19 research outputs found

    Legal Protection for Domestic Workers: The Experience of Indonesia

    Get PDF
    Given its social and economic invisibility and the accompanying low social status, domestic work is often exploitative. This research was aimed to find out and formulate the substance of legal protection for domestic workers in legislation in the field of labor in terms of the perspective of justice. It uses a statute, case, and socio-legal approaches. It was conducted in 3 (three) major cities, namely Jakarta, Yogyakarta and Makassar. The results of research showed that the substance of legal provisions in general for the protection of domestic workers, especially in labor legislation basically has not been able to guarantee justice and legal certainty because the responsibility of State has not been implemented in the existing legal substance. The paradigm of harmonization and the principles of legal agreements in the field of labor have not guaranteed justice and legal certainty for domestic workers. It is evidenced by the view of the profession of domestic workers who are positioned as informal workers, in addition they are not being accommodated as an element protected by law, it is also related to the protection of basic rights and labor social security does not cover the existence of domestic workers

    QUASI KONTRAK DALAM HUBUNGAN HUKUM ANTARA PEKERJA RUMAH TANGGA DENGAN MAJIKAN

    Get PDF
    Abstrak : Penelitian ini berjudul “Quasi Kontrak dalam Hubungan Hukum antara Pekerja Rumah Tangga dengan Majikan” yaitu penelitian yang mengkaji hubungan hukum antara pekerja rumah tangga dengan mahjikan yang memenuhi unsur-unsur quasi kotrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang konsep Quasi Kontrak dalam Hubungan Hukum antara Pekerja Rumah Tangga dengan Majikan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian normative, menggunakan bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier, dengan metode analisis menggunakan penalaran deduktif. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa Konsep hubungan hukum antara pekerja rumah tangga dengan majikan dalam suatu ikatan pekerjaan rumah tangga pada dasarnya memenuhi unsur-unsur perjanjian sebagaimana dirumuskan dalam Burgeelijke Wetbook, akan tetapi kekhususan pekerjaan rumah tangga yang berada dalam lingkup domestik dengan mekanisme dan kriteria yang tidak tentu memposisikan pekerjaan rumah tangga sebagai pekerjaan informal dari perspektif undang-undang ketenagakerjaan. Penggunaan model hubungan kerja dengan kontrak perjanjian secara lisan yang secara umum diterapkan dalam hubungan hukum pekerja rumah tangga dengan majikan, menyebabkan hubungan hukum tersebut menjadi kontrak samar (quasi kontrak) sehingga memposisikan pekerja rumah tangga dalam bargaining yang lemah di hadapan majikan dalam proses hukum, karena sulitnya pembuktian formil dan materil, sehingga hubungan hukum antara pekerja rumah tangga dengan majikan dapat disebut sebagai quasi kontrak.  Kata Kunci : Quasi kontrak, pekerja rumah tangga, majikan, hubungan hukum, perjanjian lisa

    PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP EKSPOR NON MIGAS DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1991-2006

    Get PDF
    Penelitian ini membahas permasalahan mengenai perkembangan ekspor di Indonesia khususnya ekspor non migas selama kurun waktu 16 tahun yang terhitung dari tahun 1991-2006 dan melihat bagaimana serta sejauh mana nilai tukar rupiah mempengaruhi ekspor non migas di Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah terhadap ekspor non migas di Indonesia.Data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat sekunder, dimana data yang diperoleh berasal dari Badan Pusat Statistik Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam,Kantor Bank Indonesia (KBI) di Kota Banda Aceh (baik melalui sistem online/internet,juga publikasi-publikasi Bank Indonesia itu sendiri) dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan penelitian. Data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan konsep-konsep teoritis dan secara kuantitatif dengan peralatan statistik menggunakan SPSS versi 12.00, melalui konsep t-test dan F-test.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapat bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor non migas dan juga merupakan salah satu faktor yang berpotensi besar dalam perkembangan ekspor non migas. Dari hasil uji F diperoleh Fhitung (28, 470) > Ftabe1 (1, 43). hasil perhitungan itu dapat disimpulkan bahwa menerima hipotesis altematif (Hi) dan menolak hipotesis nol (Ho), artinya secara keseluruhan variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap ekspor non migas di Indonesia.Dan hasil penelitian ini diharapkan bahwa pemerintah sebaiknya menjaga nilai tukar rupiah pada titik yang dapat mendorong ekspor non migas namun juga tetap mementingkan posisi nilai tukar rupiah yang tidak terlalu rendah. Selain itupemerintah juga harus menjaga keadaan dalam negeri agar tetap dalam kondisi keamanan yang kondusif serta meningkatkan daya saing ekspor non migas

    DISEMINASI PRODUK JAGUNG SINTETIK UNHAS (SINHAS 1) DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN BENIH DAN PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR

