58 research outputs found
Hubungan Pengembangan Profesionalisme Dan Kinerja Dosen Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengembangan profesionalisme dosen yang dilakukan oleh pimpinan fakultas dan jurusan di Universitas Pasundan Bandung untuk meningkatkan kinerja dosen dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.Teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian ini berkaitan dengan konsep-konsep tentang pengembangan profesionalisme dosen, kinerja dosen, prestasi belajar mahasiswa, pengembangan profesionalisme dan kinerja dosen dalam peningkatan prestasi belajar mahasiswa, dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu oleh para peneliti sebelumnya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Data yang terkumpul melalui angket, diolah melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science), dengan rumus yang digunakan adalah regresi. Hasil pengolahan data selanjutnya ditafsirkan sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pengembangan profesionalisme dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran mencakup pengembangan keahlian (ekspertise); disiplin; tanggungjawab, intensitas kerja; inisiatif, dan sikap jujur. Kinerja dosen dalam pendidikan dan pengajaran mencakup mempersiapkan bahan; memperbaharui dan menggunakan bahan-bahan yang aktual; memotivasi, dan membimbing mahasiswa; menggunakan metode dan media perkuliahan yang bervariasi; mendayagunakan lingkungan sebagai sumber belajar; menyediakan waktu untuk mahasiswa berkonsultasi di luar jam kuliah; menghadiri setiap jadwal perkuliahan, dan memanfaatkan perkuliahan untuk mencapai tujuan secara optimal. Prestasi belajar mahasiswa Semester VI 2002-2003 Fakultas Keguruan, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung termasuk dalam kategori baik
Pengaruh Profesionalitas Guru Terhadap Kualitas Pembelajaran Pada SMA Di Kota Bandung
Era global menuntut SDM yang bermutu tinggi dan siap berkompetisi, baik dalam tataran nasional, regional, maupun Internasional. Peningkatan kompetensi kualifikasi guru dan sertifikasi dimaksudkan untuk mendorong organisasi pembelajaran, dedikasi, loyalitas dan profesionalitas guru, yang diharapkan akan berpengaruh positif pada kinerja dan prestasi kerjanya pada era globalisasi ini. Prestasi kerja tersebut akan terlihat dari kualitas lulusan satuan pendidikan sebagai SDM yang berkualitas, produktif dan kompetitif. Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan dan ketidakpastian, dibutuhkan guru visioner dan mampu mengelola proses belajar mengajar secara efektif dan inovatif. Persaingan yang makin ketat serta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas sekolah menjadi daya pendorong untuk terus menerus meningkatkan kompetensi guru. Upaya mencapai visi dan misi yang mengamanatkan kualitas peserta didik. Disamping identifikasi tataran nyata yang dihadapi sekolah dalam mencapai mutu yang diharapkan menjadi referensi pentingnya kompetensi guru
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
This research was motivated by the lack of listening skills of students in Indonesian Language subjects. This study aims to determine the effect of the Two Stay Two Stray type of cooperative learning model on the improvement of students' listening skills in Indonesian. This research was conducted at SDN Rancasari in the 2020/2021 school year with a research sample of 22 grade IV students. This research method using quantitative methods with a pre-experimental research design. Researchers used pretest and posttest to determine the increase and effect of the Two Stay Two Stray type of cooperative learning model. The data collection techniques in this study were through tests, observation and documentation. The data analysis technique in this study uses the N-Gain calculation to measure the improvement of students' listening skills in Indonesian subjects and hypothesis testing (t-test) to determine the effect of the Two Saty Two Stray type of cooperative learning model on improving the listening skills of students in the eyes. Indonesian language lessons. The results showed that (1) there was an influence of the Two Saty Two Stray type of cooperative learning model on the listening skills of students in Indonesian subjects. This is evidenced by the results of the hypothesis test (t test) with a significance value of 0.000 <0.05. And from the results of observations of student activity shows that each meeting has changed as much as 5% with an average result of 72.50% with a good category (2) there is an increase in students' listening skills in Indonesian subjects with an average N-Gain score 0.55 with "medium" criteria. Thus, before the treatment (treatment) and after the treatment (treatment) there is an increase and influence on the listening skills of students. So it can be concluded that there is an effect of the Two Stay Two Stray type of cooperative learning model in improving the listening skills of students in Indonesian subjects
FACTORS INFLUENCING THE PERFORMANCE OF TRAWL OPERATION IN THE WATERS AREA OF TARAKAN
Any fish on swept area of bottom trawl could not be caught due to some technical factors during towing. However, it could be estimated by integrated of bottom trawl and acoustic survey. This paper describes the determination of some factors that affect the performance of trawl net during the bottom trawl survey in the waters of Tarakan. Surveys were carried out in May, August, and November 2012. A total of 57 stations of simultaneously acoustic-trawl were completed. Data collected from each station include catch composition, and variables of trawling operation (i.e. bottom depth, warp length, trawl door opening, towing speed, towing duration, and acoustic fish density). Principal component analysis was applied to identify variables might impact of trawling performance (i.e. fish density at the waters area, towing speed, towing duration, warp length, horizontal opening of trawl door, density of non-demersal at cod end, and bottom depth). Both towing speed and towing duration were not major component for trawl operation. According to test of significance for four variables (i.e. bottom depth, warp length, horizontal opening, biota non-demersal at cod end) which affected to fish density at waters area, that both of variable (i.e. warp length and bottom depth) were significant as the principal components for the performance of bottom trawl.
