Struktur Komunitas Makrozoobentos Pada Sedimen Permukaan Pantai Sampur, Kabupaten Bangka Tengah

Pantai Sampur merupakan salah satu pantai di Kabupaten Bangka Tengah dengan terdapat aktivitas penambangan timah dan kawasan perikanan tangkap. Makrozoobentos adalah organisme dasar yang berukuran relatif besar yaitu lebih dari 1 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos (indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi) pada sedimen permukaan Pantai Sampur, Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021 di Pantai Sampur, dengan Metode purposive sampling sebanyak 5 stasiun (3 kali pengulangan). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan ekman grab. Hasil penelitian menunjukan pada sedimen permukaan Pantai Sampur terdapat 163 individu dari 12 spesies dari kelas Bivalvia dan Gastropoda yang tersebar pada 5 stasiun pengamatan. Kepadatan jenis makrozoobentos berkisar 375 - 1525 individu/m2 dan komposisi jenis berkisar 2 – 88%. Pada lokasi Penelitian terdapat nilai Indeks keanekaragaman (H) berkisar 0,503 – 1,382, indeks keseragaman (E) berkisar 0,312 – 0,713, dan indeks dominasi berkisar 0,355 – 0,788. Penelitian ini menunjukan bahwa tingkat keanekaragaman makrozoobentos pada sedimen permukaan Pantai Sampur rendah hingga sedang, tingkat keseragaman rendah hingga tinggi, dan tidak ada jenis yang mendominansi.Sampur Beach is one of the beaches in Central Bangka Regency with a tin mining area and capture fisheries. Macrozoobenthos is a relatively large basic object, which is more than 1 mm. This study aims to determine the structure of the macrozoobenthos community (indices of diversity, uniformity, and dominance) on the surface sediments of Sampur Beach, Central Bangka Regency. This research was conducted in February 2021 at Sampur Beach, using a purposive sampling method of 5 stations (3 times in a row). Sampling was carried out using an Ekman grab. The results showed that on the surface sediments of Sampur Beach there were 163 individuals of 12 species from the class Bivalvia and Gastropods spread over 5 observations. The density of macrozoobenthos ranged from 375 - 1525 individuals/m2 and the species composition ranged from 2 - 88%. At the study site, the diversity index (H) values ranged from 0.503 to 1.382, the uniformity index (E) ranged from 0.312 to 0.713, and the dominance index ranged from 0.355 to 0.788. This study shows that the level of macrozoobenthos diversity in the surface sediments of Sampur Beach is low to moderate, the level of uniformity is low to high, and there is no dominant species

Selected Factors Students’ Stress in Learning English: A Case Study of English Study Program

The purposes of this research are to find out kinds of stresses suffered by the students in learning English and to investigate the factors related to students’ stresses in learning English. This research focused on getting the data about selected factors students’ stress in learning English. The researcher chose 8 students who come from 4 bachelor’s degree students, and 4 master’s degree students as the participants of this research. For the 4 bachelor’s degree students, the students were those who were in the 1st semester and got GPA at least B+ (75-76) on the English study program. Then, for the 4 master’s degree students, the students were also those from the 1st semester and got GPA at least B+ (75-76) and the English study program. All the data of this research were collected through open-ended questionnaires and interviews. The results of this research show that the stressed feeling suffered by the students in learning English is such a negative stress since there is not any positive response, and it categorized as stress in the society, and followed by stressed within the person. Then, the researcher found mostly they feel stressed in learning English because of afraid of making mistake in learning English, if they make mistake while learning English in the class, there will be something happened such as the friends will mock at them or underrate them, and so do the lecturer

Persistent elastic behavior above a megathrust rupture patch: Nias island, West Sumatra

