412 research outputs found
Pemahaman Konsep Matematika Siswa pada Materi Besar Sudut Melalui Pendekatan PMRI
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil pemahaman konsep matematika siswa pada materi besar sudut di kelas VI Sekolah Dasar (SD) melalui pendekatan PMRI. Pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) adalah pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, serta nilai-nilai baru yang diperlukan dalam kehidupan. Dari hasil peneliti, terlihat secara keseluruhan persentase rata-rata indikator pemahaman konsep matematika siswa melalui pendekatan PMRI pada materi besar sudut di kelas VI sebesar 72% yang dikategorikan baik. Ketujuh indikator tersebut, yaitu: indikator dalam kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep sebesar 57%, kemampuan mengklarifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep sebesar 71.5%, kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh sebesar 84.5%, kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika sebesar 49.5%, kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep sebesar 68%, kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu sebesar 85%, dan kemampuan mengklasifikasikan konsep/algoritma ke pemecahan masalah sebesar 88.5%.
Kata Kunci: pemahaman konsep, besar sudut, PMRI
This article presents the sixth grade of elementary students' understanding of mathematical concepts of angle measurement through PMRI (Indonesian Realistic Mathematics Education) approach. PMRI is suitable for the 2013 Curriculum: to discover facts, to construct concepts and values in real life. The research result shows that 72% of students study with PMRI approach is categorized good, according to indicator of understanding of mathematics concepts. The indicators are: the ability to express the concept , 57%; the ability to clarify the object according to certain properties, 71.5%; the ability to provide examples and counter examples, 84.5%; the ability to present concepts in a variety of forms of mathematical representations, 49.5%; the ability to develop the necessary and sufficient condition of a concept, 68%; the ability to use, exploit and choose specific procedures, 85%; and the ability to classify the concept / algorithm for solving a problem 88.5%.
Keywords: conceptual understanding, angle measurement, PMRI 
Formal Translation On Indonesian President Speech
AbstractThis research analyzes President Speech Script from “State Address by President of the Republic of Indonesia on the Occasion of the 65th Anniversary of Independence of the Republic Indonesia which contains two languages. The purpose of this research is to discover the language expressions to know which the level of formality used in President Speech in translation of Indonesian into English. The writer analyzes the President speech as the unit of analysis. The method of this research is descriptive qualitative by comparing two text of President Speech, the Source Language (Indonesian) and Target Language (English). It uses the level of formality theory to analyze the language expressions used in translation of Indonesian into English. In this research the writer finds that there are some words, phrases, and sentences which those expressions show the formality. Based on this research, the formality mostly showed from the diction or word order and tone. Also, there are some expressions which are generally used by a President in his Speech. So, the result of translation is formal based on the analysis which has been done. ---tentang pidato president Indonesia pada kegiatan peringatan hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke-65 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat formalitas penerjemahan ungkapan bahasa yang digunakan oleh president Indonesia dalam menyampaikan pidatonya dalam bahasa Indonesia yang kemudian diterjemahan ke dalam bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan membandingkan dua teks naskah pidato, bahasa Indonesia dan hasil terjemahannya dalam bahasa Inggris. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teori formalitas berdasarkan sumber acuan buku teori penerjemahan. Penelitian ini, menympulkan bahwa hasil penerjemahan teks naskah pidato dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris banyak menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa formal. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para pembaca dan pemerhati penerjemahan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa pada Materi Besar Sudut melalui Pendekatan PMRI
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil pemahaman konsep matematika siswa pada materi besar sudut di kelas VI Sekolah Dasar (SD) melalui pendekatan PMRI. Pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) adalah pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, serta nilai-nilai baru yang diperlukan dalam kehidupan. Dari hasil peneliti, terlihat secara keseluruhan persentase rata-rata indikator pemahaman konsep matematika siswa melalui pendekatan PMRI pada materi besar sudut di kelas VI sebesar 72% yang dikategorikan baik. Ketujuh indikator tersebut, yaitu: indikator dalam kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep sebesar 57%, kemampuan mengklarifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep sebesar 71.5%, kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh sebesar 84.5%, kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika sebesar 49.5%, kemampuan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep sebesar 68%, kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu sebesar 85%, dan kemampuan mengklasifikasikan konsep/algoritma ke pemecahan masalah sebesar 88.5%.
