8 research outputs found

    GRAM-SCHMIDT SUPER ORTHOGONALIZATION PROCESS FOR SUPER LINEAR ALGEBRA

    Get PDF
    Gram-Schmidt Process is a method to transform an arbitrary basis into an orthogonal basis then normalize the orthogonal basis vectors to obtain an orthonormal basis. This process is so important and has many uses in applications of mathematics, particularly linear algebra and numerical analysis. Super linear algebra is an extension of linear algebra, in the which talks about the super matrices, super vectors up to super basis, super orthogonal basis and super diagonalization on a super inner product super spaces. It will be discussed a process to construct an arbitrary basis into an super orthogonal and orthonormal basis for super inner- product super spaces. The modification of the Gram-Schmidt Process to construct an super orthogonal and orthonormal basis, namely Gram-Schmidt Orthogonalization Process for Super Super Linear Algebra

    GENERALISASI METODE DEKOMPOSISI COLESKY UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN MATRIKS INTERVAL

    Get PDF
    Suatu matriks interval adalah suatu matriks yang elemen-elemennya adalah suatu interval tertutup. Suatu matriks A simetris real dengan semua nilai eigennya lebih dari nol dapat diubah dalam bentuk dekomposisi Cholesky A=LLT  , di mana adalah matriks segitiga bawah dan LT  adalah transpos dari matriks   . Tujuan dari penulisan artikel ini  yaitu  untuk  mengetahui  bagaimanakah generalisasi metode dekomposisi Cholesky untuk menyelesaikan sistem persamaan matriks interva

    Penerapan model savi berbantuan media wayang gambar untuk meningkatkan kreativitas siswa pada tema 5 pahlawanku kelas iv sdn margorejo 01.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan model pembelajaran SAVI berbantuan media wayanggambar dan menemukanpeningkatan kreativitas siswa pada tema 5 Pahlawanku muatan Bahasa Indonesia dan PPKn Tahun Ajaran 2018/2019. SAVI adalah model pembelajaranyang melibatkan semua panca indra yaitu somatic belajar dengan melakukan, visual belajar dengan melihat, auditory belajar dengan mendengar, dan intellectual belajar dengan memecahkanmasalah. Kreativitas adalah kemampuan siswa untuk menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran dan hasilnya dapat di ukur melalui keterampilan siswa sebagai hasil dari kreativitas. Penelitian tindakan kelas inidilaksanakandi kelas IV SDN Margorejo 01 dengansubyekpenelitian15 siswa. Penelitianiniberlangsungduasiklus, setiapsiklusterdiriempattahapyaituperencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Variabelbebasdalampenelitianiniadalah model SAVI dan media wayanggambar, sedangkanvariabelterikatnyaadalahkreativitas. Instrumendalampenelitianiniadalahlembar wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Data yang diperolehdaritindakandianalisissecarakuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model SAVI berbantuan media wayang gambar dapat meningkatkan keterampilan guru, keterampilan siswa dalam membuat produk, dan hasil kreativitas siswa. Hal initerlihat dari tercapainya indikator yakni (1) keterampilan guru pada siklus I ke siklus II meningkat dari persentase 77,50% dengan kriteria “baik” menjadi 91% dengan kriteria “sangatbaik” (2) keterampilan pembuatan produk siswa muatan Bahasa Indonesia pada siklus I ke siklus II meningkat dari persentase 53,12% dengan kriteria “baik” menjadi 80% dengan kriteria “sangatbaik”, muatanPPKnsiklus I kesiklus II meningkatdaripersentase 50% dengankriteria “baik” menjadi 72% dengankriteria “baik” (3) hasil kreativitas siswa pada muatan Bahasa Indonesia pada siklus I ke siklus II meningkat dari persentase 53% dengan kriteria “baik” menjadi 87% dengan kriteria “sangatbaik”, pada muatanPPKnmeningkat pada siklus I kesiklus II daripersentase 47% dengankriteria “cukup” menjadi 80% dengankriteria “baik”. Berdasarkanhasilpenelitian membuktikan bahwa dengan menerapkan model SAVI berbantuan media wayang gambar dapat meningkatkan keterampilan guru, keterampilanpembuatanproduk, dan kreativitas siswa pada tema 5 Pahlawankumuatan Bahasa Indonesia dan PPKn

