2,341 research outputs found

    WATANG LIPU LA PALLOGE DALAM MENENTANG IMPERIALISME BELANDA DI KERAJAAN SOPPENG (1905-1906)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (i) Sejarah perlawanan Watang Lipu La Palloge terhadap imperialisme Belanda di Kerajaan Soppeng; (ii) Proses perlawanan Watang Lipu La Palloge ; (ii) Akhir perlawanan Watang Lipu La Palloge; (iv) Dampak yang ditimbulkan dari perlawanan Watang Lipu La Palloge di Kerajaan Soppeng. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang memberikan penggambaran tentang kondisi yang ada dilapangan. Untuk teknik pengumpulan data digunakan studi kepustakaan, teknik dokumentasi, teknik simak, teknik catat, dan teknik wawancara yang terkait dengan Watang Lipu La Palloge Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa (i) Perlawanan Watang Lipu La Palloge terhadap kedatangan Belanda di Kerajaan Soppeng didasari pada nilai siri’ na pesse yang tertanam kuat pada diri La Palloge yang tidak sudi raja dan daerahnya dikuasai oleh bangsa lain; (ii) Dengan alasan ini, maka Watang Lipu La Palloge melancarkan perang dengan taktik gerilya di berbagai tempat dalam wilayah Kerajaan Soppeng yang menghilangkan banyak nyawa di kedua belah pihak; (iii) Perlawanan Watang Lipu La Palloge berakhir dengan gencatan senjata antara pihak Belanda dan Watang Lipu La Palloge; (iv)Perlawanan yang dilancarkan pasukan Watang Lipu La Palloge berdampak pada dibatalkannya korte verklaring yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Sitti Zaenab Datu Soppeng serta menyebabkan gejolak yang mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Kerajaan Soppeng sehingga berdampak pada terhambatnya pelaksanan kebijakan yang dicanangkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kata Kunci: Watang Lipu, La Palloge, Imperialisme Belanda, Kerajaan Soppeng, korte verklarin

    CAMP NASIONALISME DALAM UPAYA MEMBERANTAS SIKAP RADIKALISME KALANGAN KAUM MILENIAL DI KABUPATEN BONE

    Get PDF
    The notion of radicalism is still considered a serious threat to the survival of the nation and state. radicalism in Indonesia has started to increase since the last 10 years. The last ten years have confirmed that radicalism has not only appeared in government institutions, but also in community institutions, including in the field of education. During the last 10 years, the alarm for a radicalism movement in Indonesia has actually sounded. This program has been carried out on July 25-26 2021. The form of activity is in the form of outdoor and indoor activities with the camp or camp method. In addition to training independence, the choice of the camp method will also be more effective because the training participants will be maximized at the activity location and participants can experience an increase in understanding. The activity will be carried out for 3 days with training methods using a system of lecture methods, simulations, case studies, brainstorming, games, discussions and watching short films. Outcome The target for this long-term service is the birth of anti-radicalism cadres who have the awareness, soul and spirit to defend the country and are able to prevent radicalism among youth. For the Academic Targets planned for this service, it is used as a reference in making national journals/proceedings and international journals, especially relating to the attitude of love for the homeland and publications in the mass media

    Dinamika Politik Islam Di Indonesia Pra Kemerdekaan Sampai Indonesia Merdeka

    Get PDF
    Penulisan tesis ini mengangkat permasalahan tentang perjuangan organisasi Islam dalam memperjuangkan Islam sebagai ideologi bangsa, mengapa ideologi Islam yang diperjuangkan oleh organisasi Islam dapat dikalahkan dan apa saja yang menjadi penyebab dari kekalahan organisasi Islam dalam memperjuangkan Islam sebagai dasar negara. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perjuangan organisasi Islam dalam memperjuangkan Islam sebagai ideologi bangsa, mengetahui mengapa ideologi yang diperjuangkan oleh organisasi Islam dapat dikalahkan dan juga untuk mengetahui penyebab dari kekalahan organisasi Islam dalam memperjuangkan Islam sebagai dasar negara. Dalam penulisan tesis ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yaitu suatu langkah atau cara merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan (Heuristis), mengkritik (Verifikasi), menafsirkan dan mensintesiskan data dalam rangka menegakkan fakta (Interpretasi) serta kesimpulan yang kuat (Historiografi) Hasil penelitian tesis ini menemukan bahwa: (1) Perjuangan yang dilakukan oleh organisasi Islam dalam mengajukan Islam sebagai dasar negara sudah jelas sebagaimana terlihat dalam sidang BPUPKI yang akhirnya sampai kepada suatu kesepakatan bersama yaitu Piagam Jakarta dan lagi-lagi dalam sidang Majelis Konstituante. Ini dilakukan umat Islam walaupun mereka sadar akan sedikitnya dukungan dalam majelis tersebut. Walaupun demikian mereka tetap memperjuangkan aspirasinya semaksimal mungkin walau pada akhirnya mereka harus mengakui dan mendukung akan diberlakukannya Pancasila sebagai dasar dari bangsa ini. (2) Salah satu bentuk prestasi golongan Islam dalam memperjuangkan Islam sebagai ideologi negara adalah dengan lahirnya Piagam Jakarta yang tertera didalamnya “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Namun sehari setelah Indonesia Merdeka kata-kata itu dihapuskan karena banyak alasan. Kebijakan ini dilakukan demi menjaga kesatuan dan keutuhan Indonesia yang baru merdeka ini. (3) Penyebab kekalahan ideologi organisasi Islam adalah golongan Islam telah dilobby terlebih dahulu oleh Mohammad Hatta pada pagi hari pada tanggal 18 Agustus 1945 sebelum diadakannya rapat. Apalagi sebagai gantinya kata Ketuhanan yang kemudian ditambah dengan kata Yang Maha Esa yang menurut golongan Islam adalah nama lain dari kata tauhid dalam Islam. Sebab hanya Islamlah yang mengenal “Ke-Esaan Tuhan”. karena keadaan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh tanah air masih dalam mara bahaya, dimana tentara Sekutu masih mengelilingi kita dan akan mengembalikan Belanda kepada Indonesia untuk dijajah lagi negeri tercinta ini. adapun tentara Dai Nippon masih lengkap menguasai tanah air ini

