25 research outputs found

    The Artist: Silent Technique in Film Form

    Get PDF
    The Artist is a film that uses the silent era techniques to visualize the film. This study sought to uncover what the motivation behind the use of techniques to the silent era films with his observation of the text of both aspects of the narrative as well as aspects of the technique. The findings of the observation process could be the basis of analysis. The Artist makes this silent era technology into a cinematic technique to visualize the film. This has become a strong motivation and able to demonstrate the strength of the story as a whole that tells about the silent era transition process from the perspective of the player. The silent era techniques were used to make this technique as a force in the film. This study focuses on how the technique of the silent era emerged as a new technique in the world of film and brings new perspective in film studies. This new technique emerged because it was never used fully in the present

    Teknik Era Bisu dalam Visualisasi Film The Artist

    Get PDF
    The focus of the study is on how the process of fi lmmaker in producing his works. Especially on the technology of silent fi lm to become the cinematic techniques in visualizing the present fi lms. Narratively, this study analyzes the small portion of the fi lm through coding system, namely, descriptive code and interpretative code in order to obtain the pa" ern of the codes. Meanwhile, the use of silent fi lm techniques is also analyzed technically.The narrative aspect of The Artist visualizes the actor of silent fi lm in his up and down moments. Narratively, the plot of this fi lm moves regarding with the lives of the main character (George Valentin). The cinematic aspect applies silent fi lm technique. One of them is seen through the black and white coloring. The coloring technique is signifi cant to build the atmosphere and the tone of the fi lm. The technique of this silent fi lm is the milestone for the emergence of the style of silent fi lm which becomes the model mode in producing fi lm.Keywords: silent fi lm technique, The Artist fi lm, narrative, cinemati

    Video Promosi Wisata Kuliner Yogyakarta Menggunakan Microdrone

    Get PDF
    ABSTRAKWisata kuliner di Yogyakarta menjadi daya tarik tersendiri. Namun karena pandemi, kondisinya tidak seramai sebelumnya. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melakukan promosi secara masif dan menarik dalam bentuk video promosi dan disebarkan melalui media daring seperti Instagram, Facebook, dan Youtube. Permasalahan yang timbul adalah biaya produksi pembuatan video promosi yang dianggap masih berbiaya tinggi dan membebani para penyedia wisata kuliner. Oleh karena itu, tercetuslah gagasan untuk membuat video promosi wisata kuliner di Yogyakarta menggunakan microdrone yang dapat menekan biaya produksi. Microdrone adalah drone berukuran kecil, ringan, dan murah. Microdrone pada dasarnya adalah drone mainan atau hobi yang dapat dimanfaatkan sebagai alat pengambilan gambar yang berkualitas dengan menyematkan kamera high definition (HD) atau 4K.  Penggunaan microdrone seiring pemikiran tentang peran drone saat ini yang mendukung pencapaian pendidikan sehingga sangat perlu untuk selalu dikembangkan pemanfaatannya. Metode produksi video menggunakan kamera bergerak (terbang) dan statis (diam) menggunakan microdrone. Pengambilan gambar aerial hingga gambar informasi yang detail dilakukan sepenuhnya dengan menggunakan microdrone yang dioperasikan oleh pilot microdrone. Tahapan menggunakan standar tahapan produksi, yaitu praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Tujuan dari penelitian terapan ini adalah menyebarkan informasi wisata di Yogyakarta melalui video promosi yang menarik, efektif, dan efisien biaya namun tetap berkualitas. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan microdrone ini menghasilkan sebuah informasi yang disajikan dalam framing dan komposisi gambar untuk menggambarkan objek area yang luas dan detail dari objeknya secara menarik, dengan efesiensi biaya.Culinary tourism in Yogyakarta is an attraction in itself, but because of the pandemic the conditions are not as busy as usual. One of the strategies is to carry out massive and attractive promotions in the form of promotional videos, and disseminate them through online media such as Instagram, Facebook and YouTube. The problem that arises is the production cost of making promotional videos which are still considered high cost and burdensome for culinary tourism providers. Therefore, there is an idea to make a promotional video for culinary tourism in Yogyakarta using a microdrone which greatly reduces production costs. Microdrone is a drone that is small, light and inexpensive. Microdrone is basically a toy or hobby drone that can be used as a quality image capture tool by embedding an HD (high definition) or 4K camera. The use of microdrones is in line with thinking about the current role of drones in supporting educational achievement, so it is very necessary to always develop their use. The video production method uses a moving (flying) or static (still) camera using a microdrone. Aerial image capture to detailed information images is carried out in full using a microdrone operated by a microdrone pilot. While the stages use standard production stages, namely pre-production, production and post-production. The purpose of this applied research is to disseminate tourism information in Yogyakarta through promotional videos that are attractive, effective, and cost efficient but still of high quality.Keywords: promotional videos, Culinary tourism, microdron