    Energi Metabolis dan Kecernaan Protein Ransum yang Mengandung Tepung Kulit Singkong Terfermentasi pada Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Jantan

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan tepung kulit singkong terfermentasi dalam ransum terhadap energi metabolis dan kecernaan protein pada burung puyuh jantan. Manfaat penelitian adalah dapat memberikan pengaruh positif terhadap performa burung puyuh jantan yang ditinjau dari energi metabolis dan tingkat kecernaan proteinnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2016 sampai dengan 31 Agustus di Kandang Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi yang digunakan adalah burung puyuh jantan umur 2 minggu sebanyak 200 ekor dengan bobot badan rata-rata sebelum perlakuan 30,03 ± 3,36 gram (CV = 12,31%) diperoleh dari Pembibitan Colomadu Boyolali. Bahan penyusun ransum yang digunakan yaitu jagung, bungkil kedelai, bekatul, tepung ikan, tepung kulit singkong fermentasi dan poultry meat meal (PMM) dengan kandungan protein ransum 20% dan energi metabolis 2800 kkal/kg. Perlakuan teridiri dari T0 (ransum tanpa penggunaan tepung kulit singkong fermentasi), T1 (ransum dengan penggunaan tepung kulit singkong fermentasi 5%), T2 (ransum dengan penggunaan tepung kulit singkong fermentasi 10%), T3 (ransum dengan penggunaan tepung kulit singkong fermentasi 15%). Data diuji dengan analisis ragam berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan uji F. Hasil penelitian menunjukkan tidak berpengaruh nyata pada energi metabolis dan kecernaan protein ransum yang mengandung tepung kulit singkong terfermentasi pada puyuh jantan. Simpulan dari penelitian adalah penggunaan tepung kulit singkong terfermentasi dalam ransum sampai level 15 % menghasilkan nilai energi metabolis dan kecernaan protein yang sama pada burung puyuh jantan

    Determinants of Neonatal Mortality: A Case Study in Sleman District

    Get PDF
    Background: Neonatal mortality is a significant global health problem. Most of the cases occur in low and middle-income countries including Indonesia. In Sleman District, Yogyakarta for the last five years, the neonatal mortality rate has not improved and remains high. This research aimed to identify the root causes of newborn deaths in Sleman District.Methods: A case study approach was used with qualitative methods to describe and discuss five infant mortality cases in Sleman District. This study involved in-depth interviews with 3 mothers of neonates as the main informants, three public figures as society representatives, and other health stakeholders represented by local midwives in Sleman District.Results adn Discussion: There were 12 sub-themes identified in this study that reflected 3 main themes associated with neonatal mortality which are: 1) the neonates’ condition: premature birth, pneumonia, low birthweight, and immaturity of vital organs; 2) the maternal factors: psychological stress, hypertension, diabetes, and obesity; and 3) the healthcare system: midwives’ roles, village cadre roles, and health data collection of mothers and children.Conclusion: Generally, the causes of neonatal mortality were due to prematurity and multiple fetuses; therefore, in-depth screening is needed to prevent neonatal mortality.Keywords: Determinant; Neonatal Mortality; Healthcare System; Case Study.

    Analisis Kompetensi Berbicara Anak Usia Dini pada Masa New Normal

    No full text
    Kompetensi berbicara anak usia dini pada masa new normal menuntut perhatian khusus para pendidik. Fondamen kecakapan berbicara anak usia dini merupakan wujud fenomena yang menarik untuk dikaji hingga terjawab persalahan-permasalahan yang urgent sebagai wujud tanggungjawab orang tua, guru, dan pemerintah. Studi ini memperlihatkan kemampuan berbicara TK Islam YLPI Marpoyan selama masa new normal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif guna menjelaskan persoalan-persoalan yang urgent terkait kompetensi berbicara pada anak usia dini pada masa new normal. Sumber data dokumen dan narasumber, dan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analasis penelititian dilakukan secara induktif, dilakukan reduksi data hingga ferivikasi, dan pembahasan hingga ditemukan hasil penelitian yang bermakna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; kompetensi berbicara anak usia dini masih dalam kategori rendah. Kurangnya komunikasi guru dan anak didik ketika pembelajaran online dan akibatnya anak diam ketika pembelajaran offline, kurang ceria, dan kurang optimis. Sehingga diperlukan usaha lebih dari pendidik untuk meningkatkan kompetensi berbicara anak usia dini dengan memperhatikan kebutuhan anak

