12 research outputs found
THE EFFECT OF PLAYING JIGSAW PUZZLE OF FINE MOTOR SKILLS UPPER LIMB IN PATIENTS AFTER ISCHEMIC STROKE IN DR MOEWARDI HOSPITAL SURAKARTA
Ischemic stroke is a disease caused by cerebral ischemia, is caused a variety of neurological deficits such as motor deficits such as impaired fine motor skills. Handling of fine motor skills disorders is to improve motor function. This study aimed to identify the effect of playing Jigsaw Puzzle on muscle strength, extensive motion, and upper extremity fine motor skills in patients with ischemic stroke in Dr.Moewardi Hospital of Surakarta. Methods: This study research design Quasi Experimental pre-posttest control group design. The number of samples in this study were 34 respondents were selected by consecutive sampling technique, divided into treatment groups were 17 respondents who were given standard treatment hospital and play Jigsaw Puzzle 2x a day for 6 days and the control group were 17 respondents were given a standards-compliant handling hospital without given additional play Jigsaw Puzzle. Evaluation research was done on the first day and the seventh for the two groups. Results and analysis: the results showed that the muscle strength, wide range of motion and fine motor skills of upper limb increased (p = 0.001) significantly after being given the game Jigsaw Puzzle Discussion and conclusion: the provision of the game Jigsaw puzzle as adjunctive therapy in the rehabilitation of fine motor upper extremity can minimizing contractures and motor disorders in patients with ischemic stroke. The study recommends to use this game as one of the nurses in nursing care intervention ischemic stroke patients.
Keywords: Ischemic stroke, upper extremity fine motor, Jigsaw Puzzl
Penerapan Mobilisasi Progresif Level I Terhadap Tekanan Darah Dan Saturasi Oksigen Pada Pasien Penurunan Kesadaran Di ICU RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
Background; Progressive Mobilization Level I can affect blood pressure and oxygen saturation in critically impaired patients with reduced consciousness. Progressive mobilization can affect oxygen saturation, this is because after being given level 1 progressive mobilization in the Head of Bed position, gravity will pull the diaphragm down resulting in better lung expansion (distributing oxygen in the lungs) so that the oxygen bound by hemoglobin increases. increase in oxygen saturation values. Objective; Knowing the results of applying level I progressive mobilization to blood pressure and oxygen saturation in patients with decreased consciousness. Method; The application was carried out using a case study descriptive method to 2 respondents in patients with decreased consciousness for 3 days with a frequency of 2 times a day for 15 minutes. Results; Based on the results of the application that has been carried out, there is a decrease in blood pressure and an increase in oxygen saturation before and after the application of level I progressive mobilization. Conclusion; Level I Progressive Mobilization can be used as a non-pharmacological technique or independent intervention in patients with decreased consciousness to reduce blood pressure and increase oxygen saturation
Pengaruh Konsumsi Pisang Ambon terhadap Perubahan Tekanan darah pada Lansia dengan Hipertensi
Berdasarkan hasil wawancara dengan 12 lansia menunjukkan bahwa terdapat enam lansia mengidap hipertensi dua diantaranya lansia laki-laki dan sisanya perempuan. Lansia mengatakan belum ada yang mengkonsumsi pisang ambon untuk mengatasi hipertensi, upaya yang dilakukan lansia yang mengalami hipertensi tersebut adalah dengan beristirahat dan minum obat untuk memulihkan kondisinya. Tujuan penelitian untuk menggambarkan cara pemberian konsumsi pisang ambon pada lansia hipertensi untuk menurunkan tekanan darah. Metodologi penelitian dilakukan secara diskriptif dengan rancangan studi kasus yang menggambarkan penurunan tekanan darah yang diberikan konsumsi pisang ambon pada lansia hipertensi Hasil; adanya penurunan tekanan darah pada dua lansia (Ny. J dan Ny. M) sebelum dan sesudah diberikan konsumsi pisang ambon selama tujuh hari. Pada Ny. J dari TD : 140/90 mmHg menjadi 106/84 mmHg dan Ny. M dari TD: 150/90 menjadi 130/80 mmHg. Kesimpulan; terdapat penurunan tekanan darah setelah diberikan pisang ambon selama tujuh hari
A DISCOURSE ANALYSIS OF DUREX ADVERTISEMENTS
The objectives of the research are (1) to identify the types of linguistic features employed in Durex advertisements, (2) to describe the advertising contexts of Durex advertisements, and (3) to reveal the communicative functions of Durex advertisements.
This research employed discourse analysis as the approach of analysis. It was conducted by using a combination of qualitative and quantitative method. The data of this research were taken from Durex advertisements. The data were in the form of words, phrases, clauses, and sentences. The contexts of the data were the texts of Durex advertisements. The technique of data analysis was content analysis. Triangulation was used to establish the reliability of data and to ensure the findings. Hence, it can enhance trustworthiness.