MANAJEMEN PENGEMBANGAN MUTU SEKOLAH: Studi Deskriptif Analitik tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Fasilitas Belajar, Pendanaan dan Partisipasi Masyarakat terhadap Implementasi Rencana Strategik Sekolah dan Dampaknya terhadap Mutu Sekolah Pada SMP di Kabupaten Subang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya
pendidikan dasar dan menengah. Penelitian bertujuan untuk mengkaji ”Manajemen
Pengembangan Mutu Sekolah” khususnya dalam mengkaji faktor-faktor kepemimpinan
kepala sekolah fasilitas belajar, pendanaan dan partisipasi masyarakat terhadap ,
implementasi rencana stratejik sekolah, dan pengembangan mutu sekolah pada SMP di
Kabupaten Subang. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif, dengan
metode survey dengan penjelasan yang mendalam (explanatory survey method),
responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru yang memperoleh tugas
tambahan sebagai wakil kepala sekolah dan pengurus komite sekolah, dengan jumlah
keseluruhan sebanyak 245 orang yang tersebar pada 35 sekolah menengah pertama (SMP)
di Kabupaten Subang, yang terbagi menjadi SMP Negeri dan Swasta yang memiliki
akreditas A dan B. Penjaringan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan
analisis korelasi ganda (multiple correlation analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) kepemimpinan kepala sekolah
memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap peningkatan mutu sekolah (b)
implementasi rencana stratejik sekolah berkontribusi secara positif dan signifikan
terhadap peningkatan mutu sekolah; (c) fasilitas belajar berkontribusi secara positif dan
signifikan terhadap peningkatan mutu sekolah; (d) pendanaan berkontribusi secara positif
dan signifikan terhadap peningkatan mutu sekolah, (e) partisipasi masyarakat
berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap peningkatan mutu sekolah.
Melalui penelitian ini diperoleh temuan bahwa implementasi rencana stratejik
sekolah, dan pengembangan mutu sekolah dapat ditingkatkan melalui peningkatan
kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas, pendanaan dan partisipasi masyarakat, sehingga
dapat direkomendasikan beberapa hal yaitu (1) meningkatkan kapasitas dan peran kepala
sekolah khususnya dalam melakukan inovasi dan pengawasan dalam kegiatan
pengembangan mutu sekolah; (2) pemenuhan semua sarana dan prasarana pendidikan
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, sehingga tercapai pelayanan yang lebih
efektif dan prestasi akademik yang lebih tinggi; (3) dibutuhkan dukungan dari semua
stakeholder dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan; (4) pemenuhan sarana dan
prasarana pendidikan dalam upaya pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai
hasil belajar yang berkualitas; (5) memaksimalkan perencanaan, pengelolaan dan
pertanggungjawaban pembiayaan sekolah untuk menunjang kegiatan pendidikan dan
tercapainya tujuan pendidikan secara efisien; (6) memaksimalkan peran dan fungsi
masyarakat dalam semua kegiatan sekolah dalam mendukung program-program sekolah
HUBUNGAN ANTARA PENGEMBANGAN PROFESIONALISME DENGAN KINERJA DOSEN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Masalah penelitian ini berkisar tentang Hubungan antara Pengembangan
Profesionalisme dengan Kinerja Dosen dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Mahasiswa Universitas Pasundan di Bandung, dengan kajian pada semester VI
tahun 2002-2003. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
pengembangan profesionalisme dosen yang dilakukan oleh pimpinan fakultas dan
jurusan di Universitas Pasundan Bandung untuk meningkatkan kinerja dosen
dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian ini berkaitan
dengan konsep-konsep tentang pengembangan profesionalisme dosen, kinerja
dosen, prestasi belajar mahasiswa, pengembangan profesionalisme dan kinerja
dosen dalam peningkatan prestasi belajar mahasiswa, dan hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan terdahulu oleh para peneliti sebelumnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
deskriptif. Data yang terkumpul melalui angket, diolah melalui program SPSS
(Statistical Packagefor Social Science), dengan ramus yang digunakan adalah
regresi. Hasil pengolahan data selanjutnya ditafsirkan sesuai dengan masalah dan
