398 research outputs found

    PENERAPAN PENDEKATAN INTEGRATIF DALAM MENULIS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMAN 9 GOWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran teks laporan hasil observasi kelas X Kurikulum 2013 di SMA Negeri 9 Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Teks laporan hasil observasi merupakan jenis teks baru yang dipelajari pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimen desing. Penelitian difokuskan pada pemahaman guru dan siswa terkait teks, materi, dan evaluasi pembelajaran teks laporan hasil observasi kelas X SMA Kurikulum 2013 dengan menggunkan penerapan pendekatan integratif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, Pretest-Postest Control Group Design. Alat pengumpul data adalah alat tes terkait pendekatan integratif dalam menulis laporang hasil observasi yang dilakukan pada dua kelompok yaitu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperiment diberikan treatment (X) dan kelompok kontrol tidak. Metode analisis data yang digunakan Mann-Whitney Test dan Wilcoxon test. Dari hasil posttest diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,901 dengan db = 68, dikonsultasikan dengan nilai t-tabel pada taraf signifikansi 5% dan db = 68 diperoleh 1,990. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih besar daripada nilai t-tabel (2,901 > 1,990) artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil mean posttest kelas eksperimen yaitu 8,03 dengan peningkatan skor sebesar 1,90 lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 7,18 dengan peningkatan skor sebesar 0,94. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan integratif lebih efektif daripada pendekatan konvensional dalam pembelajaran keterampilan menulis laporan hasil observasi. Kata Kunci: pendekata, integratif, laporan hasil observasi

    STRATEGI GURU DALAM MEMBIMBING PESERTA DIDIK TINGKAT SD/MI MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL

    Get PDF
    Pada dasarnya dari kajian psikologi,setiap individu adalah unik, dan memiliki berbagai potensi yang dimilikinya, salah satu dianaranya memiliki kecerdasan interpersonal atau kecerdasan sosial. kecerdasan ini penting dikembangkan pada peserta didik oleh guru. masih ada anak disekolah yang belum mampu menyesuaikan dirinya dengan teman teman, suka menyendiri, takut dan malu yang berlebihan dengan teman sendiri, akibatnya mereka terisolasi dalam lingkungan pergaulan. untuk itu kecerdasan ini perlu dikembangkan pada anak oleh guru dengan mengajarkan dan melatih beberapa keterampilan interpersonal. adapun keterampilan-kete rampilan yang dapat dilatihkan pada peserta didik diantaranya seperti : bagaimana cara dia memahami dirinya sendiri, cara berinteraksi dalam lingkungan sosial bersama teman teman, cara mengatasi masalah dan menyelesaikan masalah dengan teman bila terjadi, memupuk dan mengembangkan sikap empati pada teman, cara berkomunikasi yang manis, ramah dan santun, serta mampu mendengarkan apa yang disampaikan teman secara efektif

    STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK DI MADRASAH ALIYAH NEGERI LIMA PULUH KOTA

    Get PDF
    This research is motivated by looking at the efforts made by school principals in improving the performance of educators, because educators as people who are responsible for the educational process, of course must have good performance. carried out by the principal in improving the performance of educators in aspects of planning, implementation, evaluation in learning and carrying out guidance tasks. This type of research is descriptive qualitative. The data sources of this research are the principal, teacher council, employees and students of MAN Lima Puluh Kota . Data collection techniques using interview techniques, documentation and observation. Data analysis techniques through qualitative analysis, namely; Reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that: the efforts made by the principal in the planning aspect are providing motivation, socialization, workshops, evaluation of learning tools, rewards and punishments, and comparative studies. (2) the aspects of learning implementation are improving discipline, providing examples, forming a supervision team, scheduling supervision, forming a student achievement improvement team (TPPS), conducting coaching and training as well as comparative studies. (3) the evaluation aspect is to examine and request an assessment report, form an examination committee, an evaluation team, and bring in instructors or a team of experts/experts

    Pengembangan Modul Pendidikan Kepramukaan Berbasis Kearifan Lokal

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan modul, mengetahui desain modul pendidikan kepramukaan berbasis pembelajaran kearifan lokal yang valid, praktis dan menarik, mengetahui validitas ahli modul pendidikan kepramukaan berbasis pembelajaran kearifan lokal. Penelitian pengembangan modul pendidikan berbasis kearifan lokal memiliki tujuan untuk mengetahui kebutuhan modul, Desain serta kevalidan dari modul kepramukaan berbasis kearifan lokal. penelitian ini menggunakan metode  penelitian research & development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan ini merupakan model four-D namun dalam penelitian ini hanya melakukan tahapan 3D yaitu pendefinisan (define), perancangan (design), pengembangan (develop). Subjek penelitian merupakan peserta didik yang aktif mengikuti pramuka berjumlah 16 orang. sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, tes, dokumentasi, kuesioner dan wawancara. Berdasarkan analisis kebutuhan menunjukkan bahwa dalam materi kepramukaan membutuhkan sebuah modul pendidikan kepramukaan yang berbasis kearifan lokal. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji kevalidan  produk menggunakan rumus yang dikemukakan oleh riduwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan modul pendidikan kepramukaan berbasis kearifan lokal yang dikembangkan oleh peneliti dinyatakan sangat valid oleh ketiga validator dengan hasil rekapitulas 76%.     &nbsp

