10 research outputs found

    Inertial Navigation System Design Using Inertial Measurement Unit 10 DoF on Diver Propulsion Vehicle

    Get PDF
    Navigation system on DPV uses an analog compass to display the direction of the displacement angle of the vehicle through the degree of angle and the cardinal direction. It can’t display other data, such as the orientation angle and dive depth, which are needed to optimize the performance of DPV. INS is used as navigation system, where within the system there are IMU and computer device. INS works with measuring linear acceleration, rotation rate and magnetic field using accelerometer, gyroscope, and magnetometer on IMU. The reading result are processed by computer device using digital low-pass filter, Madgwick quaternion, and Euler angles to obtain angle orientation data in the form of roll, pitch, and yaw angles. The IMU on INS is configured with a pressure sensor that works with measuring hidrostatic pressure to obtain dive depth. Obtained results of orientation angle measurements that has the furthest error value of  3.00o, with the furthest average error valueof 0.96o, and the furthest noise value of at steady state of 1.00o. Results of depth measurement has furthest error value of 2.00 cm, with furthest average error value of 1.30 cm, and furthest noise value at steady state of 0 cm

    STUDI KASUS ANALISA KESTABILAN LERENG DISPOSAL DI DAERAH KARUH, KEC. KINTAP, KAB. TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN

    Get PDF
    Analisis Lereng disposal diperlukan dalam suatu perancangan disposal, untuk menanggulangi dampak buruk dari suatu lereng yang mana kita ketahui bahwa semua lereng berpotensi untuk longsor apabila dia telah mengalami gangguan. Untuk menganalisis dan merancang lereng disposal, maka dilakukan perhitungan terhadap lereng yang ada di daerah penelitian kemudian merancang lereng baru yang lebih aman dari sebelumnya. Nilai factor keamanan minimum yang direkomendasikan didasarkan pada perusahaan untuk lereng tunggal FK ≥ 1,3 dan untuk lereng keseluruhan FK ≥ 1,5. Metode yang digunakan dalam perhitungan yaitu metode Bishop dengan bantuan software Slide versi 5.0. Bedasarkan hasil analisa terhadap faktor keamanan setelah dilakukan simulasi terhadap 3 sayatan yang dibuat, terlihat bahwa terdapat beberapa lereng tunggal yang belum stabil/aman, sedangkan untuk lereng yang terbentuk di lapangan semuanya mempunyai kondisi yang tidak stabil/aman. Untuk lereng tunggal sayatan A, lereng A4 belum stabil dengan nilai FK sebesar 1,24, sedangkan untuk lereng keseluruhan sayatan A-A’ belum stabil dengan nilai FK sebesar 1,27. Untuk sayatan B, lereng tunggal B2 belum stabil dengan nilai FK sebesar 1,2, demikian pula untuk lereng keseluruhan sayatan B-B’ belum stabil dengan nilai FK sebesar 1,37. Sedangkan untuk Sayatan C, lereng tunggal C2, C5 dan C6 dalam kondisi yang tidak stabil dengan nilai FK berturut-turut adalah 1,11, 1,24, dan 1,20, sedangkan untuk lereng keseluruhan C-C’ dalam kondisi yang belum stabil dengan nilai Fk sebesar 1,34. Dengan ditemukannya lereng disposal yang berpotensi untuk terjadi longsor, maka perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk mempertahankan kestabilan lereng disposal yaitu perbaikan geometri lereng, penanganan air permukaan tanah, stabilisasi dengan menggunakan vegetasi, dan melakukan pemantauan terhadap lereng disposal. Kata Kunci : Lereng Disposal, Faktor Keamana

    Hotel Manajer : Permainan Simulasi Manajemen Operasi Hotel dengan Pemodelan Finite State Machine

    Full text link
    Permainan simulasi adalah permainan yang dirancang untuk mensimulasikan aktivitas dunia nyata dengan seksama. Salah satunya adalah permainan simulasi manajemen hotel. Manajemen hotel sendiri merupakan suatu aktivitas dalam mengolah proses bisnis hotel mulai dari merekrut karyawan, membangun Fasilitas atau kamar, mengatur harga sewa serta cara meningkatkan kepuasan tamu. Dalam penelitian ini penulis ingin membangun permainan simulasi manajemen hotel dengan menggunakan pemodelan Finite State Machine (FSM). Pada permainan ini, FSM akan digunakan sebagai diagram model bisnis. Permainan simulasi ini akan berjalan pada program desktop Windows. Pengujian pengguna pada permainan mendapatkan nilai 3.01 dari skala 4 untuk parameter manajemen hotel. Dari hasil uji coba tersebut, dapat dikatakan permainan telah mensimulasikan proses bisnis manajemen hotel dengan baik. Dengan pengujian blackbox, permainan telah mengimplementasikan aturan dan skenario permainan simulasi manajemen hotel dengan Finite State Machine

    Regional Investment Attractiveness: Rating to 134 Regencies/Cities in Indonesia & Problems on Business Environment

    Full text link
    Committed to bring regional autonomy policy to a more meaningful existence, KPPOD (Regional Autonomy Watch) again comes up with result of another rating. This time, statistical aspects and dynamic aspects were combined to better rate autonomous regions and capture their real dynamics. Our focuses remain two: policy variables and endowment variables. Policy variables are grouped into two factors, namely institutional factor and sociopolitical factor; endowment variables into three: regional economy, labor and productivity, and physical infrastructure. For the whole, 42 indicators were employed here, each with its value different from others from the perception of business community. The research includes 134 regions, consisting of 97 regencies and 37 cities spread in 26 provinces in Indonesia. Data used in the analysis of indicators were primary and secondary, qualitative and quantitative. Valuation of variables and processing of data were done using AHP (The Analytic Hierarchy Process) method

    Daya Tarik Investasi Kabupaten/Kota di Indonesia: Peringkat 134 Kabupaten/Kota di Indonesia & Gambaran Permasalahan Dunia Usaha

    Full text link
    Selain perwujudan demokratisasi, dan pelembagaan hubungan pemerintahan pusat – daerah dan antar daerah, kesejahteraan rakyat menjadi salah satu dari tiga tujuan utama otonomi daerah; hal ini berarti bahwa dari segi ekonomi, keberhasilan otonomi daerah diukur dari sejauhmana warga daerah mendapat akses ekonomi yang lebih dari masa sebelumnya. Berbagai tolok ukur bisa digunakan dalam hal akses ekonomi itu, namun ukuran yang sangat jelas adalah keterserapan tenaga kerja secara langsung serta multiplier effect yang muncul dari adanya investasi

    Academic Plagiarism Detection

    No full text
    corecore