedua adalah jenis pupuk organik, yaitu tanpa bahan organik (b0), bokashi (b1) dan kompos (b2). Perlakuan dibagi menjadi 3 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bokashi memberikan hasil terbaik pada Laju Tumbuh Tanaman (LTT) tanaman cabe. Perlakuan Mol bonggol pisang memberikan hasil terbaik pada jumlah buah dan berat buah. Perlakuan Mol maja menunjukkan hasil terbaik pada Indeks Luas Daun (ILD). Interaksi dua perlakuan memberi hasil terbaik untuk tinggi tanaman, jumlah daun, dan indeks luas daun cabai tanaman

    Potensi Jamur Pelapuk Dalam Mendekomposisi Limbah Kulit Kakao

    Get PDF
    Salah  satu  komoditas  penting  di  Indonesia  adalah  kakao.  Namun hanya  isi  biji  yang  dikelola secara  komersial.  Padahal  limbah  kulit  kakao  yang  mencapai  95%  dari  total  biomassa  merupakan sumber bahan organik yang potensial. Namun, kulit kakao yang terdiri dari senyawa lignin, selulosa, dan  hemiselulosa  sangat  sulit  terdekomposisi.  Jamur  pelapuk  merupakan  salah  satu  jenis  mikroba yang  dapat  mendegredasi  senyawa-senyawa  tersebut.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui potensi  jamur  pelapuk  untuk  mendekomposisi  limbah  kulit  kakao.  Penelitian  dilakukan  dengan mengisolasi jamur pelapuk dari pertanaman kakao. Jamur pelapuk kemudian diinokulasi pada limbah kulit kakao. Dilakukan pengamatan penurunan bobot kakao dan uji lignoselulotik. Hasil penelitian menunjukkan isolasi jamur pelapuk menghasil isolat BSA, BPB, BPC, BPE1, BPE2, BSF, BPG, dan JT.  Penurunan  bobot  limbah  kakao  tertinggi  pada  pemberian  isolat  BPB.  Kadar  selulosa  terendah pada pemberian isolat BSA, sedangkan kadar hemiselulosa dan lignin terendah, masing-masing pada pemberian isolat BPE2 dan BPB

    BIOCHAR DIPERKAYA Pleurotus ostreatus GUNA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium cepa) DI TANAH LEMPUNG BERPASIR

    Get PDF
    Sandy loam soil is one alternative to support food security by using rice husk biochar enriched with Pleurotus ostreatus as an organic waste agricultural soil conditioner. This study aims to increase the growth and production of shallots (Allium cepa) in sandy loam soil with the application of Biochar enriched rice husk Pleurotus ostreatus. The research method used a non-factorial Randomised Group Design (RAK) with 4 levels, namely: 1) No treatment, 2) Rice husk biochar enriched with Pleurotus ostreatus 10 grams, 3) Biochar rice husk enriched with Pleurotus ostreatus 15 grams and 4) Biochar rice husk enriched with Pleurotus ostreatus 20 grams. The use of organic matter biochar rice husk enriched with Pleurotus ostreatus had no significant effect on sprouting speed, number of shoots, and weight of tuber clump-1. The use of organic matter biochar rice husk enriched Pleurotus ostreatus significantly affects the root diameter (πm) of shallot plants with the best treatment produced organic biochar rice husk enriched Pleurotus ostreatus 20 grams which is 0.42πm. The use of rice husk biochar enriched with Pleurotus ostreatus with the right dose can increase the growth rate and production of shallot plants in sandy loam soi

    TEKNIK BUDIDAYA DAN TINGKAT PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH PESERTA DAN NON PESERTA SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU DI KABUPATEN PINRANG

