84 research outputs found
DIALECT VARIATION AS A WINDOW INTO LANGUAGE CHANGE – A SYNTACTIC EXAMPLE FROM SASAK (LOMBOK)
Structural contrasts in language are often accompanied by corresponding morphological
contrasts. When morphological contrasts are simplified or morphology is reanalyzed, what is
the effect on syntactic structure? Eastern Sasak has two syntactically transitive constructions,
and with the first, the lexical verb occurs with a prefix with the underlying form /ng-/ (hence
‘nasal prefix’). The second transitive clause type occurs with the unprefixed verb (hence ‘bare’
form). In dialects without this morphological contrast, do we expect structural simplification?
(i.e., a single transitive clause type). In contrast to Eastern Sasak, Central Sasak transitive
clauses occur almost exclusively with the unprefixed (or ‘bare’) form of the lexical verb. On the
basis of data from complex clauses (namely raising verbs), this paper argues that – despite not
having a morphological contrast – Central Sasak maintains two transitive clause types
The Tubulin Gene of D.immitis
A cDNA clone of D.immitis in the expression vector/gtll gave positive reaction when screened with a specific antisera raised against sea urchin tubulin. The clone contained a 342 base pair insertion; the DNA sequence is about 75% homologous to tubulin sequences of other organisms, whereas the deduced amino acid sequences is about 90% homologous. The Southern blot analysis inicates a unique restriction map for the DNA surrounding the tubulin clone suggesting the presence of only one-tubulin gene in D.immitis
Analisis Perwatakan Tokoh Utama pada Novel Hujan Karya Tere Liye: Kajian Psikologi Sastra
This study aims to describe and identify the character of the main character in the novel entitled "Rain" by Tere Liye. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The data source in this study is a novel entitled “Rain” by Tere Liye. The data in this study are fragments of the story in the novel entitled "Rain" by Tere Liye. Data collection is done by observing and documenting methods. Where in the see method uses an advanced technique in the form of a note-taking technique. Documentation is done by taking fragments of the story in the novel and then collecting it in the form of data. Furthermore, the presentation of data analysis was carried out using descriptive methods or informal methods, namely presenting in ordinary words. The results of the study found several characteristics of the main characters in accordance with Freud's theory, namely as follows; in (1.) the id has a reckless, stubborn, disappointed character. (2.) The ego has no self-character, never gives up. (3.) The Super Ego has an honest, caring, patient, jealous character
HIJAB DALAM HUKUM KEWARISAN ISLAM (STUDI PERBANDINGAN ANTARA IMAM SYAFI’I DAN HAZAIRIN)
Penelitian ini berjudul “Hijab dalam Hukum Kewarisan Islam (Studi
Perbandingan Antara Imam Syafi’i dan Hazairin).” Penelitin ini adalah
penelitian pustaka (library reseach) tentang pemikiran Imam Syafii dan Hazairin.
Permasalahan dalam penelitian ini penulis melihat perbedaan dalam masalah hijab
yang dikemukakan oleh Imam Syafii dalam kitabnya al-Umm dan Hazairin dalam
bukunya Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Al-Qur’an dan Hadits. Dalam
penelitian ini, penulis merumuskan tiga pokok permasalahan yaitu; (1) Bagaimana
Konsep Hijab Menurut Imam Syafi’I dan Hazairin; (2) Siapa Saja Yang Termasuk
Hijab Menurut Imam Syafi’I dan Hazairin; (3) Bagaimana Perbandingan Hijab
Menurut Imam Syafi’I dan Hazairin.
Setelah dilakukan penelitian dari dua karya pemikir di atas, selanjutnya,
data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan tekhnik analisis isi (konten
analisis) yaitu mempelajari pesan-pesan yang ada diberbagai literatur mulai dari
kosa kata, pola kalimat dan latar belakang situasi. Sehingga diperoleh hasil dari
penelitian tersebut.
