1,011 research outputs found

    Whistleblowing protection and freedom of speech: Finding respect at the workplace

    Get PDF
    Does the whistleblower have a place in business and organizations? Being a controversial figure the whistleblower’s journey is full of obstacles. The term is taken from the actions of the English police officers or “bobbies” out on their police beats reacting to the discovery of a commission of a crime where they would blow their whistle. This immediate reaction is to alert the public and other police officers of danger within their midst. Another analogy that could also be the origins of the term is the act of the referee or umpire of a football game who would blow the whistle upon discovery or seeing a foul committed by players in the game. Simply put whistle blowing is an act of correcting once a discovery of wrongdoing has been exercised. The act of a whistleblower is an expression of an important right that is the right to free speech. When an employee voices his concerns over certain issues internal to the organization he/she is exercising a right to freely voice matters that is important for the organization to look into. Even though organizations have the privilege to ignore but choosing such a cause may not be a wise move

    DESAIN MESIN PENGUPAS BUAH AREN (ARENGA PINNATA MERR)

    Get PDF
    Aren (Arenga pinnata Merr.) adalah pohon serbaguna yang sejak lama telah dikenal menghasilkan bahan-bahan industri. Hampir semua bagian fisik dan produksi tumbuhan ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Kegunaan aren dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat baik di dalam maupun di sekitar hutan melalui penggunaan secara tradisional. Produksi kolang-kaling masih sangat rendah disebabkan penerapan tingkat teknologi budidaya yang belum optimal. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mengantisipasi rendahnya produktifitas kolang kaling adalah penanganan pasca panen.Selama ini pengupasan buah aren yang telah direbus dilakukan secara manual menggunakan pisau atau sabit dengan bantuan tangan. Proses dalam pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga menghambat proses pasca panen. Menciptakan alat untuk mengupas buah aren hingga menjadi kolang kaling merupakan salah satu usaha yang dianggap penting karena dapat membatu mempercepat proses pengupasannya sehingga dapat menghematkan waktu dan meningkatkan produksi kolang kaling.Penelitian ini dimulai dengan karakteristik buah aren dan mempelajari proses pengupasan manual dengan menggunakan pisau. Selanjutnya dilakukan pembuatan konsep perancangan dan ditentukan pemilihan bahan kontruksi. Alat dan mesin yang digunakan pada pembuatan kontruksi, antara lain mesin gerinda, mesin bor, mesin bubut, mesin roll, mesin las listrik, meteran dan peralatan pendukung lainnya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan plat besi, besi UNP, poros, sistem transmisi, bantalan, puli, sabuk dan motor penggerak. Serta perancangan bentuk dan perhitungan dimesi mesin pengupas buah aren. Langkah berikutnya dilakukan pembuatan kontruksi mesin. Pada tahap ini dilakukan perhitungan dan pembuatan, tabung, dudukan roll, penggunaan poros dan penggunaan sistem trasmisi serta komponen-komponen pendukung lainya dan melakukan pengujian kenerja mesin.Mesin pengupas aren dirancang mengunakan motor bensin yang dapat bekerja dengan kapasitas besar dan hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam proses pengupasannya. Proses perancangan mesin pengupasan buah aren ini dilakukan sedetil mungkin agar mesin yang dirancang tidak gagal dalam proses membuatan mesin pengupas buah aren ini. Mesin pengupas aren hasil rancangan ini terdiri dari beberapa bagian antara lain rangka, roll pengupas, sistem transmisi dan casing. Mesin pengupas buah aren ini bekerja dengan cara roll yang berputar dalam tabung yang digerakan oleh motor pengerak sehingga terjadi pengupasan dalam tabung. Hasil pengupasan menggunakan mesin hanya membutukan waktu rata-rata 2 menit/kg menit untuk menggupas 2 kg buah aren dengan kapasitas pengupasan mesin pengupas buah aren 1 kg/menit. Dengan diameter buah aren rata-rata 3,81 cm. Sedangkan untuk pengupasan manual membutuhkan waktu pengupasan 4 menit untuk 2 kg buah aren

    HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TENTANG POLA MAKAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI RW 01 DAN 02 DESA PAGERWOJO SIDOARJO

