10,334 research outputs found

    POLITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF MEGAWATI'S SPEECH IN THE OPENING OF THE FOURTH CONGRESS OF THE PDIP

    Get PDF
    The study is about a critical analysis of a political discourse. Using Megawati’s opening speech in the Fourth Congress of the PDIP, I want to find out the ideological model context used by the text producer and the social structure influencing the speech. Using the critical discourse analysis approach of van Dijk, the finding shows that Megawati uses ideological values of Soekarno’s leadership concept to indoctrinate the audience. The concept is also used to tease the current President Joko Widodo

    (RE)-READING A KARTINI’S LETTER USING CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS

    Get PDF
    Discussing the ideas of Kartini through her collected letters has been done by many scholars. However, they usually come from non-linguistic domain. As a result, the power of language used by Kartini in expressing her ideas almost has not been analysed. This study aims to identify meanings produced in one of her letter. Using the critical discourse analysis approach, the analysis results that by means of her letter, Kartini criticised the custom of Bumiputera society, struggled againts the domination of the custom, and recieved ‘new’ ideology from Western society. The ways she represented the Bumiputera’s and Western’s custom result the way she constructed identities of herself and the others

    PERKEMBANGAN TELAAH KEASPEKAN SECARA UMUM

    Get PDF
    Aspectuality is one of the universal temporal meanings found both in an aspect language and in a nonaspect language. The other temporal meanings are actionality and temporality. The close relationship has caused some grammarians conceive aspect and tense as the same concept (Comrie 1976; 1). Other grammarians such as Lyons (1977), Alieva (1992), and Verkuyl (1993) have also conceived the concept of aspectuality as one concept with different realizations. Beside the two groups, there are other grammarians such as Brinton (1988), Smith (1991) and Bache (1997) that have treated actionality and aspectuality as different concepts. Their argument was aimed to solve the problem of the confusing definitions of aspect and Aktionsart. Bache (1997; 12) even said that aspect, action, and tense should be kept distinct as separate categories

    DISCOURSES AGAINST LGBT ISSUES

    Get PDF
    The issues of LGBT in Indonesia produce two major groups of society, anti–LGBT groups and pro–LGBT groups. The former is usually positioned as the groups that in their social practices often dominate the later. They position themselves as the ones that have legitimate rights to control the LGBT people, so the dominated groups feel to be discriminated. The paper purposes to study the discourse produced by the dominant institutions in articulating their power against the LGBT issues. The research problems answered are (i) how the dominant groups practice their discourse againts LGBT issues and (ii) whether or not the discourses contain the practice of social wrong such as the power abuse and discrimination. The research data were taken from twenty texts of pro- and contra-LGBT downloaded from Kompas.com and Republika.co.id. The data are the utterances realizing the discourses against LGBT produced by people representing 18 institutions. Using the critical discourse analysis approach, I found that mostly, the text producers from the dominant group exploited lexico-grammatical expressions to oppose the LGBT communities. They used material, relational, and verbal processes to represent the negative activities and identities of LGBT commnity. They used certain vocabularies representing strong controls and hate attitudes. There are discourse articulating power abuse to control all aspects of LGBT community’s life, discrimination, and legitimation of power practices

    THE USES OF “ING” FORM IN REFORM MAGAZIN ESECOND EDITION 2003

    Get PDF
    Mastering structure is a must for language learners, because if the structure of language is not known well it can make errors in comprehending the information. The purpose of this study is to explain the function and to know the frequency of occurrence of “ing” form in Reform magazine second edition 2003. The research design in this study is quantitative research. The population was twenty-five articles that contain ing-form sentences in Reform magazine second edition 20003 and the sample was taken from the whole population. The data collection was obtained through reading the articles and identifying the “ing” forms sentences in the Reform magazine. . The data analysis was conducted by identifying the entire sentences of Reform magazine consist of “ing” forms. Then deciding the function of “ing” forms in each sentence, classifying them and counting the frequency of occurrence and percentage each type in the table. The result of study shows that the uses of “ing” forms in Reform magazine second edition 2003 were dominated by gerund. The total occurrence of gerund which has seven functions is (64.43%) while the total occurrence of participle which has six functions is (35.57%). Concerning with the uses of “ing” forms, suggestion is offered for the teacher to give priority in teaching “ing” form as gerund that is to be the dominant type. For English students they can read more English articles and study how the writer applies the form. The last for the future researcher can conduct the research in the same field with different case of study

    Implementation of the Futsal Field Ordering Platform Using the UCD Method

    Full text link
    The development of information technology is exploding. We cannot separate the need for information from the use and use of computers. With a computerized information system, the work done will be more effective and accurate. Karawang Futsal is a sports venue in the Karawang Regency. Using the futsal ordering system is still manual, the data input system which is still recording in the ledger, making reports is not accurate because of frequent miscalculations that result in making reports not on time because all processes are done. Therefore, with the existence of a computer system, all the needs for everything in the Karawang Regency Futsal will run

    PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN SAVI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH KELAS VIII SMP NEGERI 3 GODEAN

