19 research outputs found

    SK Pengabmas

    Get PDF

    PENGEMBANGAN MODEL RESILIENSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETANGGUHAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT SUMATERA BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL RESILIENSI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETANGGUHAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT SUMATERA BARAT Banyak ditemukan kesulitan perawat dalam beradaptasi dengan proses dinamis dari sistem layanan yang dihadapinya. Hal ini diakibatkan hambatan personal seperti rendahnya tingkat resiliensi perawat. Resiliensi bertujuan untuk melindungi perawat terhadap stres terkait pekerjaan serta merupakan komponen penting untuk kesehatan mental, fisik dan kesejahteraan perawat. Penelitian ini dilakukan di empat rumah sakit di Sumatera Barat dan sebelumnya telah lolos kaji etik dengan Nomor: I.B.02.02/5.7/483/2021. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model resiliensi sebagai upaya meningkatkan ketangguhan perawat di Rumah Sakit Sumatera Barat. Pengembangan model resiliensi perawat dengan menggunakan pendekatan metode ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Pada tahap analysis, penelitian dilakukan secara mix-methods, dengan desain penelitian eksplanatori sekuensial. Pada penelitian kualitatif dilakukan wawancara mendalam dengan jumlah partisipan sebanyak 23 perawat sedangkan pada penelitian kuantitatif jumlah sampel sebanyak 221 perawat. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan kuesioner. Pada tahap design, menyusun blue print model resiliensi perawat. Tahap development, adalah mengembangkan model resiliensi perawat. Tahap implementation, yaitu mengimplementasikan model resiliensi yang sudah dikembangkan dengan pendekatan penelitian quasi eksperimen dengan pre and post test control group design. Jumlah sampel 60 perawat, 30 perawat di kelompok intervensi dan 30 perawat di kelompok kontrol. Analisa bivariat pada tahap implementasi menggunakan uji Independent t-test untuk menjelaskan perbedaan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol setelah pelatihan. Pada tahap evaluation melakukan evalusi pada semua tahapan untuk mengetahui kekurangan pada setiap tahapan dan langsung melakukan perbaikan. Hasil penelitian tersusunnya model resiliensi yang diwujudkan dalam modul pelatihan peningkatan resiliensi perawat: pencegahan distres psikologis dan burnout di tempat kerja. Hasil analisa data pada tahap implementasi menunjukkan peningkatan resiliensi perawat beserta dimensi resiliensi yaitu: kompetensi personal, keyakinan terhadap insting, penerimaan positif, kontrol diri, dan spiritualitas pada kelompok intervensi setelah diberikan perlakuan berupa pelatihan dengan p < 0,05. Hasil eta squared didapatkan nilai 0,56, yang artinya perlakuan memiliki efek yang besar terhadap resiliensi atau ketangguhan perawat pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Diharapkan pada layanan kesehatan terutama di rumah sakit pelatihan dan pengembangan model resiliensi perlu diagendakan agar dapat meningkatkan profesionalisme perawat dalam mengelola tantangan, permasalahan dan solusi di lingkungan kerja serta dalam pemberian asuhan terhadap klien. Kata Kunci: Burnout, Distres Psikologis, Resiliensi, Spiritualitas

    SK Pembimbing/Penguji Skripsi Ganjil 2017/2018

    Get PDF

    SK Penelitian Bullying Ganjil 2017/2018

    Get PDF

    Description of Nurse's Knowledge, Attitude and Competence in Social Media

    Get PDF
    This study aims to describe nurses' knowledge, attitude, and competence in using social media. The research method used is quantitative descriptive research. The results showed that the average respondent's understanding of social media was 5.87, with a minimum score of 1 and a maximum score of 11 out of a total score of 0-25. The average altitude of respondents to social media is 80.39, with a minimum score of 64 and a maximum score of 96 out of a total score of 25-125. The average nurse competency in social media is 68.19, with a minimum score of 50 and a maximum score of 94 out of a total score of 30-150. In conclusion, nurses' knowledge, attitude, and competence in social media still need to be added to the expected total score. &nbsp; Keywords: Competence, Social Media, Knowledge, Nurse, Attitude &nbsp

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perawat

    Get PDF
    This study aims to analyze the relationship between room head empathy, cohesiveness, and job satisfaction with the performance of implementing nurses at Sungai Dareh Regional Hospital, Dharmasraya Regency. The method used is descriptive quantitative with a cross-sectional method. The research results show that each variable influences the performance of executive nurses with a p-value of 0.000 for empathy, 0.001 for cohesiveness, and 0.000 for job satisfaction with a medium-strength relationship. In conclusion, the higher the vacancy of the head of the room, the cohesiveness and job satisfaction of nurses, the more the performance of implementing nurses at Sungai Dareh Regional Hospital will improve. &nbsp; Keywords: Empathy, Job Satisfaction, Nurse Performance, Cohesivenes