    Pengaruh Komposisi Biopotting Terhadap Pertumbuhan Sengon Laut (Paraserianthes Falcataria L. Nietsen) Di Persemaian

    Get PDF
    To support the growth of sengon laut optimal seeding in the field, it is necessary to have seed quality. Quality seedlings in the nursery are directly influenced among others by the condition of the growing medium. Biopotting is a pot growing medium made of compost derived from organic ingredients and blended with beneficial soil microbes eg mycorrhizae. This study aims to determine the optimal composition biopotting for seedling growth sengon laut (Paraserianthes falcataria L.Nielsen) for three months in the nursery. Experimental design used was completely randomized design with treatment composting saw dust 70% + clay 30%+ Mycorrhiza (S7T3M), sawdust compost 70% + clay 30%+ Without Mycorrhiza (S7T3TM), sawdust compost 80% + clay 20%+ Mycorrhiza (S8T2M), sawdust compost 80% + clay 20% +Without Mycorrhiza (S8T2 TM), kerinyu compost 70 % +clay 30%+ Mycorrhiza (K7T3 M), kerinyu compost 70% + clay 30% + Without Mycorrhiza(K7T3TM), kerinyu compost 80% + clay 20% + Mycorrhiza (K8T2M) and kerinyu compost 80%+ clay 20%+ without Mycorrhiza(K8T2TM). Biopotting formulations made from sawdust compost 70% + clay 30% + Mycorrhiza FMA (S7T3M) has added 9.49 cm tall seedlings, stem diameter 1.802 mm and seedling quality index is 0.3908

    MODEL KONSELING ISLAMI YANG EFEKTIF UNTUK MENGEMBANGKAN KOMPETENSI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK : Studi Pengembangan Model Konseling Islami di MAN I Kota Bandung Tahun 2013/2014

    Get PDF
    Nursyamsi, 2014. Model Konseling Islami untuk Mengembangkan Kompetensi Interpersonal Peserta Didik. Disertasi. Dibimbing oleh: Prof. H. Furqon, M.A. Ph.D., (Promotor); Prof. Dr. H. Abin Syamsuddin Makmun, M.A., (Ko-promotor); Prof. Dr. H. Achmad Juntika Nurihsan, M.Pd. (Anggota). Program Studi Bimbingan dan Konseling, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Berbagai masalah sering dihadapi peserta didik terutama yang berkaitan dengan hubungan interpersonal yang terjadi antara peserta didik dengan teman, orang tua dan guru-guru. Persoalan rendahnya kompetensi interpersonal yang mereka miliki menjadi latar belakang penelitian ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan pendekatan konseling Islami. Model ini oleh dasar pemikiran bahwa individu memiliki kelebihan dan kesempurnaan, sekaligus memiliki kelemahan dalam hubungan interpersonal sebagaimana dijelaskan dalam Alquran. Model ini bertujuan untuk menjaga agar individu tetap berada pada kondisi yang baik, dan tidak terjerumus kepada keadaan hina. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model konseling Islami yang efektif untuk mengembangkan kompetensi interpersonal peserta didik tingkat Madrasah Aliyah Negeri I Kota Bandung. Model konseling Islami ini dihasilkan melalui proses uji kelayakan, kepraktisan, keterbacaan dan uji coba lapangan, maka dihasilkan model konseling Islami untuk mengembangkan kompetensi interpersonal peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D), melalui empat tahapan kegiatan, yaitu: studi pendahuluan, pengembangan model, uji efektivitas model dan revisi model, untuk menghasilkan model akhir (tested model). Uji efektivitas model konseling Islami menggunakan metode quasi – experiment dengan pola “Pretest – Posttest Control Group Designs”. Temuan penelitian ini menunjukkan gambaran tingkat kompetensi interpersonal peserta didik sebelum dilakukan treatment, hasil pretest hanya sebagian kecil berada pada kategori tinggi, sebagian besar sedang, dan sebagian rendah. Setelah diberikan treatment pada kelompok eksperimen dan dilakukan posttest, perbandingan hasil posttest dengan pretest menunjukkan perbedaan yang signifikan. Untuk mengembangkan kompetensi interpersonal peserta didik pada enam sub aspek, yaitu : (a) kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain, (b) ketegasan diri, (c) menjadi nyaman dengan diri sendiri dan orang lain, (d) menjadi diri yang bebas, (e) harapan yang realistik terhadap diri sendiri dan orang lain, (f) perlindungan diri dalam situasi antarpribadi. Model Konseling Islami setelah diimplementasikan terbukti efektif mengembangkan kompetensi interpersonal peserta didik. Kata kunci: Model Konseling Islami dan Kompetensi Interpersonal Nursyamsi, 2014. Islamic Counseling Model to Improve Students’ Interpersonal Competence. A Dissertation. Supervised by Prof. H. Furqon, Ph.D. (Promotor); Prof. Dr. H. Abin Syamsuddin Makmun, M.A. (Co-promotor), Prof. Dr. H. Achmad Juntika Nurihsan, M.Pd. (promotor member). Guidance and Counseling Program, Postgraduate School, Indonesia University of Education (UPI), Bandung. Students often face various problems, especially those which are related to interpersonal relationships with their peers, parents, or teachers. These problems indicate students’ low interpersonal competence, which becomes the background of the study. As a response to the problem, Islamic counseling approach is proposed. This model is based on the fact that each person has his/her own strengths and weaknesses in interpersonal relationships, as stated in Alqur’an. This model is aimed at keeping students in well-being and not to fall into disgrace. This study was conducted to develop effective Islamic counseling model to improve Islam Senior High School (MAN) 1 Bandung students’ interpersonal competence. To be able to improve its students’ interpersonal competence, the development of the model involved feasibility, practicality and readability processes, and field test. The research method of the study was Research and Development (R & D) with four stages–preliminary study, model development, model effectiveness test, and model revision–in developing the tested model. The model effectiveness test was done by employing quasi-experimental method involving pretest – posttest control group design. The result of the study shows that from the pretest before treatment, only a few students had high interpersonal competence; some others were medium and low. After the experimental group was given treatments and posttest, there were significant improvements in the six sub-aspects of students’ interpersonal competence: (a) sensitivity towardsthemselves and others, (b) assertiveness, (c) comfortable feeling of themselves and others, (d) self liberation, (e) realistic expectations of oneself and others, (f) self-protection in interpersonal situations. Hence, this model is proven effective in improving students’ interpersonal competence. Keywords: Islamic Counseling Model and Interpersonal Competenc