Kata Kunci: pemahaman konsep, besar sudut, PMRI
This article presents the sixth grade of elementary students' understanding of mathematical concepts of angle measurement through PMRI (Indonesian Realistic Mathematics Education) approach. PMRI is suitable for the 2013 Curriculum: to discover facts, to construct concepts and values in real life. The research result shows that 72% of students study with PMRI approach is categorized good, according to indicator of understanding of mathematics concepts. The indicators are: the ability to express the concept , 57%; the ability to clarify the object according to certain properties, 71.5%; the ability to provide examples and counter examples, 84.5%; the ability to present concepts in a variety of forms of mathematical representations, 49.5%; the ability to develop the necessary and sufficient condition of a concept, 68%; the ability to use, exploit and choose specific procedures, 85%; and the ability to classify the concept / algorithm for solving a problem 88.5%.
Keywords: conceptual understanding, angle measurement, PMRI 
KEEFEKTIFAN KIT PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI SISTEM TATA SURYA UNTUK SISWA SMP KELAS VII
Penelitian dilatar belakangi dari kegiatan pembelajaran di SMP Negeri 14 Surabaya pada materi sistem tata surya yang tidak didukung dengan ketersediaan alat peraga yang layak dan menarik. Sistem tata surya merupakan materi dalam pelajaran yang memuat banyak konsep dan fenomena yang tidak dapat diamati secara langsung sehingga perlu adanya media alat peraga yang mampu menunjukkan konsep sistem tata surya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media Kit pada materi sistem tata surya untuk meningkatkan pemahaman konsep yang efektif untuk siswa SMP kelas VII. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Subjek uji coba dari penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII di SMP Negeri 14 Surabaya. Dari hasil uji coba efektivitas media Kit Sistem Tata Surya diperoleh kesimpulan bahwa media Kit materi sistem tata surya efektif berdasarkan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa sebesar 0,74 dengan kriteria tinggi dengan hasil ketuntasan secara signifikan dari pretest ke posttest dengan ketuntasan klasikal sebesar 100% dan dengan persentase 80% peningkatan pemahaman konsep siswa termasuk dalam kriteria Tinggi. Sedangkan berdasarkan rata-rata aktivitas siswa yang dominan mempelajari materi menggunakan media sebesar 83,87% dengan kriteria Sangat kuat.
Kata Kunci: Pengembangan Kit pembelajaran IPA, Pemahaman konsep, Sistem Tata Surya
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK JAMU IBOE MELALUI OMNI-CHANNEL DAN BRAND REPSOSITIONING DALAM MENYASAR KONSUMEN MILENIAL
This research examines the success of an herbal medicine product in millennial consumers. The purpose of this study is to find out how the strategy carried out by PT. Jamu IBOE Jaya through the OMNI-CHANNEL strategy and brand repositioning in targeting millennial generation consumers. The background of this research is that jamu, which is one of Indonesia's cultural heritage, has experienced a decline in sales among millennials because of the public perception that jamu is a bitter, unpalatable, and ancient product. Based on these problems, researchers are interested in knowing how the marketing strategy in Jamu IBOE through OMNI-CHANNEL and brand repositioning at PT. Jamu IBOE Jaya in targeting millennial consumers and how the millennial community perceives herbal products today. The research method used is qualitative with a case study approach. The results of the research obtained showed that the marketing strategy of herbal medicine to millennial consumers used by PT. Jamu IBOE Jaya is through the OMNI-CHANNEL strategy and brand repositioning to change people's perceptions of the image of jamu. So that a new perspective will be created for herbal medicine from the millennial
generation.
Keywords: Marketing Communication, OMNI-CHANNEL, Brand Repositioning, Traditional Herbal Medicine, Millennial community perspectivePenelitian ini mengkaji tentang keberhasilan suatu produk jamu dalam konsumen
milenial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh PT. Jamu IBOE Jaya melalui strategi OMNI-CHANNEL dan brand repositioning dalam menyasar konsumen generasi milenial. Latar belakang dari peneltian ini adalah jamu yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia mengalami penurunan penjualan di kalangan milenial karena persepsi masyarakat yang menganggap bahwa jamu merupakan produk pahit, tidak enak, dan kuno. Didasari oleh permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran pada Jamu IBOE melalui OMNI-CHANNEL dan brand repositioning pada PT. Jamu IBOE Jaya dalam menyasar konsumen milenial dan bagaimana persepsi masyarakat milenial terhadap produk jamu saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa strategi pemasaran jamu kepada konsumen milenial yang digunakan oleh PT. Jamu IBOE Jaya adalah melalui strategi OMNI-CHANNEL dan brand repositioning untuk merubah persepsi masyarakat mengenai image jamu. Sehingga akan terciptanya persepektif baru terhadap jamu dari generasi milenial.
