73 research outputs found

    PELATIHAN BAMBOO MASSAGE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA TATA KECANTIKAN KULIT DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Abstrak: Pelatihan bamboo massage di berikan pada siswa tata kecantikan kulit di SMK N 4 Yogyakarta untuk meningkatkan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) keterlaksanaan pengelolaan pelatihan bamboo massage, 2) aktifitas siswa pelatihan bamboo massage, 3)  hasil keterampilan bamboo massage, 4) respon siswa pada pelatihan bamboo massage. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan rancangan penelitian pretest dan posttest. Subyek penelitian sebanyak 30 orang siswa kelas XI Tata Kecantikan Kulit di SMK Negeri 4 Yogyakata. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes kinerja dan angket. Berdasarkan hasil analisis data keterlaksanaan pengelolaan pelatihan bamboo massage memperoleh kriteria sangat baik dengan rata-rata 3,8. Aktifitas siswa pelatihan memperoleh penilaian dengan kriteria baik dengan rata-rata 90%. Data hasil pelatihan bamboo massage di peroleh dari nilai pretest dan posttest menunjukan perbedaan yang sangat signifikan dengan nilai pretest 3,61 dan posttest 84,67 sehingga  terdapat peningkatan keterampilan bamboo massage. Respon siswa terhadap pelatihan keterampilan bamboo massage menujukan presentase rata-rata sebesar 91% dengan kriteria sangat baik. Kata Kunci : Keterampilan, Pelatihan, Bamboo Massage   Abstract: Training of bamboo massage is given to the students of skin care in SMK N 4 Yogyakarta to improve their skills. The purpose of this research is to know: 1) the implementation of bamboo massage training, 2) the activity of bamboo massage training, 3) the result of bamboo massage skill, 4) the students response on bamboo massage training. This research is a technique of collecting pre-experiment data with pretest and posttest research design. Response of research subjects were 30 students of Class XI Beauty Care in SMK Negeri 4 Yogyakata. Data collection methods used were observation method, performance test and questionnaire. Based on the analysis of training data, the training of bamboo massage received very good criteria with an average of 3.8. The training student activity earned the assessment with good criteria with an average of 90%. Data of bamboo massage training result obtained from pretest and posttest score showed very significant difference with pretest value 3,61 and posttest 84,67 so that there is improvement of bamboo massage skill. Student responses to bamboo massage skills training averaged 91% average percentage with very good criteria. Keyword: Skills, Traning, Bamboo Massag

    INCIDENTAL WRITING LEARNING ON INSTAGRAM IN INFORMAL SETTING

    Get PDF
    The purpose of this study was to describe the frequency of incidental writing learning that occurred while using Instagram in an informal setting. The respondents were the secondary vocational school’s students in Padang, Grade 11. The researchers employed a cluster random sampling technique to pick 52 students. The descriptive method was used to design this study. A questionnaire was used to obtain the data. The questionnaire was quite reliable, with a coefficient correlation of 0.87. Expert judgment was used to determine content validity. According to the findings of this study, 73% of respondents experienced incidental writing learning when using Instagram in informal contexts. Based on the findings, it was possible to figure out that the frequency of incidental learning writing in Instagram was classified as sometimes scale. Keywords: social media, incidental writing, informal contex

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA MATERI GETARAN HARMONIK SEDERHANA

    Get PDF
    Penelitian ini berdasarkan siswa kurangnya minat belajar dalam pembelajaran berlangsung, dikarenakan guru di sekolah tersebut masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa  tidak dilibatkan dalam mengambangkan keterampilan generik sains, bahwasanya keterampilan dasar sudah ada pada diri seorang siswa sehingga proses belajar kurang efektif hal inilah yang dapat berpengaruh terhadap diri seorang peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap keterampilan generik sains pada materi getaran harmonik sederhana kelas X di MAS Syamsuddhuha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan desain pretest-posttest control grup design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X MAS Syamsuddhuha. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen (model POE) dan siswa IPA 3 sebagai kelas kontrol (model direct instruction). Data yang diperoleh di analisis menggunakan Sofware MS Excel 2007 dan SPSS Versi 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 58,5 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol sebesar 34,0. Dari data peroleh nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih baik dari pada  kelas kontrol. Uji hipotesis dilakukan menggunakan menggunakan compare means independent sampel t-test pada nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikan 0,00 < 0,05. Berdasarkan hasil analisis data posttest diperoleh bahwa kedua kelas memiliki keterampilan generik sains yang berbeda secara signifikan setelah diberikan perlakuan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lebih baik model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap keterampilan generik sains pada materi getaran harmonik sederhana kelas X di MAS Syamsuddhuha.

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMAN 1 LHOKSUKON

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Make A Match terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi gerak melingkar di SMAN 1 Lhoksukon. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan Nonequievalent Group Design. Proses pengambilam sampel berdasarkan  Purposive Sampling, sampel dalam penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen  dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa dan Kelas X IPA 4  sebanyak 26 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data mengunakan Software SPSS Ver 2018 dengan uji Independent Sample T Test. Hasil  penelitian diperoleh   Signifikan (2-tailed) 0,000 <  0,05. Sehingga hal ini menunjukkan terdapat pengaruh model pembelajaran Make A Match  terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi gerak melingkar di SMAN 1 Lhoksukon.