    IMPLEMENTASI SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS DI SMP NEGERI 5 PAYAKUMBUH

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi bahwa di Smp Negeri 5 Payakumbuh, pelaksanaan supervisi kunjungan kelas sudah dilaksanakan dengan baik oleh supervisor. Hanya saja ada beberapa perangkat rencana pembelajaran guru belum seluruhnya mengacu pada prinsip-prinsip dan komponen-komponen yang harus ada dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran. Terlebih kesibukan kepala sekolah sekolah karna sering ada kegiatan diluar sekolah, sehingga teknik supervisi kunjungan kelas adakalanya bergeser dari jadwal yang sudah ditentukan.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan langkah-langkah supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 5 Payakumbuh. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bahwa supervisi kunjungan kelas yang dilakukan kepala sekolah diawali dengan (1) tahap persiapan (pra observasi atau pertemuan awal) dengan cara mengadakan pertemuan dengan guru (rapat dewan guru), menyiapkan instrumen observasi, menyusun jadwal supervisi kunjungan kelas. (2) tahap pengamatan selama kunjungan (observasi) dengan cara mengamati jalannya proses pembelajaran, mencatat kegiatan observasi secara rinci dan lengkap. 3) tahap akhir kunjungan dengan cara menanyakan pendapat guru mengenai proses pembelajaran, mendiskusikan hasil observasi kepada guru. (4) tahap tindak lanjut dengan cara melakukan pembinaan penyusunan RPP yang baik dan benar sesuai aturan yang berlaku, melakukan pembinaan pengelolaan pembelajaran di kelas secara profesional

    Diversity of Tuber Crops and Arbuscular Mycorrhizae Fungi (Amf) Under Community Forest Stand in South Sulawesi

    Get PDF
    Implementation of agroforestry system in community forest that incorporate local species Vitex cofassus (bitti), Toona sinensis (suren), Tectona grandis (teak) and Aleurites moluccana (candlenut) with seasonal crops such as tuber crops would create opportunities for local people to improve the economic and food security. Tuber crops as the understory could be expected to reduce the rate of soil erosion and expand habitat of beneficia soil microorganisms such as arbuscular mycorrhizal fungi (AMF). The research aims to determine the diversity of tuber crops and AMF in the rhizosphere of tuber crops grown under community forest stands of bitti, suren, teak and candlelnut in South Sulawesi. Results showed that (1) there are 12 kinds of tuber crops that grow under community forest stands in which the 7 types are as alternative food sources, (2) Amorphophallus campanulatus (iles-iles/suweg) and Xanthosoma violaceum (kimpul) are species of tuber crops that is found growing under all of the commnunity forest stands, (3) all kinds of tuber crops that grow under the community forest stand associated with AMF, in which there are 3 AMF genus i.e Glomus sp. Acaulospora sp. and Gigaspora sp.with low spore density
    • …
    corecore