54 research outputs found

    PENGEMBANGAN PROGRAM MODEL PAUD FULL DAY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DAN KELEMBAGAAN PROGRAM PAUD

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model program Pembelajaran PAUD fullday sebagai model hipotetik dan menghasilkan panduan PAUD fullday dengan komponen rencana kegiatan pembelajaran, model pembelajaran, dan pemberdayaan orang tua PAUD fullday, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan tahapan studi pendahuluan, design model program pembelajaran, validasi, uji coba dan revisi dan tahap terakhir adalah diseminasi. Hasil penelitian tahun pertama dilakukan pemetaan dengan menggunakan standar pencapaian perkembangan, Pendidik dan tenaga kependidikan, isi proses dan penilaian, pengelolaan, pembiayaan dan keuangan. Adapun hasil temuan penelitian tahun pertama PAUD fullday adalah: 1) layanan PAUD fullday terdiri dari layanan TPA, KB, dan TK tidak terintegrasi artinya layanan pembelajaran terpisah dari kegiatan di pagi hari dan sore hari 2) diperlukan moel-model pembelajaran yang holistik dalam arti menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak dari pagi sampai sore; 3) penilaian pencapaian perkembangan anak belum terdokumentasikan secara rapi sehingga diperlukan model penilaian yang menyeluruh dari keseluruhan aktivitas anak, dan 4) pentingnya pemberdayaan orang tua dalam pembelajaran fullday. Temuan tahun kedua menghasilkan model program pembelajaran PAUD fullday yang telah divalidasi oleh expert dengan hasil baik dan menghasilkan panduan penyelenggaraan PAUD full day untuk usia Bawah tiga tahun, kelompok Bermain dan taman Kanak-Kanak. Format rencana pembelajaran dan penilaian terintegrasi dan terpadu. Model Program fullday yang telah dikembangkan adalah PAUD fullday berbasis agama di SalmanAl-Farisi, PAUD fullday holistic Integratif di Baitussalam dan pengembangan media pembelajaran di PAUD fullday di Baitussalam. Pada tahun Ketiga dilakukan Diseminasi atau penyebaran hasil penelitian berupa model Program Pembelajaran PAUD fullday dari ketiga layanan baik BATITA, KB dan TK. Uji coba dilakukan di seluruh wilayah DI

    EARLY CHILDHOOD EDUCATION BASED ON MULTIPLE LITERACY PRINCIPLES FOR DEVELOPING CHARACTER OF THE CHILDREN AT GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA, INDONESIA

    Get PDF
    The general objective about this paper is to improve access of rural children in Gunungkidul Yogyakarta to early childhood education (ECE) based on multiple literacy principles. The aim is to identify and develop multiple literacy-based ECE model for children 3–6 years of age, with a community and poverty targeted focus for selected rural families to develop theor character. The specific objectives are to (a) identify and conduct cost-effective programs that are accessible for the target groups; and (b) strengthen the capacity of the ECE based on multiple literacy principles of practitioners in planning, managing, financing, coordination, monitoring, and evaluation the programs. (c) improving society’s awareness and the independence in the establishment of ECE. (c) ensuring the sustainability of the program

    KARAKTERISTIK ORANGTUA BERDASARKAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik orang tua siswa berdasarkan perolehan hasil belajar siswa di sekolah dasar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI sekolah dasar yang berjumlah 23 siswa dengan siswa laki-laki sebanyak 11 dan siswa perempuan sebanyak 12 siswa. Analisis data diambil dari hasil nilai raport akhir tahun dengan membagi kelompok hasil belajar. Dari beberapa karakteristik orang tua yang dianalisis berdasarkan pengelompokkan hasil belajar ditemukan bahwa rata-rata siswa yang memiliki hasil belajar tinggi adalah mereka yang orang tuanya memiliki pendidikan SMA dengan pekerjaan sebagai wiraswasta dan  rentang usia orang tua berkisar antara 41 – 55 tahun. Pada kategori hasil belajar rendah, pendidikan orang tua didominasi pada lulusan SMA dengan pekerjaan menjadi buruh dan rentang usia orangtua berkisar 46-55 tahun. Untuk kategori hasil belajar rendah lebih dominan pada latar belakang pendidikan orangtua pada jenjang SMP dan SMA dengan pekerjaan sebagai buruh dan karyawan, serta rentang usia orang tua yang masih produktif pada kisaran 41- 45 tahun. Dalam hal ini perlunya keterlibatan orang tua dalam proses belajar, dengan demikian orang tua hendaknya memberikan waktu luang kepada anak-anak untuk membersamai mereka dalam belajar dan membangun hubungan kedekatan orangtua dan anak sehingga terjalin motivasi yang kuat kepada anak

