518 research outputs found

    El papel de la interacción parasocial en la intención de los consumidores de comprar productos de belleza

    Get PDF
    Beauty products have become one of the basic necessities of Indonesian women, which has led them to increasingly seek information about such products through a variety of sites, such as YouTube—one of the most cited platforms to find cosmetic reviews. This has encouraged the emergence of beauty vloggers who are now one of the preferred sources of information about beauty products. However, the relationship between subscribers and such influencers has failed to optimally persuade subscribers to purchase the beauty products reviewed by beauty vloggers. Therefore, in this paper, we analyze the effect of parasocial interaction (PSI) on viewers’ purchase intention and its implications. For this purpose, we propose four hypotheses. Moreover, we analyze the data using structural equation modeling. The results of this study reveal that physical attractiveness and attitude homophily have an impact on PSI and can affect viewers’ intention to purchase beauty products in the long term. Social attractiveness, however, is not proven to influence PSI.Los productos de belleza se han convertido en uno de los productos de primera necesidad de las mujeres en Indonesia, lo que ha generado un aumento en la búsqueda de información sobre dichos productos a través de una variedad de medios tales como YouTube—uno de los más visitados a la hora de buscar reseñas sobre cosméticos. Esto ha fomentado la aparición de vloggers de belleza quienes son, hoy en día, una de las fuentes preferidas para buscar referencias sobre productos de belleza. Sin embargo, la relación entre suscriptores y dichos gurús no ha logrado persuadir de manera óptima a los suscriptores para que compren los productos de belleza que han sido reseñados. Por lo tanto, el propósito de esta investigación es analizar cómo influye la interacción parasocial en la intención de compra de los suscriptores y cuáles son sus implicaciones. Para esto, proponemos cuatro hipótesis. Además, los datos se analizan mediante modelos de ecuaciones estructurales. Los resultados de esta investigación indican que el atractivo físico y la homofilia tienen un impacto en la interacción parasocial y, a largo plazo, inciden en la intención de compra. Sin embargo, no se reconoce que el atractivo social influya en la interacción parasocial

    ANALISIS TEKNO-EKONOMI PRODUKSI LAPIS TIPIS BERBASIS BAMBU PETUNG (DENDROCALAMUS ASPER) SEBAGAI BAHAN BIOMASSA BARU DENGAN KINERJA TINGGI

    Get PDF
    Studi tentang bahan lapis tipis telah dikembangkan dalam banyak teknologi, namun penggunaan komponennya sering mengalami kegagalan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tekno-ekonomi produksi material lapis tipis berbasis bambu petung (Dendrocalamus asper) sebagai bahan biomassa baru dengan kinerja tinggi. Metode penelitian dilakukan dengan perspektif rekayasa dan juga evaluasi ekonomi oleh microsoft excel. Selain itu, dilakukan studi literatur dan pemodelan berdasarkan struktur cairan ionik. Analisis rekayasa menunjukan bahwa produksi material lapis tipis berbasis bambu petung dapat dilakukan menggunakan metode ini. Hasil evaluasi ekonomi menunjukan bahwa produksi material lapis tipis berbasis bambu pada skala besar dapat menguntungkan dalam kondisi tertentu, seperti: fixed cost, total variabel cost, bahan baku, harga jual, gaji pegawai, utilitas, jumlah pegawai dan pajak pemasukan. Semua parameter evaluasi memberikan harga positif. Hasil evalusi ini berdasarkan CNPV (Cumulative Net Present Value)/investasi selama 20 tahun, BEP (Break Event Point) yang cukup rendah dengan hanya 2 produksi/hari, dan PBP (Pay Back Period) yang cepat kurang dari 3 tahun. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu produksi lapis tipis bambu dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan dan dapat menarik investor asing untuk bekerja sama dalam produksi lapis tipis bambu. Hasil studi literatur menunjukan bahwa material lapis tipis bambu dapat memperkuat selulosa dalam pelapisan. ABSTRACT The study of thin film materials has been developed in many technologies, but the use of its components often fails. The purpose of this study is to analyze the techno-economic production of thin film based on giant bamboo (Dendrocalamus asper) as a new high-performance biomass materials. The research method was conducted with an engineering perspective and also an economic evaluation by Microsoft Excel. In addition, literature studies and modeling are carried out based on the structure of ionic liquids. Engineering analysis shows that the production of prospective based bamboo thin film can be carried out using this method and technology. Economic evaluation results show that the production of thin-film based on bamboo materials on a large scale can be beneficial under certain conditions, such as: fixed costs, total variable costs, raw materials, selling prices, employee salaries, utilities, number of employees and income tax. All evaluation parameters give a positive price. The evaluation results are based on CNPV (Cumulative Net Present Value) / investment for 20 years, BEP (Break Event Point) which is quite low with only 2 production / days, and PBP (Pay Back Period) which is fast in less than 3 years. The conclusion of this research is the production of bamboo thin layers can provide promising benefits and can attract foreign investors to work together in the production of thin film based on bamboo. The results of the literature study show that bamboo thin film materials can strengthen cellulose in the coating