    PELATIHAN PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA DAN SAINS BERBASIS NUMERASI PADA GURU UNTUK MENUNJANG ASESMEN NASIONAL

    Get PDF
    ABSTRAKKegiatan PKM yang dilaksanakan untuk guru SMP di kabupaten Aceh Utara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam menyusun dan mengembangkan soal matematika dan sains berbasis numerasi, sebagai persiapan guru dalam membimbing siswa  menghadapi Asesmen Nasional (AN). AN mulai diterapkan sebagai sistem evaluasi di Indonesia pada tahun 2021 yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Kegiatan ini didasari oleh permasalahan mitra yaitu:(1) Belum adanya pelatihan khusus untuk penyusunan dan pengembangan soal matematika dan sains berbasis numerasi. (2) Minimnya pemahaman guru dan keterbatasan ide dalam penyusunan soal berbasis numerasi. (3) Guru belum menggunakan soal matematika dan sains berbasis numerasi dalam proses pembelajaran. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam tiga tahap, pertama analisis pemahaman awal guru terkait tujuan dan instrumen yang digunakan dalam AN. Tahap kedua pemaparan materi mengenai strategi penyusunan soal matematika dan sains berbasis numerasi serta penerapan di sekolah. Selanjutnya, tahap ketiga penyusunan soal matematika dan sains berbasis numerasi. Soal-soal yang sudah disusun oleh peserta, kemudian dievaluasi dan dianalisis berdasarkan kriteria soal numerasi. Di akhir kegiatan pelatihan, peserta mengisi angket respon untuk mengetahui efektifitas dan keberhasilan kegiatan pelatihan ini. Hasil yang diperoleh yaitu pelaksanaan kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat, dapat meningkatkan motivasi, sesuai dengan kebutuhan guru, pemateri sangat responsive terhadap pertanyaan peserta, dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam menyusun dan mengembangkan soal berbasis numerasi, serta perserta bersedia untuk ikut berpartisipasi jika kegiatan ini diselenggarakan kembali.                                                                               Kata kunci: pengembangan soal; sains; numerasi;asesmen nasional ABSTRACTThe PKM activity which was carried out for junior high school teachers in Aceh Utara district was aimed at increasing the pedagogic competence of teachers in compiling and developing numeracy-based math and science questions, as a preparation for teachers in guiding students to face the National Assessment (AN). AN will be implemented as an evaluation system in Indonesia in 2021 which aims to improve the quality of learning. This activity is based on partner problems, namely: (1) There is no special training for the preparation and development of numeracy-based math and science questions. (2) The teacher's lack of understanding and limited ideas in the preparation of numeration-based questions. (3) Teachers have not used numeration-based math and science questions in the learning process. The training activities are carried out in three stages, firstly an analysis of the teacher's initial understanding of the objectives and instruments used in the National Assessment. The second stage is the presentation of material on strategies for formulating numeracy-based math and science questions and their application in schools. Next, the third stage is the preparation of numeration-based math and science questions. The questions that have been prepared by the participants are then evaluated and analyzed based on the criteria for numeracy questions. At the end of the training activity, participants filled out a response questionnaire to determine the effectiveness and success of this training activity. The results obtained are that the implementation of this training activity is very useful, can increase motivation, according to the needs of the teacher, the presenters are very responsive to participant questions, can increase the understanding and ability of participants in compiling and developing numeration-based questions, and participants are willing to participate if this activity reorganized. Keywords: question development; science; numeracy; national assessmen

    PENERAPAN MODEL TGT MELALUI SIMULASI PhET TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA ALAT-ALAT OPTIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa menggunakan media simulasi PhET melalui model Teams Games Tournament . Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA MAN 3 Aceh Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Exsperimental Design. Pengumpulan data pemahaman siswa dilakukan menggunakan instrument test yang telah divalidasi dan di uji reabilitas. Rata- rata kemampuan pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran Direct Introuction adalah 72,75, sedangkan rata-rata kemampuan pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT melalui simulasi PhET adalah 86,75. Hasil uji hipotesis menggunakan Mann Whitney Test pada posttest kelas kontrol dan eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka terdapat peningkatan pemahaman siswa yang signifikan. Kesimpulannya adalah pembelajaran menggunakan model TGT melalui simulasi PhET dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas XI pada materi alat-alat optik di MAN 3 Aceh Utara

    MEMBANGUN SOFTWARE PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MATA KULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBYEK MENGGUNAKAN MODEL DESAIN INSTRUKSIONAL ADDIE

