1,210 research outputs found

    Interfacial reaction between SAC305 and SAC405 lead-free solders and electroless nickel/immersion silver (ENImAg) surface finish

    Get PDF
    The different surface finish and solder size on printed circuit board strongly affect the formation of intermetallic compounds (IMCs) and solder joint reliability. Among of various surface finish in the electronic industry, electroless nickel/immersion gold is the most popular at the moment. However, because their black pad issues, electroless nickel/immersion silver (ENImAg) was developed as an alternative surface finish. Therefore, the effect on an interfacial reaction between lead-free solder and ENImAg surface finish using different solder ball size (Ø300μm, Ø500μm and Ø700μm) was investigated. All samples were subjected to an aging process with different aging times. The characterizations of IMC formation were examined by image analyzer, scanning electron microscopy and energy dispersive x-ray. The results showed that ENImAg finish was free from the black pad nickel. Subsequently, the solder ball size has a significant effect on the IMC formation and fracture surface of as-reflowed and aged solder joint. The IMC thickness of larger solder balls was found to be thicker (1.74 μm) than smaller solder balls (1.32 μm) during soldering. In contrast to aged solder joints, the smaller solder ball produced thicker (3.51 μm) IMC compared to bigger solder balls (2.47 μm). Furthermore, the fracture surface of smaller solder ball size showed ductile mode for both reflowed and aged solder joints. In addition, the solder joint on ENImAg surface finish displayed a thinner layer and smaller grain sizes compared to solder joint on bare copper

    ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PERBATASAN TIMUR INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran terbuka di daerah perbatasan Timur Indonesia tepatnya di pulau besar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder periode 2001-2013 yang bersumber dari Badan Pusat Statistika (BPS) dengan menggunakan data Panel model log. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap pengangguran terbuka. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Muliani (2009) menggunakan estimasi Ordinary Least Square (OLS) tahun 1986- 2008 menjelaskan inflasi berpengaruh positif namun tidak signifikan. Dan pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif dn signifikan terhadap pengangguran terbuka, semakin tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi maka pengangguran akan berkurang, begitu pula sebaliknya

    ANALISIS KEPUASAN DOKTER TERHADAP SISTEM KAPITASI DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSAT LAYANAN PRIMER DALAM WILAYAH KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKPenerapan Jaminan Kesehatan Nasional masih banyak menimbulkanketidakpuasan terutama bagi dokter di pusat layanan primer yang dipengaruhioleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungankepuasan dokter terhadap sistem kapitasi dalam program Jaminan KesehatanNasional di pusat layanan primer dalam wilayah Kota Banda Aceh. Jenispenelitian adalah Analitik observasional dengan metode cross-sectional.Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2015 dengan wawancaramenggunakan kuesioner pada dokter yang bekerja di pusat layanan primer.Berdasarkan uji Mann-Whitney dan Spearman dengan 32 responden didapat hasilremunerasi sesuai dengan yang merasa puas dan sangat puas (83,3%) Pvalue =0,04. Jumlah peserta >3000 jiwa yang cenderung puas dan sangat puas (63,6%)Pvalue = 0,047. Berdasarkan standar pelayanan yang sesuai mayoritas merasapuas dan sangat puas (88,9%) Pvalue = 0,007. Berdasarkan lingkungan kerja yangbaik mayoritas merasa puas dan sangat puas (76,4%) Pvalue = 0,002. Dokterdengan masa kerja 5 tahuncenderung puas dan sangat puas (66,6%) Pvalue = 0,513. Fasilitas kesehatan milikpemerintah cenderung puas dan sangat puas (60,8%). Fasilitas kesehatan milikswasta cenderung tidak puas (66,5%) Pvalue = 0,145. Terdapat hubungan antararemunerasi dan standar pelayanan yang sesuai, jumlah peserta >3000 jiwa,lingkungan kerja yang baik dan tidak terdapat hubungan antara masa kerja yanglama dan kepemilikan fasilitas kesehatan dengan kepuasan dokter dalam programJKN di pusat layanan primer dalam wilayah Kota Banda Aceh.Kata Kunci: Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kepuasan dokter, layanan prime

    HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI TAHUN 2015 (STUDI KASUS PADA MAHASISWI DI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO)