We quantify fore-arc deformation using fossil reefs to test the assumption commonly made in seismic cycle models that anelastic deformation of the fore arc is negligible. Elevated coral microatolls, paleoreef flats, and chenier plains show that the Sumatran outer arc island of Nias has experienced a complex pattern of relatively slow long-term uplift and subsidence during the Holocene epoch. This same island rose up to 2.9 m during the Mw 8.7 Sunda megathrust rupture in 2005. The mismatch between the 2005 and Holocene uplift patterns, along with the overall low rates of Holocene deformation, reflects the dominance of elastic strain accumulation and release along this section of the Sunda outer arc high and the relatively subordinate role of upper plate deformation in accommodating long-term plate convergence. The fraction of 2005 uplift that will be retained permanently is generally <4% for sites that experienced more than 0.25 m of coseismic uplift. Average uplift rates since the mid-Holocene range from 1.5 to −0.2 mm/a and are highest on the eastern coast of Nias, where coseismic uplift was nearly zero in 2005. The pattern of long-term uplift and subsidence is consistent with slow deformation of Nias along closely spaced folds in the north and trenchward dipping back thrusts in the southeast. Low Holocene tectonic uplift rates provide for excellent geomorphic and stratigraphic preservation of the mid-Holocene relative sea level high, which was under way by ∼7.3 ka and persisted until ∼2 ka

Analisis Beban Kerja Mental Dosen FST UAI Saat Mengajar Online di Masa Pandemi Covid-19 dengan Menggunakan Metode NASA-TLX

Dalam aktivitas pekerjaan seseorang dapat digolongkan menjadi kerja fisik dan kerja mental. Beban kerja sendiri juga dapat berakibat buruk pada kualitas dari sebuah pekerjaan, beban kerja yang berlebihan akan berdampak pada kesehatan serta produktivitas dari sebuah pekerjaan tersebut. Permasalahan yang timbul pada aktivitas pembelajaran secara daring untuk mengetahui apakah proses mengajar yang dilakukan selama masa pandemi Covid-19 ini mempengaruhi beban kerja mental dari dosen, kemudian selama proses mengajar secara daring ini tingkat beban kerja mental dari dosen FST UAI usia dan lama mengajar apakah adanya pengaruh beban kerja mental selama mengajar di masa pandemi Covid-19 ini. Sehingga perlu adanya penelitian terhadap beban kerja yaitu beban kerja mental, salah satunya dengan menggunakan metode NASA-TLX, untuk menganalisis beban kerja mental dari aktivitas dosen FST UAI selama mengajar secara daring selama masa pandemi Covid 19. Berdasarkan hasil penelitian dengan responden sebanyak 20 orang dosen didapatkan rata-rata Weighted Workload (WWL) keseluruhan dosen FST UAI yang didapatkan sebesar 53,34 yang dikategorikan tinggi kemudian perbandingan elemen indikator NASA-TLX aspek Effort yang paling berpengaruh artinya bahwa besar aktivitas dan fisik yang dibutuhkan oleh dosen FST UAI selama mengajar daring di masa pandemi Covid-19 serta tidak adanya pengaruh dari lama mengajar dan usia terhadap nilai beban kerja mental

Framework Pengelolaan Infrastruktur TIK di Pemerintah Kabupaten Badung

Tata Kelola TI merupakan konsep yang dapat menjamin TIK sebuah organisasi mendukung tercapainya obyektif organisasi tersebut. Paper ini bertujuan untuk menyusun sebuah kerangka kerja (framework) pengelolaan infrastruktur TIK di Pemerintah Kabupaten Badung, berdasarkan model framework COBIT 5. Dari hasil implementasi COBIT 5, maka dipilihlah 13 proses dari 5 domain, yaitu proses APO01, APO02, APO03, APO07, APO08, BAI02, BAI04, DSS01, DSS03, EDM01, EDM02, EDM04, dan MEA01. Pemetaan RACI chart terhadap struktur organisasi Dishubkominfo sebagai instansi pelaksana dan pengelola TIK di Pemerintah Kabupaten Badung, menunjukkan hanya terdapat 4 peran yang melakukan proses dan satu peran di Dishubkominfo bisa merangkap lebih dari satu peran dalam COBIT 5. Framework Pengelolaan Infrastruktur TIK di Pemerintah Kabupaten Badung adalah hasil pembahasan dari 13 proses COBIT 5 yang digunakan sebagai prinsip-prinsip pengelolaan.  Framework ini berisikan uraian deskripsi, tujuan, ruang lingkup, kebijakan, dan RACI chart dari aktivitas dan peran masing-masing proses. [TURNITIN CHECK 16%, 27032017