545 research outputs found
Peningkatan kadar kalium (K) pada Feldspar dengan metode pertukaran Ion sistem kolom
Feldspar banyak digunakan sebagai bahan pelebur pada industri keramik, salah satu syarat utarnanya adalah kadar kalium di dalamnya harus Iebih tinggi daripada kadar kalsium. Mineral feldspar yang banyak terdapat di Indonesia menunjukkan hal yang sebaliknya, sehingga perlu diolah agar kadar kaliumnya meningkat. Dalam penelitian ini dilakukan peningkatan kadar kalium pada feldspar dengan metode pertukaran ion sistem kolom.
Pertukaran ion sistem kolom dilakukan dengan memvariasi pH dan konsentrasi KC1 yang digunakan. Jenis mineral yang terkandung dalam feldspar dikarakterisasi menggunakan metode X-ray difi-action (XRD), sedangkan banyaknya kation K+ dan Ca2+ yang tertukar ditentukan dengan metode tak langsung yaitu dengan menganalisis filtrat. hasil pertukaran dengan spelctrofotometri serapan atom.
Kondisi optimum pertukaran ion dicapai pada pH 11 dan konsentrasi KC1 15000 ppm dengan peningkatan kadar kalium sebesar 1,070 mek dan pengurangan kadar kalsium sebesar 1,15.10 mek.
Feldspar is well known as a melting material at ceramics industries, the main specification is that the content of potassium must be higher than the calsium. On the other hand, Indonesian feldspar contains much calsium and lack of potassium so that ion exchange column system is used to increase the potassium content of the feldspar.
The ion exchange column system was done by preparing the various pH and concentration of KCI. The type of minerals contained in feldspar had been characterized by XRD, whereas the changes of K+ and Cat concentrations were measured by analyzing the filtrate on undirect method by Atomic Absorption Spectrophotometiy (AAS).
Optimum condition of the ion exchange was reached at the concentration of KCI and pH, 15000 ppm and 11 respectively. In that condition the increase of potassium content was 1.070 mek while the decrease of calcium content was 1.15.104 mek.
vi
This dlocument is Undip Institutional Repository Collection. The author(s) or copyright owner(s) agree that UNDIP-IR may, without changing the content, translate the1
submission to any medium or format for the purpose of preservation. The author(s) or copyright owner(s) also agree that UNDIP-IR may keep more than one copy of thisl
1
submIssion for purposes of security, back-up and preservation. ( http://eprints.undip.ac.id
BIFURKASI SADDLE-NODE PADA SISTEM DINAMIK
Kestabilan sistem dinamik ẋ
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN: Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa SMA Tahun Ajaran 2016/2017
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas XI. Permasalahan tersebut meliputi kesulitan siswa dalam menentukan ide cerita, mengembangkan cerita, dan tidak tertariknya siswa terhadap menulis cerpen. Oleh karena itu, peneliti mengujicobakan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran menulis cerpen di kelas XI. Metode penelitian yang digunakan yaitu eeksperimen kuasi dengan pendekaytan kuantitatif. Tahapan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu tes awal, memberikan perlakuan, dan memberikan tes akhir. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA E dan XI MIA F MAN 1 Bandung tahun ajaran 2016-2017. Data yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan model pembelajaran yang diujicobakan adalah cerpen karya siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat setelah mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Nilai rata-rata tes awal adalah 64, kemudian meningkat pada tes akhir menjadi 80. Artinya kemampuan menulis siswa kelas eksperimen mengalami pengingkatan yang cukup signifikan. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol juga meningkat akan tetapi tidak terlalu signifikan. Nilai rata-rata tes awal adalah 64, kemudian meningkat pada tes akhir 70. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen.
Kata kunci: menulis, teks cerpen, pembelajaran berbasis proyek
Problems experienced by the 11th grade students when learning to write short stories has become the major motivation of this research paper. The problems faced are include the student’s difficulty in determining ideas, developing the story, and lack of interests to write for short story. Considering the problems that has been stated above, the researchers have been keen to test the model of learning how to write short story based on project method. The method used in this research is quasi experiment with quantitative approach. This research will also be carried out along with several stages, starting from giving the pre-test, providing treatment, and delivering the post-test. The subjects of this research are the student in XI MIA E class and XI MIA F class, 2016-2017 period, in MAN 1 Bandung. Moreover, the tools that has been applied to measure the success rate of learning models that have been examined is the subjects’ works on short stories. Based on this paper conclusion, the result has showed that the mean score of the experimental class is increasing after getting the treatment using project-based learning model. the mean score of pre-test is 64, and then it greatly increased by 80 in the post-test. This means that the ability of students to write in experimental class in remarkably rising. While the mean score of the controlled class is as well being escalated, the rate is not as significant as compared to the experimental class. The mean score of the pre-test for controlled class in 64, before it then increased by 70 in the post-test. In conclusion, it can be seen that the project-based learning model has been effectively used in teaching student how to write a short stories.