The results of this research are explained as follows. First, there are eight types of linguistic features employed in Durex advertisements. Ellipsis is the most often occurring type. Durex wants to provide the information of their products briefly. Moreover, ellipsis makes the sentence short and concise. Second, the eight categories of advertising contexts can be identified in Durex advertisements. It implies that contexts take an important role in advertising. The contexts of advertising determine the way audience perceive the intended messages of the advertisements. In addition, it helps audience to interpret the meaning of the advertisements. Third, Durex advertisements fulfill four general communicative functions of advertisement. It indicates that all forms of advertising deliver messages to consumers. Advertising allows people to know the new product, to make impression on consumer’s mind, to maintain positive attitudes toward the brand, to form a strong motivation to take an action, and to establish a strong brand loyalty for repeated purchases
Pijat Kaki (Foot Massage) Terhadap Kualitas Tidur Penderita Hipertensi
Latar Belakang: Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular, yang mana patofisiologinya adalah multi faktor, sehingga tidak bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme tunggal. Kualitas tidur yang mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif, seperti tidur dalam dan istirahat. Mekanisme pijat kaki yang dilakukan pada kaki bagian bawah selama 10 menit dimulai dari pemijatan pada kaki yang diakhiri pada telapak kaki diawali dengan memberikan gosokan pada permukaan punggung kaki, dimana gosokan yang berulang menimbulkan peningkatan suhu diarea gosokan yang mengaktifkan sensor syaraf kaki sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan getah bening yang mempengaruhi aliran darah meningkat, sirkulasi darah menjadi lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pijat kaki terhadap kualitas tidur penderita hipertensi. Metode : Penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperimen One Group Pre-Post Design. Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan jumlah sampel 24 responden. Uji Analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Hasil uji statistik dengan Wilcoxon didapatkan nilai 0.001 (α < 0.05).Kesimpulan: ada pengaruh pemberian intervensi pijat kaki terhadap kualitas tidur penderita hipertensi
Pemberian Intervensi Support Group Meningkatkan Kecemasan Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis
Pendahuluan: Hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti pada penderita penyakit ginjal kronis terminal yang banyak digunakan di dunia termasuk di Indonesia. Proses hemodialisa yang lama menimbulkan efek psikologis seperti kecemasan. Kecemasan yang berlebihan akan mengakibatkan terhambatnya proses penyembuhan penyakit. Dukungan sangat diperlukan oleh pasien yang menjalani hemodialisa, salah satunya adalah dukungan kelompok dengan intervensi support group. Tujuan penelitian ini adalah dengan pemberian intervensi support group apakah berpengaruh pada penurunan tingkat kecemasan pasien yang menjalani hemodialisa. Metode: Metode yang digunaka dalam penelitian ini adalah quasy experimental pre-post test without control group terhadap 20 pasien hemodialisa dengan cara pengambilan sampel consecutive sampling dan dilakukan analisa data dengan menggunakan Wilcoxon test.Hasil: Terdapat perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi support group dengan ρvalue 0.000. Kesimpulan: Intervensi support group mampu menurunkan tingkat kecemasan. Intervensi support group dapat dijadikan tindakan mandiri perawat dalam mengatasi kecemasan pada pasien hemodialis
PENERAPAN KOMPRES AIR HANGAT DENGAN KOMPRES PLESTER TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA PRA-SEKOLAH
ABSTRAK Latar Belakang: Di desa Putat dalam 3 bulan terakhir ada 2 anak yang mengalami demam febrille, pada tahun lalu 1 anak meninggal karena demam yang terlambat ditangani dan pada rata-rata dalam setahun anak-anak mengalami demam 5 sampai 10 kali. Tujuan : Jelaskan cara mengompres dengan air hangat dan kompres plester untuk menurunkan suhu demam anak. Metode: jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan desain studi kasus yang menggambarkan penurunan suhu tubuh setelah kompres air hangat dan kompres plester. Hasil: terjadi penurunan suhu tubuh pada anak N dan anak A sebelum dan sesudah kompres air hangat dan kompres plester selama 3 hari. Pada anak-anak N suhu tubuh awal 38,4 ̊ C hingga 37, 3 ̊ C, pada anak-anak A suhu tubuh awal 38,4 ̊ C hingga 37,2 ̊ C. Kesimpulan: Ada penurunan suhu tubuh setelah diberi air hangat kompres dan kompres plester selama 3 hari. Kata kunci: Demam, Kompres Air Hangat, Kompres Pleste
