355 research outputs found
AN ANALYSIS OF READABILITY LEVEL OF ESP TEXTBOOK 2 FOR SECOND SEMESTER STUDENTS OF ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT OF UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MALANG
The duty of a teacher is not only teaching but also choosing the support materials of her teaching.
A textbook is one of the most important materials in teaching. A teacher has to know the level of difficulty of a textbook she chooses for her students. The reason is that students can understand the content of a text if the level of difficulty is appropriate with their ability.
Therefore, this study tried to measure the readability level of ESP textbook for second semester students of electrical engineering department of UMM. This study used a descriptive design; the object of study was all of the reading texts in English for electrical engineering textbook 2 for the second semester students. The instrument used to collect the data was documentary analysis. The
data were analyzed using DaleChall Readability Formula. The finding showed that units 1, 3, 4, 7, 8, 9, 12 and 17 (8 units or 40% of the whole number of text) were categorized in fairly difficult criteria. Units 2, 5, 11, 13, 18 and 19 (6 units or 30% of the whole number of text) were included in difficult criteria. Next, units 6, 14 and 15 (3 units or 15% of the whole number of text) were categorized in standard criteria. In addition, units 10, 16 and 20 (3 units or 15% of the whole number of text) were included in very difficult criteria.
From the result obtained it can be concluded that, 85% (classified as standard, fairly difficult, and difficult criteria) from the whole units were readable and 15% which were very difficult categorized as not readable.
Some suggestions are proposed for the teachers and the writers of English textbook. The lecturers of ESP may use the textbook but they should select the texts that are suitable and appropriate for the students in terms of readability. The purpose is to make it easier for the
students to understand the passages well. For the writers of the textbook, they have to pay attention and consider the readability level and the suitability of the texts for the intended students. The improvement and revision of the level difficulty distribution of the text is also needed
"KAIFIYAT SEMBAHYANG HAJAT": Suntingan Teks dan Analisis Isi Berdasarkan Ilmu Fikih
Rini Handayani. C0210058. 2015. “Kaifiyat Sembahyang Hajat”: Suntingan Teks dan Analisis Isi Berdasarkan Ilmu Fikih. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana suntingan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat? (2) Bagaimana isi dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat? Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyajikan suntingan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat yang baik dan benar. (2) Mengungkapkan isi ajaran fikih dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. Naskah ini tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh, jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah no 12, Baiturahman, Banda Aceh, Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode penyuntingan teks dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan teks yang digunakan adalah metode standar. Metode pengkajian teks yang digunakan adalah metode analisis isi berdasarkan tinjauan ajaran fikih. Teknik penyajian analisis data yang digunakan adalah penyajian informal dan penyajian formal. Teknik penarik simpulan yang digunakan adalah teknik induktif. Berdasarkan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, secara keseluruhan terdapat 20 kesalahan salin tulis, meliputi: 9 lakuna, 2 adisi, 2 substitusi, dan 3 ditografi. Kedua, isi ajaran fikih dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat berupa arti dari Kaifiyat yaitu tatacara, Sembahyang yaitu cara untu berdoa (salat dalam Islam), dan Hajat yaitu keinginan. Kaifiyat Sembahyang Hajat memiliki arti sebagai tatacara berdoa (salat dalam Islam) agar keinginannya terkabul. Tatacara mengerjakannya sama dengan mengerjakan salat yang lain. Hanya saja yang memebedakan adalah bacaan surat dan lebih baik jika membaca Ayat Kursi, Al-Ikhlas, A-Nas, Al-Falak, QS.Ghofir:44, QS.Asy-Syuro:53, QS.Ash-Shaff:13, dan QS.Al-Fath:1.. Salat hajat dikerjakan sebanyak empat rakaat dan dilakukan setelah magrib (malam hari). Setelah selesai salat membaca dzikir sebanyak seratus kali, yaa latif seratus kali, yaa mujib seratus kali, mengucap ghufronaka rabbana wa ilaikal mashiir seratus kali, rabbana taqabbal minna innaka anta sami`ul `alim seratus kali dan juga salawat atas Nabi Muhammad Saw. dan setelah itu membaca doa hajat dan mengucapkan hajatnya lalu bersujud
Analisis Faktor-Faktor Yang Menentukan Fektivitas Sistem Informasi Pada Organisasi Sektor Publik
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:"MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-alt:"MS 明朝"; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} @font-face {font-family:"Century Schoolbook"; panose-1:2 4 6 4 5 5 5 2 3 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} @font-face {font-family:"\@MS Mincho"; panose-1:2 2 6 9 4 2 5 8 3 4; mso-font-charset:128; mso-generic-font-family:modern; mso-font-pitch:fixed; mso-font-signature:-536870145 1791491579 18 0 131231 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page WordSection1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} --> The objective of this study is to examine some factors that determinant of information system effectiveness. The study is based on the model proposed by Gupta et al.,(2007). Data used in this study is primary data based on questionnaires distributed to public sector organization in Surakarta. Three hundred questionnaires have sent to companies, 105 questionnaires were returned, and only 97 questionnaires can be used. The data were analyzed by using multiple regression by SPSS 16 software. The results of this study show that top management, information system management and information system use are statistically significant positive influence to information system effectiveness. User satisfaction and organization culture are insignificant positive influence to information system effectiveness. 