(1) Konsep hijab antara Imam Syafii Hazairin.
a. Asabah dalam semua perinciannya (binafsihi, bil-ghairi, ma’al ghairi)
menghijab dzawul arham, sehingga dzawul arhamn, baru mungkin
mewarisi jika tidak ada dzawul faraidh, dan tidak ada asobah.
b. Jika tidak ada asabah, tetapi ada dzawul faraidh yang bukan duda atau
janda, maka mereka mungkin menghijab dzawul arham dalam urursan sisa
bagi, sehingga terjadi radd, yaitu sisa bagi itu dibagikan lagi ke dzawul
faraidh tersebut sehingga habis menurut perbandingan angka-angka
faraidh.
c. Baitul maal yang memenuhi syarat menghijab bukan sisa dzawul arham,
tetapi juga dzawul faraidh dalam urusan sisa bagi, sehingga sisa ini
diperoleh oleh baitul maal. Jika baitul maal itu tidak memenuhi syarat
atau tidak ada sama sekali, maka barullah sisa bagi itu diraddkan kepada
dzawul faraidh.
d. Jika tidak ada asabah dan dzawul faraidh, maka barulah mereka berhak,
dan jikah tidak ada baitul maal yang memenuhi syarat atau tidak ada
baitul maal seperti sekarang.
e. Dalam lingkungan sesama dzawil arham, maka berlaku sistem hijab yang
tersendiri (sistem ahli tanzil), dimana ukuran jauh lebih dekat bukan
diukur dari si mati, tetapi dari orang-orang yang paling akhir
menghubungkan si mati, baik ahli waris sebagai asabah maupun ahli waris
sebagai dzawul faraidh, dan jika dzawil arham itu sama dekatnya menurut
ukuran tadi, maka hijab menghijab antara mereka mengikuti cara hijab
menghijab antara penghubung-penghubung tersebut.
Sementara hijab menurut Hazairin yaitu dengan menggunakan pendekatan
antropologi dan bilateral yaitu dalam menetapkan bagian dari harta waris, dimana
dengan mengkaji asal usul manusia, dari aspek suku dan keturunannya. Karena
asal usul seorang dipengaruhi oleh adat istiadat yang mengatur di masyarakat.
seperti perbedaan mendasar antara suku Jawa dengan Minangkabau, dan Batak.
Perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh bentuk kekerabatan (garis keturunan
yang digunakan).
(2) Ahli Waris Yang Terhijab.
Ahli waris yang terhijab menurut Imam Syafii adalah kakek dan nenek,
saudara, bapak dan ibu. Sementara menurut Hazairin, yaitu kakek atau nenek,
saudara kandung laki-laki dan perempuan, suami dan isteri.
(3) Analisa Perbandingan Hijab Antara Imam Syafi’i Dan Hazairin
Setelah dilakukan analisa dari konsep hijab dan ahli waris yang ter-hijab
antara pemikiran Imam Syafii dan Hazairin, sehingga diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
Terdapat sisi perbedaan dan persamaan antara hijab menurut Hazairin dan
Imam Syafii. Akan tetapi, lebih banyak aspek perbedaan antara hijab menurut
Imam Syafii dan Hazairin.