    Get PDF
    Penderita diabetes mellitus diharuskan untuk mengontrol kadar gula darahnya. Diet merupakan cara yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes mellitus untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. Dalam pelaksanaan diet dibutuhkan suatu kepatuhan. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan lansia saat sedang melakukan diet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga tentang pola makan dengan kepatuhan diet penderita diabetes mellitus pada lansia di RW 01 dan 02 Desa Pagerwojo Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, populasinya adalah seluruh lansia yang menderita diabetes mellitus di RW 01 dan 02 Desa Pagerwojo sebanyak 25 orang. Sampel sebesar 24 responden lansia diambil secara simple random sampling. Variabel independen adalah dukungan keluarga dan variable dependen adalah kepatuhan diet. Pengambilan data dilakukan melalui pemberian kuisioner dan selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi Square α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 24 responden hamper setengahnya (48,3%) mendapat dukungan yang kurang baik dan sebagian besar (58,3%) responden tidak patuh menjalankan diet. Hasil analisis melalui uji Chi Square menunjukkan bahwa ρ = 0,414 yang berarti ρ>α, sehingga H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara dukungan keluarga tentang pola makan dengan kepatuhan diet penderita dibetes mellitus pada lansia di RW 01 dan 02 Desa Pagerwojo Sidoarjo. Tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet penderita diabetes mellitus pada lansia. Jadi, keluarga diharapkan dapat memberikan dukungannya agar lansia dapat mematuhi aturan dietnya

    KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON : Kajian Historis: 1990-2006

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul “Kehidupan Masyarakat Nelayan Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon (Kajian Historis: 1990-2006)”, mengkaji tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan di Kecamatan Gebang yang merupakan bagian dari masyarakat yang menempati wilayah pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan sosial-ekonomi masyarakat nelayan Gebang. Dalam mengkaji skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian historis yang merupakan proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman peninggalan masa lampau. Daerah penghasil hasil laut potensial di Kabupaten Cirebon salah satunya ialah Kecamatan Gebang akan tetapi masyarakatnya masih banyak yang hidup dalam garis kemiskinan. Kemiskinan masyarakat nelayan Gebang sudah lama dirasakan bahkan ketika sebelum tahun 1990-an. Awal tahun 1990-an terjadi modernisasi alat tangkap ikan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil tangkapan para nelayan. Banyak permasalahan yang harus dihadapi oleh nelayan Gebang salah satunya hubungan kerja dengan bakul yang seringkali merugikan. Permasalahan tersebut telah mendorong nelayan Gebang untuk melakukan terobosan dalam meningkatkan kesejahteraannya seperti membentuk Kelompok Usaha Bersama tujuannya untuk mengembangkan strategi kemandirian berdasarkan kemampuan sumber daya yang dimiliki untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Selain itu, upaya nelayan dalam meningkatkan kehidupan sosial-ekonominya melakukan sistem pembagian kerja dimana keterlibatan istri/kaum perempuan terlibat dalam kegiatan ekonomi seperti berdagang. Kaum perempuan/istri di masyarakat nelayan tidak sekedar membantu suami mencari nafkah tetapi mereka juga menentukan kelangsungan hidup keluarga. Dari rentan waktu tahun 1990-2006 terjadi perubahan sosial-ekonomi yang dialami oleh masyarakat nelayan Gebang diantaranya: perubahan pola melaut nelayan dari satu hari melaut menjadi satu minggu melaut dan gaya hidup nelayan yang selama ini dikenal tidak efektif menjadi lebih berorientasi ke masa depan. Kata kunci : Nelayan, Gebang, Bakul This thesis entitled “The Life of the Fishermen at Gebang Sub-district of Cirebon (A Historical Study: 1990-2006)” examines the socio-economic life of the fishermen at Gebang sub-district who are a part of society on the coastal area. The purpose of this study is to analyze the socio-economic change of the fishermen at Gebang. This thesis used Historical study method which is a process of testing and critical analysis of the past records. Gebang sub-district is one of the fishery producers in Cirebon area. However, most of its people live under the poverty line. The poverty among the fisherman at Gebang could be felt in the early 1990s. In the early 1990s, there was a change to modernize the fishing tools in order to enhance the number of products. There were problems faced by the fishermen at Gebang. One of them was working with bakul (basket) which was often disadvantaging. Those problems forced them to create an innovation to improve the prosperity such as formed a Joint Business Group (Kelompok Usaha Bersama) to develop an independent strategy based on the available resources to solve the encountered problems. Moreover, in order to improve their socio-economic life, they employed sharing work system which involves their wives/the women in the economic activity such as trading. The wives/women helped their husbands to make a living as well as to determine the survival of family. Within years 1990-2006 there were socio-economic changes among the fishermen at Gebang, one of them is the change of their sailing pattern from one day sailing to one week sailing and their lifestyle from ineffective old lifestyle to more future oriented lifestyle. Keywords: Fishermen, Gebang, Baku

