27 research outputs found

    Impact of Biochar Use After Five Years in Vertisol and NPK Fertilization on Yield of Shallot (Allium ascalonicum L.)

    Get PDF
    Vertisols are soils that expand when wet but shrivel and harden when dry. Their high clay content can affect soil aeration so that it can interfere with nutrient absorption. Biochar is a soil enhancer that has a longer impact on the sustainability of soil fertility. The aim of this study was to evaluate the residual dose of biochar that had been applied five years previously and NPK fertilizer on the growth and yield of shallots on Vertisol as soil medium. This study was conducted in Tunggulwulung Village, Lowokwaru District, Malang City. The method used a two-factor Randomized Block Design, consisting of biochar residue with 3 doses (0; 250; 500 g per polybag) and NPK fertilization (with and without fertilization). There was a positive impact from the residue of the previous five-year application of biochar on increasing the number of shallot leaves and bulbs on Vertisol

    Penggunaan Analisis Diskriminan untuk Menganalisis Kemampuan Siswa dalam Menguasai Materi Bentuk Aljabar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kesulitan siswa dalam memahami materi bentuk aljabar. Kesulitan siswa dalam memahami materi bentuk aljabar dapat dilakukan dengan mengidentifikasi siswa yang sudah memahami materi bentuk aljabar dan yang belum memahami materi bentuk aljabar dengan menggunakan variabel memahami bilangan bulat (X1), variabel mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya (X2), variabel melakukan operasi pada bentuk aljabar (X3), variabel menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya (X4), dan variabel penggunaan aljabar untuk menyelesaikan masalah (X5). Analisis diskriminan digunakan untuk membedakan variabel-variabel pembeda antara kelompok siswa yang sudah memahami dan yang belum memahami materi bentuk aljabar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A dan VIII B SMP YPK Tomer sehingga sampel dalam penelitian berjumlah 33 orang siswa. Metode analisis yang digunakan adalah analisis diskriminan. Data dalam penelitian diperoleh dari hasil tes materi bentuk aljabar yang diberikan pada siswa, dimana soalnya disusun berdasarkan variabel-variabel yang diamati. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 33 orang siswa hanya 2 orang siswa yang tuntas, dan 31 orang siswa yang lainnya tidak tuntas. Fungsi diskriminan yang terbentuk dalam penelitian ini adalah Y = -2,289 + 0,103X4 .Faktor penyebab siswa tidak tuntas dikarenakan siswa kurang memahami bagaimana menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya (X4). Ketetapan klasifikasi yang dihasilkan sebesar 100% atau sempurna

    SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN MANGGARAI BARAT BERBASIS WEBSITE

    Get PDF
    Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu kabupaten yang memiliki daerah pariwisata yang sangat populer pada saat ini. Berbagai sumber daya wisata yang sangat eksotis menjadikan Labuan Bajo yang merupakan Ibukota Kabupaten Manggarai Barat ini sebagai destinasi pariwisata super prioritas oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 silam. Pulau Komodo yang terletak di Kabupaten ini juga telah ditetapkan sebagai tempat destinasi pariwisata super premium. Sektor pariwisata tersebut juga telah didukung dengan berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan tentunya akan memberikan peningkatan pemasukan terhadap pemerintah. Namun sejauh ini media promosi pariwisata Kabupaten Manggarai Barat masih sangat minim. Sebagai upaya dalam mengembangkan pariwisata ini maka dibuatlah sebuah aplikasi sistem informasi geografis pemetaan pariwisata Kabupaten Manggarai Barat berbasis website dengan tujuan untuk membantu para wisatawan mendapatkan berbagai informasi serta mempermudah mereka dalam mengakses berbagai pariwisata yang hendak dikunjungi

    Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI TPH SMK Negeri 1 Tanah Miring Melalui Metode Pemberian Tugas

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika melalui metode pemberian tugas pada siswa kelas XI TPH SMK negeri 1 Tanah Miring. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan penelitian ini  dilakukan sebanyak dua siklus dengan setiap siklus terdapat 4  kali pertemuan. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 10 siswa dimana 4 siswa dan 6 siswi di kelas XI TPH SMK Negeri 1 Tanah Miring. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dan nontes yaitu observasi keterlaksanaan pembelajaran  dan observasi keaktifan belajar. Hasil penelitian yang diperoleh  yaitu tes hasil belajar  siswa pada siklus I adalah 60 % ketuntasan belajar klasikal dan siklus 2  menjadi 70 % ketuntasan belajar klasikan,  pada siklus I keaktifan  belajar siswa adalah 65 % berada pada kategori aktif, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 84% berada pada kategori aktif dan sangat aktif. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa metode pemberian tugas  dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI TPH SMK Negeri 1 Tanah Miring.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika melalui metode pemberian tugas pada siswa kelas XI TPH SMK negeri 1 Tanah Miring. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan penelitian ini  dilakukan sebanyak dua siklus dengan setiap siklus terdapat 4  kali pertemuan. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 10 siswa dimana 4 siswa dan 6 siswi di kelas XI TPH SMK Negeri 1 Tanah Miring. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dan nontes yaitu observasi keterlaksanaan pembelajaran  dan observasi keaktifan belajar. Hasil penelitian yang diperoleh  yaitu tes hasil belajar  siswa pada siklus I adalah 60 % ketuntasan belajar klasikal dan siklus 2  menjadi 70 % ketuntasan belajar klasikan,  pada siklus I keaktifan  belajar siswa adalah 65 % berada pada kategori aktif, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 84% berada pada kategori aktif dan sangat aktif. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa metode pemberian tugas  dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI TPH SMK Negeri 1 Tanah Miring