    Comparative study: International chain and local chain hotel COVID-19 readiness strategies in Indonesia

    Get PDF
    The global hospitality and tourism industry has been severely impacted by the spread of COVID-19 and large-scale travel restrictions. Due to the nature of the crisis of COVID-19, Hotel businesses in Indonesia need to adapting many new strategies in response to the evolving circumstances. This study presents a comparative coronavirus readiness strategy at International Chain Hotel and Local Hotel in Indonesia and their impacts on hotel guests’ trust and satisfaction. The study used quantitative approaches by using an online survey to obtain data from a total of 400 participants.  The data were collected from respondents that have been stayed in both the International Chain hotel or Local Chain Hotel in Indonesia during pandemics. The data collected is analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with Smart PLS statistical software. The findings from this dataset show that both local and international hotel readiness had a significant effect on customer trust and satisfaction with COVID-19 readiness in the hotel industry. &nbsp

    PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK

    Get PDF
    Itik (Anas plathyrynchos) adalah salah satu jenis unggas yang potensial sebagai penghasil telur. Usaha untuk meningkatkan produktivitas dapat dilakukan melalui pemilihan bibit ternak yang baik, penyediaan pakan yang cukup dalam kuantitas dan kualitas serta pemberian pakan tambahan (feed additive). Untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup dan produksi telur diperlukan bahan pakan yang mengandung protein tinggi. Oleh karena harga bahan pakan sumber protein cukup mahal, maka perlu dicari bahan pakan alternatif seperti keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung keong mas dalam ransum terhadap kualitas telur itik. Penelitian dilaksanakan di Kandang Percobaan Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta berlokasi di Desa Jatikuwung, selama 84 hari mulai 7 Oktober – 30 Desember 2009. Materi penelitian meliputi 80 ekor itik lokal yang berumur 24 minggu dengan bobot badan rata-rata 1490,61 ± 107,47 g. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan empat perlakuan yang terdiri dari empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari lima ekor itik lokal. Ransum terdiri dari jagung kuning, bekatul, tepung ikan, bungkil kedelai, premix, grit, minyak nabati dan tepung keong mas. Perlakuan yang diberikan meliputi P 0 (ransum basal + tepung keong mas 0 % sebagai kontrol), P 1 (ransum basal + tepung keong mas 3%), P 2 (ransum basal + tepung keong mas 6 %) dan P 3 (ransum basal + tepung keong mas 9 %). Peubah yang diamati selama penelitian meliputi berat telur, indeks putih telur, indeks kuning telur, berat kuning telur, warna kuning telur, nilai Haugh Unit (HU), berat kerabang telur dan tebal kerabang telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat telur berkisar antara 59,08 - 63,34 g/butir, indeks putih telur 0,13 – 0,15, indeks kuning telur 0,42 - 0,46, berat kuning telur 22,32 – 23,48 g atau (37,58 – 37,77 %), warna kuning telur 8,23 -8,71, nilai HU 84,26 - 87,07, berat kerabang telur 5,60 - 5,98 g atau (9,44 – 9,47 %) dan tebal kerabang telur 0,35 - 0,36 mm. Hasil analisis variansi menunjukkan hasil berbeda tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah penambahan tepung keong mas dalam ransum sampai taraf 9 % tidak berpengaruh terhadap kualitas telur itik yang meliputi berat telur, indeks putih telur, indeks kuning telur, berat kuning telur, warna kuning telur, nilai HU, berat kerabang telur dan tebal kerabang telur

    PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA POKOK BAHASAN DINAMIKA HIDROSFER UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SAINS 4 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014

    Get PDF
    The aim of this study were: 1) The Implementation of Problem Based Learning (PBL) model aim to increase the motivation of the students to learn geography in class X -4 of Science program of SMA Negeri 2 Karanganyar in the Academic Year 2013/2014. 2) The application of Problem Based Learning (PBL) model aim to improve geography learning outcomes in class X -4 of Science program of SMA Negeri 2 Karanganyar in the Academic Year 2013/2014 The method used is Classroom Action Research (CAR) . This Classroom Action research (CAR) was conducted in two cycles and each cycle consisted of four phases, namely planning, implementation, observation, and reflection. The research subjects were students of class X -4 of Science program of SMA Negeri 2 Karanganyar in the Academic Year 2013/2014, namely 38 students. Data collection techniques used were tests, questionnaires, and observations. The data analysis technique used was comparative descriptive. The results of this study were 1). The application of Problem Based Learning (PBL) model was proven to be able to improve students’ motivation of class X-4 of Science program of SMA Negeri 2 Karanganyar in the Academic Year 2013/2014 shown on students' motivation scores acquisition that has reached performance indicator in Cycle II, namely 79% of the students having high learning motivation, 2). The application of Problem Based Learning (PBL) model was proven to be able to improve Geography learning outcomes on the students of class X-4 of Science program of SMA Negeri 2 Karanganyar in the Academic Year 2013/2014 shown on student learning outcomes that have achieved performance indicators shown in the cycle II namely 84% of students achieving the minimum criterion (KKM). Keywords: Model of Problem Based Learning, Learning Motivation, Learning Outcomes, Geography