GAME EDUKASI HURUF HIJAIYAH USIA TAMAN KANAK-KANAK UNTUK PROGRAM KERJA KARANG TARUNA PERUMAHAN KALIWUNGU INDAH DESA PROTOMULYO KENDAL
Program Karya Pengabdian Dosen (KPD) ini dimaksudkan untuk mengembangkan keahlian dosen IAIN Walisongo dalam membantu mencerdaskan masyarakat diluar lingkungan civitas academica IAIN Walisongo Semarang. Game Edukasi Huruf Hijaiyah merupakan kegiatan KPD yang diperuntukkan bagi anak-anak TK di RT 9 RW 10 desa Protomulyo Kendal. Mengingat di karang taruna tersebut mempunyai salah satu kegiatan yaitu memberikan pembelajaran baca tulis huruf Hijaiyah secara gratis pada anak-anak TK. Namun kegiatan tersebut mempunyai beberapa kendala seperti masih menggunakan teknik konvensional, kurangnya buku Iqro dan mengatasi kebosanan anak TK dalam belajar.Hasil akhir/output dari kegiatan KPD ini adalah terciptanya sebuah aplikasi (software game edukasi) pembelajaran huruf Hijaiyah yang animatif, interaktif dan imaginatif untuk anak TK sehingga dalam proses belajar mereka tidak mudah lelah dan bosan dan merubah teknik mengajar remaja karang taruna, bahwa mengajar tidak harus bersifat konvensional namun dapat juga disisipi dengan permainan serta memanfaatkan media teknologi modern seperti laptop dan media audio visua
KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA THAILAND SELATAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA (BAHASA) DI UIN WALISONGO SEMARANG
This article discusses the ability to speak (communicate) respondents from South Thailand at UIN Walisongo Semarang. The communication ability of the respondents is measured using the Indonesian language indicator (Bahasa) namely the ability to speak. Respondents aged between 20 to 28 years. Respondents numbered 37 people from the force 2012 to 2016. The 37 respondents consisted of 25 female students and 12 students. The original language of the respondents is Malay. The second language controlled by respondents is Thai. Respondents have not had enough Language skills before they arrive in Indonesia. The data collection in this article uses questionnaires. The results obtained from this research is the ability to communicate respondents using Language is in the category of being. This category uses a standard five interval that is very high, high, medium, low and very low. The mean or average of respondent data is at number 28. The number is between 26 - 29 which refers to the medium category. Keywords: communicate, language, south thailand students-------------------------------------------------------------------------------------Artikel ini membahas mengenai kemampuan berbicara (berkomunikasi) responden yang berasal dari Thailand Selatan di UIN Walisongo Semarang. Kemampuan komunikasi responden diukur menggunakan indikator bahasa Indonesia (Bahasa) yaitu kemampuan berbicara. Responden berusia antara 20 hingga 28 tahun. Responden berjumlah 37 orang yang berasal dari angkatan 2012 hingga 2016. Ke 37 responden terdiri dari 25 mahasiswi dan 12 mahasiswa. Bahasa asli dari responden adalah bahasa Melayu. Bahasa kedua yang dikuasai responden adalah bahasa Thailand. Responden belum cukup mempunyai bekal kemampuan Bahasa sebelum tiba di Indonesia. Pengumpulan data pada artikel ini menggunakan kuisioner. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kemampuan berkomunikasi responden menggunakan Bahasa berada pada kategori sedang. Kategori ini menggunakan interval standar lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Mean atau rata-rata data responden berada pada angka 28. Angka tersebut berada di antara angka 26 – 29 yang menunjuk pada kategori sedang.Kata kunci : berkomunikasi, bahasa, mahasiswa thailand selata
Blogging Sebagai Salah Satu Media Berdakwah Dan Berbagi Ilmu Pengasuhan Bagi Pengurus Panti Asuhan Disabilitas
Orphanages that accept disability children surely different with orphanages that do not receive child disability. These differences include parenting, caregiver quality and operational funding. Operational needs on high quality of health, lack of donors, lack of information about the disability orphanages are among the reasons that led to the orphanage disabilities require more attention. Solutions that can be given to help this institution is providing training to create and manage its own blog created by a caregiver, so that the caregiver can provide information and share knowledge with the community of persons with disabilities and how the patterns of parenting. But no less important, blog can also be used as a medium of preaching through writing primarily an expression of gratitude for His blessings. The form favors the grace of the presence of persons with disabilities either double disability or not in a family.