12 research outputs found

    Pemilihan Supplier Dan Penjadwalan Distribusi CNG Dengan Pemodelan Matematis

    Get PDF
    Pemilihan supplier yang optimal merupakan salah satu strategi bagi suatu Perusahaan guna meningkatkan profit yang dimiliki Perusahaan dan juga berperan dalam penentuan operasional pendistribusian CNG menuju konsumen. Dalam melakukan pemilihan dipengaruhi oleh faktor kuantitaf yang terdiri atas harga gas, kualitas gas, ketepatan waktu pengiriman dan biaya distribusi, serta dipengaruhi oleh faktor kualitatif yang terdiri atas factor-faktor subjektif Perusahaan dalam melakukan pemilihan supplier. Dari setiap kriteria akan dilakukan pembobotan untuk mendapatkan indeks dari tiap kriteria. Berdasarkan metode yang digunakan terpilih dua supplier untuk membantu distribusi, adalah PT. CNG Plant, Gresik dengan 0,5 MMSCFD dan PT. CNG Plant, Pasuruan dengan 0,45 MMSCFD. Setelah melakukan pemilihan supplier tahapan selanjutnya adalah menyusun penjadwalan distribusi dengan menggunakan metode Vendor-Managed Inventory (VMI), dimana dengan menggunakan metode ini, Perusahaan memiliki peran untuk mengatur jadwal distribusi gas menuju Perusahaan. Dilakukan dua jenis skenario dan dua model untuk melakukan penjadwalan, dimana skenario 1 PT. Mini CNG plant, Blora mampu mendistribusikan sendiri dan skenario kedua supplier lain ikut membantu. Hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode VMI lebih optimal dibandingkan dengan replikasi penjadwalan yang didapatkan dari hasil optimasi jangka waktu yang lebih pendek

    PENGARUH BUKAAN SUDU PENGARAH TERHADAP TINGKAT KAVITASI DI SISI MASUK PIPA ISAP TURBIN FRANCIS VERTIKAL

    Get PDF
    Kavitasi yaitu proses terbentuknya gelembung-gelembung air pada turbin karena tekanan air pada turbin turun menjadi tekanan uap jenuh yang menyebabkan getaran, pengikisan, dan penurunan efisiensi. Fenomena kavitasi tersebut dapat diprediksi dan dihindari dengan menghitung besar tingkat kavitasi turbin yang berasal dari hasil perbandingan nilai angka Thoma aktual dan kritis. Tingkat kavitasi yang diteliti yaitu pada Sisi Masuk Pipa Isap (Draft Tube) di Turbin Francis Vertikal Unit 3 PLTA Siguragura P.T. Inalum (Persero). Tingkat kavitasi sebagai variabel terikat diteliti pengaruhnya dengan bukaan sudu pengarah (Guide Vane Opening/GVO) sebagai variabel bebas pada penelitian ini. Besar GVO yang dipakai dalam penelitian ini ada sembilan variasi yaitu sebesar 19,5 mm; 78 mm; 102 mm; 129,5 mm; 136 mm; 143 mm; 150 mm; 160,5 mm; dan 195 mm. Berdasarkan penelitian ini diperoleh nilai tingkat kavitasi pada setiap GVO. Tingkat kavitasi diperoleh melalui 2 metode yaitu metode perhitungan dan simulasi. Berdasarkan metode perhitungan diperoleh tingkat kavitasi terbesar pada penelitian ini yaitu sebesar 0,9743 pada GVO sebesar 195 mm, tingkat kavitasi terkecil yaitu sebesar 0,8099 pada GVO sebesar 102 mm; sedangkan pada metode simulasi diperoleh tingkat kavitasi terbesar yaitu sebesar 0,9734 pada GVO 195 mm dan tingkat kavitasi terkecilnya yaitu sebesar 0,8090 pada GVO 102 mm. Sisi masuk pipa isap tersebut mengalami kavitasi apabila tingkat kavitasinya melebihi nilai 1 atau nilai angka Thoma aktual lebih besar dari nilai angka Thoma kritis. Kavitasi tidak terjadi pada sisi masuk pipa isap apabila tingkat kavitasinya kurang dari nilai 1 atau nilai angka Thoma aktual lebih kecil dari nilai angka Thoma kritis. Jadi, besar GVO yang terbaik untuk menghindari kavitasi di Sisi MasukPipa Isap Turbin Francis Vertikal Unit 3 PLTA Siguragura, yaitu sebesar 102 mm karena memiliki tingkat kavitasi terkecil; sedangkan besar GVO yang dihindari dan paling rentan terkena kavitasi yaitu sebesar 195 mm karena memiliki tingkat kavitasi terbesar

    Trend dan Estimasi Produksi Padi dan Konsumsi Beras di Provinsi Kalimantan Tengah