    CAMP NASIONALISME DALAM UPAYA MEMBERANTAS SIKAP RADIKALISME KALANGAN KAUM MILENIAL DI KABUPATEN BONE

    Get PDF
    The notion of radicalism is still considered a serious threat to the survival of the nation and state. radicalism in Indonesia has started to increase since the last 10 years. The last ten years have confirmed that radicalism has not only appeared in government institutions, but also in community institutions, including in the field of education. During the last 10 years, the alarm for a radicalism movement in Indonesia has actually sounded. This program has been carried out on July 25-26 2021. The form of activity is in the form of outdoor and indoor activities with the camp or camp method. In addition to training independence, the choice of the camp method will also be more effective because the training participants will be maximized at the activity location and participants can experience an increase in understanding. The activity will be carried out for 3 days with training methods using a system of lecture methods, simulations, case studies, brainstorming, games, discussions and watching short films. Outcome The target for this long-term service is the birth of anti-radicalism cadres who have the awareness, soul and spirit to defend the country and are able to prevent radicalism among youth. For the Academic Targets planned for this service, it is used as a reference in making national journals/proceedings and international journals, especially relating to the attitude of love for the homeland and publications in the mass media

    GENDER IN ISLAMIC INHERITANCE

    Get PDF
    This article examines a debate on gender equality, which is considered by some to be in conflict with the Qur’an, an-Nisa [4]:11. Using a philosophical approach and analyzing Sa‘ id Ramadan al-Buti’s concept of inheritance in his Al-Mar’ah Bayna Tughyan al-Nizam al-Gharbi wa Lata’if al-Tashri’ al-Rabbani, this paper tries to refute this allegation and offers a more gender-friendly interpretation. For al-Buti, the verse has actually liberated women because the provisions are caused by the responsibilities imposed by Islam on men as prospective husbands, not on women. On the contrary, if women are more empowered than men, that becomes a moral issue, not a shari’a one. Women have been given freedom by the shari’a in order to determine their choice to participate in bringing about stability in life. A condition that women are more empowered than men will not be the cause of changes in the shari’a’s provisions concerning inheritance.&nbsp

    Popularitas Moderasi Beragama: Sebuah Kajian terhadap Tren Penelusuran Warganet Indonesia

    Get PDF
    Many activities have been carried out in the discourse of religious moderation on the internet. However, the activity of netizens search for information on the topic of religious moderation on the internet itself is still not well mapped. This paper aims to discuss trends in netizen search activities for information on the topic of religious moderation on the internet. The main data is sourced from Google Trends, which is focused on the period from December 2019 - December 2020. Data collection is done through documentation techniques. The data analysis process begins with restating the data that has been collected, then describes it, and finally the data interpretation stage is carried out. The result is that information search activities on the topic of religious moderation on the internet have not yet received massive search interest and a rich diversity of topics. The trend of searching for information on the topic of religious moderation on the internet has not yet reached high interest and is still not prevalent throughout Indonesia. This condition implies that efforts to promote the idea of religious moderation on the internet still need to be echoed again. The method used to build public attention to the topic of religious moderation cannot only be limited through the production of narratives or content about religious moderation in online media, but also needs to involve well-known figures who have high charismatics in the public sphere to build public attention. to be interested to browse and learn moderate religious knowledge on the internet.Keywords: Religious Moderation; Netizen; Interne

    Urgensi Pembentukan Peraturan Daerah Perlindungan Lingkungan Hidup Berdasarkan Instrumen Ekonomi di Maluku Utara

    Full text link
    [Full Paper] to pdf Copyright (c) 2018 Meraja journa
    corecore