51 research outputs found

    Situational analysis on safety and health in primary school in Kota Bharu

    Get PDF
    Background : Safety and health is one of major concerns in public health issues. There are lots of injuries or accidents reported in the news which include school accidents and injuries. Methodology : This survey was conducted among head of primary schools in Kota Bharu from May to June 2004. The objective of this study was to investigate the awareness about safety and health status among school’s head using a questionnaire. Result : The study showed that knowledge on safety and health among the school’s heads were relatively low (7.7%). Forty-two percent of the schools did not implement any safety and health programme while more than 50 % did not have safety policies in their school. Conclusions : It is necessary to have specific safety programmes in school in order to improve the safety and health awareness among teachers, staff, students and community

    ANALISIS TENTANG GRAF PERFECT

    Get PDF
    Abstrak Seiring perkembangan kemajuan teknologi maka ilmu matematika juga semakin berkembang, salah satu analisis matematika khususnya metode graf yang perlu dikembangkan adalah analisis mengenai graf perfect. Graf perfect adalah suatu graf yang memiliki bilangan chromatik  dan bilangan clique yang sama. Bilangan khromatik adalah bilangan terkecil pada pewarnaan yang diberikan pada titik-titik yang dimiliki graf G sedemikian sehingga untuk setiap dua titik yang terhubung langsung mendapatkan warna yang berbeda. Sedangkan bilangan Clique adalah order maksimum dari subgraf komplit yang dapat dibentuk dari suatu graf G dengan order dari G adalah banyaknya titik yang dimiliki oleh graf G. Berdasarkan pembahasan pada artikel ini maka diperoleh bahwa graf kosong, graf komplit, graf bipartite komplit, graf sikel genap, dan graf lintasan adalah graf perfect karena masing-masing graf tersebut memiliki bilangan chromatik  dan bilangan clique yang sama. Kata kunci: Graf, Graf Perfect, bilangan Clique, bilangan Chromatik Abstract As  technology advances  the development of mathematics  is also growing, one of mathematical analysis particularly method graph that needs to be developed is the analysis of the perfect graph. Perfect graph  is a graph  that has chromatik numbers and numbers of  the same clique . Numbers khromatik is the smallest number in  a given coloring dots owned graph G such that for every two points are  connected directly  to get  different colors. While the  number Clique  is  the maximum  order  of  a complete  subgraph which  can be formed of a graph G with the order of G is the number of dots that are owned by the graph G. Based on the discussion  in this article  is obtained  that the empty  graph,  complete  graph,  complete  bipartite  graph,  graph  sikel even, and the graph  trajectory  is a graph perfect  for each graph has chromatik  numbersand  numbers  of the same  clique . Keywords: Graf, Graf Perfect, Clique numbers, numbers Chromati

    Analisis Tentang Graf Perfect

    Full text link
    Seiring perkembangan kemajuan teknologi maka ilmu matematika juga semakin berkembang, salah satu analisis matematika khususnya metode graf yang perlu dikembangkan adalah analisis mengenai graf perfect. Graf perfect adalah suatu graf yang memiliki bilangan chromatik  dan bilangan clique yang sama. Bilangan khromatik adalah bilangan terkecil pada pewarnaan yang diberikan pada titik-titik yang dimiliki graf G sedemikian sehingga untuk setiap dua titik yang terhubung langsung mendapatkan warna yang berbeda. Sedangkan bilangan Clique adalah order maksimum dari subgraf komplit yang dapat dibentuk dari suatu graf G dengan order dari G adalah banyaknya titik yang dimiliki oleh graf G. Berdasarkan pembahasan pada artikel ini maka diperoleh bahwa graf kosong, graf komplit, graf bipartite komplit, graf sikel genap, dan graf lintasan adalah graf perfect karena masing-masing graf tersebut memiliki bilangan chromatik  dan bilangan clique yang sama

    PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PEMILIHAN AUDITOR EKSTERNAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016)

    Get PDF
    One of the qualitative characteristics of accounting information is reliability. The way to maintain the reliability of the financial statements is to use audit services on financial statements. The auditor as the party responsible for reporting financial information must have adequate competence, uphold independence and professional and ethical behavior so that the result of his work can be trusted its relevance and reliability. The objective of this study is to analyze the influence of audit committee, company size, and leverage on the choice of external auditor. The population in this study is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2014-2016. This study used big four and nonbig four auditor clasification as a proxy of audit quality that will be chosen by the company. The sample was determined by the method of purposive sampling to obtain a sample of 32 companies. Testing the hypothesis using multiple regression analysis. The results of hypothesis testing indicate that auditee commitee, Company size, had a significant positiff effect on the choice of external auditor. Instead leverage had not influence on the choice of external auditor