PENERAPAN PEMBERIAN JAMU KUNYIT ASAM UNTUK PENURUNAN DISMINORE PADA REMAJA PUTRI
ABSTRAK Latar Belakang; Berdasarkan hasil wawancara dengan 19 wanita muda, ada 11 remaja yang mengalami dismenore. Para remaja mengatakan bahwa tidak ada yang mengonsumsi asam tumerik asam herbal, tindakan yang biasanya diambil ketika mengalami dismenore adalah minum obat penghilang rasa sakit, minum paket herbal instan, dan bersantai. Tujuan; Untuk menggambarkan bagaimana menggunakan asam tumerik herbal untuk wanita muda untuk mengobati dismenore. Metode; Jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif dengan desain studi kasus yang menggambarkan rasa sakit pengurangan skala yang diberikan pada asam tumerik herbal pada wanita muda. Hasil; Ada penurunan skala dismenorea pada Ms. R adan Ms. D sebelum dan setelah diberi asam tumerik herbal selama 3 hari. On Ms. R memiliki skala nyeri 6 hingga skala nyeri 1 dan Ms. D memiliki skala nyeri 6 hingga skala nyeri 1. Kesimpulan; Terjadi penurunan skala dismenore setelah diberi asam tumerik herbal selama 3 hari. Kata kunci: dismenore, herbal tumeric aci
PENGARUH BERMAIN JIGSAW PUZZLE TERHADAP MOTORIK HALUS EKSTREMITAS ATAS PADA KLIEN PASCA STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI SURAKARTA
Latar belakang: Stroke iskemik merupakan penyakit yang disebabkan oleh
iskemik serebral yang, sehingga menyebabkan berbagai defisit neurologi seperti
defisit motorik seperti gangguan kemampuan motorik halus. Penanganan gangguan
kemampuan motorik halus adalah dengan meningkatkan fungsi motorik. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh bermain Jigsaw Puzzle terhadap
kekuatan otot, luas gerak sendi, dan kemampuan motorik halus ekstremitas atas
pada pasien Stroke Iskemik di Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta. Metode:
penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental pre-postest
control group design. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 34 responden yang
dipilih dengan teknik consecutive sampling. Sampel dibagi menjadi kelompok
perlakuan sebanyak 17 responden yang diberi penanganan standar rumah sakit dan
bermain Jigsaw Puzzle 2x sehari selama 6 hari dan kelompok kontrol sebanyak 17
responden yang diberi penanganan sesuai standar rumah sakit tanpa diberikan
tambahan bermain Jigsaw Puzzle. Evaluasi penelitian ini dilakukan pada hari
pertama dan ke tujuh untuk kedua kelompok tersebut. Hasil dan analisis: hasil
penelitian menunjukkan kekuatan otot, luas gerak sendi dan kemampuan motorik
halus ekstremitas atas meningkat (p=0,001) secara signifikan setelah diberikan
permainan Jigsaw Puzzle Diskusi dan kesimpulan: pemberian permainan Jigsaw
puzzle sebagai terapi tambahan dalam rehabilitasi motorik halus ekstremitas atas
dapat meminimalkan terjadinya kontraktur serta gangguan motorik pada pasien
Stroke Iskemik. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penggunaan permainan
ini sebagai salah satu intervensi perawat dalam asuhan keperawatan pasien Stroke
Iskemik
Hubungan Kekeringan dengan Praktik Personal Hygiene
Latar Belakang; Pada tahun 2018 Indonesia terdapat 13 kejadian dengan 5 provinsi yang terdampak. Salah satu kabupaten di Jawa Tengah, Boyolali juga memiliki tingkat kejadian kekeringan yang tinggi. Pada tahun 2018 menurut data dari BPBD Boyolali, terdapat 7 kecamatan dan 42 kelurahan terdampak bencana kekeringan, dan Desa yang paling parah terdampak kekeringan ialah Desa Ngaren. Kekeringan menyebabkan ketersediaan air bersih terbatas sehingga menyebabkan gangguan aktivitas rumah tangga dan kebersihan diri (personal hygiene). Metode; penelitian survei analitik yang menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan waktu retrospective. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 79 responden, sedangkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa bivariat menggunakan uji chi square.Tujuan; Mengetahui hubungan antara kekeringan dengan praktik personal hygiene di Desa Ngaren, Kec.Juwangi, Kab. Boyolali. Hasil; Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden mengalami kekeringan dengan kategori kering kritis sebanyak 40 responden (51%), sebagian besar responden melakukan praktik personal hygiene yang kurang baik sebanyak 64 responden (81%), sedangkan pada uji univariat membuktikan bahwa kekeringan di Desa Ngaren berhubungan dengan praktik personal hygiene (p value = 0,002). Kesimpulan; Terdapat hubungan kekeringan dengan praktik personal hygiene di Desa Ngaren Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali.