1,189 research outputs found

    The linkage between banking sector, economic fundamentals and the Indonesian currency crisis : a thesis presented in partial fulfillment of the requirements for the degree of Master of Applied Economics at Massey University

    Get PDF
    This study shows that a link exists between the weaknesses in the banking sector, economic fundamentals and the rapid depreciation of the rupiah exchange rate. The weakness in the banking sector was strongly associated with the number of insolvent banks and the rise in foreign liabilities of the banking sector in the pre-crisis period. The increase in the ratio of trade deficit to GDP and the rise in the domestic and foreign interest rate differential largely contributed to the deterioration in the Indonesian economic fundamentals during 1990-1998. Somewhat surprisingly, the interaction variable between the ratio of foreign reserves to imports and the foreign and domestic interest rate is statistically significant. This finding implies that the impact of the change in the ratio of foreign reserves to imports on the change in the rupiah exchange rate is moderated by the magnitude of the foreign and domestic interest rate differential. Similarly, the change in the rupiah exchange rate resulting from a change in the foreign and domestic interest rate differential is moderated by the value of the ratio of foreign reserves to imports. Finally, the dummy variable used to capture the effect of a change in the policy of exchange rate regime shows that the abandonment of the pegged exchange rate regime led to the rapid depreciation of the rupiah exchange rate

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMK N 2 DEPOK SLEMAN

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa S1 Kependidikan, yang pelaksanaannya dilakukan disebuah institusi pendidikan dalam hal ini sekolah. Kegiatan PPL ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasainya selama menempuh pendidikan S1. PPL ini memiliki misi yaitu untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan yang mamiliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang profesional. Kegiatan PPL ini juga bertujuan untuk menyiapkan dan membakali mahasiswa untuk memasuki realita dunia kependidikan dan masyarakat. Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Depok, yang beralamatkan di Jalan STM Pembangunan No. 1 Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman,Yogyakarta. Dalam pelaksanaan PPL ini, mahasiswa praktikan mengampu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan. Dari kegiatan PPL ini mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman yang belum pernah diperoleh di perkuliahan, terutama dalam mengajar di kelas dan penguasaan kelas, baik di kelas teori maupun di kelas praktik. Dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan, namun hambatan tersebut dapat teratasi dengan manajemen yang lebih baik

    PEMANFAATAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)UNTUK PEMBUATAN SOFTWARE APLIKASI PEMBAYARAN TOL DENGAN DELPHI 2010, MySQL DAN JARINGAN WiFi

    Get PDF
    Telah dibuat sebuah sistem pembayaran tol otomatis. Sistem ini memanfaatkan sensor RFID untuk mengidentifikasi kartu tol. Software sistem ini dibuat dengan menggunakan pemrograman Delphi 2010 dan database MySQL. Pembuatan software ini memanfaatkan protokol komunikasi serial sebagai penghubung antara software dengan hardwarenya. Software sistem ini terbagi menjadi dua bagian yang sangat penting, yaitu aplikasi pembayaran tol dan aplikasi isi ulang kredit tol. Aplikasi pembayaran berfungsi untuk mengoperasikan olah data transaksi pembayaran tol. Sedangkan aplikasi isi ulang kredit tol berfungsi untuk mengoperasikan transaksi isi ulang kredit yang bertujuan untuk menambah saldo. Kedua transaksi tersebut dilakukan dengan satu kartu tol. Antara aplikasi pembayaran dan aplikasi isi ulang kredit tol saling berhubungan untuk kepentingan akses data pada satu komputer server. Sarana untuk melakukan akses data tersebut adalah jaringan komunikasi Wi-Fi. Kata kunci : RFID, Delphi, database, komunikasi serial, Wi-F

    PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG TIK DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP PEMANFAATAAN TIK DALAM PEMBELAJARAN SMK RSBI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRO DI DIY