    Get PDF
    Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Institut Teknologi Telkom yang mempunyai visi untuk menjadi perguruan tinggi berstandar Internasional yang terdepan dalam bidang Infokom juga telah mencanangkan rancangan induk pengembangan yaitu dengan menggunakan e-learning. Mata kuliah Pemrograman berorientasi obyek merupakan salah satu matakuliah di program studi Sistem Informasi di IT Telkom. Namun, berdasarkan data survei pendahuluan yang dilakukan terhadap 30 responden mahasiswa Sistem Informasi yang telah mengambil mata kuliah OOP, diperoleh informasi bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami materi kuliah ini. Salah satu penyebabnya adalah metode pengajaran dosen yang kurang menarik. Data nilai akhir mahasiswa tahun 2011 menunjukkan masih ada 26% mahasiswa yang belum mencapai minimal nilai B. Dalam Tugas Akhir ini, dilakukan pembangunan software pembelajaran multimedia interaktif mata kuliah Pemrograman berorientasi obyek, yang bertujuan untuk menciptakan nuansa belajar yang menarik dan interaktif, melalui konten pembelajaran yang bersifat animasi sehingga pemahaman mahasiswa tentang materi mata kuliah ini dapat meningkat. Software pembelajaran ini terdapat materi, kuis, dan exercise. Konten e-learning menitikberatkan pada enam modul, antara lain analisis berorientasi obyek, membuat dan menggunakan obyek, enkapsulasi, inheritance, interface, dan multithreading. Konten e-learning dibangun menggunakan Adobe Flash CS5 action script 2.0 dan model desain instruksional ADDIE. e-learning , konten e-learning, multimedia interaktif, pemrograman berorientasi obyek, ADDI

    PELATIHAN BAMBOO MASSAGE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA TATA KECANTIKAN KULIT DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

    Get PDF
    Abstrak: Pelatihan bamboo massage di berikan pada siswa tata kecantikan kulit di SMK N 4 Yogyakarta untuk meningkatkan keterampilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) keterlaksanaan pengelolaan pelatihan bamboo massage, 2) aktifitas siswa pelatihan bamboo massage, 3)&nbsp; hasil keterampilan bamboo massage, 4) respon siswa pada pelatihan bamboo massage. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan rancangan penelitian pretest dan posttest. Subyek penelitian sebanyak 30 orang siswa kelas XI Tata Kecantikan Kulit di SMK Negeri 4 Yogyakata. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes kinerja dan angket. Berdasarkan hasil analisis data keterlaksanaan pengelolaan pelatihan bamboo massage memperoleh kriteria sangat baik dengan rata-rata 3,8. Aktifitas siswa pelatihan memperoleh penilaian dengan kriteria baik dengan rata-rata 90%. Data hasil pelatihan bamboo massage di peroleh dari nilai pretest dan posttest menunjukan perbedaan yang sangat signifikan dengan nilai pretest 3,61 dan posttest 84,67 sehingga&nbsp; terdapat peningkatan keterampilan bamboo massage. Respon siswa terhadap pelatihan keterampilan bamboo massage menujukan presentase rata-rata sebesar 91% dengan kriteria sangat baik. Kata Kunci : Keterampilan, Pelatihan, Bamboo Massage &nbsp; Abstract: Training of bamboo massage is given to the students of skin care in SMK N 4 Yogyakarta to improve their skills. The purpose of this research is to know: 1) the implementation of bamboo massage training, 2) the activity of bamboo massage training, 3) the result of bamboo massage skill, 4) the students response on bamboo massage training. This research is a technique of collecting pre-experiment data with pretest and posttest research design. Response of research subjects were 30 students of Class XI Beauty Care in SMK Negeri 4 Yogyakata. Data collection methods used were observation method, performance test and questionnaire. Based on the analysis of training data, the training of bamboo massage received very good criteria with an average of 3.8. The training student activity earned the assessment with good criteria with an average of 90%. Data of bamboo massage training result obtained from pretest and posttest score showed very significant difference with pretest value 3,61 and posttest 84,67 so that there is improvement of bamboo massage skill. Student responses to bamboo massage skills training averaged 91% average percentage with very good criteria. Keyword: Skills, Traning, Bamboo Massag

    Hubungan Self-efficacy dan Kemampuan Literasi Numerasi Siswa: Ditinjau Berdasarkan Gender

    Get PDF
    Students with high self-efficacy mean having high motivation, awareness and self-regulation so that it is expected to have a positive effect on learning outcomes including numeracy skills, self-efficacy can be influenced by internal factors such as gender. This study aims to analyze differences in self-efficacy students' and numeracy literacy skills based on gender, the relationship between self-efficacy and students' numeracy literacy skills based on gender and the effect of  self-efficacy on students' numeracy literacy skills. The method used is descriptive method. The sample of this study was 88 students consisting of 44 male students and 44 female students of VIII SMP from four schools in North Aceh and Lhokseumawe who were participants in the 2021 national assessment. Data collection used questionnaire instrument self-efficacy containing 45 statement items and 36 numeracy literacy questions that are already valid and in accordance with the AN question grid. The results showed that the significance value was 0.288 > 0.005 indicating that there was no significant difference between the self-efficacy of male and female students, (2) the significance value was 0.652 > 0.05, meaning that there was no significant difference between literacy abilities numeracy men and female (3) self-efficacy and literacy numeracy students have a relationship with the degree of correlation is high and positively related (4) the coefficient of determination (R2) of 0.489 explains that the influence of self-efficacy with literacy numeracy student is 48.9%
    corecore