9 research outputs found

    MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MARITIM DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini akan mengkaji tentang potensi dan pengelolaan sumberdaya laut masyakarat pesisi. Tujuan dari pembangunan sumberdaya laut berkelanjutan adalah: Dalam perspektif bertujuan untuk menyiapkan wilayah pertahanan laut dan kekuatan pendukungnya secara dini dalam rangka memenangkan peperangan. Dalam perspektif kepentingan masyarakat bertujuan untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat maritim. Dalam perspektif kepentingan TNI bertujuan untuk tercapainya tugas pokok TNI Angkatan Laut, dalam meningkatkan pertahanan negara. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis implikasi pembangunan sumberdaya laut berkelanjutan Dalam Meningkatkan sistem tata kelola maritim. Penelitian menggunakan metode kualitatif.  Data diperoleh dari para informan yang ditetapkan dan selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kualitatif

    MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MARITIM DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini akan mengkaji tentang potensi dan pengelolaan sumberdaya laut masyakarat pesisi. Tujuan dari pembangunan sumberdaya laut berkelanjutan adalah: Dalam perspektif bertujuan untuk menyiapkan wilayah pertahanan laut dan kekuatan pendukungnya secara dini dalam rangka memenangkan peperangan. Dalam perspektif kepentingan masyarakat bertujuan untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat maritim. Dalam perspektif kepentingan TNI bertujuan untuk tercapainya tugas pokok TNI Angkatan Laut, dalam meningkatkan pertahanan negara. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis implikasi pembangunan sumberdaya laut berkelanjutan Dalam Meningkatkan sistem tata kelola maritim. Penelitian menggunakan metode kualitatif.  Data diperoleh dari para informan yang ditetapkan dan selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kualitatif

    STRATEGI INDUSTRIALISASI PENANGKAPAN RAJUNGAN

    Get PDF
    Industrialisasi penangkapan rajungan merupakan kegiatan sistem produksi rajungan dari hulu hingga hilir yang mampu mempertahankan keberlanjutan penangkapan rajungan dengan jaminan kelestarian sumberdaya dan kualitas rajungan sehingga memberikan nilai tambah dan pendapatan. Strategi yang dirancang untuk industrialisasi usaha penangkapan rajungan didukungan atas tiga aspek pokok : (1) aspek pendataan produksi dan sumberdaya rajungan, (2) aspek penanganan hasil dan pemasaran dan, (3) aspek teknologi perikanan tangkap. Strategi Industrialisasi Penangkapan Rajungan merupakan usaha yang terukur dan terarah untuk memperbaiki perikanan rajungan sesuai ekolabelling internasional. Manajemen strategi berdasarkan aspek penangkapan, pendataan produksi dan sumberdaya, penanganan hasil dan pemasaran rajungan dirancang untuk mempertahankan keberlanjutan penangkapan rajungan dengan jaminan kelestarian sumberdaya dan kualitas rajungan sehingga memberikan nilai tambah dan pendapatan. Keterkaitan antara industrialisasi dan penangkapan rajungan yang ramah lingkungan sesuai ekolabelling internasional merupakan tujuan dari penulisan ini

    PENGARUH TEKANAN UDARA TERHADAP SIFAT PEMBAKARAN MINYAK RESID MENGGUNAKAN VAPORIZING BURNER UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM

    Get PDF
    The aim of this research is to investigate the effect of air pressure to combustion properties of residual oil fuel and the air-fuel ratio. The heat energy resulted by the combustion is used for aluminium casting. The residual oil fuel combustion used vaporizing burner, with 4 variations of air pressure ; 2, 3, 4 and 5 bars. The air pressure was supllied by air compressor. The fuel composition is 100% residual oil and the fuel pressure is kept constant on 5 bars. In combustion test, the flame length is observed visually and measured manually. The energy usage evaluation of the residual oil for aluminium casting fuel is observed in the case of inner furnace temperature, fuel consumption and time depth to melt. The result of the research indicated that the increasing of air pressure will improve the density of the air that will enhance the actual Air-Fuel Ratio (AFR)act. With the increasing of air pressure will improve the flame length. The best flame profile happens at 4 bar air pressure with 0,70 metre length, with stable flame and there are not much smoke. In the furnace (area A), the optimum temperature was 1345 °C at 4 bar air pressure. The increasing of air pressure will improve the actual air-fuel-ratio (AFR)act. Keywords : residual oil, air pressure, vaporizing burner, air-fuel ratio, aluminium castin

    Penemuan Hukum Oleh Hakim Atas Syarat Hak Gugat Organisasi Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Mengajukan Gugatan Praperadilan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 98/PUU-X/2012

