47 research outputs found
Hubungan Minat Baca dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Gugus 1 Kecamatan Tampan
This study to determine whether there is a significant relationship between students read the IV gradation SD gugus 1 Kecamatan Tampan learning Indonesia. This research is a kind of quantitative correlation. Subjects in this study were students in the IV gradation Primary School gugus 1 Kecamatan Tampan with a sampel was of 91 students. Sampling was done randomly with a percentage of 20%. Instruments in this study questionnaire about reading and clay Indonesia. Based on the analysis, There are 13 students interest in reading the high category with a percentage of 14.29%, 67 students do categorized by the percentage of 73.62%, and 11 students lower category with the percentage of 12.09%. While the results of the data analysis of student learning results contained 12 high category with a percentage of 13.00%, 74 students do categorized by percentage of 81.30% and 7 students lower category with a percentage of 7.69%. Correlation coefficient values obtained in 0,195, with a significant level of 3,803%, there is no significant relationship between interest in reading by learning results. The relationship between reading interest of students learning results from all IV categories of primary school gugus 1 Kecamatan Tampan were very low
Penciptaan Lagu Anak Sebagai Pendidikan Karakter melalui Seni Pada Mahasiswa PGSD Universitas Efarina Pematangsiantar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan karakter yang diajarkan melalui seni dengan menciptakan lagu anak oleh mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Efarina. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian studi literatur. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku, dokumentasi, internet. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dalam setiap lirik lagu yang diciptakan oleh mahasiswa selalu mengajarkan tentang pendidikan karakter. Lagu yang diciptakan oleh mahasiswa PGSD menjadi salah satu metode mengajar yang diterapkan dalam proses pembelajaran dengan menekankan peningkatan karakter pada peserta didik. Pendidikan karakter yang dominan diajarkan dalam lagu yang diciptakan adalah semangat, saling menghormati, menghargai sesama, jujur, cinta tanah air, hidup sehat, bertanggungjawab, disiplin dan bekerja keras. Pendidikan karakter melalui seni diharapkan mampu mengajak peserta didik untuk memiliki karakter yang baik. Lagu-lagu yang diciptakan oleh mahasiswa dapat menstimulus karakter yang baik ke peserta didik yang akan mereka ajar
RESPON DINAMIS BANGUNAN BERTINGKAT BANYAK DENGAN SOFT FIRST STORY DAN PENGGUNAAN BRACED FRAMES ELEMENT TERHADAP BEBAN GEMPA
Struktur bangunan bertingkat yang dibebani gempa akan mengalami simpangan lateral. Semakin tinggi struktur maka semakin besar simpangan lateral yang terjadi, apalagi jika struktur tersebut memiliki kekakuan kolom tingkat dasar yang lebih kecil (soft first story). Simpangan lateral tersebut dapat mengakibatkan momen guling struktur bangunan menjadi besar sehingga menyebabkan keruntuhan struktur. Untuk mencegah kondisi tersebut, maka kekakuan lateral struktur perlu diperbesar. Salah satu cara untuk memperbesar kekakuan lateral struktur adalah dengan menggunakan Braced Frames Element (Elemen Pengaku Portal).Pemodelan struktur yaitu berupa bangunan bertingkat banyak beton bertulang dengan denah 18 m x 18 m, struktur 25 tingkat, dengan tinggi 8 meter untuk lantai dasar, dan 3 meter untuk tiap lantai diatasnya. Struktur dimodelkan tanpa penambahan bracing dan dengan penambahan variasi tipe bracing (Diagonal bracing, X-bracing, dan Inverted V bracing) yang ditempatkan pada bentang tengah vertikal di sisi luar bangunan. Analisa simpangan lateral struktur tanpa dan dengan Braced Frames Element