82 research outputs found

    ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TEKS CERITA PENDEK KARYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR: Penelitian Analisis Konten pada Teks Cerita Pendek

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya kemampuan berpikir kreatif dalam bidang pendidikan guna mengembangkan sumber daya manusia kreatif yang salah satunya dapat diwujudkan melalui kegiatan menulis cerita pendek, namun pada kegiatannya siswa seringkali mengalami kesulitan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kreatif dalam teks cerita pendek karya siswa kelas V SDN Nagrog serta kesulitan yang dihadapi siswa ketika menulis kreatif teks cerita pendek. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode kualitatif dengan teknik analisis yang dipilih yaitu analisis konten. Sumber data penelitian yang dianalisis yaitu teks cerita pendek karya siswa kelas V SDN Nagrog yang berjumlah 10 teks serta hasil wawancara mengenai kegiatan menulis teks cerita pendek. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang digunakan yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan kerincian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V SDN Nagrog pada indikator kelancaran mencapai tingkat sangat lancar, keluwesan mencapai tingkat cukup luwes, keaslian mencapai tingkat cukup asli dan kerincian mencapai tingkat sangat rinci sehingga dapat dikatakan bahwa siswa kreatif. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada guru yaitu pembelajaran menulis cerita pendek sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang variatif serta guru seharusnya membimbing dan mengarahkan siswa yang merasa kesulitan ketika menulis cerita pendek, kepada sekolah yaitu dengan menyediakan cerita pendek dalam berbagai bentuk (baik teks ataupun video) yang dapat digunakan guru maupun siswa dan bagi peneliti selanjutnya yaitu untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif melalui media lain serta dapat menganalisis teks cerita pendek berdasarkan kemampuan berpikir tinggi lainnya. ----- The background of this research is the importance of the ability to think creatively in the field of education in order to develop creative human resources, one of which can be realized through writing short stories, but in activities students often experience difficulties. This research was conducted to identify the ability to think creatively in short story texts written by the fifth grade students of SDN Nagrog and the difficulties faced by students when writing creative short story texts. The research method applied is a qualitative method with the chosen analysis technique, namely content analysis. The research data sources analyzed were 10 short story texts written by SDN Nagrog students and the results of interviews regarding writing short story texts. Indicators of creative thinking abilities used are fluency, flexibility, authenticity and detail. The results showed that the creative thinking ability of the fifth grade students of SDN Nagrog on the indicators of fluency reached a very smooth level, flexibility reached a sufficiently flexible level, authenticity reached a sufficiently original level and detail reached a very detailed level so that it could be said that students were creative. This study provides recommendations to the teacher, namely learning to write short stories should use varied learning media and teachers should guide and direct students who find it difficult to write short stories to schools, namely by providing short stories in various forms (either text or video) that can be used by teachers and students and for further researchers, namely to analyze the ability to think creatively through other media and to be able to analyze short story texts based on other abilities

    PEMBERIAN IZIN MEMILIKI SENJATA REPLIKA JENIS AIRSOFT GUN OLEH POLRI DI WILAYAH KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKOVIA DWINDA, PEMBERIAN IZIN MEMILIKI SENJATA REPLIKA JENIS AIRSOFT GUN OLEH POLRI DI WILAYAH KOTA BANDA ACEHFakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(v, 55), pp., tabl., bibl., app. DR. SUHAIMI, S.H., M.HUM.Pasal 9 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemberian Izin Pemakaian Senjata Api menyatakan bahwa setiap orang yang mempunyai dan memiliki senjata api harus menggunakan surat izin. Dalam peredarannya di wilayah Kota Banda Aceh masih banyak senjata airsoft gun yang tidak disertai izin kepemilikan yang sah. Kepemilikan senjata airsoftgun tanpa hak seperti yang disebutkan dalam undang-undang berpotensi menjadi penyalahgunaan senjata airsoft gun.Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan prosedur pemberian izin memiliki senjata airsoft gun di wilayah Banda Aceh, menjelaskan upaya yang dilakukan Polri terhadap penggunaan senjata airsoft gun tanpa adanya izin, dan menjelaskan hambatan yang dihadapi Polri dalam pengawasan senjata airsoft gun tanpa adanya izin.Data dalam penulisan skripsi ini diperoleh dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis, sedangkan penelitian lapangan dilakukan guna memperoleh data primer melalui wawancara dengan responden dan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prosedur kepemilikan senjata airsoft gun di wilayah Kota Banda Aceh belum dapat diterapkan secara maksimal dan menyeluruh kepada seluruh pemilik senjata airsoft gun. Hal ini disebabkan masyarakat tidak menerima senjata airsoft gun digolongkan kedalam jenis senjata api. Untuk itu perlu upaya yang keras dari pihak kepolisian di wilayah hukum Polda Aceh untuk memberikan upaya sosialisasi kepada masyarakat terhadap aturan kepemilikan senjata airsoft gun, serta upaya represif dengan tindakan penertiban terhadap para pemilik senjata airsoft gun tanpa izin yang sah. Disarankan kepada pemerintah sebaiknya membuat suatu aturan atau regulasi khusus mengenai kepemilikan dan penyalahgunaan airsoft gun (non senjata api) agar dapat dibedakan dasar hukum penggunaan, perizinan, serta penerapan sanksi yang di berikan sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan dalam penerapan Undang-Undang Senjata Api. Sangat di perlukan upaya pemberian pemahaman oleh Polri kepada masyarakat, agar masyarakat menyadari pentingnya pemberian izin untuk memiliki senjata airsoft gun