    Bimbingan individu untuk mengatasi perilaku homesick pada santri: Penelitian pada santri kelas IX Pondok Pesantren Modern Al-Aqsha Jalan Raya Bandung-Sumedang no.2 Cibeusi, Jatinangor Kabupaten Sumedang

    Get PDF
    Individu yang mengalami homesick cenderung menampilkan perilaku apatis dan kurang inisiatif terhadap hal apapun yang berhubungan dengan lingkungan barunya. Sikap acuh tak acuh ini akan berdampak pada kondisi sosial komunikasi yang buruk. Komunikasi yang diberikan akan membingungkan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan barunya itu. Penentuan sikap yang kurang inisiatif akan membuat individu kesulitan dalam mencari teman. Pada kenyataannya, homesick dialami oleh berbagai usia dan dalam berbagai kondisi dimana salah satunya adalah pada siswa yang mengalami perpindahan transisi sekolah seperti siswa yang berada di asrama atau pesantren mempunyai sejumlah peraturan yang harus dilaksanakan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perilaku homesick pada santri kelas IX, untuk mengetahui proses pelaksanaan bimbingan individu pada santri kelas IX Al-Aqsha, untuk mengetahui bagaimana hasil bimbingan individu untuk mengatasi masalah homesick santri kelas IX Al-aqsha. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan kepada guru bimbingan konseling juga santri kelas IX di pondok pesantren modern Al-aqsha. Kerangka berfikir ini berdasarkan dari permasalahan yang terjadi di lingkungan pesantren. Bimbingan individu merupakan proses yang dilakukan secara langsung oleh konselor kepada konseli. Konseli datang kepada konselor untuk meminta bantuan menyelesaikan masalahnya sendiri dan meminta bantuan untuk mengembangkan potensi, pekerjaan, sosial dimana ia tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, dapat menyesuaikan dirinya secara positif, dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan baik karena disertai dengan tumbuhnya kepercayaan diri yang mengiringi langkah mereka dalam penyelesaian segala permasalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan bimbingan individu untuk mengatasi perilaku Homesick pada santri cukup berhasil dengan tercapainya aspek psikoligis Homesick. Adapun proses bimbingan individu di Al-Aqsha memiliki empat tahap yaitu mengidentifikasi kasus, langkah-langkah assesment, treatment, evaluasi dan follow up. Maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan individu untuk mengatasi perilaku homesick pada santri ditunjukan dengan kondisi-kondisi positif dari santri sehingga bisa bertahan sampai kelas IX

    The Effect of Green Betel Leaves (Piper betle L.) Extract on Wounding Healing in Mice (Mus musculus L.)

    Get PDF
    Green betel leaf (Piper betle L.) contains secondary metabolites, namely alkaloids, flavonoids, steroids, terpenoids, saponins, tannins. Green betel leaf (Piper betle L.) is widely used for wound healing, especially in rural Indonesians. This study aims to determine the effect of green betel leaves extract (Piper betle L.) on wound healing in mice (Mus musculus L.). The samples were determined using a randomized block design (RBD) using mice (Mus musculus L.) which consisted of three treatment groups using a concentration of 20%, 30%, 40% and one control group. The Measure of the average diameter of the wound was using a ruler on each side of the diameter. The data measurement for the average diameter of wound restriction was analyzed by using the one way. The one way Anova test showed that the sig or p-value is 0.000 <0.05 (at the alpha level of 5%) so that Ho is rejected which indicates that there is an effect of giving green betel leaf extract (Piper betel L.) on wound healing in mice (Mus musculus L.). Based on the results of the LSD or LSD test, it shows that it is not significant / the same because the sig value is 0.074> 0.05, which means that no change occurs in mice when given 30% or 40% extract. Green betel leaf extract (Piper betle L.) has an effect on wound healing in mice (Mus musculus L.).àÃÂ

    APLIKASI KOHONEN SELF ORGANIZING PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM(TSP) DENGAN PROGRAM MATLAB

    Get PDF
    Travelling salesman problem is a problem that founded with sales that must go to many city and rest in a other city until back to the first city. Travelling salesman problem need an optimal ways with minimum scale, untill the process didnt need much money and others. The process to get optimal ways is too difficult, so this article will give the sollution to get an optimal ways with kohonen self organizing and using MATLAB to get an easy program of kohonen self organizing. From the discussion about travelling salesman problem using kohonen self organizing with 10 city and the space, we get minimum space that needed to walk in all the city is 2.6907 meter.Keywords:Travelling Salesman Problem, Kohonen Self Organizing, Matla

