5,594 research outputs found
Development Mathematical Problem Solving Problems At Junior High School
This is development researched which aims at (1) constructing valid and practical mathematical test items based on some problem-solving skills for junior high school students, and (2) finding out the potential effects of such test items after their third or final prototype construction. Those test item were tested to 41 ninth grade students of the state junior high school number 9 in Palembang in academic year 2010/2011. The data were collected through “walk-through” for the test validation by experts. Their validation will result in accurate tests. In addition, the application of small group testing will result in practical potential positive effects for mathematical problem solving skill. Finally, this study reached good level as shown by the mean score “71”.
Key words: development research, mathematical problem solvin
The Strengths Perspective: Providing Opportunities for Teen Parents and their Families to Succeed
Majority of teen pregnancy literature and practice is deficit based, focusing on the consequences of teen pregnancy; significantly less research is devoted to the teens’ strengths. This article discusses the strengths-based perspective as a viable framework for clinicians and school social workers to implement to help teen parents and their families ameliorate some of the challenges they encounter. This article emphasizes the importance of clinicians, school social workers, and the community to adopt a strengths-based perspective when working with teen parents in order to cultivate strengths and opportunities for success. This article also provides specific strategies for practitioners to implement in order to identify and build strengths among teen parents and their families. An overview of the pivotal role academic institutions have in maximizing strengths through school-based services is also presented
Penerapan Model Discoverypada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Raudhatul Jannah Palangka Raya
Berdasarkan penilaian standar sebelumnya di ketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi umumnya belum mencapai nilai KKM klasikal misalnya pada materi ciri-ciri makhluk hidup. Hal itu disebabkan oleh rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Selain itu, pembelajaran yang masih terpusat pada guru atau konvensional dan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaranberakibattidakmaksimalnyahasilbelajar.Olehkarenaitu, dilakukan upaya untuk melihat manfaat penggunaan model pembelajaran Discovery pada materi ciri-ciri makhluk hidup terhadap hasil belajar siswa.Tujuan penelitian ini adalah (a) untuk mengetahui penerapan model Discovery pada materi ciri-ciri makhluk hidup kelas VII.1 di MTs Raudhatul Jannah Palangka Raya; (b) untuk mengetahui pengaruh model Discovery terhadap hasil belajar siswa kelas VII.1 di MTs Raudhatul Jannah Palangka Raya; (c) untuk mengetahui respon siswa kelas VII.1 terhadap penerapan model Discovery pada materi ciri-ciri makhluk hidup.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode pre-eksperimen design dalam bentuk one group pretest-postest. Populasi pada penelitian ini adalah siswa MTs Raudhatul Jannah Palangka Raya dan sampelnya adalah siswa Kelas VII.1MTs Raudhatul Jannah Palangka Raya. Instrumen yang digunakan adalah teshasil belajar kognitif siswa, angket pengelolaan pembelajaran dan angket respon siswa terhadap pembelajaran.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penilaian penerapan model Discovery mata pelajaran biologi pada materi ciri-ciri makhluk hidup secara keseluruhan didapat rata-rata penilaian sebesar 3,8 dengan kategori cukup baik. (2) Uji hipotesis kesamaan rerata hasil belajar pre-test dan post-test menggunakan uji t sampel independen SPSS for Windows Versi 17.0. Uji ini menggunakan asumsi bahwa data berdistribusi normal dan varians data adalah homogen. Uji ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan hasil belajar biologi antara pre-test dan post-test. Hasil perhitungan menggunakan α = 5 % atau 0,05 dua sisi penolakan dapat di simpulkan bahwa H0 tidak dapat diterima, maka H1 diterima. Hal ini karena signifikansi dua sisi 0,00 ≤ 0,05 tingkat signifikansi (α) atau thitung 5,744 ≥ ttabel 2,074. (3) siswa memberikan respon positif pada model Discoverypada materi ciri-ciri makhluk hidup.
English
Based onpreviousstandardized assessmentin the knowthat thelearning outcomesof studentsin the subjectsof Biologyare generallynot yetreachedthe KKMclassicalexampleonthe materialcharacteristics ofliving things. It is causedbythe low level ofstudents' understanding ofthe subject matter. In addition, learningiscentered onthe teacheror theconventionalandthe lack ofstudent activityin the learning processdoes notresult inmaximumlearning outcomes. Therefore, efforts were made toseethe benefits of usingDiscoverylearning modelonthe materialcharacteristics ofliving thingsto thestudent learning outcomes.
The purpose of this study was (a) to determine the application of the model of discovery on the material characteristics of living things in the junior class VII.1 Raudhatul Jannah Palangka Raya; (b) to determine the effect of the discovery model of the learning outcomes of students in the junior class VII.1 Raudhatul Jannah Palangka Raya; (c) to determine students responses to the application of the discovery model on the material characteristics of living things. This study used a quantitative approach using pre-experimental design in the form of one group pretest-posttest. The subjects were students in the juniur class VII.1 Raudhatul Jannah Palangka Raya they numbered 27 people. The instrumen used i the student cognitive achievement test, a questionnaire and a learning managemant questionnaire responses of students towards learning.