    Get PDF
    Body image merupakan suatu hal yang penting,karena pada masa remaja seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Perubahan yang pesat ini menimbulkan respon tersendiri bagi remaja berupa tingkah laku yang sangat memperhatikan perubahan bentuk tubuhnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi body image dengan perilaku diet dan status gizi pada mahasiswi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Jenis penelitian yang digunakan survei dengan pendekatan crossectional. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswi angkatan 2014 yang berusia 18-19 tahun. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76,8% mahasiswi memliki persepsi body image positif,58.6% mahasiswi melakukan perilaku diet ketat, 53.5% memiliki aktivitas fisik yang ringan. Sebanyak 61,6% mahasiswi mengalami status gizi baik. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan persepsi body image dengan perilaku diet (p = 0,010 dan koefisien korelasi (ρ) = 0.256), serta terdapat hubungan antara body image dengan aktivitas fisik. Penelitian ini merekomendasikan agar responden yang memiliki body image positif agar dikembangkan karena bermanfaat pada perkembangan kepribadian yang positif dan melakukan diet yang sehat serta mengatur jenis makanan yang akan dikonsumsi Kata Kunci: Body Image, Perilaku Diet , Mahasiswi, Status Gizi

    ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI INDUSTRI KAIN SASIRANGAN DI KOTA BANJARMASIN

    Get PDF
    Persediaan bahan kain Sasirangan adalah persediaan bahan baku berupa kain, kertas karton, benang, dan tujuh macam pewarna yang disimpan dan digunakan untuk mem-produksi kain sasirangan sebagai kain etnik Banjarmasin. Penelitian bertujuan (1) untuk membuktikan bahwa pelaksanaan manajemen persediaan bahan baku dominan pada in-dustri kain sasirangan di Banjarmasin belum efisien, dan (2) untuk merencanakan penga-plikasian model Economic Order Quantity untuk meningkatkan efisiensi bahan baku do-minan pada industri kain sasirangan di Banjarmasin. Penelitian dilakukan secara ex post facto dengan merunut persediaan kain untuk membuat sasirangan di Banjarmasin secara pooling. Sampel ditentukan menggunakan metode dua-tahap. Pertama, secara stratified random sampling dipilih 10 perusahaan (33% populasi). Kedua, secara purpive sampling dipilih 1 dari 15 macam persediaan bahan yaitu kain Katun sebagai peringkat pertama dari kelompok bahan kelas A dalam model persediaan ABC.Hasil penelitian, pertama terbukti pengaplikasian  model EOQ kedalam manajemen per-sediaan menurunkan biaya rata-rata sebesar 7,79% dengan deviasi standar 0,57%, atau berkisar antara 7,22% sampai 8,8,36%; kedua, penerapan model EOQ pada tahun 2008 berdasarkan proyeksi trend semua peubahnya dengan metode yang disesuaikan dengan kecendrungan pola data didapat total biaya persediaan Rp 3968386125,85 tetapi jika ti-dak diterapkan model tersebut proyeksi biaya persediaan Rp 3973705559,74 dapat dihe-mat total biaya persediaan sebesar Rp5.319.433,80. Pengehematan total biaya persedia-an tersebut terjadi karena frekwensi pesanan yang terlalu besar (yaitu 639 kali )  diban-ding frekwensi pesanan yang dianjurkan model EOQ yaitu 146,46 kali. Antisipasi ketidak-pastian permintaan dan waktu kedatangan persediaan didapat lead time optimal (L2008>optimum) persediaan kain katun adalah 8 hari

    SELF-DEVELOPMENT EDUCATION IN IMPROVING THE ENTREPRENEURIAL SPIRIT OF STUDENTS THROUGH THE EMPOWERMENT OF COOPERATIVES OF TAHFIDZUL QUR’AN NURUDDIN SALAM ISLAMIC BOARDING SCHOOL IN SAMARINDA CITY