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) persepsi guru tentang TIK, (2) motivasi kerja guru, (3) pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, (4) pengaruh persepsi guru tentang TIK terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, (5) pengaruh motivasi kerja guru terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan (6) pengaruh persepsi guru tentang TIK dan motivasi kerja guru terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan expost facto. Subjek penelitian ini yaitu guru dengan jumlah 39 orang dari semua SMK RSBI di Yogyakarta. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu: persepsi guru tentang TIK (X1) dan motivasi kerja guru (X2), dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran (Y). Metode pengumpulan data menggunakan angket terbuka dengan skala linkert. Analisis data menggunakan analisis deskriptif sedangkan pengujian data menggunakan regresi linier sederhana dan regresi ganda dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi guru tentang TIK tegolong sangat baik, (2) motivasi kerja guru tegolong sangat tinggi, (3) pemanfaatan TIK dalam pembelajaran tegolong tinggi, (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi guru tentang TIK terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dengan persamaan, Y = 31,027 + 0,455 X1, didapatkan harga Fhitung = 9,416 > Ftabel = 4,10, dengan kontribusi 20,25%, (5) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja guru terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dengan persamaan, Y = 20,235 + 0,441 X2, didapatkan harga Fhitung =30,416 > Ftabel = 4,10, dengan kontribusi 44,89%, dan (6) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi guru tentang TIK dan motivasi kerja guru terhadap pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dengan persamaan, Y = 20,235 + 0,042 X1 + 0.424 X2, didapatkan harga Fhitung = 14,754 > Ftabel = 3,255, dengan kontribusi 45,00%

    Seduksi Seksual Dalam Berita Online: Tinjauan Politik Ekonomi Media Pada Pemberitaan Kasus Prostitusi Artis Vanessa Angel

    Get PDF
    Prostitusi artis dalam pemberitaan telah menjadi sebuah seduksi informasi yang berhubugan dengan skandal .  Bahwa berita skandal bukan lagi memenuhi fungsi jurnalistiknya tetapi media menggnkan pemritaan skandal sebgai bentuk komoditas  melalui seduksi seksual sebagai sebuh nilai berita. Seduksi seksual secara teoritis adalah bentuk  konsumsi dari symbol symbol yang pada gilirannya memiliki konsekunsi politik ekonomi berupa bangkitnya nilai guna dan nilai tukar dari seduksi yang terjadi. Aritkel ini ingin menjelaskan logika politik ekonomi terhadap seduksi sexual di media massa online terkait kasus Vanessa Angel dan juga  politik ekonomi media dalam hubungan antar produksi teks dan konsumsi teks media terkait seduksi seksual ini. Maslah in akan dibahas menggnakan prepektif konsep teoritik seduksi dari jean baidrillard dan juga prepektif potik ekonomi.  Untuk menggali penjelasan dari masalah ini  metode yang digunakan dalam penjelasan teoritik pada artikel ini mengacu pada tinjaun teoritis dengan berbasis teori seduksi dari Baudrillard dan kerangka analisis  konsumsi dan produksi dari kajian politik ekonomi. Kajian ini menyimpulkan media menciptakan konfigurasi simbolik dalam hal ini seduksi seksual melalui berita prostitusi VA. Konsumsi media dibangkitkan oleh media dengan menyentuh libido dasar melalui seduksi ini, konfigurasi teks menunjukkan bahwa media berusaha menjadi seperti sebuah pasar persaingan media online untuk menyajikan kasus prostitusi. Dari logika komoditas tersebut, secara politik ekonomi, kasus prostitusi Vanesa Angel  diubah kedalam bentuk seduksi agar bisa di konsumsi secara aktif dan “beretika” oleh publik melalui sebuah kode budaya seksualitas yang dibungkus pemberitaan dengan meletakkan struktur penyajiannya pada pakem pakem penberitaan yang ujungnya adalah penjualan “media” (space dan konten serta layanan citra lain)