***Panti asuhan yang menerima anak disabilitas berbeda dengan panti asuhan yang tidak menerima anak disabilitas. Perbedaan panti asuhan disabilitas dengan panti yang lain meliputi pola pengasuhan, kualitas pengasuh, dan pendanaan operasional. Kebutuhan operasional dan kesehatan yang tinggi, minimnya donatur, minimnya informasi tentang panti asuhan disabilitas, merupakan beberapa alasan yang menyebabkan panti asuhan disabilitas membutuhkan perhatian yang lebih. Solusi yang dapat diberikan untuk membantu panti ini adalah dengan memberikan pelatihan membuat dan mengelola blog yang dibuat sendiri oleh pengasuh agar para pengasuh dapat memberikan informasi dan berbagi ilmu dengan masyarakat tentang penyandang disabilitas dan bagaimana pola pengasuhannya. Namun yang tidak kalah penting, blog tersebut juga dapat digunakan sebagai media berdakwah melalui tulisan terutama ungkapan syukur atas nikmatNya. Nikmat tersebut berupa anugrah akan hadirnya penyandang disabilitas baik disabilitas ganda atau tidak dalam sebuah keluarga.
RESPONS MASYARAKAT TERHADAP TWEET USTADZ FELIX SIAUW: ”LAYAKKAH WANITA BEKERJA MENDAPAT SEBUTAN SEBAGAI IBU?”
Islam is a perfect religion. A religion which is always honor a woman. In Islam there is no prohibition of a woman to work for a living, as long as follow the terms and conditions according to Islam. Ustad Felix Siauw once twote some statement which was associated with working mothers in his Twitter on 28 May 2013. The amount of the tweet is 25, but the spotlight later evolved into the conversation is tweet #22. It became viral since a working mother wrote an open letter to comment the tweet #22 . This article discusses the phenomenon of public response from various backgrounds and religions to the #22 tweet, and also comments and reasons of ustad Felix Siauw write that tweet
KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS MAHASISWA ASING MENGGUNAKAN BAHASA DI UIN WALISONGO SEMARANG
Abstraksi Artikel ini membahas mengenai kemampuan membaca dan menulis responden yang merupakan mahasiswa asing di UIN Walisongo Semarang. Responden berasal dari wilayah kelompok propinsi Thailand Selatan. Kemampuan membaca dan menulis responden diukur menggunakan indikator bahasa Indonesia (Bahasa) yaitu kemampuan membaca dan menulis. Responden berjumlah 37 orang, terdiri dari 25 mahasiswi dan 12 mahasiswa yang tersebar di 3 fakultas di UIN Walisongo Semarang. Responden berusia antara 20 hingga 28 tahun dari angkatan 2012 hingga 2016. Bahasa asli dari responden adalah bahasa Melayu. Bahasa kedua yang dikuasai responden adalah bahasa Thailand. Responden belum cukup mempunyai bekal kemampuan Bahasa sebelum tiba di Indonesia. Pengumpulan data pada artikel ini menggunakan kuisioner. Hasil temuan yang diperoleh untuk indikator membaca adalah mean atau rata-rata responden dalam membaca tulisan Bahasa berada pada angka 22. Angka tersebut berada di antara interval 21 – 22 yang menunjuk pada kategori sedang. Sedangkan hasil temuan untuk indikator menulis adalah mean berada pada angka 25. Angka 25 terletak di antara interval 24 – 25 yang menunjuk pada kategori sedang. Kategori ini menggunakan interval standar lima yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam artikel ini adalah baik kemampuan membaca dan menulis responden menggunakan Bahasa berada pada kategori sedang.Kata kunci : membaca, menulis Bahasa, mahasiswa Thailand Selatan ***AbstractThis article discusses the writing and reading skills of South Thailand students at UIN Walisongo Semarang. The respondents were from the province of South Thailand, their skills were measured by using an indicator of ability to write and speak Bahasa. They were 37 students from 2012 till 2016, who aged between 20 to 28 years old. The 12 students were males while the rest were female students. These students were spread across 3 faculties. Their original language was Malay whereas the second one was Thai. They actually did not have adequate language skills preparation before having come to Indonesia. Data were collected by using questionnaires with average skills of reading Bahasa was 22. The score of 22 is located between 21-22 interval, which it refers to medium category. While the average of writing skills was in 25 (in a medium category as well). The conclusion that can be obtained in this article is that both the ability to read and write respondents using the language is in the medium category.Keywords :reading, writing Bahasa, students of South Thailand**
- …