    FENOMENA BULLYING DAN SIBLING SISWA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Bullying adalah fenomena yang marak terjadi pada pelajar termasuk siswa sekolah dasar. Perilaku agresif yang dilakukan oleh teman sebaya baik di sekolah dan kelas perlu di arahkan menjadi kegiatan positif dan pengawasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fenomena bullying di sekolah dan di rumah anak usia sekolah di kabupaten Wonogiri. Penelitian ini kuantitatif deskriptif. Tempat penelitian di SDN 1 Gondang dan SDN 1 Bakalan Kecamatan Purwantoro. Sample diambil secara simple random sejumlah 86 siswa. Data dikumpulkan dengan kuisioner dan di analisis dengan uji univariat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden laki-laki (51,2%) dengan usia terbanyak adalah 12 tahun. Bullying fisik, verbal, dan psikis terjadi di sekolah lebih banyak daripada di rumah. Cyberbullying terjadi dengan media WA dengan peningkatan kasis setelah pembelajaran daring. Pelaku bullying dilakukan oleh teman sebaya dengan waktu saat istirahat di sekolah dan saat bermain di halaman / lingkungan di rumah. Sibling dilakukan oleh saudara kandung yaitu kakak atau adik di ruang keluarga

    STRATEGI PEMBELAJARAN MENYENANGKAN DENGAN METODE HUMOR PADA WARGA BELAJAR AGAR TERCAPAINYA TUJUAN PENDIDIKAN DI ERA MILENIUM KETIGA

    Get PDF
    Strategi dalam suatu pembelajaran terhadap warga belajar harus tepat yang mana dunia pendidikan juga mengalami perkembangan luar biasa di awal millennium ketiga. Perkembangan fenomenal yang mengejutkan dunia itu ditandai dengan ditemukannya cara belajar terbaik di abad ini. Revolusi cara belajar bertumpu pada pentingnya kecerdasan lain selain kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Kecerdasan intelektual menjadi tidak berarti sama sekali jika tidak didukung oleh kecerdasan emosional yang memadai. Kecerdasan emosional memungkinkan seseorang akan mampu menikmati pembelajaran secara menyenangkan.Pembelajaran menyenangkan dapat diciptakan melalui penerapan berbagai strategi pembelajaran. Warga belajar dapat menikmati pembelajaran menyenangkan, jika lingkungan fisiknya kondusif untuk belajar. Pembelajaran menyenangkan akan tercipta di kelas apabila suasananya nyaman. Warga belajar akan merasa senang jika interaksi dan komunikasi dengan tutor penuh keakraban, saling menghargai dan penuh tawa. Strategi pembelajaran menyenangkan sangat ditentukan oleh kemampuan tutor dalam menciptakan interaksi dan komunikasi yang bermutu. Bentuk interaksi dan komunikasi menyenangkan yang sedang berkembang dalam pembelajaran adalah sisipan humor. Humor dapat membantu warga belajar dalam meningkatkan daya ingat, mengurangi stress, dan mempermudah pemahaman dalam bidang-bidang tertentu. Humor telah terbukti dalam beberapa penelitian meningkatkan daya afirmatif warga belajar dalam pembelajaran

    Homeschooling As an Alternative Education in Indonesia: Case Study on Homeschoolers with Mothers’ Professional Differences