tujuan penelitian.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pengembangan profesionalisme
dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran mencakup pengembangan
keahlian (ekspertise); disiplin; tanggungjawab, intensitas kerja; inisiatif, dan
sikap jujur. Kinerja dosen dalam pendidikan dan pengajaran mencakup
mempersiapkan bahan; memperbaharui dan menggunakan bahan-bahan yang
aktual; memotivasi, dan membimbing mahasiswa; menggunakan metode dan
media perkuliahan yang bervariasi; mendayagunakan lingkungan sebagai sumber
belajar; menyediakan waktu untuk mahasiswa berkonsultasi di luar jam kuliah;
menghadiri setiap jadwal perkuliahan, dan memanfaatkan perkuliahan untuk
mencapai tujuan secara optimal. Prestasi belajar mahasiswa Semester VI 2002-
2003 Fakultas Keguruan, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ekonomi Universitas
Pasundan Bandung termasuk dalam kategori baik.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini seluruhnya diterima, dan
didukung oleh data empirik, sehingga dapat ditafsirkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara pengembangan profesionalisme dosen dengan kinerja
dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran, baik secara serempak maupun
secara parsial. Terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja dosen dalam
bidang pendidikan dan pengajaran dengan prestasi belajar mahasiswa, baik secara
serempak maupun secara parsial.
Rekomendasi diajukan kepada berbagai pihak untuk menindaklanjuti hasil
penelitian ini, antara lain bagi penehtian lanjutan direkomendasikan untuk
mengadakan penehtian dengan pendekatan dan metode yang berbeda. Di samping
itu, dianjurkan untuk menindaklanjuti hasil-hasil penelitian ini dengan ruang
lingkup dan sampel penelitian yang lebih luas, serta direkomendasikan untuk
menggunakan metode kualitatif, atau penelitian pengembangan yang memadukan
pendekatan kualitatif dengan kuantitatif
DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN LARVA IKAN DI PERAIRAN SELAT DAN ESTUARIA BENGKALIS BERDASARKAN FASE BULAN GELAP DAN BULAN TERANG
Stadia awal dari kehidupan ikan berupa larva ikan (fish larvae) setelah telurnya menetas. Fase larva merupakan tahap awal kehidupan ikan yang sangat menentukan regenerasi populasi ikan secara alami. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi tentang distribusi dan kelimpahan larva ikan di perairan sekitar Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pengambilan sampel larva dilakukan selama 8 bulan pada 2015 yaitu mulai April, Mei, Juni, Agustus, September, Oktober, dan November. Stasiun pengambilan sampel ditentukan sebanyak 16 dengan stasiun 1-5 mewakili perairan laut, stasiun 6 – 10 mewakili muara sedangkan 11 – 16 mewakili sungai. Waktu sampling disesuaikan dengan fase bulan saat mana April, Mei, Agustus, dan September adalah mewakili bulan gelap sedangkan Juni dan Oktober mewakili bulan terang. November mewakili keadaan netral. Selain larva ikan, juga dilakukan pengamatan variabel oseanografi seperti kecerahan, arus, suhu, salinitas, plankton, pH, dan kadar oksigen. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan larva ikan di perairan Pulau Bengkalis cukup bervariasi. Kelimpahan berkisar antara 702 – 2761 ind/1.000 m³. Kelimpahan tertinggi ditemukan pada September dan terendah pada Agustus. Sebaran larva berpindah pindah lokasi menurut perubahan waktu, pada April kelimpahan tertinggi terjadi di Sungai Siak; pada Mei beralih ke Selat Bengkalis, Juni terjadi di sungai Pakning, Agustus berpindah ke Sungai Siak, selanjutnya September dan Oktober terjadi di Selat Bengkalis, pada November tercatat kelimpahan tertinggi larva ikan kembali di Sungai Siak. Fish larvae is part of meroplankton, early life stage of fish after the egg hatched. The objective of this study was to obtain information on fish larvae distribution and abundance in waters around Bengkalis Island, Kabupaten Bengkalis, Riau Province. Samples were collected during 8 months (April, May, June, August, September, October and November) in 2015. There were 16 stations which represented different oceanographical situation : station 1 – 5 represent coastal water, 6 – 10 represent estuarine waters and 11 – 16 represent river. Term of sample collection was adjusted to the moon phase, where April, May, August and September represented dark moon while June and October