akan menggunakan analisa gempa dinamis yaitu Spektrum Respon (Response Spectrum). Analisa dinamis yang dilakukan dengan bantuan software ETABS, menunjukan bahwa nilai simpangan horisontal maksimum akibat beban gempa statis dan beban gempa dinamis, adalah sebagai berikut: Model A 71,7 mm dan 68,7 mm, Model B 56,6 mm dan 61,1 mm, Model C 55,8 mm dan 60,3 mm, Model D 55,8 mm dan 60,3 mm, Model E 70,4 mm dan 60,6 mm, Model F 70,5 mm dan 60,6 mm. Penggunaan Braced Frames Element pada struktur dapat mengurangi respon (simpangan lateral) dari struktur tanpa harus memperbesar dimensi dari kolom, dimana simpangan lateral maksimum yang dihasilkan akan menjadi lebih kecil.Kata kunci: bangunan bertingkat, beton bertulang, beban gempa, bracing, simpangan, soft story, ETABS
Ibm Batik Kendal sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Produk Batik Kendal
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program Ipteks bagi Masyarakat perajin batik Kendal ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Kegiatan ini memberikan pengembangan kreatifitas motif batik Kendal dan pelatihan dan pendampingan teknik pewarnaan batik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pemberdayaan melalui ceramah, tanya jawab, dan praktik. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dan efesiensi kegiatan ini dilakukan evaluasi. Peserta mengikuti setiap tahapan kegiatan dengan antusias. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan perajin batik mengenai pengembangan kreatifitas design motif batik berbasis lingkungan sekitar dan teknik pewarnaan berbasis lingkungan sekitar
Phosphorylated neurofilament H (pNF-H) as a potential diagnostic marker for neurological disorders in horses
The current study aimed at the investigating the potential use of phosphorylated neurofilament H (pNF-H) as a diagnostic biomarker for neurologic disorders in the horse. Paired serum and cerebrospinal fluid (CSF) samples (n = 88) and serum only (n = 30) were obtained from horses diagnosed with neurologic disorders and clinically healthy horses as control. The neurologic horses consisted of equine protozoal myeloencephalitis (EPM) (38 cases) and cervical vertebral malformation (CVM) (23 cases). Levels of pNF-H were determined using an ELISA. The correlation between CSF and serum concentrations of pNF-H was evaluated using Spearman's Rank test and the significance of the difference among the groups was assessed using a nonparametric test. Horses had higher pNF-H levels in the CSF than serum. Horses afflicted with EPM had significantly higher serum pNF-H levels in comparison to controls or CVM cases. The correlation between CSF and serum pNF-H levels was poor in both the whole study population and among subgroups of horses included in the study. There was significant association between the likelihood of EPM and the concentrations of pNF-H in either the serum or CSF. These data suggest that pNF-H could be detected in serum and CSF samples from neurologic and control horses. This study demonstrated that pNF-H levels in serum and CSF have the potential to provide objective information to help in the early diagnosis of horses afflicted with neurologic disorders
PERAN GRUP MUSIK BELLACOUSTIC INDONESIA DALAM MENINGKATKAN MINAT GENERASI MUDA TERHADAP MUSIK DAERAH KHAS KALIMANTAN TENGAH DIKOTA PALANGKA RAYA
Noprianto Yogi. 2016: Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia Dalam Meningkatkan Minat Generasi Muda Terhadap Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah Di Kota Palangka Raya. Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Pembimbing I: Jimy O. Andin, S.Sn., M.Pd, Pembimbing II: Yuliati Eka Asi, M.Pd.
Kata Kunci: Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia, Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah dan Minat Generasi Muda.