Kata Kunci : Komunikasi Pemasaran, OMNI-CHANNEL, Brand Repositioning, Jamu tradisional, Perspektif masyarakat milenia
Pengaruh Konten Pada Official Akun TikTok Ruangguru Terhadap Prestasi Belajar Followers
Social media makes someone quickly get information. One of the most popular social media among students and students is TikTok. In this case, the content on the TikTok account "@Ruangguru.Official" gets hundreds of thousands of viewers, even reaching millions of viewers. This study aims to find out and explain how the influence of TikTok @Ruangguru.Official content has on the learning achievement of its followers. The method used in this study is a quantitative research method with a simple linear regression analysis technique using the Uses and Effects Theory. The purpose of this theory is to explain the relationship between the mass communication conveyed by Ruangguru on social media TikTok itselfwhich creates an effect for its users. The results of this study indicate that the TikTok @Ruangguru.Official content has an effect of 34.4% while the remaining 65.6% is influenced by other variables not examined in this stud
Penyesuaian Diri Pada Penyandang Tuna Daksa
Ketidaksempurnaan fisik yang dialami penyandang tuna daksa akan menimbulkan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hal ini akan menimbulkan konflik bagi penyandang tuna daksa, misalnya kepercayaan diri dan harga diri pada individu rendah, hal ini juga dapat disebabkan lingkungan kurang mampu menghargai penyandang tuna daksa, sehingga tuna daksa merasa malu dan tidak berguna. Dengan melakukan penyesuaian diri, keseimbangan antara tuntutan diri dengan lingkungan dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui dan memahami penyesuaian diri terhadap tuntutan pribadi dan sosial pada penyandang tuna daksa. Pertanyaan Penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana penyesuaian diri terhadap tuntutan pribadi dan bagaimana penyesuaian diri terhadap tuntutan sosial pada penyandang tuna daksa. Gejala penelitian yang ingin diteliti yaitu penyesuaian diri pada penyandang tuna daksa. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka digunakan metode wawancara dan observasi. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang penyesuaian diri yang dilakukan informan. Adapun langkah-langkah analisis datanya sebagai berikut : a. Membuat transkip wawancara, b. Mencari kategori, c. Mendeskripsikan kategori, d. Pembahasan hasil penelitian.
Informan dalam penelitian ini adalah penyandang tuna daksa yang berjumlah lima orang. Karakteristik informan penelitian adalah: a. Penyandang tuna daksa sejak lahir dan bekerja, b. Usia 21-40 tahun.
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa penyesuaian diri terhadap tuntutan pribadi pada penyandang tuna daksa perasaan sedih dan malu dirasakan oleh informan saat pertama kali mengetahui dirinya terlahir dengan kondisi fisik cacat. Setelah itu informan berusaha menerima kondisi fisiknya dengan cara bersyukur, tidak menyesali terhadap kondisi fisiknya. Usaha yang telah dilakukan oleh informan tersebut mampu membuat informan menjadi pribadi yang mandiri seperti informan bisa melakukan aktivitasnya sendiri, misalnya melakukan pekerjaan rumah dan bekerja. Hal ini dilakukan karena informan memandang dirinya sebagai pribadi yang berguna. Penyesuaian diri terhadap tuntutan sosial pada penyandang tuna daksa usaha yang dilakukan informan seperti berbaur dengan warga yang sedang berkumpul, mengikuti kegiatan yang dilakukan di lingkungan serta menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Hal ini dilakukan agar informan mendapatkan perlakuan yang baik dari masyarakat. Perlakuan masyarakat yang baik dan memahami kondisi fisik informan dapat mempengaruhi informan dalam menyesuaikan diri di lingkungan
Kinetika Reaksi Pembentukan Kalium Sulfat Dari Ekstrak Abu Jerami Padi Dengan Asam Sulfat
Kalium sulfat merupakan salah satu senyawa kimia yang penting bagi perindustrian di Indonesia, umumnya untukindustri pupuk. Hal ini terbukti dengan tingginya kalium sulfat yang diimpor dari luar negeri untuk mencukupikekurangan kalium sulfat yang ada di Indonesia. Dengan keadaan seperti ini dicoba untuk mencari alternatif laindalam pembuatan kalium sulfat. Salah satu cara pembuatan dari kalium sulfat adalah dengan mereaksikan H2SO4dengan K2CO3 yang terdapat dalam ekstrak abu merang. Tujuan penelitian adalah, meneliti besarnya pengaruhvariabel suhu dan waktu. Variabel yang digunakan adalah waktu (15, 20, 25, 30 dan 35 menit) dan suhu (40, 50, 60, 70dan 80 °C). Dari hasil penelitian ini diperoleh reaksi pembentukan kalium sulfat dari kalium karbonat mengikuti ordesatu semu. Harga konstanta laju reaksi atau (k) yang diperoleh sebesar: k = -1,577 x 10-3 . e-126,173 / R /
Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Kedai Kopi Medan Sidoarjo
Abstrak Jaman modern sekarang ini pertumbuhan kedai kopi semakin meningkat.. Salah satu kedai kopi di Sidoarjo yang saat ini sedang di gandrungi kalangan remaja sidoarjo yaitu Kedai Kopi Medan Sidoarjo. Penerapan experiential marketing pada Kedai Kopi Medan Sidoarjo tidak hanya memberikan suatu produk yang unggul saja, namun juga memberikan pesan dan kesan emosional kepada para konsumen sehingga dapat terciptanya suatu komunitas pelanggan yang mengarah pada rekomendasi, advokasi dan hubungan pasca pembelian untuk melakukan pembelian ulang. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh experiential marketing secara parsial dan simultan terhadap loyalitas pelanggan pada Kedai Kopi Medan cabang Sidoarjo. Penelitian ini menggunkan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini yaitu pengunjung Kedai Kopi Medan Sidoarjo yang melakukan kunjungan lebih dari dua kali di Kedai Kopi Medan Sidoarjo pada bulan Februari 2018 sebesar 2.524. maka sampel yang di dapat adalah 96 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Teknik analisa data menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa experiential marketing secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, terlihat variabel bebas yang terdiri dari Relate , Sense , Act , Think , dan Feel secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat yaitu loyalitas dengan signifikan 0,000 dibawah 0,05. experiential marketing secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas konsumen, Variabel Sense, Feel, Act, dan Relate nilai signifikan sebesar dibawah 0,05 yang berarti terdapat pengaruh secara parsial terhadap Loyalitas. Kata Kunci : experiential marketing, Loyalitas Abstract In the modern now growth of coffe shop is increasing. One of the coffe shop on sidoarjo which is currently in favourite teenagers sidoarjo is Kedai Kopi Medan Sidoarjo. The application of experiential marketing at the Kedai Kopi Sidoarjo has not just to give a product superior course, but also give testimonials emotional to consumers in order to create a community customers who leads to recommendations, advocacy and post purchase relation to buy repeated. The aim of this research is to find influence experiential marketing a partial and simultaneous against customer loyalty to the Kedai Kopi Medan Sidoarjo. This research used the quantitative approach. the population in this research is customers who make the purchasing decision more than twice at Kedai Kopi Medan Sidoarjo in february 2018 as much as 2.524. So the is 96 respondents. in the present study .The technique of collecting data which used of these tests are of the questionnaire. The technique of data analysis using multiple regression linear analysis. The result has showed that experiential marketing simultaneously influences customer loyalty, variable independent consists of relate, sense, act, think, and feel simultaneously have influences on variables dependent the loyalty with a significant 0,000 under 0,05. Experiential marketing a partial influences to customer loyalty, variable sense, feel, act, and relate value by under 0,05 which means is significantly partial influence against a loyalty. Keywords : Experiential Marketing, Loyalt
Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan, good corporate governance, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 hingga 2020. Dalam penelitian ini kinerja keuangan diukur dengan return on asset, good corporate governance diukur dengan komite audit, kepemilikan manajerial, dan dewan komisaris independen, dan untuk kebijakan dividen diukur dengan dividend payout ratio. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dengan total sampel berjumlah 13 perusahaan pembiayaan. Analisis data yang digunakan terdiri dari uji asumsi klasik dan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan kinerja keuangan, kepemilikan manajerial, komite audit, dan dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
- …