    Get PDF
    Padi adalah salah satu komoditi andalan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Kabupaten Pinrang yang merupakan sentra padi di Sulsel mempunyai produksi yang masih cukup rendah dibandingkan potensi hasil tanaman padi. Salah satu penyebab rendahnya produksi adalah teknik budidaya yang tidak tepat yang dilakukan oleh petani. Hal tersebut diatasi dengan memberi pengetahuan dan keterampilan kepada petani melalui Sekolah Lapang Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (SLPHT). Percobaan ini dilaksanakan di Desa Mattunru-tunrue, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang pada kelompok tani Mappasitujue dengan membandingkan petani peserta SLPHT dan Non SLPHT. Hasil percobaan dianalisi secara deskriptif. Hasil percobaan menunjukkan adanya perbedaan teknik budidaya antara petani SLPHT dan Non SLPHT, terutama cara pengaturan air dan penanganan hama penyakit. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan pertumbuhan, tingkat produksi, tingkat kerusakan oleh hama dan  jumlah musuh alami. Anakan produktif  tanaman padi lahan SLPHT lebih tinggi, dibanding lahan non SLPHT. Produksi tanaman padi pada lahan SLPHT lebih tinggi sekitar 2,6 ton gabah kering panen dibanding lahan non SLPHT. Tingkat kerusakan hama penggerek batang padi pada lahan non PHT lebih tinggi dibanding lahan PHT yaitu pada fase vegetatif sebesar 6% dan fase generatif berkisar 10%. Adanya perbedaan penurunan musuh alami pada kedua perlakuan karena perbedaan jenis dan dosis pestisida yang digunakan. Penurunan musuh alami tertinggi pada lahan non SLPHT setelah aplikasi pestisida mencapai 80 %

    PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TERNAK MELALUI PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS TELUR ASIN SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN MAKRONUTRISI SELAMA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Telur merupakan produk dari hasil ternak yang mudah rusak sehingga perlu penanganan lebih lanjut agar nilai nutrisinya tidak menurun. Permasalahan yang dihapi oleh mitra yakni:                1) Adanya pandemi Covid-19 saat ini, perekonomian mulai menurun hal ini juga berdampak pada mitra, produk dari hasil ternak mengalami penurunan harga karena permintaan pasar juga menurun; 2) pengetahuan tentang mitra tentang penanganan, pascapanen hasil ternak dan cara meningkatkan kualitas produk hasil ternak; 3) tidak adanya kerjasama antara mitra dengan pihak lain dalam aspek pemasaran produk; 4) sistem pemasaran masih dilakukan secara tradisional. Adapun solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hal tersebut yaitu:               1) melakukan pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan hasil ternak melalui pengawetan yaitu telur asin yang disubtitusi dengan kulit buah naga, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas telur dan menambah lama simpan produk; 2) memberikan pendampingan dan pelatihan pengolahan telur asin dan pengemasan produk; 3) melakukan pendampingan dalam menjalin kerjasama dengan pihak terkait pemasaran produk; dan 4) pendampingan dan pelatihan dalam pemasaran online melalui media sosial. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan permintaan dan harga jual dari telur asin dengan mensubstitusi ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizuz). Telur itik asin disubstitusi dengan ekstrak kulit buah naga yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan makronutrisi pada saat pandemi Covid-19. Makronutrisi yang dimaksud yaitu kebutuhan protein hewani yang berasal dari telur. Kata kunci: Covid-19, Telur asin, Kulit buah naga, Makronutrisi. ABSTRACT Eggs are products from livestock that are easily damaged so that further handling is needed so that their nutritional value does not decrease. The problems faced by partners are: 1) The current Covid-19 pandemic, the economy is starting to decline this also has an impact on partners, products from livestock have decreased prices because market demand has also decreased; 2) knowledge of partners about handling, post-harvest livestock products and how to improve the quality of livestock products; 3) the absence of cooperation between partners and other parties in the aspect of product marketing, and 4) marketing systems are still carried out traditionally. The solutions offered to overcome this are: 1) conducting training and counseling on the management of livestock products through preservation, namely salted eggs substituted with dragon fruit skin, aimed to improve egg quality and increase the shelf life of the product; 2) providing assistance and training on salted egg processing and product packaging; 3) providing assistance in collaborating with parties related to product marketing; and 4) mentoring and training in online marketing through social media. The strategy is to increase the demand and selling price of salted eggs by substituting dragon fruit peel extract (Hylocereus polyrhizuz). Salted duck eggs are substituted with dragon fruit peel extract which is expected to meet macronutrient needs during the Covid-19 pandemic. The macronutrient in question is the need for animal protein derived from eggs. Keywords: Covid-19, Salted eggs, Dragon fruit skin, Macronutrients