    DETERMINANTS OF THE FUNDING VOLATILITY OF INDONESIAN BANKS: A DYNAMIC MODEL

    Get PDF
    Illiquidity is at the core of the various currency and banking/financial crises of the 1990s. In the wake of the Asian crisis of 1997/98 the term "systemic liquidity" has been coined to refer to adequate arrangements and practices which permit efficient liquidity management and which provide a buffer during financial distress. A constructed balance-sheet-based variable that captures the essence of the risk from systemic liquidity is funding volatility ratio, FVR. Using data covering January 1990 to July 2003 and employing cointegration techniques, this study attempts to quantify the purported link between FVR and the measurable determinants of a balanced liquidity infrastructure for Indonesia, the country that suffered the most from the Asian crisis. A good fit is obtained for the dynamic regression model and estimates of short-run and long-run impacts and elasticities are computed. FVR is shown to be increasing in the rupiah-US dollar exchange rate, the Jakarta stock market index, interest rate and the number of banks, and decreasing in capital:asset ratio and foreign liabilities: total asset ratio. The best option for lowering the FVR in the short run is increasing bank capital; over the long term enduring increases in foreign-currency accounts and reduction in the number of banks seem to hold the best prospect for lowering the FVR.autoregressive distributed lag model, cointegration, funding volatility ratio, systemic liquidity, Financial Economics, C22,

    Fotojurnalistik Antara Dilema Realis Dan Surealis, Tinjauan Teoritis Pada Beberapa Karya Fotojurnalistik Terkait Pembunuhan Osama Bin Laden Pada Harian Kompas)

    Full text link
    Photography presents a new climate in fine art discourse. Clasic and realism drawings could present their goal. There are two interesting controversy between two kind of photography: 1) Realismphotography. It regards photography as iconistic realities; 2) Surealism photography. It regards photography as a discursive and non-discursive materials. Journalistic photos after September 11 incident made up journalistic photos which emerged from witness bearing, or redundancy of way and news forms. This article will give theoretical review how to simulate reality of Osama bin Laden\u27s death in the journalistic photos. The conclusion of this article indicates that Osama bin Laden had become areal figure of simulacrum which legalized any accusation or demonization into certain group (muslims).News about Osama\u27s death was like one about the death of horor figure showed in films. This thing is like a naration necessity. Hence, in the room of simulation, it is a must to make hypereality in the event and certain scenes. This is like a dreaming and principles of surealistic works. Journaslitic photos about Osama\u27s death could be regarded as an illusion event with a dreaming and surealism nuance. Fotografi menyajikan sebuah iklim baru dalam diskursus seni rupa. Lukisan klasik dan realis mampu menghadirkan tujuan-tujuannya. Ada dua kontroversi yang cukup menarik dari sebuah karya fotografi. 1). Fotografi realisme yang menjadikan fotografi sebagai sebuah realitas yang ikonis; 2) Fotografi Surealisme yang menjadikan sebuah karya fotografi menjadi materi diskursif dan nondiskursif. Fotojurnalistik setelah peristiwa 11 September merupakan sebuah karya fotojurnalistik yang lahir dari sebuah witness bearingyang merupakan sebuah pengulangan langgam dan bentuk pemberitaan. Tulisan ini ingin memberikan suatu penjelasan teoritis berupa tinjuan tentang bagaimana simulasi realitas pembunuhan Osama bin Laden dalam fotojurnalistik. Kesimpulannnya menunjukkan bahwa Osama bin Laden yang kerap digambarkan melalui sebuah berita foto atau berita visual televisi telah menjadi sebuah sosok simulakrum sejati yang mengesahkan segala macam tuduhan atau demonisasi pada kelompok tertentu (muslim). Pemberitaan Kematian Osama seperti matinya sosok horor dalam film. Seolah-olah menjadi keharusan narasi. Karena itu menjadi keharusan, maka dalam ruang simulasi harus dibuat hiperelitasnya dalam sebuah peristiwa dan adegan tertentu. Ini serupa dengan cara kerja mimpi dan prinsip karya surealistik. Fotojurnalistik tentang kematian Osama bin Laden dapat dikatakan sebuahperistiwa ilusi dan bercorak mimpi dan surealistik