    Tinjauan Nilai-Nilai Etika Nyanyian Tradisi Nenggo pada Pertunjukan Tari Caci di Manggarai NTT.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tinjauan nilai-nilai etika nyanyian tradisi nenggo pada pertunjukan tari caci di Manggarai NTT. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan kajian etnografi dan fenomenologi nilai Max Scheler. Penelitian ini dilakukan di Cambir, Desa Wae Ajang, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Subjek penelitian ini adalah penari caci, tokoh/tua adat setempat, pemerintah setempat, dan tokoh masyarakat setempat. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara para informan, observasi selama pertunjukan tari caci berlangsung, serta aktifitas masyarakat setempat. Data sekunder diperoleh melalui dokumen pertunjukan, foto dan video dokumentasi pertunjukan, serta buku-buku dan jurnal-jurnal terkait. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi dan dianalisis hingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, nyanyian tradisi nenggo menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan Manggarai khususnya pada pertunjukan tari caci. Kedua, nilai-nilai etika yang terkandung dalam nyanyian tradisi nenggo meliputi: 1) nilai kesenangan, tingkat nilai terendah ini mencakup kesenangan pada penari caci/pelaku nenggo (sebelum, sementara, dan sesudah pertunjukan), kesenangan pada penonton (kesenangan dengan konsep dan manajemen pertunjukan tari caci), kesenangan dengan penari caci/pelaku nenggo (melalui gerak, kostum, syair nenggo), dan kesenangan dengan musik iringan pertunjukan tari caci; 2) nilai vitalitas atau kehidupan yang mengandung hubungan dengan sesama dalam keluarga (ase ka’e), kebersamaan dalam kampung (lonto golo, ka’eng beo), relasi dengan orang lain (cama tau, ata bana), relasi dengan penguasa (ata tu’a laing); 3) nilai spiritual dan nilai kesucian, dan nilai spiritual meliputi tiga nilai pokok yang terdiri dari nilai estetis, nilai benar dan salah, dan nilai dari pengetahuan murni demi diri sendiri. Nilai Kesucian berkaitan dengan kepercayaan orang Manggarai di antaranya kepercayaan akan roh alam dan roh leluhur (ritus teing hang/takung dan ritus toto urat), kepercayaan akan adanya roh halus, benda dan ucapan magis, dan Mori Kerang (Tuhan Pencipta)

    Analisis Butir Soal Matematika Berdasarkan Aspek Kognitif TIMSS

    Get PDF
    Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui persentase aspek kognitif TIMSS pada buku siswa matematika semester 1 kurikulum 2013 (edisi revisi 2017) SMP kelas VIII pada soal uji kompetensi yang terdiri dari 240 butir soal yang dianalisis berupa pilihan ganda 125 butir soal dan esai 115 butir soal. Penelitian ini merupakan penelitian studi dokumen yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didasarkan pada analisis dokumen secara mendalam dan komprehensif. Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis butir soal yang ditinjau dari aspek kognitif TIMSS menujukkan bahwa dari 240 butir soal yang dianalisis terdapat 27 butir soal  yang masuk dalam aspek pengetahuan dengan besar persentase 11,25%, 136 butir soal merupakan aspek penerapan dengan besar persentase 56,67% dan  terdapat 77 butir soal yang merupakan aspek penalaran dengan besar persentase 32,08% sehingga soal yang paling dominan dalam buku tersebut adalah aspek penerapan yaitu sebesar 56,67

    PENGARUH PENDIDIKAN KATOLIK TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER SISWA-SISWI NON-KATOLIK DI SDK ST. YOSEPH 3 NAIKOTEN II KUPANG

    Get PDF
    The purpose of the study was: (1) to find out how the situation of Catholic Education and the Character of Non-Catholic Students in SDK St. Joseph 3 Naikoten II Kupang and (2) to find out whether Catholic Education has a positive and significant effect on the character of Non-Catholic Students in the SDK St. Joseph 3 Naikoten II Kupang. The research method used is quantitatively deductive. The study population was non-Catholic students of class IV-VI SDK which amounted to 41 people. Using saturated sampling techniques, researchers focused on 41 respondents. The results of descriptive statistical analysis showed that the Catholic Education variable with 18 statement items obtained a total answer value of respondents to Non-Catholic students in grade IV-VI, which was 83% in the good category and the Character variable of Non-Catholic Students with 22 items of total statement of respondent's answer value of 84% was in a good category. A simple linear regression test obtained the variable coefficient value of Catholic Education (X) of 1,162 and the value (Sig) of The Catholic Education Variable of 0.000 so that it was concluded that Catholic Education has a positive and significant influence on the character of Non-Catholic students