    Get PDF
    Latar belakang dilaksanakannya penelitian ini karena masih rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Godean.Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, penelitian ini bertujuan untukmengetahui: 1) bagaimana upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan 2) bagaimanapeningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan Pendekatan SAVI model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research)yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Peneliti bertindak sebagai perancang tindakan sekaligus sebagai pelaksana tindakan, sedangkan guru bertindak sebagai observer. Setiap siklus terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (action) dan pengamatan (observe), serta refleksi (reflect). Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Godean pada bulan Maret-April. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Analisis data dilakukan dengan menganalisis data kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan, serta perhitungan skor.Tindakan dikatakan berhasil apabila mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar 76%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilakukan dengan menerapkan langkahlangkah pembelajaran pendekatan SAVI model pembelajaran berbasis masalah; 2) hasil penelitian berdasarkan observasi menunjukkan kemampuan berpikir kritis pada siklus I mencapai 51%, sedangkan pada siklus II mencapai 79%, yang berarti mengalami peningkatan sebesar 28%. Berdasarkan hasil tes, siklus I terdapat 32,5% siswa yang mencapai kriteria keberhasilan, sedangkan pada siklus II menjadi 87,5% siswa. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ini berhasil mencapai kriteria yang telah ditentukan. Kata kunci: pendekatan SAVI, model pembelajaran berbasis masalah, berpikir kritis

    TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN BATU BATA DI DESA PANGGISARI KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sumbangan pendapatan dari usaha batu bata terhadap total pendapatan rumah tangga pengrajin batu bata Dusun Panggisari dan Dusun Dasih Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara; (2) Tingkat kesejahteraan rumah tangga pengrajin batu bata di Dusun Panggisari dan Dusun Dasih Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara; (3) Hubungan kondisi sosial ekonomi dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga pengrajin batu bata di Dusun Panggisari dan Dusun Dasih Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan aktivitas manusia. Jumlah Dusun yang ada di Desa Panggisari sebanyak 5 dusun, kemudian dipilih 2 dusun sebagai sampel wilayah. Dipilih secara Purposive Sampling dengan alasan kedua dusun tersebut memiliki perbedaan fisik jika dilihat dari aksesibilitasnya sehingga mempengaruhi hasil pemasaran batu bata, dan jumlah pengrajin paling banyak terdapat di kedua dusun ini. Populasi penelitian di 2 dusun yang tersebar di Dusun Panggisari sebanyak 32 responden Dusun Dasih sebanyak 27 responden. Teknik pengambilan sampel secara Proportional Random Sampling menggunakan rumus dari Taro Yamane. Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain yaitu data primer yang meliputi observasi dan wawancara, serta data sekunder yang meliputi data fisik daerah penelitian, peta administrasi, data monografi. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu pemeriksaan data, pemberian kode, tabulasi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Sumbangan pendapatan usaha batu bata terhadap total pendapatan rumah tangga pengrajin batu bata Dusun Panggisari sebesar 67,80%, Dusun Dasih sebesar 65,72%; (2) Tingkat kesejahteraan rumah tangga pengrajin batu bata di Dusun Panggisari sebagian besar tergolong kategori Rumah Tangga Sejahtera Tahap III yaitu sebanyak 27 responden, sedangkan Rumah Tangga Sejahtera Tahap II sebanyak 5 responden, sedangkan Dusun Dasih sebanyak 25 responden masuk ke dalam Rumah Tangga Sejahtera tahap III dan 2 responden masuk ke dalam Rumah Tangga Sejahtera tahap II; (3) Hubungan kondisi sosial ekonomi dengan tingkat kesejahteraan pengrajin batu bata di Dusun Panggisari dan Dusun Dasih Kecamatan Mandiraja adalah sebagai berikut: (a) Hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat kesejahteraan responden cenderung negatif (b) Jumlah tanggungan rumah tangga di Dusun Panggisari terdapat 29 responden pada kategori Rumah Tangga Sejahtera tahap III dengan tanggungan rumah tangga 1-5, Dusun Dasih terdapat 23 responden pada kategori Rumah Tangga Sejahtera tahap III dengan tanggungan rumah tangga 1-4. Kata kunci: Batu Bata, Tingkat Kesejahteraa

    ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja dalam upaya meningkatkan profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang memakai angka numeric (angka), yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil sebagai kesimpulan, dari data ini dianalisis menggunakan metode analisis rasio likuiditas dan profitabilitasdalam menganalisis aktivitas yang memberikan nilai tambah atau nilai yang tidak bernilai tambah pada aktivitas penggunaan modal kerja sehingga menghasilkan efektifitas dan efisiensi biaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Sumber dan penggunaan modal kerja yang diterapkan oleh perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. selama periode 2013- 2017 dapat dikatakan masih kurang efektif. Tidak efektifnya pengelolaan kerja perusahaan ditunjukan pada rasio likuiditas, khususnya rasio kas (Cash Ratio) kerja yang semakin menurun selama lima tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari laba usaha yang meningkat dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar 12,08%, tetapi pembelian asset tetap juga meningkat ditahun yang sama yaitu sebesar 13,68% hal inilah yang menyebabkan laba yang didapatkan perusahaan menjadi kurang stabil dan harus melakukan penambahan modal sebesar Rp 11,244,000,000 untuk menutupi segala kebutuhan operasi perusahaan. Jika hal seperti ini terus terjadi, maka perusahaan tidak akan bisa bertahan untuk waktu jangka panjang. Kata Kunci :Profitabilitas, likuiditas, Cash rati
    • 

    corecore