    Kadar Cu dan Pb pada Tanah Masam yang Dibioremediasi Menggunakan Jamur Mikoriza dan Pupuk Kandang Sapi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pH, kadar P-Total serta kadar logam kontaminan yang terdapat pada tanah masam sebelum dan sesudah penambahan jamur mikoriza serta penggunaan pupuk kandang sapi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kombinasi perlakuan, 3 kali ulangan serta 3 kelompok yaitu: M1 (kontrol/hanya menggunakan tanah masam), M2 (tanah masam dan pupuk kandang sapi), M3 (tanah masam dan mikoriza 20 gram/polybag) dan M4 (tanah masam, pupuk kandang sapi dan mikoriza 20 gram/polybag). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaplikasian pupuk kandang sapi dan jamur mikoriza pada tanah masam mampu meningkatkan pH tanah dari 4,51-5,82, kadar P total meningkat dari 4-12,12 ppm, Cu meningkat dari 11-38 ppm serta menurunkan kadar Pb dari 53-30 ppm dalam tanah masam setelah penanaman

    DISEMINASI TEKNOLOGI KARBONTECH BIOCHAR UNTUK PENYEDIAAN BIBIT KAKAO TAHAN KEKERINGAN

    Get PDF
    Pertumbuhan bibit kakao seringkali mengalami kekeringan diawal pertumbuhannya, sehingga dibutuhkan teknologi pengelolaan air sejak masa pembimbitan. Biochar merupakan media berpori yang dapat dijadikan media tanam pada pertumbuhan tanaman.   Kegiatan ini bertujuan menyediakan 1000 bibit kakao yang tahan kekekering dan hama penyakit. Luaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 1000 bibit kakao yang tahan kekeringan untuk didistribusi kepada 5 oarng anggota kelompok tani mamminasa Deceng. Sedangkan luaran IKU menghasilkan luaran, yakni: 6 orang dosen dari Universitas Muhammadiyah Parepare melakukan kegiatan di luar kampus dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dan  9 orang mahasiswa agroteknologi berkegiatan diluar kampus  yang  dapat mengkonversi CPMK 2 matakuliah budidaya tanamana pangan dan perkebunan serta   kesuburan tanah dan pemupukan. Dalam kegiatan ini diproduksi biochar sebanyak 2.100 liter yang dibuat media tanaman bersama dengan tanah dengan perbandingan 1:1. Polibag yang digunakan berukuran 20 x 30 cm, dimana 1 polibag berisi 2.1 liter biochar. Biochar yang digunakan akan disertifikasi pada saat bibit sudah ditanam dan dikonversi menjadi karbon kredit untuk diperdagangkan.. Kata kunci: Kakao, kekeringan, media tanam, pirolisis, retensi air. ABSTRACT The growth of cocoa seedlings often experiences drought at the beginning of their growth, so that water management technology is needed from the seedling period. Biochar is a porous medium that can be used as a planting medium for plant growth. This activity aims to provide 1000 cocoa seedlings that are resistant to drought and pests. The output of this activity was the availability of 1,000 drought-resistant cocoa seedlings to be distributed to 5 members of the Deceng mamminasa farmer group. While the output of the IKU produced outputs, namely: 6 lecturers from Universitas Muhammadiyah Parepare carrying out activities outside the campus in the form of community service and 9 agrotechnology students doing activities outside the campus who could convert CPMK 2 courses in food crop cultivation and plantations as well as soil fertility and fertilization. In this activity as much as 2100 liters of biochar was produced which was made into plant media together with soil with a ratio of 1:1. The polybags used were 20 x 30 cm in size, where 1 polybag contained 2.1 liters of biochar. The biochar used will be certified when the seeds have been planted and converted into carbon credits to be traded. Keywords: Cocoa, drought, growing media, pyrolysis, water retention