Konsep hijab menurut Imam Syafii tidak jauh berbeda dengan konsep hijab
yang dikemukakan oleh Ulama lainnya. Perbedaannya, hanya dari cara
penafsiran dalil-dalil syara’ yang membahas tentang hijab dalam harta waris,
Sementara terdapat perbedaan jauh antara pemikiran para Ulama dengan
Hazairin terutama dari konsep hijab dalam pembagian harta waris
The Influence Of Front Office Service Ability On Customer Satisfaction In Bank Riau Kepri, Bengkalis Branch
This research was conducted at Bank Riau Kepri Bengkalis Branch. This study aims to determine how the influence and how much influence Front Office service ability, namely intellectual ability on customer satisfaction at Bank Riau Kepri Bengkalis Branch partially, to find out how the influence and how much influence Front Office service ability, namely physical ability on customer satisfaction Bank Riau Kepri Bengkalis branch partially, to determine the influence and how much influence the service ability of Front Office officers, namely Intellectual ability and Physical ability on customer satisfaction at Bank Riau Kepri Bengkalis Branch simultaneously. The type of research used is associative causal research with a quantitative approach. The population of this research is customers who have savings or are registered in savings products at the Riau Kepri branch of Bengkalis, a sample of 100 respondents who were taken using purposive sampling technique and data collection methods using questionnaires. Data analysis used is descriptive statistics, classical assumption test, multiple regression analysis, data conclusion with T test, F test and the coefficient of determination (R2). The result of the t test calculation shows that the intellectual ability variable (X1) is T count 2.932 > T table 1.984 with a significance value of 0.004 > 0.05, which means that intellectual ability has a positive and significant effect on customer satisfaction with a determination coefficient of 26.3%. physical ability variable (X2) is T count 3.072 > T table 1.984 with a significance value of 0.003 > 0.05 means that physical ability has a positive and significant effect on customer satisfaction with a determination coefficient of 26.9%. Based on the results of the calculation of the F test with the results that show the variables of intellectual ability (X1) and physical ability (X2) simultaneously are F count 23.717 > T table 3.09 with a significance value of 0.000 > 0.05 means intellectual ability (X1) and physical ability (X2) has a positive and significant effect on customer satisfaction and the coefficient of determination is 0.328 = 32.8
PELAKSANAAN SISTEM BAGI HASIL PADA USAHA ANGKUTAN UMUM EXECUTIVE CV. KARYA INHIL TRAVEL PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM
Skripsi ini berjudul: “PELAKSANAAN SISTEM BAGI HASIL
PADA USAHA ANGKUTAN UMUM EXECUTIVE CV. KARYA
INHIL TRAVEL PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM.”
Usaha angkutan umum executive CV. Karya Inhil yang terletak di
Jl. Wono Sari No. 02 Pekanbaru ini adalah jenis usaha yang bergerak
dibidang jasa transportasi antar luar dan dalam kota, antara Provinsi satu
ke Provinsi lainyang memiliki izin usaha dari pemerintah. Usaha ini
merupakan jenis usaha milik masyarakat dengan bentuk sederhana
mengandalkan tenaga kerja manusia. Perusahaan ini menggunakan sistem
bagi hasil antara pemilik mobil dan sopir, sebagaimana yang dibolehkan
dalam Islam ialah sistem mudharabah dan musyarakah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimana pelaksanaan
sistem bagi hasil pada usaha angkutan umum executive CV. Karya Inhil
travel Pekanbaru, dan bagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap
pelaksanaan sistem bagi hasil pada usaha angkutan umum executive CV. Karya Inhil travel Pekanbaru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
sistem bagi hasil pada usaha angkutan umum executive CV. Karya Inhil
travel Pekanbaru, dan untuk mengetahui bagaimana pandangan ekonomi
Islam terhadap pelaksanaan sistem bagi hasil pada usaha angkutan umum
executive CV. Karya Inhil travel Pekanbaru.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan, populasi dalam penelitian
ini adalah pimpinan, sopir dan pemilik mobil CV. Karya Inhil. Jumlah
populasi yang penulis ambil berdasarkan jumlah populasi yang ada di CV. Karya Inhil berjumlah 18 orang. Karena populasi berjumlah 18 orang,
maka seluruhnya penulis ambil sebagai sampel, yaitu 1 orang pimpinan, 6
orang pemilik mobil dan 11 orang sopir. Penulis menggunakan teknik total
sampling (sampel keseluruhan). Dalam pengumpulan data, menggunakan
observasi, wawancara, angket dan studi pustaka yaitu dengan menelaah
buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Analisa yang digunakan adalah deskriptif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sistem
bagi hasil pada usaha angkutan umum executive CV. Karya Inhil travel
Pekanbaru ini berjalan berdasarkan izin dari Pemerintah Kota Pekanbaru.