    ANALISIS OPTIMASI PELAYANAN NASABAH PT BANK ACEH KANTOR PUSAT BERDASARKAN METODE ANTRIAN(QUEUING SYSTEM)

    Get PDF
    ANALISIS OPTIMASI PELAYANAN NASABAH PT BANK ACEH KANTOR PUSAT BERDASARKAN METODE ANTRIAN (QUEUING SYSTEM

    The Determinants of Performance in Semi Intensive Tilapia Aquaculture Projects in Dar Es Salaam

    Get PDF
    Enterprise budget, breakeven and sensitivity analyses were conducted in selected fish farms in Dar es salaam to assess the determinants of performance in Semi Intensive Tilapia Aquaculture (SITA) projects. Field data was collected using structured questionnaires, checklists and face to face interviewing and analysed using the Statistical Package for Social Sciences (SPSS). The research findings revealed that the feed prices, survival rate, and farm size have a significant effect on performance of SITA projects and therefore should be optimized in order to attain a profitable and sustainable SITA projects. Higher feed prices decreases net returns and increases the breakeven price per kilogram. It was also evidenced that, the higher the survival rate the higher the net returns and the lower the breakeven prices per kilogram. Also the farmers are advised to ensure that they develop as bigger farms as possible as the farm size increases, the net returns per cubic meter increases and breakeven price above total cost decreases. The study recommends that SITA farmers should conduct a detailed financial plan prior to establishing SITA projects, farmers should establish good quality fish feeds sources with reasonable prices prior to establishment of the farm, farmers should be conversant of all the biological aspects of tilapia farming in order to increase survival rate of his/her stock and lastly farmers should locate the farm in the area where there is a potential of enlarging his/her farm in future

    PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS-EKONOMI SISWA KELAS VII DI MTs NEGERI KARANGKENDAL KECAMATAN KAPETAKAN KABUPATEN CIREBON

    Get PDF
    RIZKI FITRAKHATUN NIZA : “Penerapan Model Learning Cycle Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS-Ekonomi Siswa Kelas VII di MTs Negeri Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon” Dalam pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menyampaikan materi pembelajaran, Untuk pencapaian sebuah hasil belajar yang maksimal salah satunya diperlukan sebuah model pengajaran yang baik dan juga disenangi oleh siswa, sehingga mereka merasa tertarik, semangat dalam belajar dan pada akhirnya akan mencapai nilai yang kita harapkan. Pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan potensi atau karakteristik peserta didiknya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis di MTs Negeri Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon, diketahui bahwa dalam pembelajaran bidang studi IPS-Ekonomi. Disinyalir guru kebanyakan menggunakan metode ceramah, yang mengakibatkan siswa cenderung pasif dan siswa merasa jenuh, karena siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa melibatkan siswa sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa tidak maksimal atau kurang bagus. Dengan itu, maka peneliti mencoba untuk menerapkan Model Learning Cycle dalam pembelajaran IPS-Ekonomi di MTs Negeri Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Learning Cycle pada mata pelajaran IPS-Ekonomi di MTs Negeri Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon. Model Learning Cycle adalah salah satu model pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (student centered). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pembelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Wilayah Kajian dalam penelitian ini adalah Steategi belajar Mengajar, sedangkan pendekatan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui tes, observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A MTs Negeri Karangkendal Kapetakan Cirebon yang berjumlah 35 siswa. Data diperoleh dengan menggunakan tes, kemudian dianalisis dengan rekapitulasi tes. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata hasil tes setiap sikulsnya diperoleh siklus I memiliki rata-rata 67,14%, rata-rata siklus II sebesar 74,00%, dan rata-rata siswa di siklus III sebesar 77,14%. Ada peningkatan dari setiap siklusnya, dengan itu dapat dinyatakan bahwa penerapan Model Learning Cycle dapat Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A di MTs Negeri Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon

    MUSICAL INTERPRETATION IN MUSIC LEARNING IN SMK NEGERI 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

    Get PDF
    This study aimed to reveal: 1) the dimensions of musical interpretation which are taught; 2) students perception to musical interpretation learning. This study uses mix method, survey and case study approach to descriptive and intrinsic design conducted in SMK Negeri 2 Kasihan Bantul Yogyakarta. The data were collected through questionnaire, interview, participant observation, and document. For survey approached data were analyzed by using percentage. For case study approached data were analyzed by aggregate, organize, and classify. The result of temporary that found that in teaching of interpretation , teachers are transfer knowledge on matters related to the score being played
    corecore