Keywords: writing, short story, project-based learning mode
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DAN PERILAKU PENGHUNI RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOKAP II, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Hingga saat ini, Malaria masih merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang bertanggung jawab terhadap banyaknya angka kematian di banyak Negara di Dunia.Malaria merupakan penyakit yang mengancam masyarakat terutama bagi mereka yang tinggal di daerah endemis. Angka kesakitan yang tinggi, dan permasalahan lain yang timbul akibat malaria dapat menghambat pembangunan di bidang kesehatan. Di Kabupaten Kulon Progo , tahun 2013 API 0,28 0/00 , tahun 2014 API 0,20 0/00, dan hingga bulan Februari 2015 sudah terdapat 29 kasus dengan API 0,07 0/00. Faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit malaria antara lain faktor lingkungan fisik dan perilaku penghuni rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor lingkungan fisik dan perilaku penghuni rumah dengan kejadian penyakit malaria di wilayah kerja puskesmas Kokap II.Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan case control.Sampel penelitian ini merupakan penderita Malaria pada bulan Januari 2012 – Februari 2015 di wilayah kerja Puskesmas Kokap II, Kabupaten Kulon Progo. Kelompok kasus sebanyak 37 responden dan kelompok kontrol 37 responden. Analisis data menggunakan uji chi square dan besarnya resiko dengan menggunakan odds ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara keberadaan langit-langit rumah (p value = 0,000 OR = 22,969), jenis dinding rumah (p value = 0,000 OR = 8,488), keberadaan breeding places (p value = 0,000 OR = 19,911), keberadaan resting places (p value = 0,000 OR = 58,556), aktifitas luar rumah (p value = 0,000 OR = 10,828), penggunaan pakaian panjang (p value = 0,000 OR = 16,074), penggunaan kelambu (p value = 0,007 OR = 5,022), dan kegiatan bersih lingkungan (p value = 0,001 OR = 5,317) dengan kejadian penyakit Malaria. Sedangkan suhu udara dalam rumah, kelembaban udara dalam rumah, intensitas pencahayaan dalam rumah, keberadaan kawat kassa, keberadaan kandang, dan penggunaan obat dinyatakan tidak ada hubungan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah keberadaan langit-langit, jenis dinding rumah, keberadaan breeding places, keberadaan resting places, aktifitas luar rumah, penggunaan pakaian panjang, penggunaan kelambu, dan kegiatan bersih lingkungan mempunyai hubungan dengan kejadian penyakit Malaria.
Kata Kunci: Faktor lingkungan fisik, perilaku penghuni rumah, Kejadian Penyakit Malaria, Puskesmas Kokap II, Kulon Prog
PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH PEREMPUAN DI SMA NEGERI DI KABUPATEN PURWOREJO
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Profesionalisme
Kepala Sekolah Perempuan di SMA Negeri Di Kabupaten Purworejo, mengetahui
kendala yang dihadapai kepala sekolah perempuan dalam kepemimpinanya.
