10 research outputs found

    The Concept of State and Government in Ibn Khaldun’s Thought

    Get PDF
    As a pioneer of the science of Sociology, in addition to reviewing the civilization of humanity from time to time, Ibn Khaldun often discussed the state and leadership. By laying down the principles of procedures for maintaining the existence of the state, he stressed that the dynamics and ups and downs of the state is a necessity. He then formulated this theory as Cycle Theory; that is a situation where a country experiences rapid progress at one time and will experience a setback and even collapse at another time. Departing from this, Ibn Khaldun often explained the importance of supporting elements of government. One of the most important elements in the state order according to Ibn Khaldun in his Muqaddimah is the figure of a leader. The ruler has an important role in maintaining the stability and sustainability of the country. One of the interesting things from other elements of forming a country is the concept of Asabiya. This concept plays an important role in determining the position of a ruler, determining state policy, even recruiting and eliminating elements whose benefits can be considered in the continuity of the state

    Strategi Internalisasi Nilai-nilai Akhlak dalam Upaya Membentuk Kepedulian Sosial Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi internalisasi nilai-nilai akhlak dalam upaya membentuk kepedulian sosial siswa SMKN 1 Majalaya Kabupaten Bandung. Metode Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan okumentasi. Adapun hasil dari penelitian antara lain: (1) Perencanaan, melakukan pengamatan kondisi dan situasi sekolah, membuat konsep internalisasi nilai-nilai akhlak dalam setiap pembelajaran, mengorganisasikan sumber-sumber belajar, dan menetapkan evaluasi pembelajaran. (2) Pelaksanaan,  di dalam kelas dengan pemberian motivasi dan nasehat-nasehat dan di luar kelas dengan kegiatan keagamaan yaitu Pembiasaan shalat dhuha berjama’ah melalui Ekskul Ikatan Remaja Mesjid, Tahfidz Qur’an, Bakti Sosial, Mengadakan pengajian dengan mendatangkan penceramah dari luar, Memperdengarkan bacaan murotal sebelum KBM. (3) Evaluasi, penilaian konteks evaluasi, penilaian tentang masukan, penilaian tentang proses, penilaian tentang produk/hasil. Adapun Implikasinya terhadap pembentukan sikap kepedulian siswa ialah terbiasa melaksanakan ibadah, menghormati guru, keakraban dengan teman yang lain, memiliki kepedulian terhadap orang lain yang terkena musibah, bersikap toleran, dan taat peraturan

    Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang (Studi Narapidana dengan Masa Tahanan Lebih dari 1 Tahun)

    Get PDF
    This research discusses about the Collaboration in the Implementation of the Personality Development Program for Correctional Inmates in Sumedang Regency. The personality development program for correctional inmates in Sumedang Regency is an effort made by the Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang to foster inmates in the religious field to become better individuals. The implementation of personality development is the Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang in collaboration with the Kementerian Agama Sumedang. However, in its implementation, problems are still found, including in collaborative communication and collaboration resources. The research method used in this study is a qualitative method. While the theory used as guidance in this research is the theory of collaboration success factors proposed by Mattesich and Monsey (1992) namely the collaboration environment, characteristics of collaboration members, collaboration processes, collaborative communication, collaboration goals and collaboration resources. The results of this study indicate that collaboration in the implementation of the Personality Development Program for Correctional Inmates in Sumedang Regency has in principle been going well. This can be seen from the six success factors of collaboration according to Mattesich and Monsey (1992) that almost all of the six factors went well. But there are still some factors that have not gone well. Factors that have been going well are the collaboration environment, the characteristics of the collaboration members, the collaboration process and the collaboration goals. While the success factors for collaboration that have not been going well are collaboration communication factors and collaboration resources. Penelitian ini membahas tentang Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang. Program pembinaan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang untuk membina narapidananya dibidang keagamaan agar menjadi pribadi yang lebih baik. Pelaksanaan pembinaan kepribadian tersebut Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sumedang berkolaborasi dengan Kementerian Agama Sumedang. Namun, didalam pelaksanaannya masih ditemukan permasalahan-permasalahan diantaranya dalam komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sedangkan teori yang digunakan sebagai guidance dalam penelitian ini adalah teori faktor keberhasilan kolaborasi yang dikemukakan oleh Mattesich dan Monsey (1992) yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi, komunikasi kolaborasi, tujuan kolaborasi dan sumber daya kolaborasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Pembinaan Kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Kabupaten Sumedang pada prinsipnya sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari enam faktor keberhasilan kolaborasi menurut Mattesich dan Monsey (1992) bahwasannya dari ke enam faktor tersebut hampir semuanya berjalan dengan baik. Tetapi masih ada beberapa faktor yang belum berjalan dengan baik. Faktor yang sudah berjalan dengan baik yaitu lingkungan kolaborasi, karakteristik anggota kolaborasi, proses kolaborasi dan tujuan kolaborasi. Sedangkan faktor keberhasilan kolaborasi yang belum berjalan dengan baik adalah faktor komunikasi kolaborasi dan sumber daya kolaborasi.

    TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN SAAT MENUNGGU ANGGOTA KELUARGA YANG DIRAWAT DI RUANG ICU RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PEKANBARU

    Get PDF
    Kecemasan dapat timbul secara otomatis akibat dari stimulus internal dan eksternal yang berlebihan sehingga melampaui kemampuan individu untuk menanganinya maka timbul cemas. dampak dari kecemasan akan mempengaruhi pikiran dan motivasi sehingga keluarga tidak mampu mengembangkan peran dan fungsinya yang bersifat mendukung terhadap proses penyembuhan dan pemulihan anggota keluarganya yang sedang dirawat di ruang ICU (Keltner, 1995; Sibuea, 2010). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan keluarga pasien saat menunggu anggota keluarga yang dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan METODOLOGI PENELITIAN deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik aksidental sampling, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Hasil penelitian dari 40 responden, secara umum mayoritas responden merasakan kecemasan sedang dengan persentase sebesar 72,5%, sebagian kecil responden merasakan kecemasan ringan dengan persentase 15% dan sebagian kecil responden merasakan kecemasan berat dengan persentase 12,5%. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan agar bidang keperawatan membentuk divisi khusus yang bertugas menjadi konsultan bagi keluarga pasien yang mengalami kecemasan di ruang tunggu ICU, yang berguna untuk mengantisipasi agar rasa cemas keluarga tidak sampai ke tingkat berat dan panik

    Analisis Sistem Informasi Manajemen Kinerja Dan Prestasi Pekerja Dalam Menentukan Keunggulan Bersaing

    Get PDF
    Sistem informasi manajemen penting dalam mengarahkan segala sumber  daya. Tujuan mengetahui oftimalisasi sumber daya dalam meningkatkan keunggulan bersaing.  Sistem informasi sebagai inti dalam organisasi. Meningkatkan dan megembankan organisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan sistem informasi yaitu: (a). Keunggulan sistem informasi (b). Pengembangan sistem informasi (c). Meningkatkan sumber daya yang ada (d). Dimensi Sistem informasi. Suatu kemajuan dan dalam  teknologi informasi yang perlu dalam proses data secara baik dan benar. menjadi output dan outcomes yang variatif dan bermanfaat bagi organisasi. Kesimpulan: (1). Optimalisasi teknologi sistem informasi menjadi faktor penting bagi pengguna (2). Dapat menningkatkan kemapanan dan penentu kelangsungan organisasi. (3). Sebagai instrument sistem informasi dalam prosedur organisasi. (4). Dapat mengantipasi terhadap perubahan (5). Menjadi  faktor penentu  pada organisas.   Kata Kunci: Analisis SIM, Efektifitas, Organisas

    KELAYAKAN BUKU SAKU MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DARI BUAH PINTIK, LANGIR DAN TURAH KALAK

    Get PDF
    AbstractThis study aimed to determine the feasibility of the media of the pocket book on the biodiversity material of class X high school from the morphology and nutrient content as well as the fruit fiber of pintik (Meliosma simplicifolia (Roxb.) Walp), langir (Xanthophyllum amoenum Chod) and the kalak turah (Mangifera quadrifida jack) received in the tembawang forest, Bengkayang district. The form of this research was descriptive using purposive sampling technique with two stages, namely instrument and media validation. Pocket book media was validated by five validators with 15 criteria and calculated using CVR and CVI Lawshe methods. Pocket book media was validated by two lecturers of two biology education lecturers and two high school biology teachers in Bengkayang and one teacher in Pontianak city. The instrument sheet contained six aspects and 15 criteria. The results of the instrument validation showed that the validation sheet was feasible to be used and repaired while the validation results of pocket book media obtained CVR and CVI values of 0.99 which corresponded to Lawshe's minimum CVR value for five validators. So that the pocket book media was declared valid and feasible to be used as learning media on biodiversity material in class X high school. Keywords: Pocket book, Biodiversity, Pintik, Langir, and Turah kalak

    Pemberdayaan Komnas Dhu'fa terhadap Pesantren Dhu'afa Pondok Pesantren Al-washilah di Kelurahan kembangan Jakarta Barat