Pelaksanaan sistem bagi hasil yang dilakukan CV. Karya Inhil ialah
dengan sistem bagi hasil mudharabah, yakni kerja sama antara pemilik
mobil dengan sopir yang mana keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan yaitu 60%:40%. Apabila sopir merasa beruntung, maka
pemilik mobil juga merasa beruntung, karena antara mereka terjadi timbal
balik. Apabila terjadi kerusakan mobil yang bertanggung jawab adalah
pemilik mobil, selama itu bukan kelalaian dari sopir, begitu juga apabila terjadi sesuatu pada mobil tersebut karena kelalaian dan kecerobohan sopir
maka yang bertanggung jawab adalah sopir
Pandangan ekonomi Islam tentang pelaksanaan sistem bagi hasil
usaha angkutan umum executive CV. Karya Inhil, ada yang sesuai dengan
sistem ekonomi Islam dan ada yang tidak sesuai. Yang tidak sesuai ialah
pada pembagian keuntungan yang dilakukan di CV. Karya inhil tidak
berdasarkan kesepakatan di awal yakni 60%:40%, sopir hanya mendapat
35% padahal seharusnya 40%. Sebagaimana seharusnya, sistem
mudharabah terdapat prinsip tolong menolong, tidak ada pihak lain yang
merasa terzhalimi ataupun dirugikan oleh pihak lain
Analisis Keputusan Pendanaan Bagi Usaha Kecil Kerajinan Melalui Lingkungan Eksternal dan Kapasitas Manajerial di Nusa Tenggara Barat
Abstract:Â Craft small business in Western Lesser Sundas, still faced a various of obstacles, such as: The minimum obstacle of the managerial capacity of craft small entrepreneurs in term of the weakness of business planning, organization, management, and control; The external obstacles in term of still less attention of government in the cultivation and development of business, supporting means and infrastructure that still limited, and the involvements of big enterprises and social institutions in the cultivation that not yet optimal..The research population was the entire small business crafters in 10 Regencies/Towns in Western Lesser Sundas Province who continually did production activities amounted to 3,719 crafters.It was by using the Generalized Least Square Estimation (GLSE), structural equation model (SEM) analysis, and proportional random sampling method on 361 crafter respondents.The research result indicated that: 1) External environment had effect on the managerial capacity of craft small business; 2) External environment had effect on the funding decision of craft small business; 3) Managerial capacity had effect on the funding decision of craft small business in Western Lesser Sundas Province.Key words: external environment, managerial capacity, funding decision
Pemilihan Jenis Batuan Oleh Masyarakat Prasejarah Di Kawasan Impak Meteorit Bukit Bunuh, Lenggong, Perak Dan Sumbangannya Kepada Teknologi Paleolitik
Bukit Bunuh is one of the Palaeolithic sites in meteorite impact area, located in
Lenggong Valley which is 10 kilometers away from the city of Lenggong in the Hulu
Perak district. This study was conducted to determine the raw materials and technology
used by Palaeolithic societies in Bukit Bunuh thereby to testify the impact of meteorite
in the area. Impact of a meteorite on Bukit Bunuh has been proved based on the world
meteorite impact criteria listed in the table of The Planetary and Space Science Centre
(PASSC), University of Brunswick, Canada. The table list of the six criteria such (i)
macrostructure shatter cone, (ii) impact microstructure -PDF, (iii) coesite and stishovite
minerals, (iv) impact crater, (v)impact melt, and (vi) suevite and including two more
evidences such as specific gravity and existed of remnant meteorite (metals). Proof of a
meteorite impact in Bukit Bunuh was based on the comparative studies, mapping, field
analysis and scientific studies in the laboratory such as petrographic studies, XRF, XRD,
SEM, stereomicroscope and specific gravity. Comparison of raw materials was carried
on Southeast Asian Palaeolithic sited as well as their relationships with meteorite impact
sites of the world
- …