15 research outputs found
GANGGUAN ANSIETAS PADA TOKOH UTAMA SATORU FUJINUMA DALAM SKRIP “BOKU DAKE GA INAI MACHI” KARYA SUTRADARA YUICHIRO HIRAKAWA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA 平川雄一郎監督が作成したスクリプトである僕だけがいない街の 主人公藤沼悟における不安障害
ABSTRACT
Oktaviani, Nadya. 2017. "Main Character Anxiety Disorder on Satoru Fujinuma in Boku Dake Ga Inai Machi Script by Yuichiro Hirakawa". A thesis of Japanese Department, Diponegoro University. Advisor: Budi Mulyadi, S.Pd,. M. Hum.
This thesis research about anxiety disorders experienced by Satoru Fujinuma in Boku Dake Ga Inai Machi script. The purpose of this research is to explain structure elements which build the story and explain anxiety disorders experienced by Satoru Fujinuma, also to solve Satoru Fujinuma anxiety problem. This thesis use theory of fiction assessment and anxiety theory. Fiction assessment theory used for explain the characters, plot and setting. Anxiety theory used for showing anxiety disorders experienced by Satoru Fujinuma.
The results of this movie show that Satoru Fujinuma had a light, medium, hard and panic anxiety levels. In light anxiety levels, Satoru tend to be more cautious, maximizing his perception, had curiousity, and had ability to solving problem. In medium anxiety levels, Satoru focused on important things and hard to concentrate. In hard anxiety levels, Satoru minimizing his perception, hard to concentrate and communicate, also need more guidance from other people. For the panic anxiety levels, Satoru tend to have fear, feel terrorized, lose controls, increasing his motoric activity, decreasing his ability to communicate with other people, and being irrational. The reason of this anxiety levels was dominant by threat and fear which had big influence on the main character.
Keywords: Fiction Assessment, Literature Phsycology, Anxiety Levels
Hubungan Antara Partisipasi Petani Dengan Efektivitas Kelompok Tani Sekar Mulyo Dalam Pengembangan Budidaya Tanaman Hias (Kasus Di Desa Sidomulyo, Kota Batu)
Keberhasilan pembangunan pertanian tidak bisa terlepas dari partisipasi
masyarakat tani. Pembangunan yang dilaksanakan pemerintah tentunya bertujuan
untuk mencapai masyarakat yang sejahtera sehingga posisi masyarakat merupakan
posisi yang penting dalam proses pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemerintah. Menurut pendapat salah satu anggota kelompok tani Desa
Sidomulyo, kegiatan penyuluhan yang dilakukan pemerintah cenderung tidak
direspon dengan antusias oleh petani. Hal tersebut dikarenakan petani kurang
mempercayai program penyuluhan yang diberikan oleh Pemerintah setempat serta
pemahaman petani yang masih mengikuti tradisi pembudidayaan bunga zaman
nenek moyang yang mengakibatkan kurangnya partisipasi petani terhadap
berlangsungnya proses kegiatan produksi dan budidaya tanaman hias dalam
penyuluhan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1) Mendeskripsikan partisipasi petani
pada kelompok tani Sekar Mulyo pada kegiatan budidaya tanaman hias di Desa
Sidomulyo Kota Batu. 2) Mendeskripsikan efektifitas kelompok tani Sekar Mulyo
pada kegiatan budidaya tanaman hias di Desa Sidomulyo Kota Batu. 3)
Menganalisis hubungan antara partisipasi petani dengan efektivitas kelompok tani
Sekar Mulyo dalam kegiatan budidaya tanaman hias di Desa Sidomulyo Kota
Batu. Penelitian ini merupakan Explanatory Research (penelitian penjelasan).
Penentuan lokasi dilakukan dengan cara purposive di Desa Sidomulyo, Kota Batu.