    Karakteristik Interpersonal Perawat Supervisor Berdasarkan Persepsi Supervisee

    Get PDF
    Masalah dan karakter interpersonal 52% menimbulkan keberagaman dalam kualitas pelayanan keperawatan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik karakteristik interpersonal perawat supervisor berdasarkan persepsi supervisee. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat supervesee di rumah sakit. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling yaitu seluruh perawat atau supervisee sebanyak 205 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner data demografi, terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan, pengalaman kerja, jabatan, dan karakteristik interpersonal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 s/d Juli 2023. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisa univariat. Hasil Penelitian: Dari 205 responden didapatkan hampir seluruhnya responden berjenis kelamin perempuan sebanyak (90,2%), hampir separuhnya berada pada rentang usia 36 – 45 sebanyak (48,8%), lebih dari separuhnya dengan tingkat pendidikan vokasi sebanyak (70,7%), Hampir seluruhnya memiliki pengalaman menjadi supervisor >10 tahun sebanyak (80,9%) dan lebih dari separuhnya memiliki jabatan sebagai kepala ruangan (59,6%). Karakteristik interpersonal responden yang terdiri dari 4 dimensi antara lain supportif, clinical skill, role model, dan good listener. Diketahui bahwa seluruh responden memiliki dimensi supportif, role model dan good listener kurang baik sebanyak (100%) dan hampir seluruhnya memiliki dimensi clinical skill kurang baik (95,6%). Perlu dilakukan program-program untuk meningkatkan karakteristik interpersonal perawat superviso

    Studi Cross Sectional: Dukungan Sosial terhadap Resiliensi Akademik pada Mahasiswa yang Mengerjakan Skripsi

    Get PDF
    Mahasiswa akhir rentan mengalami stres ketika dihadapkan dengan berbagai masalah dan tantangan saat proses penyusunan skripsi. Kemampuan resiliensi akademik diperlukan oleh mahasiswa untuk bisa bertahan dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapi saat pengerjaan skripsi, namun beberapa mahasiswa masih mempunyai kemampuan resiliensi yang rendah. Dukungan sosial berperan penting bagi mahasiswa terutama pada masa-masa sulit. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan dukungan sosial dengan resiliensi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional. Sampel berjumlah 106 orang yang ditentukan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Dukungan Sosial dan Academic Resilience Scale-30. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang kuat dan positif antara dukungan sosial dengan resiliensi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dan nilai r=0,635, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi resiliensi akademik mahasiswa. Diharapkan mahasiswa dapat mengontrol emosi negatif dan tidak mudah panik dengan cara berfokus pada penyelesaian masalah. Keterlibatan dan support dari orangtua, teman, dan dosen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan resiliensi mahasiswa

    Gambaran Gangguan Muskoloskeletal pada Perawat

    Get PDF
    Most of the health workers are nursing staff, nursing profession demands high physical activity ranks second after industrial workers. Musculoskeletal disorders often occur in health workers, nurses have a higher risk of experiencing the disorder. Musculoskeletal disorders are disorders that occur in the muscles, bones, tendons, blood vessels, nervous system, and other soft tissues. The purpose of this study was to determine the picture of musculoskeletal disorders in nurses in General Hospital. Dr. M. Djamil Padang. Research Methods: The method used in this research is descriptive. The number of samples in this study were 132 people. The sample selection in this study was the proportional random sampling method. The results showed that more than half (81.1%) nurses experienced musculoskeletal disorders. Musculoskeletal disorders complained of body parts: shoulders 49.2%, neck and lower back 41.7%, and upper back 32.6%. It is expected that nurses can identify the incidence of musculoskeletal disorders due to work and immediately report to management for further prevention

    Perbandingan Asupan Makan Dan Aktifitas Fisik Pada Remaja Berdasarkan Status Gizi

    Get PDF
    Abstrak Penyebab obesitas sampai sekarang masih belum jelas dan masih diperdebatkan. Pengobatan dan pencegahan obesitas yang efektif dapat dicapai jika diketahui patogenesis secara komprehensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perbandingan asupan makan dan  aktifitas fisik  pada remaja dengan obesitas dan normal. Penelitian dilakukan secara case control dengan sampel sebanyak 311 remaja putri. Pengambilan sampel dilakukan secara stratified random sampling. Kriteria obesitas berdasarkan IMT > 2 SD dan Normal -2 SD 1 SD. Pola makan ditentukan dengan  semi-kuantitatif Food Frequency Quessioner (FFQ)  dan aktifitas fisik dengan Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQC). Rata- rata asupan energi total kelompok obes 2344,92± 606,31 kcal/hari lebih tinggi dari kelompok normal  2285,41± 602,86 kcal/hari,  tapi tidak ada perbedaan yang bermakna antar kedua kelompok p=0,435. Subyek dengan tingkat aktifitas fisik ringan 62,9% mengalami obesitas sementara  58,9% termasuk kelompok normal. Tidak ada hubungan  yang bermakna tingkat aktifitas fisik dengan obesitas  p=0,27. Rata-rata asupan karbohidrat, protein, lemak, serat dan asam lemak lebih tinggi pada aktifitas tinggi dibandingkan tingkat aktifitas sedang dan rendah. Ada perbedaan yang bermakna antara asupan  makanan dengan tingkat aktifitas fisik p < 0,05. Kesimpulan tidak ada perbedaan antara asuan makan dan aktifitas fisik berdasarkan status gizi pada remaja   Kata Kunci    : pola makan, aktifitas fisik , remaja dan obesita
    corecore