    Fenomena Film Korea Selatan Karya Bong Joon-Ho

    Get PDF
    Bong Joon Ho akhir-akhir ini banyak diperbincangkan oleh insan film di seluruh dunia, karena filmnya yang berjudul Parasite (2019), mampu memenangkan kategori film terbaik (Best Picture) di ajang Academy Awards 2020 sekaligus membawa piala untuk kategori Best International Feature Film, Best Screenplay, dan Best Director. Peristiwa ini menjadi fenomena tersendiri, karena baru pertama kali dalam sejarah, film dari Asia memenangkan kategori film terbaik (Best Picture). Hal ini tentu membawa angin segar bagi perfilman Asia, termasuk Indonesia. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini akan menganalisis bentuk film (film form) dari beberapa karya yang telah disutradarai oleh Bong Joon Ho, dengan membedah struktur naratif dan narasinya. Peneliti memilih tiga sampel film untuk dianalisis yakni, film Memories of Murder (2003), The Host (2006), dan Parasite (2019), ketiganya dipilih mewakili genre dan bentuk naratif yang berbeda yakni, aksi-kriminal, fiksi ilmiah, dan komedi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi/pengamatan, terhadap aspek dan struktur naratif yang dipakai, serta bentuk-bentuk narasinya. Relasi antara struktur naratif dan narasi itulah yang akan dilihat lebih dalam. Nilai penting untuk keilmuan seni film itu sendiri yakni, menambah khasanah pengetahuan bentuk film yang dihasilkan dari film-film Korea Selatan, dengan bentuk naratif yang khas. Hasil penelitian ini tentu sangat bermanfaat bagi perfilman Indonesia. Dengan melihat bentuk dan pola film yang sudah mapan dan diakui dunia, maka diharapkan bisa menjadi pelajaran berharga untuk, meningkatkan kualitas film nasional

    Estetika, Seni, dan Media: Bunga Rampai Purnatugas Alexandri Luthfi R.

    Get PDF
    Buku bunga rampai purnatugas Estetika, Seni, dan Media ini diterbitkan sebagai wujud representasi perjalanan karier Drs. Alexandri Luthfi Rahman, M.S. (AL) sebagai seniman-akademisi selama kurun waktu dari 1986 hingga 2023. Sosok yang akrab disapa Alex, Alex Luthfi, atau Abah Alex ini lahir di Surabaya pada 12 September 1958. Menempuh pendidikan sarjana pada tahun 1978-1983 di STSRI “ASRI”, ISI Yogyakarta dan menyelesaikan kuliah pascasarjana di bidang seni tahun 1989-1992 di Fakultas Seni Murni, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat. AL mengawali karier akademik seninya sebagai dosen pada tahun 1986 di Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta sampai pada tahun 1994. Pada tahun yang sama ia pindah mengajar di Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Media Rekam selama dua periode, yakni 2008-2012 dan 2012-2016. Buku bunga rampai ini tersusun atas 18 artikel ilmiah yang merupakan kontribusi para kolega AL, baik yang berasal dari ISI Yogyakarta di FSR, FSP, dan FSMR maupun para kolega dari seniman dan akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, ada satu tulisan dari kolega AL, Andrialis Abdul Rahman dkk. dari Universiti Teknologi MARA. Hadirnya buku ini dapat pula dimaknai sebagai bentuk ungkapan refleksi atas kiprah AL sebagai seniman dan akademisi. Selain itu, beberapa artikel mengulas estetika seni serta estetika dan media. Tulisan yang dimuat diklasifikasi menjadi tiga bagian, yaitu tulisan estetika seni secara umum; tulisan tentang estetika dan media; serta tulisan yang membahas refleksi atas diri AL. Tulisan dari berbagai pihak tersebut disajikan dan diurutkan dari yang general ke yang spesifik. Sebelum masuk ke bagian inti, AL menulis esai tentang autobiografi dirinya dengan sudut subjektif untuk memberikan pemahaman kepada pembaca