    Bahan Ajar E-Learning Matakuliah “Manajemen Pemasaran Week 11: Engaging Consumers And Communicating Customer Value- Integrated Marketing Communication Strategy”

    Get PDF
    Modul Manajemen Pemasaran disusun untuk membantu mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Multimedia Nusantara dalam memahami materi-materi yang diberikan pada mata kuliah Manajemen Pemasaran. Modul perkuliahan ini juga dilengkapi dengan beberapa soal latihan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengetahui dan memahami konsep dan proses pada manajemen pemasaran. Penekanan akan dilakukan pada penguasaan konsep dasar seperti segmentasi, targeting, differensiasi, positioning hingga pada terciptanya value offering pada konsumen dan aspek dalam marketing mix. Mata kuliah ini menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap konsep dasar dari manajemen pemasaran termasuk perkembangannya di era digital, analisis kesempatan pasar, pengembangan strategi pemasaran, pengambilan keputusan pemasaran, dan bagaimana mengelola program pemasaran, serta memperdalam wawasan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang dunia pemasaran seperti e-commerce

    Bahan Ajar E-Learning Matakuliah “Manajemen Pemasaran Week 14: Direct, Online, Social Media, And Mobile Marketing”

    Get PDF
    Modul Manajemen Pemasaran disusun untuk membantu mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Multimedia Nusantara dalam memahami materi-materi yang diberikan pada mata kuliah Manajemen Pemasaran. Modul perkuliahan ini juga dilengkapi dengan beberapa soal latihan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengetahui dan memahami konsep dan proses pada manajemen pemasaran. Penekanan akan dilakukan pada penguasaan konsep dasar seperti segmentasi, targeting, differensiasi, positioning hingga pada terciptanya value offering pada konsumen dan aspek dalam marketing mix. Mata kuliah ini menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap konsep dasar dari manajemen pemasaran termasuk perkembangannya di era digital, analisis kesempatan pasar, pengembangan strategi pemasaran, pengambilan keputusan pemasaran, dan bagaimana mengelola program pemasaran, serta memperdalam wawasan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang dunia pemasaran seperti e-commerc

    Bahan Ajar E-Learning Matakuliah “Manajemen Pemasaran Week 13: Personal Selling And Sales Promotion”

    Get PDF
    Modul Manajemen Pemasaran disusun untuk membantu mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Multimedia Nusantara dalam memahami materi-materi yang diberikan pada mata kuliah Manajemen Pemasaran. Modul perkuliahan ini juga dilengkapi dengan beberapa soal latihan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengetahui dan memahami konsep dan proses pada manajemen pemasaran. Penekanan akan dilakukan pada penguasaan konsep dasar seperti segmentasi, targeting, differensiasi, positioning hingga pada terciptanya value offering pada konsumen dan aspek dalam marketing mix. Mata kuliah ini menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap konsep dasar dari manajemen pemasaran termasuk perkembangannya di era digital, analisis kesempatan pasar, pengembangan strategi pemasaran, pengambilan keputusan pemasaran, dan bagaimana mengelola program pemasaran, serta memperdalam wawasan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang dunia pemasaran seperti e-commerc

    Induksi Kalus Dan Optimasi Regenerasi Empat Varietas Padi Melalui Kultur in Vitro

    Full text link
    A study was conducted at the Tissue Culture Laboratory of ICABIOGRAD, Bogor, to obtain an optimum medium formulation for calli regenerations of for rice varities (Ciherang, Cisadane, IR64, and T-309). The research activities were done in five steps, i.e., callus induction, callus regeneration, shoot multiplication, root formation, and plant acclimatization. The type of explants used in the study was embriozygotic explants. Five media formulations were used for the callus induction, while four media formulations were used for the callus regeneration. The results showed that the best medium formulation for induction of callus formation was MS + 2,4-D 2 mg/l + casein hidrolisat 3 mg/l, while the best medium formulation for callus regeneration was MS + BA 3 mg/l + thidiazuron 0,1 mg/l

    Bahan Ajar E-Learning Matakuliah “Manajemen Pemasaran Week 08: Marketing Channel And Retailing”

    Get PDF
    Modul Manajemen Pemasaran disusun untuk membantu mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Multimedia Nusantara dalam memahami materi-materi yang diberikan pada mata kuliah Manajemen Pemasaran. Modul perkuliahan ini juga dilengkapi dengan beberapa soal latihan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengetahui dan memahami konsep dan proses pada manajemen pemasaran. Penekanan akan dilakukan pada penguasaan konsep dasar seperti segmentasi, targeting, differensiasi, positioning hingga pada terciptanya value offering pada konsumen dan aspek dalam marketing mix. Mata kuliah ini menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman terhadap konsep dasar dari manajemen pemasaran termasuk perkembangannya di era digital, analisis kesempatan pasar, pengembangan strategi pemasaran, pengambilan keputusan pemasaran, dan bagaimana mengelola program pemasaran, serta memperdalam wawasan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang dunia pemasaran seperti e-commerc
    corecore