Penentuan informan sebanyak 30 responden secara sengaja dengan informan
Penyuluh Pendamping Lapang dan ketua kelompok tani Sekar Mulyo.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Tingkat partisipasi petani
dalam kelompok tani Sekar Mulyo pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi termasuk kedalam tingkat partisipasi tinggi 2) Tingkat
efektifitas kelompok tani Sekar mulyo dilihat pada indikator produktivitas
kelompok dan kepuasan anggota maka termasuk kedalam kategori tinggi 3)
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara partisipasi petani dengan
efektivitas kelompok tani dalam budidaya tanaman hias pada kelompok tani Sekar
Mulyo. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,579 pada
kelompok tani Sekar Mulyo dan nilai r tabelnya 0,3610 dengan tingkat
kepercayaan sebesar 0,05. Nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga ada
korelasi yang signifikan antara tingkat partisipasi dengan tingkat efektivitas
kelompok tani Sekar Muly
Electronic design and simulation of low cost ocean tides monitoring instrument using Labcenter Proteus
Sea level is one of ocean properties that needed to be observed. Sea level observation will give information about osean tides and tides datum. As technology became more reliable, people can develop new instrument easily. Recently, open source microcontroller “Arduino” became popular and lot of people using it to develop what we call “low-cost” instrument. But, there are several disadvantages if we build instrument directly. Simulation phase must be done before manufacture instrument. This phase will help to decrease cost and time. In this paper, we will describe the concept, algorithm, and simulation phase in manufacturing Low Cost Ocean Tides Monitoring Instrument
Eksistensi A'tunu Panroli Dalam Pembuktian Hukum Adat di Tana Toa Kajang Kabupaten Bulukumba
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa A’tunu Panroli dilaksanakan pada dasarnya mempunyai tiga (3) fungsi yaitu pertama sebagai bentuk kegiatan adat setiap tahunnya, kedua sebagai proses pembuktian ketika ada yang melanggar hukum adat, dan ketiga dilaksanakan sebagai cara untuk memperkenalkan budaya yang ada. Namun sejak tahun 1998 sampai sekarang A’tunu Panroli sudah tidak ditemukan lagi dilakukan sebagai sebuah proses pembuktian hukum adat karena tidak ada suatu kasus pelanggaran hukum adat yang mengharuskan dilaksanakannya A’tunu Panroli di Kawasan adat Ammatoa
Tides Measurement and Tidal Analysis at Jakarta Bay
Tides observation conducted for these purposes such as real-time depth of water, determination mean sea level and other tidal datums to establish a system of tidal benchmarks and data for production of tide and tidal current predictions. Center for Marine and Coastal Mapping – Geospatial Information System used water level and tides data mainly to correct the water depth measurement to chart datum. This study uses sea level observation data conducted from 20th February 2018 until 4th April 2018 at Marina Batavia, Jakarta. This study found that tidal types at this location is mixed diurnal using formzahl number. Astronomical and shallow water possible constituent were derived from the harmonic analysis. Fourier analysis gives clearly visual interpretation in frequency perspective. Several constituents inseparable because of short duration records
Coastline Accuracy Assessment Developed By Using Multi Data Source
Coastline Modeling Accuracy Assessment Developed By Using from Multi-Source Data. The coastal regions need to be developed because many big cities in Indonesia are located in these areas. However, it is crucial to determine the distance from the beach that is safe as the requirement for development along the coastal zone. The term of the beach is very closely affiliated with the coastline. The method of determining the coastline continues to be developed to fulfill the many needs related to the coastline. The coastline has a dynamic position. The land contour along the coast and the tide's state become several things that affect the coastline. Therefore, a dynamic model is required to define coastline positioning because both conditions are easy to change. The coastline determination from multi-source data modeling using DEM results is rarely done. In this study, coastline determination uses land height contours combined with sea depth contours and uses Mean Sea Level (MSL) value for vertical reference using the DEM model. The model's accuracy is tested by comparing the coastline delineation model and the Geospatial Information Agency coastline to test the DEM model generated before determining the coastline using this model as the reference. Based on this study, the compared shoreline models and delineation have gaps. This gap might be influenced by the data source, the model's resolution, and the data collection method
PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG DAN SABUT KELAPA MENJADI PERABOTAN TAHAN API SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SUKAMULYA
Perkebunan di Indonesia memiliki hasil berlimpah yang mengakibatkan penumpukan limbah di masyarakat setempat. Sementara itu, konsumsi massal bahan kayu untuk produksi perabotan telah menyebabkan deforestasi. Tingginya tingkat deforestasi telah berdampak signifikan pada ketahanan air, energi, keamanan pangan, kesehatan masyarakat, mata pencaharian, dan regulasi iklim. Salah satu konsekuensi dari deforestasi yang cepat adalah meningkatnya risiko kebakaran hutan, yang berkontribusi pada pemanasan global. Indonesia, yang kaya akan serat alam, memberikan peluang untuk memanfaatkan produk perkebunan ini sebagai pengisi dalam produksi papan komposit partikel. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah perkebunan dengan menerapkan metodologi offline. Proses ini melibatkan beberapa tahap, termasuk survei lokasi dan sosialisasi kegiatan untuk mengedukasi masyarakat tentang produksi papan komposit. Berbagai strategi, seperti presentasi lisan langsung, pembuatan pamflet dan poster, demonstrasi program, pengumpulan limbah selama pertemuan, acara khusus, dan keterlibatan masyarakat, digunakan untuk memaksimalkan efektivitas inisiatif ini. Melalui pengabdian ini limbah tongkol jagung dan sabut kelapa didaur ulang dan diubah menjadi papan komposit partikel, yang dapat digunakan untuk membuat perabotan rumah tangga. Optimalisasi limbah perkebunan tidak hanya mengurangi masalah lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Pengabdian ini berkontribusi pada praktik pembangunan berkelanjutan dan menjadi model untuk pengelolaan limbah di daerah perkebunan lain yang kaya akan sumber daya
Pelatihan Pengembangan Keterampilan Praktis Masyarakat pada Bidang Pertanian dan Peternakan di Dusun Rawagede Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua
Kegiatan pertanian dan peternakan merupakan kegiatan utama yang dilakukan masyarakat pedesaan yang dijadikan sebagai mata pencaharian, sebagian lahan pemukiman di Dusun Rawagede telah dimanfaatkan untuk pertanian dan peternakan oleh masyarakat. Selain bekerja sebagai buruh lepas di sektor perkebunan teh, masyarakat Rawagede juga melakukan budidaya pada komoditas lain, seperti komoditas kopi, ternak sapi, dan ternak domba. Dusun Rawagede memiliki kelompok tani yang dinamakan Lestari Maju Bersama, kelompok tani ini memiliki anggota sebanyak 38 orang. Agar kegiatan pertanian dan peternakan dapat berkembang, maka diperlukan upaya dengan melakukan pelatihan praktis terkait bidang pertanian dan peternakan. Kegiatan ini perlu dilakukan mengingat minimnya pengetahuan masyarakat terkait keterampilan praktis di bidang pertanian dan peternakan. Program pelatihan yang diberikan adalah pelatihan pemangkasan kopi, pembuatan silase, dan teknik budidaya rumput pakchong. Kegiatan pelatihan ini dilakukan secara offline oleh Kelompok Rawagede Site dalam kegiatan Sixth University Initiative Japan Indonesia Service Learning Program Indonesia (SUIJI-SLP Indonesia) tahun 2023 pada 28 Februari – 8 Maret 2023. Pelatihan pemangkasan kopi, pembuatan silase, dan teknik budidaya rumput pakchong dilakukan dengan menggunakan peralatan dan bahan yang mudah ditemukan agar masyarakat dapat melakukan kegiatan pertanian dan peternakan dengan mandiri. Pelatihan yang diselenggarakan bagi para petani dan peternak di Dusun Rawagede menunjukkan hasil yang positif, seiring dengan peningkatan pemahaman mereka tentang teknik pemangkasan kopi, pembuatan silase, dan budidaya rumput pakchong. Kedepannya, diharapkan terdapat kegiatan serupa yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani dan peternak terkait keterampilan praktis lainnya di Dusun Rawagede, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua
Pengenalan citra satelit sentinel-2 untuk pemetaan kelautan
Sentinel-2 is a satelite launched by a collaboration between The European Comission and the European Space Agency in the Global Monitoring for Environment and Security (GMES) program. The satelite has a mission to scan the Earth's surface stimultaneously at an angle of 180 each satelite with a 5 day temporal resolution with the same appearance on the equator and has a spatial resolution of 10 m, 20 m, and 60 m. there are 13 multispectral channels including VNIR and SWIR. Four channels with 10 m spatial resolution adapt with SPOT 4/5 and user's comply requirements for land cover classification