    Get PDF
    Drought and the availability of nitrogen fertilizers are the main constraints in the growth and production of maize, so it is necessary to build synthetic corn varieties that are tolerant of drought stress and low N fertilization. These synthetic maize varieties can support a wider planting of maize and involve farmers who lack capital, thus supporting increased production and national self-sufficiency in corn in a sustainable manner. The aim of the service was to introduce the Unhas Synthetic maize variety (SINHAS1) with dissemination and field meetings through the Experimental Demonstration Plots, as well as interviews about the level of farmers' preference for the SINHAS 1 variety. 2020. The activity was carried out through the socialization and dissemination process of SINHAS 1 corn through a pilot demonstration plot. The demonstration plot was carried out by combining the use of the superior varieties of SINHAS 1 corn with corn cultivation technology which is packaged as a corn cultivation technology package. The demonstration plot was conducted at four locations in Tarowang Village, Galesong Selatan District, Takalar Regency. The results of the activity showed that the level of farmers' preference for the Unhas synthetic maize variety (SINHAS 1) was very high (85%) with an average productivity of 7.8 tonnes / ha, so that it is very likely to be developed in Tarowang Village, Galesong Selatan District, Takalar Regency. Development efforts need socialization and dissemination on a broader scale to accelerate development efforts. Development efforts will be carried out together with the Tarowang Village-Owned Enterprises (BUMDes) in collaboration with the Faculty of Agriculture, Hasanuddin University to produce the SINHAS 1 corn variety through seed breeding.  Keywords: Dissemination, corn, SINHAS 1, seed, takalar ABSTRAK Masalah kekeringan dan ketersediaan pupuk Nitrogen merupakan pembatas utama dalam pertumbuhan dan produksi jagung, sehingga diperlukan usaha perakitan varietas jagung sintetik yang toleran cekaman kekeringan dan pemupukan N rendah. Varietas jagung sintetik tersebut dapat menudukung penanaman jagung yang lebih luas dan melibatkan petani yang kurang modal sehingga mendukung peningkatan produksi dan swasembada jagung nasional secara berkelanjutan. Tujuan pengabdian adalah memperkenalkan varietas jagung Sintetik Unhas (SINHAS1) dengan diseminasi dan temu lapang melalui Demplot Percobaan, sekaligus wawancara tentang tingkat kesukaan petani terhadap varietas SINHAS 1. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Desa Tarowang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar yang berlangsung sejak Juli sampai Oktober 2020. Kegiatan dilakukan melalui proses sosialisasi dan diseminasi Jagung SINHAS 1 melalui Demplot Percobaan. Demplot dilakukan melalui perpaduan penggunaan varietas unggul jagung SINHAS 1 dengan teknologi budidaya jagung yang dikemas sebagai paket teknologi budidaya jagung. Demplot dilakukan pada empat lokasi yang ada di Desa Tarowang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat kesukaan petani terhadap varietas jagung sintetik Unhas (SINHAS 1) sangat tinggi (85%) dengan produktivitas rata-rata mencapai 7.8 ton/ha, sehingga sangat berpeluang dikembangkan di Desa Tarowang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar. Usaha pengembangan diperlukan sosialisasi dan diseminasi pada skala yang lebih luas untuk mempercepat usaha pengembangannya. Usaha pengembangan akan dilakukan bersama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tarowang bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Unhas untuk memproduksi varietas jagung SINHAS 1 melalui penangkaran benih. Kata Kunci: Diseminasi, jagung, SINHAS 1, benih, takalar

    Pengembangan Infrastruktur Bandar Udara menuju Bandar Udara Masa Depan dengan Konsep Airport City: (Studi Kasus: Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin)

    Get PDF
    Transportasi udara sebagai salah satu sub sektor transportasi yang termuda telah menunjukkan perkembangan yang demikian pesat. Kemajuan di bidang penerbangan telah merubah wajah dan peta perkembangan perekonomian, mobilitas penduduk, dan pembangunan secara luas. Untuk itu pembangunan bandar udara harus direncanakan kapasitasnya agar mampu melayani kegiatan penerbangan dalam jangka panjang, hal ini berarti melakukan perencanaan ke depan.Perencanaan pembangunan bandar udara idealnya berkapasitas besar, yang diharapkan mampu melayani kegiatan lalu lintas pergerakan pesawat udara dan penumpang yang cenderung meningkat cepat dalam jangka panjang, namun kendala yang dihadapi adalah dana pembangunan yang dibutuhkan terbatas jumlahnya dan ruang wilayah untuk pembangunan yang tersedia adalah terbatas. Meskipun terdapat keterbatasan, namun pelayanan kepada penumpang harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang, pesawat dan kargo maka perlu diantisipasi pengembangan bandar udara dan fasilitas komersialnya dengan Konsep Pengembangan Airport City.Tujuan dari studi ini adalah : (1) mengidentifikasi faktor-faktor penting yang jadi isu utama dalam pengembangan Airport City secara umum dan Sultan Hasanuddin Airport City secara khusus, (2) Privatisasi dalam sub sektor transportasi udara/bandar udara telah dilakukan oleh banyak negara, tetapi mengapa di Indonesia belum satu pun bandar udara yang berhasil dalam penerapannya; bagaimana peluang, tantangan dan hambatannya, dan (3) untuk mendorong masuknya investor berinvestasi, faktor-faktor apa yang menjadi prasyarat dan langkah-langkah yang harus ditempuh.Formula yang digunakan dalam mengantisipasi lonjakan pertumbuhan jumlah penumpang, pesawat dan kargo adalah dengan menggunakan model regresi. Model batasan kawasan kebisingan (BKK) dan kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) digunakan dalam pengembangan bandar udara yang terintegrasi dengan tata ruang wilayahnya (pengembangan bandar udara menuju Airport City).Sebagai kata kunci dapat disebutkan bahwa: (1) dunia penerbangan dan bandar udara ke depan menjadi pusat pengembangan ekonomi dan bisnis yang kompetititf, (2) fasilitas komersial dengan cepat menghubungkan dengan pasar (markets), (4) perdagangan (air commerce) terhubung dengan airport city, dan (5) airport sebagai penggerak utama bisnis dan pengembangan kota di abad 21 ini (21st century)