    Get PDF
    This study is conducted to determine the trend and estimation of rice production and rice consumption in Central Borneo Province. The study is held in Central Borneo Province by using secondary data from October 2017 to March 2018, using Least Square\u27s method. The results shows that the trend of rice production in Central Borneo Province in 2001-2015 is increasing. Same as paddy production which is increasing almost every year, rice production increasing almost every year. Estimation rice production in Central Borneo Province in 2016-2020 is also known that five years ahead, rice production will be increasing from year to year. Trend of rice consumption in Central Borneo Province in 2001-2015 is increasing every year, and Estimation of rice consumption in Central Borneo Province in 2016-2020 is known that five years ahead will be increasing from year to year although it can still be balanced with the value of production which is greater than consumption. Even the province of Central Borneo is also potential to surplus of rice till the year estimated 2020, that is 329.255,83 tons, so till 2020 rice production Central Borneo Province still can be sufficient for consumption need of the population

    Implementasi Program BPJS Kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah

    Get PDF
    Jaminan sosial merupakan bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program BPJS kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah. Masalah yang diteliti adalah gambaran implementasi kebijakan program BPJS kesehatan pada Puskesmas Bandar Khalipah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif kualitatif. Sebuah studi kualitatif berfokus pada analisis  proses penalaran deduktif dan induktif, dan dinamika hubungan antara fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Berfokus pada pelaksanaan Program BPJS Kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Implementasi Program BPJS kesehatan di Puskemas Bandar Khalifah telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan regulasi yaitu kebijakan BPJS Kesehatan pada UU No.24 Tahun 2004

    Pengaruh Penambahan Bubuk Asap Instan Ranting Mangrove Api-Api (Avicennia Marina) Terhadap Mutu Sosis Ikan Lele (Clarias Gariepinus)

    No full text
    Sosis adalah makanan yang terbuat dari daging yang dihaluskan, digiling, dibumbui lalu dibungkus dengan casing berbentuk simetris dan mempunyai rasa yang khas. Pembuatan sosis biasanya berasal dari daging hewani yang dimana bahan ini mempunyai harga yang mahal sehingga perlu dilakukan penggunaan bahan utama yang lain dengan harga yang lebih murah dan juga dengan kandungan gizi yang tinggi seperti ikan. Oleh karena itu, pada penelitian ini bahan utamanya adalah daging ikan yaitu ikan Lele (Clarias garipenisu). Kelebihan produk perikanan dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kandungan proteinnya yang cukup tinggi 20%, dagingnya mudah dicerna karena mengandung sedikit tenunan pengikat (tendon), mengandung asam-asam lemak tak jenuh dengan kadar kolesterol yang sangat rendah, dan mengandung sejumlah mineral seperti K, Cl, P, S, Mg, Ca, Fe, Zn, F, Ar, Cu dan Y serta vitamin A dan D dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengolahan sosis pada awalnya sangat sederhana hanya dengan penggaraman dan pengeringan. Namun, dewasa ini, telah dikembangkan teknologi pengasapan dengan menggunakan asap cair yang menghasilkan produk dengan flavor yang lebih seragam pada sosis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk asap instan ranting mangrove api-api (Avicennia marina) terhadap mutu sosis ikan lele (Clarias gariepinus), yang meliputi nilai organoleptik, daya simpan dan proksimat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–Mei 2018 di Laboratorium Biokimia dan Nutrisi Ikan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan dan Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana, dengan objek penelitian adalah penambahan bubuk asap instan yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Parameter uji dalam penelitian yaitu uji total fenol, uji total asam, uji GCMS, uji kadar air, uji kdar protein, uji kadar abu, uji kadar karbohidrat, uji kadar lemak dan uji organoleptik (hedonik). Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap respon parameter yang dilakukan pada taraf 5% dan jika didapatkan hasil yang berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut uji Tukey pada taraf 5%. Sedangkan pada pengujian organoleptik (hedonik) menggunakan Kruskal wallis dan jika hasil berbeda nyata maka akan dilakukan uji dengan menggunakan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan Penambahan asap instan pada sosis ikan dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata pada parameter kenampakan dan Aroma sosis ikan. Sedangkan penambahan asap instan tidak berpengaruh nyata pada parameter aroma dan tekstur sosis ikan. Penambahan asap instan dengan konsentrasi berbeda berpengaruh nyata pada kadar air dan nilai sensori selama penyimpanan. Penambahan asap instan lebih tahan lama dibandingkan tanpa penambahan asap instan. Berdasarkan analisis dari nilai sensori dan daya simpan didapatkan hasil perlakuan terbaik dengan analisa de garmo sosis ikan dengan penambahan asap instan konsentrasi 2%. nilai proksimat kadar air 58,17, kadar abu 2,45, kadar protein 8,20, lemak 1,63, kb 29,
    corecore