Peran generasi muda sangatlah dibutuhkan dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah khususnya kesenian musik Daerah khas Kalimantan Tengah yang masih ada sampai sekarang agar tidak hilang dan musnah serta bisa berimbang dengan kemajuan zaman. Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia sebagai salah satu komunitas yang bergerak di bidang Kesenian tradisional khususnya kesenian Musik Daerah membawa dampak positif bagi pelestarian musik tradisional dan musik Daerah Khas Kalimantan Tengah di Kota Palangka Raya. Kurangnya minat generasi muda Kota Palangka Raya terhadap kesenian Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah, yang mendasri penulis dalam melakukan penelitian dengan judul Peran Grup Musik Bellacoustic Indonesia Dalam Meningkatkan Minat genarasi Muda Terhhadap Musik Daerah Khas Kalimantan Tengah Di Kota Palangka Raya. Pada penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang terjadi, penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket serta teknik keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk penyajian musik dari Bellacoustic Indonesia yaitu tergolong kedalam bentuk penyajian musik ansambel campuran. Peran grup musik Bellacoustic Indonesia dalam hal menarik minat generasi muda kota Palnagka Raya dilakukan melalui tiga peran yaitu: Peran Aktif, Peran Patisipatif dan Peran Pasif. Dengan adanya penelitian ini Diharapkan kepada grup musik Bellacoustic Indonesia sebagai grup musik daerah khas Kalimantan tengah agar bisa memberi ruang lebih bagi teman-teman agar bisa mengembangkan dan mengekspresikan diri. dan Kepada dunia pendidikan diharapkan dalam pelestarian secara informal di lembaga pendidikan pada pembelajaran seni budaya lebih mengutamakan proses edukasi dengan materi terkait seni Budaya yang ada di Kalimantan Tengah salah satunya pelstarian musik daerah khas Kalimantan Tengah
The chaperone protein clusterin may serve as a cerebrospinal fluid biomarker for chronic spinal cord disorders in the dog
Chronic spinal cord dysfunction occurs in dogs as a consequence of diverse aetiologies, including long-standing spinal cord compression and insidious neurodegenerative conditions. One such neurodegenerative condition is canine degenerative myelopathy (DM), which clinically is a challenge to differentiate from other chronic spinal cord conditions. Although the clinical diagnosis of DM can be strengthened by the identification of the Sod1 mutations that are observed in affected dogs, genetic analysis alone is insufficient to provide a definitive diagnosis. There is a requirement to identify biomarkers that can differentiate conditions with a similar clinical presentation, thus facilitating patient diagnostic and management strategies. A comparison of the cerebrospinal fluid (CSF) protein gel electrophoresis profile between idiopathic epilepsy (IE) and DM identified a protein band that was more prominent in DM. This band was subsequently found to contain a multifunctional protein clusterin (apolipoprotein J) that is protective against endoplasmic reticulum (ER) stress-mediated apoptosis, oxidative stress, and also serves as an extracellular chaperone influencing protein aggregation. Western blot analysis of CSF clusterin confirmed elevated levels in DM compared to IE (p < 0.05). Analysis of spinal cord tissue from DM and control material found that clusterin expression was evident in neurons and that the clusterin mRNA levels from tissue extracts were elevated in DM compared to the control. The plasma clusterin levels was comparable between these groups. However, a comparison of clusterin CSF levels in a number of neurological conditions found that clusterin was elevated in both DM and chronic intervertebral disc disease (cIVDD) but not in meningoencephalitis and IE. These findings indicate that clusterin may potentially serve as a marker for chronic spinal cord disease in the dog; however, additional markers are required to differentiate DM from a concurrent condition such as cIVDD
Camera rotation and translation recovery using optical flow based method for 3D reconstruction from un-calibrated images
Camera rotation and translation recovery from un-calibrated images is a very challenging task as it could affect the accuracy of 3D point reconstruction process. Existing method based on Structure from Motion (SfM) using epipolar geometry and fundamental matrix is a popular method to recover camera intrinsic and extrinsic parameter. However, this method requires complex process and high in computationaltime. Other than that, GIS/GPS information is not stable and could affect the accuracy and reliability. SfM method using optical flow can be used to recover camera rotation and translation. However, existing methods only focus to recover camera rotation and translation on particular angle and the assumption is the object position always perpendicular to the center of camera. Even though optical flow method is less complex but it still encounters the problem with accuracy. Therefore, this paper discusses a preliminary experiment to recover camera rotation and translation using optical flow based method. In the experiment, various camera position and optical flow pattern were observed. Result shows that world camera position can be recovered from optical flowvector. This experiment is a prerequisite step in order to propose an accurate and efficient method in 3D reconstruction from un-calibrated images