    Normalized Difference Vegetation Index Analysis to Evaluate Corn Cultivation Technology Based on Farmer Participation

    Get PDF
    An unmanned aerial vehicle (UAV), widely known as a drone, proves very effective in assessing cropping or crop cultivation. Its practical use in evaluating corn cultivation technology systems is feasible when based on farmer participation. UAV can generate the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) algorithm that reflects the greenness of leaves, which is a parameter related to photosynthesis and plant productivity. Therefore, the purpose of this study was to evaluate whether the participation-based UAV-derived NDVI could be effectively used to assess corn cultivation technology and determine the appropriate technology to be used in the cultivation. The research was conducted in Tarowang Village in Galesong Selatan District, Takalar Regency, South Sulawesi, Indonesia, using two plots, namely, mother trial and baby trial. The mother trial applied a randomized block design in which eight packages of corn cultivation technology were randomly assigned, whereas the baby trial consisted of eight corn plots cultivated by farmers. In the latter, each farmer received one package of the cultivation technology. The study results indicated that NDVI and yield could effectively evaluate corn cropping. Three packages, i.e., P1, P4, and P5, are recommended for corn cultivation, especially in the village observed. Nevertheless, they are expected to be also applicable to other districts in South Sulawesi to promote improvement in corn production

    PRINSIP KEHATI-HATIAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN SURROGATE TANDA TANGAN DALAM AKTA NOTARIS

    Get PDF
    Surrogate dalam akta Notaris merupakan keterangan dari penghadap yang dituangkan pada akhir akta oleh Notaris yang berfungsi sebagai pengganti tanda tangan bagi penghadap yang pada saat itu tidak bisa membubuhkan tanda tangannya. Hal ini diatur dalam Pasal 44 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Jabatan Notaris No.2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Jabatan Notaris No.30 Tahun 2004, pada Pasal ini terdapat kekaburan norma hukum karena tidak ada penjelasan mengenai penggunaan surrogate ini dan penghadap seperti apa yang dapat diberikan keterangan di akhir akta (surrogate) dalam akta Notaris. Dalam pembuatan surrogate tanda tangan dalam akta Notaris, prinsip kehati-hatian oleh Notaris sangat penting untuk diterapkan agar Notaris terhindar dari pengingkaran di kemudian hari karena hal ini sangat rentan disebabkan tidak adanya tanda tangan penghadap dalam akta Notaris. Ada 3 (tiga) kemungkinan penghadap tidak bisa membubuhkan tanda tangannya dalam akta Notaris, (1). Penghadap tidak bisa baca tulis namun dapat memahami isi akta, dalam keadaan seperti ini Notaris wajib memeriksa Kartu Tanda Penduduk (KTP) penghadap tersebut dengan teliti dengan melihat pada kolom tanda tangan, apakah benar penghadap tersebut tidak dapat membubuhkan tanda tangan.  (2) penghadap tidak mempunyai tangan atau jari sehingga berhalangan membubuhkan tanda tangannya. Dalam kasus seperti ini sudah jelas Nampak dari keadaan fisik penghadap. (3) penghadap mempunyai tangan dan jari lengkap akan tetapi berhalangan bertanda tangan karena tangannya sakit, untuk penghadap seperti ini Notaris wajib meminta surat keterangan dokter yang sesuai dengan keahliannya yang akan dilampirkan pada minuta akta. Dan Notaris dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dapat meminta dokumen tambahan atau pendukung kepada penghadap berupa surat pernyataan pada keluarga terdekat penghadap atau mengambil dokumen foto atau video pada saat proses pembacaan akta oleh Notaris
    corecore