    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH ANALISIS REAL BERBASIS PEMBUKTIAN PADA SEMESTER V UNMUH JEMBER

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk 1) mengembangkan bahan ajar analisis real berbasis pembuktian pada mata kuliah analisis real, 2) mengetahui kualitas bahan ajar. Analisis Real merupakan salah satu matakuliah inti pada program studi pendidikan matematika Unmuh jember, mata kuliah Analisis Real merupakan salah satu matakuliah yang diajarkan pada semester ganjil, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah analisis real, pada kenyataannya banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam pembuktian matematis di beberapa mata kuliah analisis, salah satunya adalah pembuktian pada mata kuliah analisis real, bahkan hampir semua mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar analisis real. Permasalahan tersebut menuntut untuk disediakan sebuah bahan ajar yang mampu melayani mahasiswa dalam belajar analisis real.Metode pembuktian memainkan peranan penting di dalam matematika. Topik-topik baru matematika selalu diawali dengan membuat definisi baru. Sebagai contoh, teori fungsi kompleks diawali dengan mendefinisikan bilangan imaginer i, yaitu i2= -1. Berangkat dari definisi dihasilkan sejumlah teorema beserta akibat-akibatnya. Teorema-teorema inilah yang perlu dibuktikan. Adapun materi yang digunakan untuk penelitian adalah Barisan bilangan real, yang meliputi definisi dan sifat-sifat barisan, barisan konvergen dan barisan divergen, kriteria Cauchy dan Teorema Bolzano-Weierstrass.Adapun hasil dari penelitian pengembangan ini adalah 1) telah dikembangkan bahan ajar analisis real berbasis pembuktian pada mahasiswa prodi pendidikan matematika FKIP UM Jember, 2) prosentase kualitas bahan ajar analisis real berdasarkan penilaian validator adalah 79% sehingga tergolong baik.Kata Kunci: Bahan Ajar Analisis Real

    The Dynamics of a Predator-Prey Model Involving Disease Spread In Prey and Predator Cannibalism

    Get PDF
    In this article, dynamics of predator prey model with infection spread in prey and cannibalism in predator is analyzed. The model has three populations, namely susceptible prey, infected prey, and predator. It is assumed that there is no migration in both prey and predator populations. The dynamical analysis shows that the model has six equilibria, namely the trivial equilibrium point, the prey extinction point, the disease free and predator extinction equilibrium point, the disease-free equilibrium point, the predator extinction equilibrium point, and the coexistence equilibrium point. The first equilibrium is unstable, and the other equilibria conditionally local asymptotically stable. The positivity and boundedness of the solution are also shown. The analytical result is supported by numerical simulation. It is shown that in such a high cannibalization the coexistence equilibrium is locally asymptotically stable

    Edukasi Siswa MI Nahdlatul Wathon Terhadap Pentingnya 6 Langkah Mencuci Tangan dengan Sabun

    Get PDF
    Sekolah Dasar Nahdlatul Wathon Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember merupakan sekolah sasaran kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 5 yang telah memiliki fasilitas layanan kesehatan dan kebersihan yang cukup mendukung untuk menunjang pola hidup sehat para siswanya. Namun demikian,hampir disetiap kehadiran pada kegiatan pembelajaran terdapat siswa yang absen dan ijin sakit mengobservasi terdapat banyak siswa yang rentan sakit dan memiliki sakit kulit pada tangan yang menular. Dengan latar belakang empiris tersebut penguatan Pola Hidup Sehat dan Bersih melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat menjadi sebuah upaya dalam mengenalkan pola hidup sehat melalui sekolah. Kegiatan dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu evaluasi terkait pengetahuan siswa untuk 6 langkah cuci tangan dengan sabun, melihat kebersihan tangan pada setipa siswa, penjelasan terkait dampak tidak mencuci tangan terhadap siswa, pelaksaan praktik 6 langkah mencuci tangan, terakhir yaitu mengevaluasi kembali terkait pemahaman siswa terhadapa 6 langkah mencuci tangan. Tolak ukur dari kegiatan pengabdian masyarakat di MI yaitu semua siswa dapat mempraktikkan 6 langkah mencuci tangan sesuai dari WHO. Kata Kunci: Pola Hidup Sehat, Langkah Cuci Tangan
    • …
    corecore