12 research outputs found

    Memasyarakatkan Olahraga Petanque di Tingkat Pelajar Papua

    Get PDF
    Belum memasyarakatnya olahraga petanque di Papua menjadi problem tersendiri di tengah semangat untuk mempopulerkan olahraga tersebut. Selama ini, petanque cenderung dikenal ditingkat perguruan tinggi. Oleh sebab itu, pengabdian ini memiliki tujuan untuk memasyarakatkan olahraga petanque pada pelajar di tingkat SMP dan SMA yang ada di Papua. Metode pengabdian yang dilakukan meliputi dua tahapan, yaitu tahap pendidikan dan tahap latihan. Terdapat dua sekolah dan tingkatan yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut, yaitu tingkat SMP dan SMA. Data dalam kegiatan pengabdian diambil melalui observasi dan wawancara. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan pengabdian yang terdiri dari siswa tingkat SMP dan SMA merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan. Selama proses kegiatan pengabdian, peserta tampak antusias mengikuti rangkain kegiatan yang dikakukan, mulai dari tahap pendidikan maupun tahap latihan bermain. Peserta kegiatan menjadi tahu tentang olahraga petanque dan cara bermainny

    Kecemasan Atlet Papua: Gambaran dan Perbedaan pada Tiga Cabang Olahraga

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkap perbedaan tingkat kecemasan atlet Papua berdasarkan cabang olahraga, usia, dan jenis kelamin. Desain komparatif dengan melibatkan tiga jenis kategori kelompok yaitu jenis cabang olahraga, usia dan jenis kelamin akan digunakan. Terdapat 35 atlet Papua yang sedang menjalani training center pada tiga cabang olahraga, galanita (n=10), pencak silat (n=18) dan petanque (n=7) dilibatkan dalam penelitian. Instrumen Skala Kecemasan Olahraga (SKO) digunakan untuk mengambil data tingkat kecemasan olahraga pada atlet Papua. Hasil penelitian menemukan tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan antar atlet, baik berdasarkan jenis cabang olahraga, kelompok usia, atau jenis kelamin

    MEMBUDAYAKAN BEROLAHRAGA PADA ANAK ASLI PAPUA

    Get PDF
    ABSTRAKMeskipun infrastruktur olahraga telah banyak berdiri di Papua, namun minat berolahraga dan kebugaran masyarakat masih rendah. Untuk mejadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup maka membiasakan olahraga perlu ditanamkan sejak dini. Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan olahraga sebagai kebiasaan pada anak-anak asli Papua. Metode pengabdian  yang dilakukan meliputi tiga tahap, yaitu tahap awal, inti pelaksanaan kegiatan, dan penutup.  Kegiatan PKM dilakukan setiap hari sabtu dengan target peserta adalah anak-anak yang berada di Kampung Yahim, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti kegiatan olahraga bersama merasa gembira. Melalui kegiatan olahraga yang dilakukan telah terjadi peningkatan jumlah anak-anak yang berminat melakukan olahraga. Namun begitu, sejak munculnya varian omicron, yaitu yang menyebabkan terjadinya peningktaan kasus COVID-19 di Jayapura maka hal ini membuat kegiatan yang dilakukan tidak dapat dijalankan secara rutin. Kata kunci: olahraga; papua; kebugaran. ABSTRACTAlthough many sports infrastructures have been established in Papua, interest in sports and level of fitness are still low. To make exercise a part of a lifestyle, getting used to sports needs to be instilled from an early age. Therefore, this service activity is carried out with the aim of making sports a habit for indigenous Papuan children. The service activity method carried out includes three stages, namely the initial, core implementation of activities, and closing stages. PKM activities are carried out every Saturday with the target participants being children in Yahim Village, Sentani District, Jayapura Regency, Papua. The results of the service showed that children who participated in sports activities together felt happy. Through the activities carried out, there has been an increase in the number of children who are interested in doing sports. However, the emergence of the omicron variant, which causes an increase in COVID-19 cases in Jayapura, has made the activities carried out cannot be carried out routinely. Keywords: sport; papua; fitness

    Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Bermain Petanque: Sosialisasi pada Guru Olahraga

