17 research outputs found

    Optimization of Palm Oil Cultivation in Ultisol Land Through the Planting of Mucuna bracteata

    Get PDF
    Saragi H, Asriani E, Putri K. 2020. Optimization of palm oil cultivation in ultisol land through the planting of  mucuna bracteata.  Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands 9(2): 160-166.The utilization of ground cover crops is one way to optimize oil palm cultivation. The purpose of this study was to determine  the ability of the land cover to hold soil, hold fertilizer, and cover land growth on open and closed land. This study was conducted from July to August 2016 in PT Rebinmas Jaya, Belitung Regency, Bangka Belitung Islands Province. The method used is the method of observation carried heavy eroded soil and fertilizer leaching rate in the area planted and unplanted Mucuna bracteata and growth of ground cover in open and enclosed land. Anova test results showed all treatments were not significantly different from the weight of eroded soil and the rate of washing of fertilizer. Mucuna bracteata grows faster in open areas. Ground cover (Mucuna bracteata) can hold soil and fertilizer, M. bracteata is planted when oil palms is young or immature

    Development of Biodegradable Straw using Combination of Unused Rice and Rice Bran

    Get PDF
    Plastics waste has been recently recognized as one of the most critical environmental issues. The most plastic is not recycleable and it takes 300-500 years to degraded perfectly. Plastics straw also contribute these negative impacts, so develop the biodegradable straw can be one of the solution. Natural ingredients that contain carbohydrates can be used as biodegradable straw materials are unused rice and rice bran, with glycerin from used cooking oil. This study aims to find out the effects of composition of unused rice flour and rice bran flour respectively on parameters. The parameters are the tensile strength, elongation, water uptake, and the biodegradation, then compare to the control. Statistical test were used to check, analysis, and compare between the data. The results show that combination variations in raw material flour had a significantly effect (p<0.05) on tensile strength, elongation, and biodegradation, but had not significantly effect (p≥0.05) on water uptake. Results obtained from the study of biodegradable straws for tensile strength ranges from 0.21-6.19 MPa, elongation range from 0.43-1.71%, water uptake 100%, and degraded 100%. Sample with a combination of 3 g unused rice flour : 0.5 g rice bran flour, has the highest tensile strength and elongation value and degraded within 4 days. However, the sample can not be used as an alternative to plastic straw because it does not have similar characteristics

    Perbedaan Asupan Energi, Zat Gizi Makro dan Serat Berdasarkan Kadar Kolesterol Total pada Dewasa Muda Vegetarian di Indonesia Vegetarian Society Jakarta

    Get PDF
    Background: Vegetarians are people who live from consuming plant-based (or plant-based) products with or without milk and eggs, but over all avoid eating meat, poultry and marine animals.. According to Household Health Survey (SKRT) cited Budiarti, in 2004 prevalence of hypercholesterolemia in Indonesia in the age range 25-65 years of 11.2%. One way to prevent elevated levels of cholesterol in the blood is to change the diet to become a vegetarian. Objective: To purpose the difference between energy intake, macro nutrients (protein, fat, and carbohydrates), fiber, based on total cholesterol levels in young vegetarian adults in Indonesia Vegetarian Society Jakarta. Methods: Cross sectional study design, independent Bed T-Test test if normal distribution data and Mann Whitney if the data is not normally distributed. Determination of the sample was done by means of different test of two mean and obtained sample of 70 people. Results: The results of the statistical test obtained p-value for energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake based on total cholesterol level with normal and abnormal category showed significant difference (p-value ≤ 0,05), and mean fiber intake showed no significant difference (p-value > 0,05). Conclusions: There are differences in energy, protein, fat, carbohydrate intake based on normal and abnormal total cholesterol levels, and fiber intake are expressed as no difference. There is a need for nutritional counseling and routine monitoring of total cholesterol in young vegetarian adults in IVS Jakarta