    Get PDF
    Lawsuit right of non-governmental organization when asking pretrial lawsuit became a dynamic of law enforcement in Indonesia. However, the polemics appeared when the legal dispute occured but the legal framework had not been accommodated. That was normal, because it was the dynamic of a law advancement. Pretrial is the authority of the district court to investigate and decide the manner set in law. The issues was raised regarding the lack of clarity in the Criminal Code of who the interested third party was, it had caused multiple interpretations on the meaning of the interested third party as provided for in Article 80 of the Criminal Code. The problems in this study included whether the Constitutional Court Decision No: 98/PUU-X/2012 had been implemented by the judges in handling pretrial lawsuit by NGOs and how the invention methods of the law by the judge in determining the terms of the legal standing of NGOs in filing pretrial lawsuit after the Constitutional Court Decision No: 98/PUU-X/2012. This research was aimed to find out whether the Constitutional Court Decision No: 98/PUU-X/2012 had been implemented by the judges in handling pretrial lawsuit by NGOs and to find out the method of discovery of the law by the judge in determining the terms of the legal standing of NGOs in filing pretrial lawsuit after the verdict post. The results of the discovery of this law could be a reference for the dynamic of law enforcement in Indonesia. KEYWORDS: Legal Discovery, The Third Party, Pretria

    Kajian Eufemisme Pada Buku Republik Jancukers Karya Sujiwo Tejo

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penggunaan bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tejo dan mendiskripsikan fungsi bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif induktif. Teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan teknik simak, juga digunakan teknik catat. Teknik analisis data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan intralingual dan metode padan ekstralingual. Hasil dari penelitian ini adalah, penggunaan bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tejo berdasarkan hasil analisis adalah terdapat 16 data eufemisme. Hasil analisis tersebut pada umumnya merupakan kata yang digunakan untuk memperhalus kata aslinya agar terdengar terdengar lebih sopan, seperti penggunaan eufemisme pada kata toilet, buang air besar, buang air kecil, kloset. Tetapi juga ada beberapa yang merupakan kata yang memperindah kata yang sebenarnya kata aslinya bukan kata yang berkonotasi buruk, seperti Kabar burung, berbadan dua, usia lanjut, dan lansia. Fungsi bahasa eufemisme dalam buku Republik Jancukers karya Sujiwo Tejo ditemukan dalam beberapa komponen yaitu sebagai alat untuk menghaluskan ucapan, sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu, sebagai alat untuk berdiplomasi dan sebagai alat pendidikan. Beberapa eufemisme berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut, sebagai alat untuk menghaluskan ucapan seperti kata, toilet, kloset, menstruasi, kekasih gelap, berbadan dua, dan kabar burung. Sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu adalah pada penggunaan eufemisme anu, sebagai alat untuk berdiplomasi adalah penggunaan kata oknum dan sebagai alat pendidikan adalah pada kata buang air besar, dan buang air kecil

    USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PAINTING MOBIL BMW BERDASARKAN METODE 7 TOOLS DAN PRINSIP KAIZEN DI PT. TJAHJA SAKTI MOTOR

    Get PDF
    USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PAINTING MOBIL BMW BERDASARKAN METODE 7 TOOLS DAN PRINSIP KAIZEN DI PT. TJAHJA SAKTI MOTO

    Model Sustainable Development Wisata Desa : Strategi Penghidupan Berkelanjutan Pada Masyarakat Berbasis Pariwisata

    No full text
    Mengatasi dan menghapus kemiskinan dalam segala dimensi dan bentuknya, merupakan tanggung jawab dan tantangan global yang paling besar serta merupakan prasyarat utama untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pendekatan mainstream yang mendominasi kebijakan pengentasan kemiskinan yang selama ini dilakukan, yaitu pendekatan berbasis masalah (problem based approach), selama ini tidak cukup efektif, perlu dimunculkan sebuah pendekatan yang lebih menekankan kemampuan desa untuk mengatasi permasalahannya sendiri dengan berbasis pada sumber daya yang dimiliki oleh desa itu sendiri, yaitu pendekatan berbasis asset (asset based approach). Upaya mempertahankan keberlanjutan penghidupan masyarakat Desa Sambirejo dihadapkan pada berbagai tantangan. Terjadinya transformasi penghidupan yang semula sebagai penambang batu dan harus beralih pada sektor wisata, dalam perspektif ekonomi kuantitatif saat itu telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa, yaitu dari sisi peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja. Tetapi ada potensi permasalahan dalam jangka panjang yang perlu memperoleh perhatian serius mengingat sektor pariwisata adalah bersifat rentan, sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor makro ekonomi, keamanan, lingkungan, alam, kesehatan dan sebagainya. Ketergantungan padanya akan berpotensi membawa risiko terhadap keberlanjutan penghidupan masyarakat lokal. Berdasarkan metode kualitatif, penelitian ini mengkaji pemanfaatan modal/aset penghidupan masyarakat dalam mempertahankan keberlanjutan penghidupannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengelola wisata dan desa telah berupaya meningkatkan kapabilitas masyarakat lokal untuk mampu mengakses aset penghidupan berkelanjutan tetapi kesadaran untuk memikirkan keberlanjutan penghidupan belum dipahami oleh seluruh pengambil kebijakan
    corecore