respresent new moon. November represent neutrality. Along with fish larvae, some oceanographic variables such as current, temperature, salinity, plankton, pH and dissolved oxygen was also collected. Results showed that fish larvae abundance varied between months. Abundance ranged between 702 – 2761 ind/1.000 m³ with the highest abundance in September and the lowest in August 2015. Fish larvae distribution also varied between months and location. The highest abundance in April was in Siak River, on May it was in Bengkalis strait, June in Pakning River, August in Siak River, September and October was in Bengkalis strait, while in November in Siak River
Dynamics of vegetation structure and composition within early regeneration forest in the Danau Bangko Protected Area, Jambi, Indonesia
An analysis of the growth dynamics of a 1-ha  (100 m x 100 m) permanent plot was carried out in the Danau Bangko Protected Area (DBPA) in March 2020. DBPA is part of the industrial plantation forest concession of PT Rimba Hutani Mas (PT RHM) in Jambi Province. The study aims to determine the dynamics of vegetation structure and composition between 2018 and 2020 in early regeneration forest. All trees tagged in 2018 were remeasured in 2020. Trees that had not been tagged previously but were 10 cm in diameter at breast height (DBH) were identified as a new recruit and tagged with a new number. Observations and data analysis were carried out on three stages of growth phases, namely in the tree phase ( 10 cm DBH), sapling phase (10 cm DBH), and seedling phase (height 1.5 m). The results showed that the number of species, genera, and families within the tree and sapling phases were high, but were low in the seedling phase. The dominant species in the tree phase in 2018,  Alseodaphne bancana,  had been  replaced by Archidendron bubalinum  in 2020, whereas the dominant species in the sapling phase (Rothmania sp.) and seedling phase (Aporusa microsphaera) remained the same from 2018  to 2020 . Mortality rates in all growth phases (tree, sapling and seedling) together is 4.67%. Recruitment into the tree phase from 2018 to 2020 was 2.67%,  consisting of eight species, eight genera, and seven families. Within one hectare permanent plot, all members of each tree species were distributed randomly. The vertical structure of the forest area is dominated by stratum C (4-20 m height). The results of hypothesis testing for each phase (tree, sapling, seedling) were different, however overall the results showed that the plot structure and composition had changed.Studi dinamika hutan dilakukan di Kawasan Lindung Danau Bangko (KLDB) pada Maret 2020 dengan menggunakan pendekatan plot permanen seluas satu hektar (100 m x 100 m). KLDB merupakan bagian dari konsesi hutan tanaman industri PT Rimba Hutani Mas (PT RHM) di Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika struktur dan komposisi vegetasi antara pengukuran tahun 2018 dan 2020, khususnya pada areal dengan tutupan Belukar Tua (BT). Diameter semua pohon yang telah diberi tanda nomor pada tahun 2018 diukur kembali. Pohon yang belum diberi tanda sebelumnya tetapi diameternya 10 cm setinggi dada (DBH) ditetapkan sebagai rekrutmen baru dan diberi tanda dengan nomor baru. Pengamatan dan analisis data dilakukan terhadap tiga tahap tahap pertumbuhan, yaitu tingkat pohon (10 cm DBH), tingkat pancang (10 cm DBH), dan tingkat semai (tinggi 1,5 m). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies, jumlah marga, dan jumlah famili pada tingkat pohon dan pancang tinggi, sedangkan pada tingkat semai rendah. Jenis dominan pada tingkat pohon pada tahun 2018 adalah Alseodaphne bancana telah digantikan oleh Archidendron bubalinum pada tahun 2020, sedangkan pada tingkat pancang (Rothmania sp) dan tingkat semai (Aporusa microsphaera) merupakan jenis yang dominan baik pada tahun 2018 maupun pada tahun 2020. Angka kematian pada semua tahapan pertumbuhan bervariasi dengan rata-rata 4,67%. Rekrutmen di tingkat pohon 2,67% yang terdiri dari 8 spesies, 8 marga, dan 7 famili. Secara keseluruhan, semua spesies tersebar secara acak. Tinggi tajuk pohon didominasi oleh stratum C (tinggi 4 m - 20 m). Hasil pengujian hipotesis pada setiap tingkatan (pohon, pancang, semai) berbeda, namun hasil penggabungan semua data menunjukkan bahwa telah terjadi dinamika
- …