    Persepsi Karyawan Terhadap Senam Peregangan di Puskesmas Kebon Jeruk

    Get PDF
    Aktivitas fisik bermanfaat untuk promosi kesehatan dan pencegahan penyaki, serta mengontrol berat badan, karena aktivitas fisik meningkatkan kapasitas fungsional tubuh melalui peningkatan konsumsi oksigen maksimal (VO2 max), komposisi tubuh, kekuatan otot, daya tahan, dan fleksibilitas. Saat ini, Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk mempunyai program kegiatan gizi olahraga yaitu senam peregangan, berupa pemutaran audio di area puskesmas dengan melakukan peregangan untuk seluruh karyawan. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur persepsi tenaga kesehatan di lingkungan kerja Puskesmas Kebon Jeruk terkait program peregangan yang telah berjalan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalamengembangan program gizi olahraga. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online yang diadopsi dari Instrument to Measure Health Promotion Model (HPM) Behavioral Determinants: Exercise Benefits/Barriers Scale (EBBS) Karakter responden yang berpartisipasi pengisian kuesioner sebanyak 23 orang wanita dan 11 orang pria. Hasil penelitian menyatakan terdapat hubungan antara pemahaman terkait manfaat aktivitas fisik dengan persepsi terhadap senam peregangan dengan arah hubungan positif. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu semakin baik persepsi seseoang mengenai manfaat aktivitas fisik dan olahraga maka semakin baik pula jenis aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan secara terprogra

    Upaya Penyelesaian Sengketa Price Fixing Agreement Menurut Perse ilegal an Berdasarkan Pasal 5 Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat GAS ELPIJI (Studi Kasus Nomor 16k/Pdt.Sus-KPPU/2016)

    Get PDF
    Penelitian ini mendeskripsikan dan mengkaji permasalahan, Bagaimana pendapat KPPU, Pengadilan Negeri Bandung dan MA dalam Penyelesaian sengketa persaingan usaha tersebut terkait Metode penilaian perse ilegal an berdasarkan pasal 5 Undang – undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Dan Apakah Putusan dalam perkara tersebut memenuhi asas/ prinsip dalam Hukum Persaingan Usaha. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder maupun tersier. Metode yang dipergunakan adalah Normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapat dalam perjanjian penetapan harga (PRICE FIXING AGREEMENT). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dalam putusan No 14/KPPU-I/2014 yang dalam amar putusannya memutuskan para terlapor terbukti secara sah dan menyakinkan melanggar pasal 5 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1999. Selanjutnya para termohon keberatan/KPPU mengajukan keberatan terhadap putusan No 1/Pdt.sus/KPPU/2015 ke Pengadilan Negeri Bandung yang dalam pokoknya membatalkan putusan No 14/KPPU-I/2014. Selanjutnya termohon keberatan/KPPU mengajukan permohonan kasasi dengan putusan No 16k/Pdt.sus/KPPU/2015, dalam amar putusan menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi dan membatalkan putusan KPPU No 14/KPPU-I/2014. Penetapan harga merupakan perjanjian diantara para penjual untuk menaikan atau menetapkan harga guna membatasi persaingan antar perusahaan dan meraih keuntungan yang lebih tinggi. Hal ini berdampak matinya persaingan dalam melakukan persaingan usaha yang sehat. Kata Kunci: Persaingan Usaha, Price Fixing Agreement, Putusan Gas Elpiji Bandung - Sumedang, Asas/prinsip persaigan usaha

    Strategi Humas Kantor Wilauah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau Dalam Penyebarluasan Informasi Melaui Media Oonline

    No full text
    Penyebaran informasi adalah penyebaran pesan yang berisi fakta (data yang sesuai dengan kenyataan) sehingga menimbulkan penjelasan yang benar dan jelas serta menumbuhkan pengertian yang sama mengenai pesan yang disebarkan. Selain itu Humas juga fokus pada public internal dan eksternal, dimana secara operasional Humas bertugas membinan hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya miss communication. Oleh karena itu, seorang Humas harus mempunyai perencanaan dalam menyusun strategi dan selalu berpikir konseptual dalam arti kata metodologis, sistematis dan logis guna mencapai tujuan yang besar. Ketika menyusun konsep kegiatan Humas, maka seorang Humas harus menyusun paparan singkat, jelas, dan komprehensif, ini dimaksudkan agar masyarakat percaya terhadap apa yang disampaikan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk Strategis Humas Kanwil Kemenag Provinsi Riau dalam penyebaran informasi melalui Media Online. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptip kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi dengan strategi of publicity,strategi of persution, strategi of argumentation, strategi of imagen. Teknik pengumpulan data didapat dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian strategi humas yang dilakukan oleh kanwil kemenag Riau sudah berjalan sebagai mana mestinya melalui proses strategi Aspek Pendekatan Strategi Humas Serta aspek strategi humas dalam aspek pendekatan strategi humas terdapat strategi operasional . dengan strategi operasional humas kanwil kemenag Riau melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan melihas sosial kebudayaan yang di lakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pesan pesan penyebarluasan informasi di sampaikan secara efektif masyarakat secara lasngsung bisa menerimanya. Pesan yang disampaikan bersifat pesan-pesan edukasi yang memberikan pemahaman kepada masyarakat informasi apa artinya melakukan sikap toleransi antar agama.Pendekatan yang dilakukan secara harmonis kepada pihak-pihak kalangan internal maupun eksternal untuk menjaga hubungan tetap baik, yang mana nantinya strategi humas dalam penyampaian pesan untuk disebarluaskan bisa di terima oleh masyarakat dan juga bisa di jalankan sesuai dengan apa yang menjadi keingina humas kanwil kemenag riau dalam penyebarluasan informasi melalui media online

    ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JASA PARIWISATA : (Survey Pada Objek Daya Tarik Wisata Se- Bandung Raya )

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah terjadinya penurunan atas permintaan jasa pariwisata terutama pada objek daya tarik wisata se Bandung Raya yang dilihat dari banyaknya kunjungan. Sedangkan sebagaimana diketahui Indonesia memiliki potensi di bidang pariwisata dan sebagai salah satu sumber penerimaan devisa negara. Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengharuh sarana dan prasarana wisata dan pelayanan terhadap permintaan jasa pariwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey, yaitu suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan bantuan analisis SPSS ver 16.0 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0.797 atau 79,7%, artinya besarnya sumbangan (kontribusi) variabel bebas sarana dan prasaramna wisata dan pelayanan terhadap permintaan jasa pariwisata dipengaruhi sebesar 79,7%, dan sisanya sebesar 20,3 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Dan berdasarkan hasil uji hipotesis secara keseluruhan (uji F) dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana wisata dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa pariwisata. Sedangkan hasil uji hipotesis secara parsial (uji t) dapat disimpulkan bahwa pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan jasa pariwisata. Adapun sarana dan prasarana wisata berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan jasa pariwisata

    PEMANFAATAN LAHAN PERHUTANI UNTUK PENDIRIAN KAFE DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN FIQIH SIYASAH (Studi Kasus di Kafe 7 Bintang Kabupaten Tulungagung)

    No full text
    Kata Kunci: fiqih siyasah, hukum positif, kafe, pemanfaatan lahan Perhutani Penelitian ini dilatarbelakangi pemanfaatan lahan perhutani di Perum Perhutani BKPH Campurdarat untuk pendirian kafe. Pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe menjadi isu yang menarik untuk dikaji menggunakan perspektif hukum positif dan fiqih siyasah. Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe di Kabupaten Tulungagung? 2) Bagaimana pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe di Kabupaten Tulungagung dalam perspektif hukum positif? 3) Bagaimana pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe di Kabupaten Tulungagung dalam perspektif fiqih siyasah? Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe di Kabupaten Tulungagung. 2) Menganalisis pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe di Kabupaten Tulungagung dalam perspektif hukum positif. 3) Menganalisis pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe di Kabupaten Tulungagung dalam perspektif fiqih siyasah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Triangulasi digunakan untuk pengecekan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe di Kabupaten Tulungagung dilakukan dengan menggunakan sistem bagi hasil antara investor dengan pihak perhutani yang besaran nominalnya ditentukan oleh pihak LMDH. Praktik pemanfaatan lahan perhutani dilakukan setelah adanya izin dari pihak KPH Blitar yang sebelumnya diajukan oleh pihak LMDH yang kemudian dituangkan dalam bentuk Surat Perjanjian Kerjasama. Namun, pihak kafe tidak memperhatikan kelestarian hutan, sehingga lahan yang dimanfaatkan terlihat gersang. 2) Pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe di Kabupaten Tulungagung berdasarkan hukum positif bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Kehutanan pasal 91 dan UU Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan pasal 32. 3) Dalam perspektif fiqih siyasah, pemanfaatan lahan perhutani untuk pendirian kafe sejalan dengan konsep ihya’ul mawat, untuk memproduktifkan lahan agar membantu perekonomian masyarakat asalkan tidak menimbulkan kemudharatan (kerugian/bahaya). Pendirian kafe dapat membantu perekonomian masyarakat karena semua karyawan kafe berasal dari masyarakat setempat. Namun, pendirian kafe menimbulkan kemudharatan karena pihak pengelola tidak memelihara kelestarian alam sehingga dapat menimbulkan terjadinya bencana alam
    corecore