    APLIKASI MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill)

    Get PDF
    Pertambahan penduduk mengakibatkan pertumbuhan industri menggunakan kedelai turut meningkat, namun tidak diikuti oleh peningkatan produktivitas kedelai sehingga impor kedelai masih dibutuhkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis mikoriza vesikular arbuskular terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan rancangan dasar dengan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebanyak tiga kelompok, perlakuan mikoriza terdiri dari tiga taraf, yaitu tanpa Mikoriza sebagai kontrol, 4 g.tan-1, dan 8 g.tan-1 yang dilanjutkan dengan uji BNT jika perlakuan berpengaruh nyata. Hasil percobaan menunjukkan tinggi tanaman, ILD, LAN, LTR dan berat biji tidak berpengaruh nyata, sedang jumlah daun berbeda nyata pada α=0.05

    SOSIALISASI SISTEM PRODUKSI KAKAO BERBASIS BIOCHAR UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN KELOMPOK TANI MAMMINASA DECENG DI KABUPATEN SOPPENG

    Get PDF
    Faktor pembatas dari pengembangan kakao di Kabupaten Soppeng adalah serangan penyakit busuk buah, kekeringan pada saat penanaman bibit dan ketersediaan pupuk yang tidak memadai. Sistem produksi kakao berbasis biochar merupakan suatu teknologi budidaya kakao yang memanfaatkan limbah perkebunan kakao dan sekitarnya untuk diolah menjadi biochar yang akan digunakan sebagai sumber bahan organik tanah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan petani terhadap teknologi sistem produksi kakao berbasis biochar ditinjau dari sudut pandang, pemerintah, peneliti lokal dan internasional serta praktisi. Luaran dari kegiatan ini adalah 6 orang dosen dari Universitas Muhammadiyah Parepare melakukan kegiatan di luar kampus dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini juga melibatkan 15 orang mahasiswa agroteknologi dan 5 mahasiwa ekonomi dan bisnis untuk berkegiatan diluar kampus yang dapat mengkonversi CPMK 3 matakuliah: 1)budidaya tanamana pangan dan perkebunan; 2) kesuburan tanah dan pemupukan; dan 3) penyuluhan. Selain itu penerima manfaat yang lebih utama adalah kelompok tani Mamminasa Deceng sebanyak 25 orang. Dalam kegiatan ini diperoleh komitmen dari 25 orang kelompok tani untuk melakukan pengolahan bahan organik melalui pembakaran tanpa asap. Kata kunci: Biochar, karbon kredit, lokakarya, perkebunan, kelompok tani. ABSTRACT The limiting factors for cocoa development in Soppeng Regency are black pod disease, drought during seed planting and inadequate availability of fertilizers. The biochar-based cocoa production system is a cocoa cultivation technology that utilizes cocoa plantation waste and its surroundings to be processed into biochar which will be used as a source of soil organic matter. This activity aims to increase farmers' insight and knowledge of the technology of biochar-based cocoa production systems from the point of view of the government, local and international researchers and practitioners. The output of this activity was that 6 lecturers from Muhammadiyah Parepare University carried out activities outside the campus in the form of community service. This activity also involved 15 agrotechnology students and 5 economics and business students for activities outside the campus that could convert CPMK 3 courses: 1) food crop and plantation cultivation; 2) soil fertility and fertilization; and 3) counseling. In addition, the more important beneficiaries are the Mamminasa Deceng farmer group of 25 people. In this activity a commitment was obtained from 25 farmer groups to process organic matter through smokeless combustion. Keywords: Biochar, carbon credit, workshops, plantations, farmer groups
    corecore