    AN EXAMINATION OF GLOBALIZATION FROM AN ETHICAL POINT OF VIEW

    Get PDF
    This paper is concerned with an x-ray of globalization and the ethical implication of its activities. Ethics is the academic study of morality, while morality is rational man's notion of right and wrong actions in society. In this sense it is concerned with man's concept of values that guide his life. Globalization is man's attempt to bridge the world's economies, cultures and people in spite of territorial boundaries. In an attempt to make the whole world a single continent, how ethical has the proponents of globalization faired? This is the thrust of this pape

    Gambaran Benriya Melalui Tokoh Tada Keisukedalam Drama Mahoro Ekimae Bangaichi Karya Sutradara One Hitoshi

    Full text link
    Kata Kunci : drama, sosiologi sastra, benriya, masyarakat Jepang Karya sastra adalah gambaran Kenyataan dari suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. Salah satu bentuk karya sastra adalah drama. Penelitian ini menggunakan drama Mahoro Ekimae Bangaichi yang menceritakan gambaran benriya. Benriya adalah penjual jasa apa saja yang melakukan pekerjaan aneh danpekerjaan kecil lainnya. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptifanalisis. Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan faktafaktayang kemudian disusul dengan analisis.Penulis menggunakan teori sosiologi sastra Laurenson dan Swingewood yakni pendekatan yang menitikberatkan pada sastra sebagai dokumen sosial pada masa sastra itu diciptakan untuk menggambarkan benriya di Jepang yang meliputi jenis pekerjaan benriya, cara mempromosikan diri, etika kerja benriya dan permintaan klien. Penulis menggunakan teori pendukung film mise en scene untuk menganalisis adegan dalam drama Mahoro Ekimae Bangaichi yang menggambarkan benriya.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa drama Mahoro Ekimae Bangaichi sebagian besar telah menggambarkan benriya yang sebenarnya. Terdapat 21 adegan dan dialog yang mencerminkan gambaran benriya. Dialog dan adegannya menunjukkkan gambaran jenis-jenis pekerjaan benriya, cara mempromosikan diri, etika kerja benriya dan permintaan klien yang sama dengan Kenyataan masyarakat Jepang

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY 2015 LOKASI SMP N 3 SEWON

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta merupakan mata kuliah wajib yang ditempuh oleh mahasiswa kependidikan. Kegiatan PPL merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu yang bersifat teoretis yang diterima di perkuliahan. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan teori-teori tersebut dan sekaligus mencari ilmu yang bersifat faktual, tidak sekedar teoritis seperti pada saat kegiatan perkuliahan. Kegiatan PPL dapat bertujuan untuk mendapatkan berbagai pengalaman mengenai proses pembelajaran dan kegiatan dalam lingkungan sekolah yang digunakan sebagai bekal bagi calon tenaga pendidik yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang digunakan sebagai tenaga pendidik. SMP N 3 Sewon berlokasi di Kaliputih, Pendowoharjo, Sewon, Bantul merupakan salah satu sekolah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten bantul. Program PPL di SMP N 3 Sewon dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015.Kegiatan PPL yang dilakukan meliputi tahap persiapan, praktik mengajar, dan pelaksanaan. Pelaksanaan PPL ini dilakukan dengan mengajar di kelas selama kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Pengajaran di kelas pada kegiatan PPL ini diharapkan dapat dilakukan minimal 4 kali pertemuan, namun praktikan dapat melakukan kegiatan pengajaran di kelas sebanyak 12 kali untuk 4 kelas. yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C dan VIII D. Metode yang digunakan dalam pengajaran di kelas antara lain, diskusi, tanya jawab, ceramah, permainan dan presentasi. Untuk mendukung kegiatan pembelajaran digunakan beberapa media, antara lain alat praktikum serta LKS. Banyak kendala dan hambatan selama waktu dilaksanakannya PPL, baik yang bersifat intern maupun ekstern, di antaranya dalam pengelolaan kelas yang sulit untuk dikendalikan, karena peserta didik sangat aktif dan antusias dalam praktikum sehingga segera melakukan praktikum tanpa memperhatikan petunjuk dari guru. Namun, hal ini merupakan suatu kenyataan bahwa anak usia SMP memang dalam perkembangan seperti itu, dan hal ini merupakan suatu proses untuk menuju yang lebih baik. Harapan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat meningkatkan pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang pelaksanaan pendidikan, mendapat kesempatan untuk mempraktikan bekal yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan kegiatan pendidikan yang lain serta mampu mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah kependidikan yang ada di sekolah. Dengan adanya kegiatan PPL ini, praktikan mendapat bekal pangalaman dan gambaran nyata tentang kegiatan dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Adanya kerjasama, kerja keras dan disiplin akan sangat mendukung terlaksananya program-program PPL dengan sukses. Dengan terselesaikannya kegiatan PPL ini diharapkan dapat tercipta tenaga pendidik yang professional dan berkualitas. ProgramPPL selain sebagai wahana untuk pelatihan dan pembelajaran bagi mahasiswa, juga menjadi usaha Universitas Negeri Yogyakarta untuk turut berkontribusi dalam mentransformasikan nilai-nilai kependidikan kepada sekolah tersebut. Harapannya, bukan hanya transfer of knowledge yang diberikan mahasiswa, tetapi juga transfer of value. Keberadaan mahasiswa PPL UNY diharapkan dapat membuat perubahan-perubahan sebagai upaya memajukan pendidikan Indonesi
    corecore