    Get PDF
    Belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang olahraga patanque merupakan problem di tengah semangat untuk mempopulerkan dan mengembangkan olahraga tersebut. Di Papua, olahraga ini cenderung dikenal di lingkungan perguruan tinggi saja. Oleh sebab itu, pengabdian ini memiliki tujuan untuk memasyarakatkan olahraga petanque pada guru olahraga yang ada di Kabupaten Keerom, Papua. Metode pengabdian yang dilakukan meliputi dua tahapan, yaitu tahap pendidikan dan tahap latihan. Kegiatan pengabdian dilakukan di MI N Model Jaifuri Keerom. Terdapat 34 guru olahraga yang mengikuti kegiatan tersebut. Data kegiatan pengabdian diambil melalui observasi dan wawancara. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan pengabdian yang terdiri dari guru olahraga merasa senang, aktif, dan semangat mengikuti setiap tahapan kegiatan yang dilakukan. Pada tahap pendidikan, peserta sangat aktif bertanya dan diskusi berkaitan dengan peraturan serta teknik bermain petanque. Pada tahap latihan atau praktik di lapangan peserta kegiatan pengabdian dapat memainkan olahraga tersebut dengan cukup baik

    The differences in Papuan elite athletes in the anxiety perspective

    Get PDF
    Anxiety is believed to be an important psychological dimension in determining the outcome of sport matches. However, studies examining this aspect of Papuan elite athletes have never been conducted. Therefor, this study aims to reveal the differences in the anxiety amidst the Papuan elite athletes in terms of sport and gender. Furthermore, the comparative research method used involves six sports with different characteristics, namely game, martial arts, and accuracy. Subsequently, a total of 100 athletes in the PON XX preparation training camp are involved, with about 39 in the game (M= 19, F= 20), 32 in martial arts (M= 18, F= 14), and 31 in the accuracy sport (L = 14 P = 17). Furthermore, the Sport Anxiety Scale-2 (SAS-2) is used as an instrument for data collection on athlete's anxiety. Research data collection is carried out during the COVID-19 pandemic, so that the distribution of research instruments is carried out online using the google form. The research data are analyzed using descriptive and ANOVA techniques using the IBM SPSS program version 26. The results show that (1) there is no difference in anxiety between athletes in the sport of games, martial arts, and accuracy, (2) there is no difference in anxiety between male and female athletes. Although there is no difference, the anxiety that existed in athletes, especially at low and high levels, they need attention from the coach

    Personality traits of Papuan athletes: Study towards XV POPNAS

    Get PDF
    Kepribadian atlet menjadi determinan utama dalam menggapai prestasi yang optimal pada olahraga yang kompetitif, tak terkecuali pada pertandingan olahraga nasional terbesar tingkat remaja atau dikenal dengan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS). Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap: (1) karakter kepribadian atlet remaja Provinsi Papua, dan (2) perbedaan karakter kepribadian atlet cabang olahraga bola voli, sepakbola, tinju dan judo Provinsi Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desian ex post facto. Inventori Kepribadian Atlet (IKA) digunakan sebagai instrumen utama untuk mengungkap kepribadian yang dimiliki oleh atlet Provinsi Papua. Sebanyak 54 atlet dari cabang olahraga bola voli, sepakbola, judo dan tinju akan dilibatkan dalam studi tersebut. Teknik analisis data yang digunanakan adalah analisis deskriptif dan Anova satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) atlet cabang olahraga tinju memiliki keunggulan karakter kepribadian pada dimensi motivasi berprestasi, kerja keras, mandiri, dan komitmen, (2) untuk dimensi gigih, cerdas dan swakendali cabang olahraga judo lebih unggul dibandingkan dengan tiga cabang olahraga lainnya, dan (3) tidak terdapat perbedaan karakter kepribadian atlet antara cabang olahraga bola voli, sepakbola, judo dan tinju.  The athlete's personality is the determining factor in achieving optimal performance in the competitive sports. This element is also seen in the largest national youth sports competition known as National Student Sports Week (POPNAS). The purpose of the study is to reveal: (1) Papuan youth athletes’ personality traits, and (2) the characteristics of personality traits differences of volleyball, soccer, boxing and judo Papuan athletes. The research method used is descriptive with ex post facto design. Subsequently, the Athlete Personality Inventory (IKA) is used as the main instrument to reveal Papuan athletes’ personalities. 54 athletes of volleyball, soccer, judo and boxing from Papua province are participated in this study. The data analysis technique is descriptive and one-way Anova analysis. The results expose that: (1) boxing athletes have superior personality traits in the dimensions of achievement motivation, hard work, independence, and commitment, (2) judo athletes are more superior in the dimension of tenacity, intelligence and self-control compared to athletes from the three other sports, and (3) there is no different personality traits of volleyball, soccer, judo and boxing athletes

    Mengolahragakan Masyarakat Melalui Optimalisasi Permenpora No. 18 Tahun 2017 Tentang Gerakan Ayo Olahraga