    Get PDF
    The purpose of this community development activity is expected that the participants have knowledge and insight into entrepreneurship which includes growing into a creative person who can create from non-existent to existing, growing into a productive and non-consumptive person, and willing to try to become an entrepreneur to train independence, relying on their creativity. The implementation of this community service was carried out at the Tahfidzul Quran Nuruddin Salam Islamic Boarding School. This activity is in the form of practice and cultivation of entrepreneurial spirit at the Al-Hasyir Cooperative, Tahfidzul Quran Nuruddin Salam Islamic Boarding School. The shaper of the entrepreneurial spirit at the Tahfidzul Quran Nuruddin Salam Islamic boarding school has proceeded in accordance with the creative process and the incarnation of intuition, imagination, ideas, ideas, and the existence of resources to be processed to achieve the planned goals. It assumes the absence of uniformity in both technical and theoretical aspects that inspired it. The method of Islamic boarding schools in developing the entrepreneurial spirit of Tahfidzul Quran Nuruddin Salam students has been carried out by prioritizing the spirit of students who have charitable character and become independent individuals in facing changes in an increasingly advanced world, so that later there will be created human students who are able to manage the economy and are ready to color the world with Islamic entrepreneurial provisions, because Islam has made the search for treasure as one of the tools of worship and approach  self to Allah Almight

    Management of Religious Character Education in the Digital Era: The Role of Schools and Parents' Collaboration

    Get PDF
    The development of information technology in the digital era has resulted in various changes in human life. The ease of internet access makes it easy for children to access various shows, which can affect their development. Schools and parents have an important role in managing student character. One of the main characteristics that students must have is a religious character. This study aimed to determine the management of character education in the digital era, which schools and parents can carry out, and the collaborative role of schools and parents in character education management. By employing the library method, this study analyzed as many as 40 articles per research objective to obtain the appropriate formulation. The results showed that character education in the digital era has several opportunities and challenges. Religious character education in the digital era can be carried out by schools, for example, through learning, extracurriculars, school programs, and habituation. Parents also play an important role in character education by supervising, educating, and setting an example. Parents can collaborate with schools in character education management by participating in the management process. The principal plays a crucial role in the collaborative process between parents and schools. Based on the discussion that has been carried out, it can be interpreted that the management of character education in the digital era of collaboration between schools and parents can be carried out by involving parents in managing character education, where the principal plays an essential role. Keywords: Character building; Digital era; Religious; School; Paren

    ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI INDUSTRI KAIN SASIRANGAN DI KOTA BANJARMASIN

    Get PDF
    Persediaan bahan kain Sasirangan adalah persediaan bahan baku berupa kain, kertas karton, benang, dan tujuh macam pewarna yang disimpan dan digunakan untuk mem-produksi kain sasirangan sebagai kain etnik Banjarmasin. Penelitian bertujuan (1) untuk membuktikan bahwa pelaksanaan manajemen persediaan bahan baku dominan pada in-dustri kain sasirangan di Banjarmasin belum efisien, dan (2) untuk merencanakan penga-plikasian model Economic Order Quantity untuk meningkatkan efisiensi bahan baku do-minan pada industri kain sasirangan di Banjarmasin. Penelitian dilakukan secara ex post facto dengan merunut persediaan kain untuk membuat sasirangan di Banjarmasin secara pooling. Sampel ditentukan menggunakan metode dua-tahap. Pertama, secara stratified random sampling dipilih 10 perusahaan (33% populasi). Kedua, secara purpive sampling dipilih 1 dari 15 macam persediaan bahan yaitu kain Katun sebagai peringkat pertama dari kelompok bahan kelas A dalam model persediaan ABC.Hasil penelitian, pertama terbukti pengaplikasian  model EOQ kedalam manajemen per-sediaan menurunkan biaya rata-rata sebesar 7,79% dengan deviasi standar 0,57%, atau berkisar antara 7,22% sampai 8,8,36%; kedua, penerapan model EOQ pada tahun 2008 berdasarkan proyeksi trend semua peubahnya dengan metode yang disesuaikan dengan kecendrungan pola data didapat total biaya persediaan Rp 3968386125,85 tetapi jika ti-dak diterapkan model tersebut proyeksi biaya persediaan Rp 3973705559,74 dapat dihe-mat total biaya persediaan sebesar Rp5.319.433,80. Pengehematan total biaya persedia-an tersebut terjadi karena frekwensi pesanan yang terlalu besar (yaitu 639 kali )  diban-ding frekwensi pesanan yang dianjurkan model EOQ yaitu 146,46 kali. Antisipasi ketidak-pastian permintaan dan waktu kedatangan persediaan didapat lead time optimal (L2008>optimum) persediaan kain katun adalah 8 hari
    corecore