    PROGRAM PSIKOEDUKASI DALAM MENANGANI PENGENDALIAN EMOSI SISWA DI SD 1 CEPOKOJAJAR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya berbagai perilaku siswa yang berkaitan dengan pengendalian emosi siswa yang terjadi di SD 1 Cepokojajar pada kurun waktu bulan Juli 2017 hingga bulan Februari 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku yang berkaitan dengan permasalahan pengendalian emosi siswa, strategi, cara dan upaya yang dilakukan secara kolaborasi antara guru PAI dan guru kelas di SD 1 Cepokojajar dalam menyelesaikan permasalahan, mencegah timbulnya permasalahan, mencegah terulangnya kembali permasalahan yang ada dan menjaga kondisi siswa yang berkaitan dengan permasalahan pengendalian emosi siswa. Peneliti mencoba melihat penggunaan pendekatan psikoedukasi dalam menangani permasalahan pengendalian emosi siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada siswa di SD 1 Cepokojajar dengan melihat fakta yang berjalan secara alami dan langsung apa adanya tanpa perlakuan khusus. Tehnik pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 13 item perilaku yang muncul berkaitan dengan penanganan permasalahan pengendalian emosi siswa, terdapat empat perilaku yang paling sering muncul. Keempat perilaku ini adalah : berbicara tidak sopan, marah, berkelahi dan mengekspresikan kemarahan secara verbal. Pendekatan psikoedukasi yang sudah diterapkan oleh guru PAI dan guru kelas di SD 1 Cepokojajar mencakup layanan bimbingan, konseling, training dan konsultasi agar mampu meningkatkan kompetensi psikososial dalam mencegah, mengatasi, dan memberi perhatian dalam proses pemulihan. Pendekatan psikoedukasi yang sudah dilaksanakan di SD 1 Cepokojajar berupa bimbingan secara personal, kelompok, klasikal dan menyeluruh pada seluruh siswa; pemberian sanksi; pembinaan bersama orang tua dan penandatanganan surat pernyataan. Hasil akhir dari program psikoedukasi adalah adanya beberapa perubahan perilaku siswa yang berkaitan dengan pengendalian emosi

    Kemampuan Siswa Field Dependent Level Multistructural dalam Menyelesaikan Soal Pythagoras dan Pemberian Scaffolding

    No full text
    Abstract: This study aimed to describe the ability of multilateral FD students to solve the problem of Pythagoras and its scaffolding. The data collection begins with GEFT and test 1. The subject's examination process is analyzed based on the SOLO taxonomy to see its level of ability. The results showed that the ability of multistructural level FD subjects could use some of the information provided for problem solving, but the answer given was not accurate. Scaffolding efforts to increase the level of FD students' ability from multistructural level to relational level consist of reviewing, restructuring, and developing contextual thinking. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa FD level multistructural dalam menyelesaikan soal Pythagoras dan pemberian scaffolding. Pengumpulan data diawali dengan pemberian GEFT dan soal tes 1. Proses penyelesaian yang dilakukan subjek dianalisis berdasarkan taksonomi SOLO untuk melihat level kemampuannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan subjek FD level multistructural dapat menggunakan beberapa informasi yang diberikan untuk menyelesaikan soal, namun jawaban yang diberikan kurang tepat. Upaya pemberian scaffolding untuk meningkatkan level kemampuan siswa FD dari level multistructural ke level relational terdiri dari reviewing, restructuring, dan developing contextual thinking
    corecore