mengetahui upaya kepala sekolah perempuan untuk mengatasi kendala dalam
kepemimpinanya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif desain fenomenologi jenis
deskriptif. Informan kunci penelitian adalah tiga orang kepala sekolah perempuan,
sementara informan cross chek masing-masing diambil dari staf TU dan guru
sekolah berjumlah pada tiap masing-masing sekolah dua orang. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profesionalisme Kepala Sekolah
Perempuan di SMA Negeri di Kabupaten Purworejo dapat dijelaskan sebagai
berikut: Pertama, Profesionalisme kepala sekolah perempuan telah memenuhi
kualifikasi umum dan kualifikasi khusus kepemimpinan kepala sekolah. Adapun
aspek penilaian ini di nilai dari a) Segi kompetensi kepribadian; secara
keseluruhan Kepala sekolah perempuan di SMA Negeri Se-Kabupaten Purworejo
telah menunjukkan sifat-sifat yang baik. Kepala sekolah perempuan merupakan
pribadi yang dekat dan akrab dengan staf dan guru. Bahkan ada salah satu dari
kepala sekolah yang dikenal oleh stafnya sebagai pencetus etika di sekolah yang
meliputi budaya tertib, bersih, unggul, jujur, bangga, dan berjejaring. b) Segi
kompetensi kewirausahaan; masing-masing kepala sekolah telah menciptakan
suatu inovasi di sekolahnya, misalnya telah menciptakan inovasi yaitu menjalin
kerjasama dengan pihak luar terutama memanfaaatkan jaringan alumninya yang
saat ini berada di kota-kota besar. Kemudian, membuat inovasi dengan menjalin
sister school. c) Segi kompetensi supervisi; konsep yang diterapkan masingmasing
kepala sekolah dengan model kelompok, dengan cara memberikan materi
kepada guru dari segi materi yang lemah. d) Segi kompetensi sosial masingmasing
kepala sekolah sudah mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan. Kedua, Kendala yang dihadapi oleh pemimpin perempuan yaitu
Kinerja kepala sekolah yang belum optimal, Minimnya pemahaman guru terhadap
tugas dan tanggung jawab, Kemampuan manajemen konflik masih kurang
memadai. Ketiga, Upaya kepala sekolah perempuan untuk mengatasi kendala
kepemimpinannya yaitu melakukan pengarahan intensif kepada guru dan staf
terkait pentingnya suatu program, mendayagunakan sumber daya sekolah secara
optimal, dan sebagainya.
Kata kunci : profesionalisme kepala sekolah, perempuan
Dialog Antar Agama-Konflik: Jalan Damai Konflik Islam-Kristen di Aceh Singkil Tahun 2015
The problem of inter-religious harmony is a necessity in the context of religious diversity in Indonesian society. In accordance to this, the paper tries to find out the efforts to resolve religious conflicts in Aceh Singkil. This paper highlights two main problems, namely; First, how is the relationship between Islam and Christianity in Aceh Singkil? Second, how to build a harmonious relationship between Islam and Christianity between the two. The method used in this research is Library Research, by collecting data through relevant books. magazines, leaflets dealing with research problems and objectives. The results find that the dynamics of inter-religious relations in Aceh Singkil is undergoing a social shift between Muslim and Christian communities. It can be concluded that according to Adian Husaini, in order to build harmonious relations between Islam and Christianity in Indonesia, Muslims and Christians must still hold fast to their beliefs and must be obedient with their teachings, without having to inflame the truth claim by assuming all religions are the same or something.[Persoalan kerukunan antar umat beragama merupakan suatu keniscayaan dalam konteks keberagaman agama dalam masyarakat Indonesia. Berkaitan dengan upaya menjaga kerukunan antar umat beragama, Tulisan ini merupakan hasil penelitian upaya resolusi konflik keagamaan di Aceh Singkil, tulisan ini menyorot dua masalah utama, yaitu; Pertama, bagaimana hubungan Islam dan Kristen di Aceh Singkil? Kedua, bagaimana cara membangun hubungan harmonis Islam dan Kristen antar keduanya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library Research, yaitu cara pengumpulan data melalui buku-buku yang releven. majalah, liflet yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dari hasil penelusuran atas masalah ini, dinamika hubungan antarumat beragama di Aceh Singkil mengalami pergeseran social antar masyarakat Muslim dan Kristen. dapat disimpulkan bahwa menurut Adian Husaini untuk membangun hubungan harmonis Islam dan Kristen di Indonesia, kaum muslimin dan Kristen tetap harus berpegang teguh pada keyakinannya dan harus jujur terhadap ajarannya. Tanpa harus mengobarkan klaim kebenaran tersebut dengan menganggap semua agama sama atau semacamnya.
“Startup”: Bisnis Kuliner Rintisan di Masa Pandemi Covid-19
Pandemic of Covid-19 has impacted on almost all aspects of life, including the field of economic. This is due to a government policy to work from home (WFH) and to study from home which causes changes in people's daily routines. One of the activities that generate money in the midst of the pandemic of Covid-19 is by starting an online culinary business that is intertwined with government policies related to preventing the transmission of Covid-19.
This research was conducted in the city of Makassar, the capital city of South Sulawesi, as one of the areas with the highest rate of cases infected by Covid-19, and as a city known for its culinary. There were ten informants who participated in this study, who are varied on the basis of age (between 21 and 23 years), sex (eight women and two men), status (seven of whom were college students, two fresh graduates and an entrepreneur), position (owners, managers, employees).
