6 research outputs found

    IMPLEMENTASI DAN IMPLIKASI UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Badan Amil Zakat Kota Bandar Lampung)

    Get PDF
    Indonesia is a country with the largest Muslim population in the world. The large number of the Muslim population makes Indonesia has a large potential for zakat. Through zakat, it is hoped that Indonesia will be able to realize the country's goals. As stated in the preamble to the Constitution of the Republic of Indonesia, namely "advancing the welfare and the intellectual life of the nation". This type of research used in this research is qualitative research. Qualitative research is a research method based on the philosophy of postpositivism, used to examine the natural conditions of objects. This research is descriptive. Descriptive research is research that is intended to investigate conditions or other things that have been mentioned, the results of which are presented in the form of a research report. The implementation and implications of Law Number 23 Year 2011 in BASNAS Bandar Lampung City are carried out well. And BAZNAS Bandar Lampung City through funds obtained from zakat through several excellent programs such as the Healthy Bandar Lampung program, the Smart Bandar Lampung program, the Mandiri Bandar Lampung Program, the Bandar Lampung Care Program, the Bandar Lampung program, the Bandar Lampung Prosper and Justice.Keywords: Zakat, BAZNAS, Welfare, Bandar Lampung Cit

    IMPLEMENTASI DAN IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Pada Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Lampung)

    Get PDF
    ABSTRAK Potensi dan pentingnya zakat sebagai usaha untuk mensejahterakan masyarakat selama ini masih di anggap sebelah mata, padahal zakat sesungguhnya memiliki potensi ekonomi yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Saat ini, dana Zakat, Infaq, Sadaqah (ZIS) yang berhasil dihimpun baru mencapai lima persenan dari total potensi zakat yang mencapai 200 triliunan rupiah per-tahun. Kendati ZIS telah dikelola secara profesional oleh Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang ada di Indonesia, sebaran penerima manfaat dari dana ZIS terkesan tumpang tindih antara satu dengan yang lain, sebagaimana pengumpulan ZIS yang masih terfokus pada wilayah tertentu. Lahirnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat sebagai penyempurna Undang-Undang sebelumnya yaitu Undang-Undang No. 38 Tahun 1999. Diharapkan akan memberikan implikasi terhadap pengelolaan zakat di Indonesia. Undang-Undang ini memberikan penguatan kelembagaan dalam pengelolaan zakat terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem terpadu. Pada gilirannya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Lampung menjadi satu-satunya lembaga resmi pemegang otoritas zakat, dan LAZ sebagai mitra dalam membantu BAZNAS, serta pengawasan pemerintah sebagai regulator. Maka akan semakin terarah untuk menggalang potensi zakat secara maksimal karena secara material menegaskan adanya pembiayaan oleh APBN dan APBD juga hak amil dalam pengelolaan zakat. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana implementasi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di BAZNAS Provinsi Lampung? Bagaimana Implikasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat terhadap kesejahteraan masyarakat?Adapun tujuan penelitian ini yaitu: Untuk menganalisis implementasi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011, menganalisis Implikasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat terhadap kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan lapangan (field research) yang bersifat deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sesuai dengan karakteristik penelitian ini menggunakan data sekunder sebagai data awalnya yang diperoleh dari bahan-bahan hukum primer dan sekunder, kemudian dilanjutkan dengan data primer atau data lapangan yang diperoleh dari dokumen dan hasil wawancara dengan beberapa pengurus BAZNAS Provinsi. Temuan dari penelitian ini yaitu: 1) BAZNAS Provinsi Lampung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengimplementasikan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat dalam hal Penamaan organisasi, kepengurusan organisasi, pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat belum berjalan secara optimal sesuai dengan amanat Undang-Undang tersebut. 2) Dampak pelaksanaan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat terhadap kesejahteraan masyarakat belum memberikan pengaruh yang optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu peningkatan pendapatan yang didapatkan mustahiq hanya sebanyak 10 orang mustahiq saja visedangkan 20 orang lainnya memiliki pendapatan yang tetap setelah diberikan dana zakat produktif. Faktor lain yang ada yaitu terdapat beberapa usaha yang belum dilakukan oleh BAZNAS Provinsi Lampung dalam program pendayagunaan zakat produktif serta beberpa mustahiq yang masih belum memiliki rasa tanggung jawab

    ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR (Studi Pada Pasar Pasir Gintung Kota Bandar Lampung)

    Get PDF
    Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah satu alternatifnya yaitu retribusi daerah yang turut memberikan sumbangsihnya terhadap pembangunan daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah salah satu upayanya yaitu dengan diterapkannya retribusi pelayanan pasar. Retribusi pelayanan pasar adalah pembayaran atas pemakaian barang milik daerah yang antara lain berupa tanah, bangunan dan segala fasilitas daearah yang terdapat di pasar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pemungutan retribusi pelayanan pasar di Pasar Pasir Gintung dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap pelaksanaan pemungutan retribusi pelayanan pasar di Pasar Pasir Gintung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pemungutan retribusi pelayanan pasar di Pasar Pasir Gintung, dan pandangan hukum Islam teradap pelaksanaan pemungutan retribusi pelayanan pasar di Pasar Pasir Gintung. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Reseach), dengan mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait Pasar Pasir Gintung, yang meliputi para pedagang dan petugas Perusahaan Daerah Pasar Pasir Gintung. Dengan teknik sampling yaitu 10-15% atau 20- 25% dari jumlah populasi. Pengolahan data dilaksanakan melalui tahap editing, systematizing kemudian data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif dan menggunakan pola fikir deduktif. ii Berdasarkan hasil penelitian di Pasar Pasir Gintung dapat dikemukakan bahwa pelaksanaan Pemungutan Retribusi pelayanan pasar tidak dilaksanakan dengan baik. Masih saja terdapat petugas penarikan menarik retribusi yang memungut retribusi dengan semaunya tanpa melihat peraturan Walikota Bandar Lampung No 101 Taun 2011 yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan penarikan retribusi pelayanan pasar, pengelola pasar beralasan retribusi yang dibebankan kepada pedagang sudah sesuai dengan ketetapan pengelola pasar dan lamanya waktu pedagang berjualan di Pasar Pasir Gintung, hal itu tentunya sangat merugikan para pedagang yang berjualan. Dalam pandangan hukum Islam hal ini tidak sesuai dengan prinsip bermuamalah pada akad Ijarah, yang mana telah terjadi ketidaktahun, kecurangan dan ketidakrelaan dari kedua belah pihak. Serta petugas pemungutan pun telah melanggar kewajiban tidak patuh terhadap pemimpin dalam hal ini Walikota Bandar Lampung melalui peraturannya