The result of the analysis showed that: (1) the application of the biology subject to the material characteristics of living things as a whole gained an average rating of 3,8 with a category quite well. (2) test the hypothesis by using two different test average population associated with formula T-test showed significant influence Discovery learning model the learning outcomes of students in the junior class VII.1 Raudhatul Jannah Palangka Raya this case based on the result of the calculation of the average visible and variance 61,37 pretest and posttest mean was 75.32 and the variance is 53.94. The correlation between the scores of pre-test and post-test is 0.81 which means that there is a relationship even lower. Results of t count of 10.09. T table to test one direction by 1.72 with the probability (p) of 8,31E-10. Thus it can be deduced that in H0 is rejected because t count> t table (10.09> 2.08). Discovery thus affect the application of the model student learning outcomes. (3) students gave a positive response in a model of Discovery on the material characteristics of living things
Telehealth Wound Applications: Barriers, Solutions, and Future Use by Nurse Practitioners
Telehealth applications are an emerging technology in a new era of health care system technologies. Although telehealth technologies, including a number of different applications, are used by various members of the health care team, nurse practitioners (NPs) utilize them for a variety of patient issues across healthcare settings. The Indiana University-Purdue University Fort Wayne Computer Science Department has recently developed a wound scanning application, WoundView for nurse practitioners to utilize in different healthcare settings. Such telehealth mobile applications are used in clinics, home health, rural, and remote settings where a physician may not be readily available. However, there are obstacles with the current practice of using telehealth technologies such as a dire need for evidence-based research that supports attainable solutions for these barriers. Extensive, ongoing research will allow NPs to anticipate an immense mainstream implementation of telehealth applications in the very near future
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMK NEGERI 3 MAGELANG SEMESTER KHUSUS TAHUN AKADEMIK 2015/2015 PERIODE 10 AGUSTUS S/D 12 SEPTEMBER LOKASI SMK NEGERI 3 MAGELANG
Tujuan kegiatan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) adalah sebagai wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang professional. Sedangkan misi dari kegiatan PPL adalah : 1) menyiapkan dan menghasilkan calon guru atau tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan profesional; 2) mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah di kuasainya kedalam praktik keguruan dan atau praktik kependidikan; memantapkan kemitraan UNY dan sekolah serta lembaga pendidikan; serta 4) mengkaji dan mengembangkan praktik keguruan dan praktik kependidikan.
Praktik Pengalaman Lapangan di SMK N 3 MAGELANG dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2015 sampai tanggal 12 September 2015 (tahun ajaran baru 2015/2016). Sebelum melakukan PPL, mahasiswa mengadakan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang ada di SMK N 3 MAGELANG. Observasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2015 sampai 26 Februari 2015. Selain mengadakan observasi terhadap pembelajaran di dalam kelas, mahasiswa juga berusaha mencari informasi dari guru mengenai kondisi dan potensi siswa, fasilitas pendukung dalam KBM, dan juga faktor penghambat yang sering di temui ketika KBM berlangsung. Dari hasil observasi tersebut, mahasiswa melakukan konsultasi terhadap dosen pembimbing mikro untuk kemudian ditindaklanjuti dengan membuat RPP dan program kerja yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Pada kegiatan PPL ini, praktikan mendapat tugas untuk mengajar kelas X Busana 2, XI Busana 1, dan XI Busana 2. Adapun program kerja yang dilakukan oleh praktikan untuk mendukung kegiatan pembelajaran adalah; 1) pengadaan media pembelajaran power point; 2) pembuatan RPP dan perangkat pembelajaran.
Dari keseluruhan program, hampir semua terlaksana dengan baik. Dalam kegiatan PPL, praktikan telah melakukan praktik mengajar sebanyak 5 kali tatap muka di dalam kelas, dan dengan pembuatan program tahunan, program semester, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta mempelajari materi yang akan diajarkan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain melakukan kegiatan PPL, praktikan juga melakukan kegiatan yang berhubungan dengan jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana yang diselengarakan oleh sekolah
A diachronic approach to scientific lexicon in English: Evidence from Late Modern English corpora
This research focuses on the Corpus of English Texts on Astronomy (CETA), the first sub-corpus of CC, presenting a diachronic approach to astronomy specific lexicon found in texts from 1710 to 1920. The goal of this research is trying to determine the evolution of the lexical astronomy-domain specificity in the CETA. That is, how many astronomy-like lexical features occur in the English astronomic texts gathered in the CETA. This might shed some light on: (i) the introduction rate of new astronomic specific vocabulary along time, (ii) lexical richness in English astronomic texts, (iii) the rate of new astronomic specific vocabulary along time, (iv) the potential lexical specific features of English astronomic texts, and (v) lexico-semantic text difficulty of English astronomic texts.
PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
This study aims to examine empirically the Influence of Government Internal Control Systems (GICS), Regional Management Information Systems (RMIS), and Application of Government Accounting Standards (GAS) to the Quality of Financial Statements (QFS). This research was carried out at the regional government of Bengkulu Province, using a sample of 84 respondents. Data collection methods use surveys, while data analysis techniques used are validity and reliability testing, hypothesis testing is done using linear regression analysis.The results of the study show (1) the application of GICS has a positive effect on the QFS. By continuously strengthening GICS, it will have an impact on improving the QFS. (2) The application of RMIS has a positive effect on the QFS. This shows that the better the implementation of the regional management information system, the more qualified local government financial reports will be. (3) GAS implementation has a positive effect on the QFS. This proves that the better the level of implementation of QFS that is carried out in the preparation of financial statements, it will have a positive impact on improving the QFS
Analisis Problematika Guru dalam Pembelajaran Daring pada Pembelajaran Tematik di SD/MI
This study aims to explain the problems of online learning for teachers in improving thematic learning in SD/MI during online learning. The research method used in this study is a qualitative research method. Based on the object of study, this research is a literary research or library research. Library research is a research conducted by collecting data, information, and various other data contained in the library. Sources of data used in this study are books, journals, articles, and other scientific works that are relevant to the object of study in this study. The results of the study show that the problems of online learning have an impact on teachers and explain online learning in thematic learning and its problems
STRATEGI GURU DALAM PENGENALAN LITERASI AWAL DI MASA PANDEMI COVID-19
Pengenalan literasi awal pada anak usia dini di masa pandemic COVID 19 menjadi sebuah tantangan bagi guru PAUD. Literasi awal merupakan keterampilan, sikap dan pengetahuan tentang membaca dan menulis, sebelum belajar membaca dan menulis yang sebenarnya atau konvensional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi guru dalam menerapkan literasi awal pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode survey. Data dianalisis dan disajikan secara deskriptif kualitatif. Strategi yang dilakukan guru dalam pengenalan literasi awal dilakukan melalui project basic learning, menggunakan media pembelajaran dan diskusi dengan teman sebaya, membuat anak merasa nyaman dan senang dalam belajar, bermain, kegiatan praktek, kunjungan ke rumah, bebas memilih waktu, dan menggunakan benda yang ada di rumah sesuai dengan indikator dan aspek perkembangan anak. Pembelajaran literasi awal sebanyak 58,1% dilakukan dengan menggunakan moda luring dengan melakukan pertemuan tatap muka terbatas (PTMT). Pembelajaran literasi sebanyak 45,2% dilakukan dengan mengerjakan lembar kegiatan yang dibuat guru. Media yang digunakan sebanyak 29% melalui video pembelajran dan bercerita di depan kelas. Lama waktu belajar selama PTMT sebanyak 61.3% dilakukan selama 1 jam. Selama pandemic covid19, guru kesulitan dalam mengajarkan literasi awal kepada anak TK sehingga guru mampu mengembangkan beragam strategi pembelajaran dengan mengikuti pelatihan dan seminar untuk meningkatkan keterampilan mengajar literasi awal. Salah satu strategi yang dilakukan yaitu menggunakan media yang menarik dari bahan yang mudah ditemukan oleh anak dari lingkungan sekitarnya- Pengenalan literasi awal pada anak usia dini di masa pandemic COVID 19 menjadi sebuah tantangan bagi guru PAUD. Literasi awal merupakan keterampilan, sikap dan pengetahuan tentang membaca dan menulis, sebelum belajar membaca dan menulis yang sebenarnya atau konvensional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi guru dalam menerapkan literasi awal pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode survey. Data dianalisis dan disajikan secara deskriptif kualitatif. Strategi yang dilakukan guru dalam pengenalan literasi awal dilakukan melalui project basic learning, menggunakan media pembelajaran dan diskusi dengan teman sebaya, membuat anak merasa nyaman dan senang dalam belajar, bermain, kegiatan praktek, kunjungan ke rumah, bebas memilih waktu, dan menggunakan benda yang ada di rumah sesuai dengan indikator dan aspek perkembangan anak. Pembelajaran literasi awal sebanyak 58,1% dilakukan dengan menggunakan moda luring dengan melakukan pertemuan tatap muka terbatas (PTMT). Pembelajaran literasi sebanyak 45,2% dilakukan dengan mengerjakan lembar kegiatan yang dibuat guru. Media yang digunakan sebanyak 29% melalui video pembelajran dan bercerita di depan kelas. Lama waktu belajar selama PTMT sebanyak 61.3% dilakukan selama 1 jam. Selama pandemic covid19, guru kesulitan dalam mengajarkan literasi awal kepada anak TK sehingga guru mampu mengembangkan beragam strategi pembelajaran dengan mengikuti pelatihan dan seminar untuk meningkatkan keterampilan mengajar literasi awal
- …