    Get PDF
    Adanya lahan terbuka olahraga terbengkalai menjadi ironi di tengah upaya untuk mengelorakan dan membudayakan olahraga di masyarakat. Oleh karena itu, pengabdian ini memiliki tujuan untuk (1) melalukan optimlasisasi Permenpora No. 18 tahun 2017 tentang “gerakan ayo olahraga” dengan cara memfungsikan lahan terbuka untuk digunakan sebagai sarana olahraga masyarakat, dan (2) menjadikan olahraga sebagai gaya hidup dengan cara memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah edukasi, pendampingan, dan pemberian bantuan berupa peralatan olahraga. Hasil kegiatan menemukan (1) Optimlasisasi permenpora No. 18 tahun 2017 tentang “gerakan ayo olahraga” dengan cara memfungsikan lahan terbuka untuk digunakan sebagai sarana olahraga masyarakat telah berjalan dengan cukup baik, (2) olahraga rutin belum menjadi gaya hidup meskipun telah dilakukan kegiatan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat

    MAPPING RESEARCH ON LEARNING MEDIA IN PHYSICAL EDUCATION: BIBLIOMETRIC ANALYSIS OF PAST FINDINGS AND FUTURE RESEARCH AGENDA

    Get PDF
    The aim of this research is to map research literature on learning media in physical education over two decades. This study uses meta-data from the Scopus repository, retrieved using relevant keywords and extracted in terms of field development, productivity, collaborative networks and thematic structure in the field. We analyzed the data in VOSviewer and Biblioshiny software. A total of 265 documents/articles were published in the Scopus database in the period 2000-2022. Based on publications in the Scopus database, the findings show that: (1) academic interest in physical education learning media in the first decade tended to fluctuate and began to increase in the last decade; (2) Most publications are written by researchers spread across various countries, although most research is still published by a small number of authors and countries; (3) there is a noteworthy level of scientific collaboration in this field, where there is no collaboration between co-authorship clusters; (5) The conceptual dynamics of the literature reveal the multidimensionality of this topic of inquiry. Our significant contribution is the explanation of past findings relevant to current research that offers interesting insights into the evolution of the field of instructional media in physical education. These findings suggest the need for more interdisciplinary studies and broader collaboration of authors between countries

    Mental Toughness Atlet Remaja: Sebuah Penguatan Dukungan Implementasi Kebijakan dalam Olahraga Prestasi

    Get PDF
    In competitive sports, various factors influence the outcome of the game. It is believed that the mental toughness dimension is an aspect that contributes greatly to sports achievement in practice. However, unfortunately the condition of mental aspects of teenage athletes in Papua is limited explored. Therefore, the purpose of this community service was to provide assistance for the local government of Papua Province, especially the Sports and Youth Division, in providing information on the mental toughness conditions of adolescent athletes at PPLP/D Papua. The activity was carried out in three stages, namely preparation, implementation, and reporting. The results of the service found that the confidence dimension appeared to be greater than the other dimensions, while the commitment dimension was the dimension with the lowest value.  For other dimensions such as positive cognition, constancy, and control were relatively in the middle. In general, the pattern of mental toughness of Papuan youth athletes appears disproportionate. Thus, mental coaching or training should provide to improve the mental quality of athlete

    Belajar Mengenal Huruf, Membaca, dan Menulis Bersama Melalui 3P: Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Asli Papua

    Get PDF
    Adanya anak putus sekolah dan kemudian kemampuan membacanya rendah merupakan sebuah masalah yang perlu diatasi. Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak yang putus sekolah di Kampung Yahim, Sentani, Jayapura, Papua. Metode yang digunakan untuk mengatasi masalah dan mencapai tujuan kegiatan adalah belajar bersama melalui 3P, yaitu tahap Persiapan, tahap Pembelajaran, dan tahap Penguatan. Peserta kegiatan belajar bersama adalah anak-anak yang berada di Kampung Yahim, Sentani, Jayapura, yaitu teutama yang putus sekolah. Data kegiatan pengabdian dikumpulkan dengan menggunakan pengamatan dan wawancara. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan memulai dari belajar mengenal huruf, membaca, dan menulis sudah berjalan dengan baik. Anak-anak yang mengikuti kegiatan merasa senang dan gembira dengan kegiatan belajar bersama yang dilakukan. Namun sungguh pun demikian, diperlukan dukungan dan kerja sama dari orang tua, lingkungan tempat tinggal, pemerintah Kampung, dan tokoh masyarakat untuk membuat kegiatan tersebut dapat berjalan konsisten dan lebih efektif.&nbsp
    corecore