    Get PDF
    The study was intended to reveal the single homeschooling implementation of families with differences in maternal professions (career women and housewives) as primary educators. The research applied qualitative approach with the type of case study through interviews, observation, and documentation. The data analysis was completed through data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing. The results of the study indicated that single homeschool learning is based on the national education standard curriculum in Indonesia, but carried out in a family environment according to children autonomy. Homeschooling in Indonesia also follows an equivalent educational program to obtain a certificate so that the graduate competencies of homeschooling students are recognized as the same as those of formal schools. Equivalent educational programs are part of non-formal education consisting of “Package A” (equal to elementary school), “Package B” (equal to junior high school), and “Package C” (equal to senior high school). Homeschooling learning takes place more flexibly, familiarizing children to be independent and responsible for learning decisions. Homeschooling presents learning based on children’s talents and interests so that it can be an alternative education in Indonesia

    Pengembangan Model Pendidikan Karakter Sejak Dini Melalui Program Terpadu Sekolah Ibu PAUD Nonformal di Pedesaan

    Get PDF
    Pengembangan Model Pendidikan Karakter Sejak Dini Melalui Program Terpadu Sekolah Ibu PAUD Nonformal di Pedesaan. Oleh Puji Yanti Fauziah dkk Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengembangkan pembelajaran parenting bermuatan Kelompok Belajar usaha (KBU), 2) Implementasi KBU, 3) Memetakan pemberdayaan perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan ( R & D) yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu studi pendahuluan, design model program pembelajaran, validasi, uji coba dan revisi dan tahap terakhir adalah diseminasi. Pada tahun ketiga akan fokus pada pengembangan program yaitu melingkupi pemberdayaan para ibu melalui pembentukan dan perintisan Kelompok Belajar Usaha (KBU), Ibu mandiri anak mandiri. Hasil dari penelitian ini adalah : 1) Pengembangan model parenting melalui KBU memiliki penekanan pada usaha dalam proses parenting, adapun tahapan yang dilakukan adalah pembentukan kelompok, identifikasi kebutuhan, memetakan potensi dan peluang usaha, pelatihan kewirausahaan jahe dan emping, perencanaan usaha, dan pelaksanaan usaha emping dan simpan pinjang dan pendampingan. 2) Implementasi KBU dilakukan dengan pembuatan emping dan usaha simpan pinjam untukkekperluan pendidikan para ibu, dan pendampingan. 3) hasil pemetaan pemberdayaan perempuan melalui indikator mobilitas dan pemanfaatan waktu terlihat bahwa para ibu di Pedesaan memiliki mobilitas tinggi artinya karakter wanita di desa ini mandiri namun dalam hal pemanfaatan waktu lebih banyak digunakan untuk pengabdian keluarga. Kata kunci: Sekolah Ibu, KBU, pemberdayaan perempua

    MANAJEMEN PEMBELAJARAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI RA WADAS KELIR

    Get PDF
    Regulations for a learning activity, both learning activities that are categorized in the core curriculum or supporting curriculum based on the previously determined curriculum by the Ministry of National Education or the Ministry of Religion. Learning management provides a concept in superior learning performance, this is superior because there must be a scope in the learning process, namely teachers, principals, students, and parents to work together in supporting good character learning. This study uses a qualitative description by looking at the field. The researcher collected the data using interviews and observations with the class teacher and some of the students involved. The place of his research is Raudhatul Athfal Wadas Kelir Purwokerto Selatan, in this character learning process using management results through, (1) Orientation of Early Childhood Character Learning, (2) Orientation of Results of Early Childhood Character Learning, (3) Children's Character Learning Tools, ( 4) Children's Character Learning Performance. These four character learning management will be oriented towards an attachment of superior and useful character values to the management of learning in their institution

    MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    Get PDF
    Learning management is a reference for teachers in carrying out a learning implementation. Project-based learning also has steps and implementation procedures. So in this study we want to examine in depth how to implement project learning in education, especially in early childhood education. The research method used is literature review and will use the PRISMA checklist to determine the selection of studies that have been found and adapted to the objectives of the literature review. The results of the research Project-based learning management in early childhood education has different procedures and procedures. The same concept is only at the planning, implementation and evaluation stages, which are indeed stages in the learning process. From several researches it is still found that project-based learning from the point of view of the initial originator of the project method, namely William H. Kilpatrick, is still lacking. The conclusions on the implementation of project learning in early childhood are diverse. But still through planning, implementation and evaluation. However, this is still considered far from the steps that were originally applied by the originator of the project method, namely William H. Kilpatrick. This change was due to the many theoretical developments of William H. Kilpatrick's project method
    corecore