    The Effect of Scaffolding on Assignment Quality and Procedural Learning Achievement

    Get PDF
    Some problems experienced by millennial students when they learn by online include learning control, learning disorientation, and cognitive load. This study aims to examine the effect of scaffolding use on assignment quality and procedural cognitive learning achievement in the implementation of inverted or flipped (IF) classroom strategies. This study involved students of the pre-service study program of Indonesian Catholic University of Ruteng. The total research subjects were 78 students. They were divided into experimental and control groups. The experimental group is assisted by scaffolding, while the control group without scaffolding. The study design used a pretest-posttest experimental control group design and data collection using questionnaires and tests. Data analysis using multivariate analysis (MANOVA). The results showed that the use of scaffolding increased the effectiveness of implementing IF classroom strategies on student assignment quality and procedural learning achievement. The implications of the research for future study and learning practices can be explained

    Pengembangan LKS Berbasis Model Discovery Learning dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika

    Get PDF
    Abstrak:  Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis model discovery learning dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas XI SMA.  Pengembangan penelitian ini menggunakan model 4-D dari Thiagarajan yang terdiri dari empat tahap pengembangan yakni define (pendefinisian), design (desain), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Akan tetapi untuk penelitian ini hanya mengembangkan produk sampai pada tahapan develop (pengembangan) dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MA Al-Hikmah Merauke yang terdiri dari 12 siswa. Teknik analisis data yang digunakan ialah dengan mengelompokkan data bersumber pada kualifikasi produk, selanjutnya dilaksanakan perhitungan guna mendapatkan skor persentase, selanjutnya dikonversikan ke data kualitatif. Hasil dari penelitian ini ialah sebuah produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis discovery learning dan kemampuan berpikir kritis. Setelah melalui tahapan validasi produk LKS memperoleh skor persentase 75,8% dengan kategori valid. Hasil uji keterbacaan memperoleh skor penilaian 67,5% sehingga produk LKS dapat terbaca dengan baik dan jelas. Pada hasil uji kepraktisan guru memperoleh skor penilaian 82,67% dan kepraktisan siswa memperoleh skor persentase 84,17% sehingga produk LKS memenuhi kategori praktis. Produk LKS yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid dan praktis dengan ini produk yang dikembangkan sudah dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas. Abstract: This research aims is to develop a product in the form of Student Worksheets (LKS) based on discovery learning model and the critical thinking skills of students of class XI SMA. The research development uses the 4-D model from Thiagarajan which consists of four stages of development, namely defining (defining), designing (designing), developing (developing), and disseminating (spreading). However, due to the COVID-19 pandemic, the product has only reached the development stage. This research was conducted in class XI MA Al-Hikmah Merauke which consisted of 12 students. The data analysis technique used was to classify the data sourced from the product qualifications, then the calculation is carried out in order to get a percentage score, then converted to qualitative data. This research yielded a product in the form of student worksheets based on discovery learning and critical thinking skills. After going through the validation stage, the LKS product obtained a proportion score of 75.8% in the valid category. Based on the practicality test results, the teacher received 82.67 % and the students received 84.17%, indicating that the LKS product met the practical category. The developed worksheets have met both valid and practical criteria, thus the developed products can be used in classroom learning

    Hydra effects predator-prey bazykin's model with stage-structure and intraspecific for predator

    Get PDF
    Bazykin's predator-prey population model is considered to represent the exchange stability condition of population growth. The existence of the hydra effect and, at the same time, analyzing its influence on population growth. The condition of the model divides the species into a stage structure, namely, prey, immature predators, and mature predators. The population growth of the three species has its own characteristics. This research revealed that the Holling type II and intraspecific predatory function responses together induce the Hydra effect. In the model formed, there are 12 equilibrium points, with details for every seven points of negative imaginary equilibrium and five points of non-negative equilibrium. The findings of research studies center on five points of non-negative equilibrium. All real roots that interpret the species population's growth conditions are taken and tested for long-term stability. The test results show one point of equilibrium that meets the Routh-Hurwitz criteria and their characteristic equations. In numerical simulations, the maximum sustained yield is in the local asymptotic stable state. The growth of prey trajectories increased significantly, although at the beginning of the interaction there was a slowdown in population growth. Meanwhile, the population of immature predators and mature predators was not significantly different. Both populations grow steadily toward the point of population stability. It turns out that the two populations grow inversely, the faster the rate of predation by predators, the faster the growth rate of the prey population
    corecore