    An Evaluation of productivity factors of distribution vehicles and the effects towards distribution efficiency at PT. XYZ, Tbk

    No full text
    Bottled driiing water is a lucrative business especially in Indonesia, a densely populated country with lack of clean water supply. Low entry costs and the nature of the product which is very generic lure many players to enter the business. This leads to tight competition which leads to price war and slim margin. Thus, it demands the players to be as efficient as possible, especially in terms of distribution costs as the largest cost pool, in order to be not only profitable but also sustainable in the market. This thesis will then conduct a research on productivity factors and the effects toward distribution efficiency by evaluating PT. XYZ, Tbk. internal distribution fleet. It will develop data set using the internal fleet of SNT branch as the samples from 1st of March until 30th of April 2007. It will investigate and evaluate the relationship between productivity factors of distribution fleet and distribution efficiency, represented by daily distribution costs multiple regression equation modeling. Next, using the regression model, it calculates daily distribution costs of PT. XYZ, Tbk.`s internal distribution fleet for rack and box truck at the SNT branch. Last but not least, it investigate whether there is any significant statistical difference of efficiency means between the rack and box truck thus be able to identify which type of distribution vehicle is the most efficient one. Findings confirm that there is a relationship between productivity factors and efficiency with payload as the strongest factor and lead time and damage goods being insignificant factors affecting efficiency. Last but not least, the fmdings also confirm that there is significant statistical means difference of efficiency between rack and box truck with the box truck being the most efficient distribution vehicle

    Hubungan asupan lemak dengan siklus menstruasi pada siswi SMK

    No full text
    Latar belakang Siklus menstruasi merupakan siklus bulanan dimana terjadi perubahan pada ovarium dan dinding endometrium wanita yang berguna untuk memproduksi ovum yang matang dan mempersiapkan rahim untuk siap mengalami fertilisasi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi seperti kecemasan, kadar hormon, aktivitas fisik, nutrisi dan kadar lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan lemak dengan siklus menstruasi pada siswi SMK. Metode Penelitian ini menggunakan studi analisis observasional dengan metode desain potong silang di salah satu SMK di Jakarta dengan responden siswi kelas X-XII. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner mengenai siklus menstruasi. Asupan lemak dinilai menggunakan food recall 3x24 jam dan dinilai dengan aplikasi Nutrisurvey. Analisis statistik dilakukan untuk menilai hubungan antara kedua variabel. Hasil Sejumlah 126 subjek berpartisipasi dalam penelitian ini. Data penelitian menunjukkan terdapat 95 subjek (75%) yang mengonsumsi asupan lemak berlebih dan 31 (25%) mengonsumsi asupan lemak cukup. Terdapat 35 subjek (28%) mengalami siklus menstruasi yang tidak normal, sementara itu 91 subjek (72%) siklus menstruasi normal. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara asupan lemak dengan siklus menstruasi (p= 0,270). Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan tidak ditemukannya hubungan bermakan antara asupan lemak dengan siklus menstruasi pada siswi SMK

    Tubuh, Media dan Kreativitas

    Get PDF
    Tubuh merupakan media ekspresi nonverbal yang paling simbolik dan ekspresif. Melalui media tubuh berbagai gesture, gerak, pose dapat diwujudkan secara artistik. Di dalam ranah Teater, Seni Pantomime menampilkan gerak gerak simbolis, natural keseharian yang di distorsi sedemikian rupa sehingga terwujud rangkaian cerita yang imajinatif. Pantomime juga dikenal dengan pertunjukan serba isyarat, atau pertunjukan bisu. Disamping pantomime dalam teater dikenal body language dan Bodytalk. Body language atau bahasa tubuh merupakan point utama dalam kasanah pembelajaran gaya akting realisme. Dimana body language merupakan satu kesatuan dari pikiran-perasaan-gesture. Ketiganya tidak bisa dilepaskan karena tubuh sebagai penyampai ekpresi diri dari tokoh maka body language akan memperkuat bahasa verbal, dengan melakukan silent act, bisnis act, yang terkait dengan kondisi psikologi tokoh. Body Talk yakni tubuh” bicara “secara mandiri tanpa harus bergantung pada kata-kata. Bodytalk sebuah “bahasa” ekspresi non tunggal, mandiri, dan makna yang sengaja dibuat sebagai medium ekspresi atau medium “bicara” lebih menekankan unsur subyektif dan semiotik. Bodytalk ini berbeda dengan body language yang lazim dikenal selama ini sebagai bahasa tubuh. Kata kunci: Pantomime, Body Language, Bodytalk
    corecore