    Analisis Disparitas Pengetahuan Dalam Plot Film The Silence Of The Lambs

    No full text
    Plot digunakan untuk membangun struktur naratif dalam sebuah film. Plot terdiri dari segmentasi dari segmen-segmen dan adegan-adegan yang terangkai memiliki hubungan sebab akibat. Untuk mempresentasikan plot dalam film, sebuah film menggunakan aspek narasi untuk menyampaikan cerita kepada penonton. Unsur narasi dalam film terdiri dari disparitas pengetahuan. Disparitas pengetahuan dalam plot film memunculkan elemen-elemen tegangan, misteri, dan kejutan untuk membangun situasi naratif dalam filmnya. Penelitian ini fokus pada bagaimana disparitas pengetahuan dibangun dalam plot film The Silence of The Lamb.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam teks filmnya, untuk mendapatkan gambaran mengenai pola distribusi pengetahuan serta disparitas pengetahuan yang terjadi di sebuah film. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan yang mengamati segmentasi plot, teknik sinematik, serta disparitas pengetahuan dalam segmen serta adegan yang disajikan. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan pengkodean deskriptif, interpretif dan pengkodean pola. Analisis yang dilakukan bertujuan menemukan serta membahas pola mengenai disparitas pengetahuan dalam film The Silence of The Lamb. Hasil penelitian yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa pola disparitas pengetahuan yang ada memiliki pola kombinasi antar unsur yaitu tegangan, misteri, dan kejutan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya level frekuensi yang berbeda antar unsur tersebut. Penelitian ini memberikan gambaran tentang bagaimana disparitas pengetahuan sebagai salah satu indikator dari narasi dalam membangun plot dan menyampaikan cerita dalam sebuah film

    Jalan Menuju Media Kreatif (JMMK) #13 "Disrupsi Seni Media Rekam di Era New Normal"

    No full text
    Buku ini merupakan dokumentasi kegiatan pameran dan penayangan seni media rekam sebagai karya tahunan “Jalan menuju Media Kreatif #13” diselenggarakan sekaligus sebagai penanda peringatan 28 tahun kelahiran FSMR ISI Yogyakarta bertema “Disrupsi Seni Media Rekam di era New Normal” yang dilaksanakan di FIAP Exhibition Center, Galeri Pandeng, FSMR ISI Yogyakarta. Kegiatan pameran dan penayangan karya seni media rekam ini merupakan bentuk pertanggungjawaban implementasi tridharma pendidikan tinggi khususnya bagi civitas academica FSMR ISI Yogyakarta kepada masyarakat dan penguatan pengembangan keilmuan bidang seni media rekam khususnya fotografi, film, televisi, animasi dan game serta indikator kualitas proses belajar-mengajar di FSMR ISI Yogyakarta. Tema yang diangkat diharapkan dapat mendisrupsi dengan kritis karya-karya fotografi, program televisi, video art dan film, serta animasi yang mengekspresikan berbagai problem masa new normal dari kondisi pandemi Covid-19. Keragaman karya yang ditampilkan merupakan representasi semangat zaman dari pengalaman masa pandemi dalam multi dimensinya. Selain menampilkan karya-karya seni media rekam, buku ini juga menampilkan catatan beberapa kurator

    Analisis Disparitas Pengetahuan Dalam Plot Film The Silence Of The Lambs

    Get PDF
    Untuk mempresentasikan plot dalam film, sebuah film menggunakan aspek narasi untuk menyampaikan cerita kepada penonton. Unsur narasi dalam film terdiri dari disparitas pengetahuan. Disparitas pengetahuan dalam plot film memunculkan elemen-elemen tegangan, misteri, dan kejutan untuk membangun situasi naratif dalam filmnya. Penelitian ini fokus pada bagaimana disparitas pengetahuan dibangun dalam plot film The Silence of The Lamb. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara mendalam teks filmnya, untuk mendapatkan gambaran mengenai pola distribusi pengetahuan serta disparitas pengetahuan yang terjadi di sebuah film. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan yang mengamati segmentasi plot, teknik sinematik, serta disparitas pengetahuan dalam segmen serta adegan yang disajikan. Hasil penelitian yang dilakukan menghasilkan temuan bahwa pola disparitas pengetahuan yang ada memiliki pola kombinasi antar unsur yaitu tegangan, misteri, dan kejutan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya level frekuensi yang berbeda antar unsur tersebu
    corecore