How they manage this startup culinary business is depended on the management and this is the key to running it. There are four aspects deals with this management, namely the marketing concept, the division of labor, the profit-sharing system, and how the time is divided between education, main work and the startup culinary business. To market their products in this startup culinary business, the strategies used include the use of technology, consistency of product quality (such as ingredients and taste)/services (such as attitudes towards consumers), and promotions to attract consumers (such as promotion of savings packages, Friday 'at blessing, free shipping, discounted prices, holding a give a way)
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN GAIRAIGO PADA MAHASISWA SASTRA JEPANG ANGKATAN 2010 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Gairaigo, Katakana. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukan banyaknya kesalahan dalampenulisan gairaigo oleh mahasiswa. Oleh karena itu penulis tertarik untukmengambil judul penelitian Analisis Kesalahan Penggunaan Gairaigo padaMahasiswa Sastra Jepang Angkatan 2010 Universitas Brawijaya Malang. Masalahyang dimunculkan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis kesalahandalam penulisan gairaigo, serta mengetahui penyebab kesalahan tersebut. Analisis Kesalahan merupakan teknik untuk mengetahui penyebabkesalahan. Dalam analisis kesalahan terdapat jenis dan penyebab kesalahan.Kaidah penulisan katakana dalam gairaigo terbagi menjadi 4 kategori, yaitukosakata yang memiliki susunan CVCV (konsonan-vokal-konsonan-vokal),kosakata yang mengandung dua atau lebih konsonan secara berturut-turut (-CC-), kosakata yang menggunakan bunyi panjang dinyatakan dengan tanda (ー), dankosakata yang menggunakan bunyi konsonan ganda dinyatakan dengan memakai ッ (tsu) kecil.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa soal dan angket. Sampel penelitian iniadalah mahasiswa program studi Sastra Jepang Universitas Brawijaya angkatan2010. Jumlah soal keseluruhan adalah 25 dengan responden berjumlah 27 orang.Data dianalisis menggunakan tabel dan persentase kemudian dijelaskan dengankalimat. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan kesalahan yang terjadi yaitukesalahan pengungkapan, kesalahan perorangan, kesalahan kelompok, kesalahanmenganalogi dan kesalahan transfer. Sedangkan penyebab kesalahan yang terjadiyaitu bahasa ibu dan kebiasaan, lingkungan serta pendapat populer. Berdasarkan temuan di lapangan penulis menyimpulkan terdapat banyakmahasiswa yang melakukan kesalahan terutama dalam penggunaan bunyi panjang (ー) dan konsonan ganda (ッ). Penulis juga menyarankan kepada pengajar agarmengajarkan materi secara menyeluruh pada semua siswa serta menerapkan teknik mengajar yang lebih menarik sehingga dapat mengurangi kesalahan yangterjadi dan siswa menjadi paham tentang tata cara penulisan gairaigo yang baikdan benar
ANALISIS DAN PERANCANGAN DESAIN FORMULIR EDUKASI TERINTEGRASI PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015
Berdasarkan survei awal di RSUD Kota Semarang, bahwa sudah dilaksanakan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. Akan tetapi belum terdapat rancangan formulir edukasi terintegrasi pasien rawat inap, Sehubungan akan dilakukan akreditasi di RSUD Kota Semarang, maka formulir edukasi terintegrasi pasien rawat inap dibuat pada tanggal 1 April tahun 2015. Penelitin ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang desain formulir Edukasi Terintegrasi Pasien Rawat Inap di RSUD Kota Semarang tahun 2015. Jenis metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan instrumen pedoman observasi dan angket. Objek penelitian dari penelitian ini adalah formulir Edukasi Terintegrasi Pasien Rawat Inap di RSUD Kota Semarang Tahun 2015. Subjek penelitian ini adalah 5 dokter rawat inap dan 5 perawat rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian pada formulir Edukasi Terintegrasi Pasien Rawat Inap di RSUD Kota Semarang tahun 2015 terhadap 3 aspek aspek fisik yaitu bahan yang digunakan adalah kertas HVS 70 gram, bentuk persegi panjang, warna kertas yang digunakan putih dengan tinta hitam. Aspek anatomik formulir tidak memiliki nomor edisi karena belum pernah direvisi. Introduction ditunjukan oleh judul formulir. Instruction tidak terdapat instruksi dalam pengisian formulir berdasarkan hasil wawancara dan observasi perlu ditambahkan instruksi adanya perubahan pada margin. Aspek isi kelengkapan butir data terdiri dari data identitas pasien dan data klinis pasien. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa pada aspek fisik sudah sesuai teori. Aspek anatomik perlu adanya instruksi dalam pengisian formulir, margin yang sesuai. Pada aspek isi kelengkapan identitas pasien perlu penambahan alamat. Pada bagian penutup perlu ditambahkanya nama terang pada kolom tanda tangan penaggung jawab
- …