    Nomadisme Dan Skizofrenia Politik(postmodern) Sby Tinjauan Pada Beberapa Image Sby Di Media Massa Online

    Full text link
    The article based on indications of the emergence of the phenomenon of SBY's schizophrenia and political nomadism in online media. Therefore, this paper focused on how schizophrenia and political nomadism is seen in some news about SBY in online news. The results showed that Schizophrenia of SBY is visible from many semiotic nomadisms, in which case the SBY's establishment and identity is floated and opportunists in two cases that reviewed. Popularity tends to affect how he needed to pressure political decision making. SBY's political conversations as if done by several different people. As if his true identity cannot be described with certainty. Artikel ini bertolak dari munculnya indikasi fenomena skizofrenia dan nomadisme politik SBY dalam pemberitaan media online. Karena itu, paper ini terfokus pada persoalan bagaimana skizofrenia dan nomadisme politik terlihat dalam beberapa pemberitaan tentang SBY di berita online. Hasil telaah menunjukkan Skizofrenia SBY terlihat dari berbagai nomadisme semiotis, dalam hal ini pendirian dan identitas SBY terlihat mengambang dan oportunis dalam dua kasus yang diulas. Kepopuleran cenderung mempengaruhi bagaimana ia membuat keputusan poltik. Pembicaraan pembicaraan politik SBY seolah-olah dilakukan oleh beberapa sosok yang berbeda. Seolah-olah identias sejatinya tak bisa digambarkan dengan pasti

    RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL MIKRO WIND ENERGY SKALA RUMAH TANGGA

    Get PDF
    Makin berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil sebagai pembangkit listrik, serta makin meningkatnya kesadaran akan usaha untuk melestarikan lingkungan, menyebabkan kita harus berfikir untuk mencari alternatif penyediaan energi listrik yang ramah lingkungan. Salah satu energi yang bisa menjadi alternatif adalah energi angin. Tenaga angin bisa dimanfaatkan untuk pembangkit energi listrik dengan menggunakan alat berupa turbin angin.Turbin angin yang dibuat adalah Mikro Wind Energy yang secara khusus diartikan turbin angin yang memerlukan dorongan tenaga angin kecil. Alat ini didesain untuk skala rumah tangga, dalam artian murah dalam pembuatan dan pengoperasian, sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat. Dimulai dengan mendapatkan desain dan konstruksi turbin angin, menguji performa turbin angin terhadap faktor kecepatan angin, dan menguji efisiensi turbin angin terhadap pembebanan kelistrikan. Terdapat batasan masalah diberikan, seperti tipe turbin angin adalah VAWT (Vertical Axis Wind Turbine), turbin angin menggunakan empat bilah sudu, dan penggunaan NACA 0016-Mod pada pembentukan Airfoilnya, dan pengujian dilakukan terhadap faktor kecepatan angin. Sebelum melakukan perancangan terlebih dahulu melakukan perhitungan untuk menentukan spesifikasi turbin angin secara teoritik. Desain perancangan termasuk pemilihan Airfoil NACA, modifikasi sudu dan penggambaran detail dilakukan sebelum proses pembuatan turbin angin. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kerja prestasi turbin. Pada pengujian turbin angin Mikro Wind Energy didapatan sudut optimal sudu turbin angin adalah 10º. Turbin angin mampu berputar pada kecepatan range angin >0,8 m/s. Turbin angin tanpa pembebanan mampu berputar dengan kecepatan 238 rpm, dan dengan pembebanan sebesar 226 rpm pada kecepatan angin 3,8 m/s. Turbin angin dengan panghasil listrik Alternator mampu mengeluarkan arus sebesar 3,4 ampere dengan voltase 12 Volt DC, saat kecepatan angin >3m/s
    corecore