    No full text
    ABSTRAKSINeneng SulastriPemberdayaan Komnas Dhuafa Terhadap Santri Dhuafa Pondok Pesantren Al Washilah Dikelurahan Kembangan Utara Jakarta BaratPemberdayaan adalah upaya peningkatan kemampuan dalam mencapai penguatan diriguna meraih keinginan yang dicapai. Pemberdayaan akan melahirkan kemandirian berfikir, bersiap, tindakan yang bermuara pada pencapaian harapn hidup yang lebih baik.Program Komnas Dhuafa ini bertujuan untuk Membina Fakir Miskin (Dhuafa) sehingga mempunyai keahlian/keyakinan bahwa kepahitan dan kemiskinan/kefakiran adalah merupakan takdir Tuhan yang harus disadari dengan ikhlas dan percaya diri. Program yang dilakukan oleh Komnas Dhuafa adalah yang besifat pendidikan baik formal maupun non formal, selain itu program lainnya adalah bersiaf sosial dan kemanusiaan seperti santunan langsung dan juga pembinaan terhadap santri dhuafa.Pada penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualititatif dengan subjek penelitan lembaga komnas dhuafa itu sendiri. Pemilihan subjek dilakukan dengan senaja yang terdiri dari struktur kepengurusa komnas sntri dhuafa. Hasil penelitian Pemberdayaan Komnas Dhuafa Terhadap Santri Dhuafa adalah mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin disekitar pondok pesantren, terutama santri dhuafa, hal ini dapat dilihat dari keberhasilan program yang dijalankan sesuai dengan target dan capaian yang hendak diapai. Dari beberpa program ternyata masyarakat dan santri merasakan langsung baik dari kegiatan sosial, pendidikan maupun pembinaan yang dilakukan oleh komnas dhuafa. Tetapi penulis melihat ada hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tersebut yakni belum mempunyai mitra kerjasama yang dapat dibanggakan, Badan-badan usaha yang dimiliki belum sepenuhnya efektif Kurangnya tenaga ahli dan pengalaman juga menjadi faktor penghambat kemajuan dari komnas dhuafa.Dengan demikian apa yang penulis temukan dapat dijadikan bahan masukan bagi pengelola Komnas Dhuafa Pondok Peasntren Al Washilah.62 hlm,; 29 Cm

    Handling Money Laundering Crime in the Forestry Sector through Integrated Governance

    No full text
    This research was conducted to identify whether the problem of weak coordination and government cooperation in eradicating and preventing money laundering in the forestry sector is solely due to the suboptimal role of the government or whether the suboptimal role is also contributed by the private sector/corporations and NGOs that only work according to the orders of funders. The method used in this research is a qualitative method, namely data collection through Focus Group Discussions (FGDs) and in-depth interviews. The results of the research show that the unoptimized handling of forestry ML so far is due to integrated governance in handling forestry ML that has not gone well. It is not enough to handle forestry ML using Emerson, Nabatchi and Balogh's (2012) theory on integrated governance. The research found that resources are an important factor that must be addressed prior to the start of integrated governance in handling forestry ML. Resources are not specifically described in Emerson, Nabatchi and Balogh's theory

    Implementation of Islamic Religious Education Learning in Growing and Developing Religious Humanism Students

    No full text
    The purpose of this study is to find out (1). Describe the PAI learning model in developing religious humanism at SMAN Purwakarta. (2). Describe the religious humanist character of students at SMAN 2 Purwakarta. Methods: This study uses a qualitative approach that describes the phenomena that occur in the field. Data collection techniques through (1). In-depth interviews with volunteers to obtain data (2). Direct observation of the field to find phenomena that occur in the field (3). Study documentation to complete data in the form of photos, important notes, archives, and others related to the research focus. The conclusions are: (1). PAI learning models in developing religious humanism include exemplary models, question and answer models, discussion models, project models and practice models. (2). The religious humanist character of the students is (1). Respect and obey the teacher, (2). Respect for other school members (3). Loving friends at school and friends outside school (4). Have a passion for learning and high motivation to learn, as well as diligent in learnin

    ILMU ALAMIAH DASAR

    Full text link
    llmu Alamiah Dasar bisa disimpulkan selaku Ilmu Pengetahuan Alam (alami science) yang membahas mengenai gejala–gejala dalam semesta alam hingga terciptalah ide dan konsep. Ilmu Alamiah Dasar mengkaji konsep–konsep dan prinsip–prinsip dasar yang memiliki sifat fundamental, misalnya seperti Biologi, Fisika, dan Kimia, sekaligus suatu kajian ilmu pasti yang benar-benar bisa di uji kebenarannya, karena dalam proses pengkajiannya terjadi beberapa langkah-langkah efektif yang memang terbukti bisa mendapatkan informasi yang valid tentang suatu keadaan alam semesta yang dilakukan oleh manusia atas dasar sifat dan ciri manusia yang memiliki kecerdasan dan keinginan untuk mengenal dan beradaptasi pada lingkungannya.. Buku ini memberikan pengertian dan pengetahuan dasar yang bersifat alamiah melalui pembahasan: perkembangan penalaran dan tubuh manusia, perkembangan dan pengembangan IPA, alam semesta, keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya, ekosistem, sumber daya alam dan lingkungan, serta teknologi dan kehidupan manusia. Berdasarkan hal tersebut maka, buku ini menyajikan segala yang dibutuhkan oleh para pelajar untuk dijadikan sumber rujukan karya ilmiyah maupun tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik kepada anak didiknya. Oleh sebab itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang llmu Alamiah Dasar, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguru tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang lmu Alamiah Dasar
    corecore