13 research outputs found
PRODUCTION RISK OF MORINGA (Moringa oleifera L.) IN THE RAINY AND DRY SEASONS
This study aimed to determine and analyze the risk of moringa (Moringa oleifera L.) production in rainy and dry seasons at PT Moringa Organic Indonesia, Blora. The research method used is a case study method, using secondary data and time-series data and interviews with the company. The analytical tools used are coefficient variation (CV) and lower limit (L). The results show that the sources of production risk at PT Moringa Organic Indonesia consist of external and internal production risks, external production risks consist of weeds, disease, and seasons, while internal production risks are human resource risks. The calculation result of risk level of Moringa production for rainy season and dry season show the risk level of production in dry season has a high risk because it has a coefficient variation value greater than the rainy season. The lower limit of production (L) was obtained in the dry season, based on the lower limit values of the two seasons, indicating that the losses were lower than dry season during the rainy season.
Hubungan Peran Penyuluh dengan Persepsi Anggota Kelompok Wanita Tani dalam Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Fenomena alih fungsi lahan menjadi ancaman serius yang dapat mengganggu ketahanan pangan nasional. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan sebuah program dari pemerintah untuk menggerakkan budaya memanfaatkan dan mengelola lahan pekarangan bagi masyarakat pedesaan maupun perkotaan dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Kegiatan penyuluhan menjadi salah satu cara yang diharapkan dapat membantu keberhasilan program KRPL. Untuk menjamin tujuan program dapat tercapai, peran penyuluh juga akan berdampak pada persepsi anggota kelompok wanita tani. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran penyuluh dalam program KRPL, mengetahui persepsi anggota kelompok wanita tani terhadap program KRPL serta menganalisis hubungan antara persepsi anggota kelompok wanita tani dengan peran penyuluh dalam program KRPL. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Wanita Tani Mawar Bodas Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang merupakan KWT yang melaksanakan program KRPL dan merupakan salah satu KWT percontohan di Kota Tasikmalaya dengan mengambil sampel sebanyak 24 orang. Data peran penyuluh dan persepsi anggota kelompok wanita tani dianalisis secara deskriptif dan untuk melihat hubungan antara persepsi anggota kelompok wanita tani dengan peran penyuluh dalam program KRPL digunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Secara keseluruhan peran penyuluh pada program KRPL termasuk dalam kategori sedang, (2) Persepsi anggota Kelompok Wanita Tani Mawar Bodas mengenai program KRPL termasuk dalam kategori tinggi, (3) Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara peran penyuluh dengan persepsi anggota Kelompok Wanita Tani Mawar Bodas dalam program KRPL
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH PERTANIAN DAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI MINAPADI
Peran penyuluh dan partisipasi petani dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja petani, termasuk pada minapadi sebagai suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat peran penyuluh pertanian, tingkat partisipasi petani dan tingkat produktivitas kerja petani minapadi serta menganalisis hubungan antara peran penyuluh pertanian dan partisipasi petani dengan produktivitas kerja petani minapadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan penentuan responden dengan simple random sampling kepada 32 orang petani anggota Kelompok Tani Mulyasari di Desa Arjasari Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Rank Spearman yaitu analisis yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dari dua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran penyuluh pertanian termasuk dalam kategori tinggi, partisipasi petani termasuk kategori tinggi serta produktivitas kerja petani minapadi termasuk kategori tinggi. Selanjutnya, hubungan peran penyuluh pertanian dan partisipasi petani dengan produktivitas kerja petani minapadi memiliki hubungan yang sangat kuat, signifikan dengan arah yang positif yang berarti jika peran penyuluh pertanian dan partisipasi petani meningkat, maka produktivitas kerja petani minapadi pun akan meningkat. Dalam rangka meningkatkan peran penyuluh dalam memotivasi petani untuk lebih konsisten dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, meningkatkan partisipasi petani dalam tahap evaluasi, meningkatkan kesadaran petani untuk melakukan pemasaran hasil panen dalam bentuk beras sebagai usaha pertambahan nilai produk serta meningkatkan peran penyuluh pertanian
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA, TITIK IMPAS NILAI PENJUALAN DAN HARGA POKOK PRODUKSI AGROINDUSTRI TEPUNG AREN
Palm flour is the result of the processing production from the palm tree trunk. This study aims to determine labor productivity, the breakeven point of sales value, the breakeven point of production volume, and the cost of goods manufactured. The research method used is a case study at PT. AKS Gunung Wangi in Kertaharja Village, Cijeungjing District, Ciamis. Quantitative analysis tools used in this research are labor productivity, the break-even point of the sales value and production volume, and the cost of goods manufactured. Labor productivity is measured to determine the economic condition of the labor force of a business carried out, then the break-even point analysis is useful for knowing the relationship between sales value and production volume with prices and other costs, while determining the cost of goods manufactured aims to calculate the cost of using resources. economy in the production process. The results showed that the labor productivity in PT AKS Gunung Wangi's palm flour agroindustry was Rp. 351,562,50 / person working day for one production process. Processing of palm flour in one production process takes 4 days. The breakeven point of the sales value is Rp. 604,118.76 and a production volume of 80.55 kilograms with a production capacity of 1,200 kilograms. The cost of production in the Palm Flour Agroindustry is Rp. 5,167.65 per kilogram
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN KELAYAKAN USAHATANI SELADA ORGANIK
Salah satu jenis sayuran yang memiliki potensi dan prospek yang baik adalah jenis sayuran selada organik. Usahatani ini jika ditekuni dapat memberikan peluang usaha dan menyerap tenagakerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja, biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan kelayakan usahatani selada organik. Penelitian dilaksanakan di Desa Windujaya Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas pada bulan Agustus sampai September 2022. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode studi kasus pada seorang petani dengan pertimbangan bahwa petani tersebut sebagai petani perintis dan petani yang secara kontinu menanam selada organik. Pengukuran produktivitas tenaga kerja diukur untuk mengetahui kondisi ekonomi tenaga kerja dari suatu usaha yang dilakukan. Analisis data kuantitatif dilakukan secara tabulasi mengenai produktivitas tenaga kerja, biaya, penerimaan, pendapatan sedangkan kelayakan usahatani selada organik digunakan alat anaiisis R/C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja pada usahatani selada organik sebesar Rp. 100.000,00 / Hari Orang Kerja, biaya total produksi selada organik yang diperoleh sebesar Rp 1.930.298,00. Petani dapat menghasilkan produksi sebanyak 280 Kilogram atau setara dengan 800 ikat (350 gram/ikat) selada organik dalam satu proses produksi. Harga jual Rp 2.500,00/ikat, sehingga menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2.000.000,00. Total pendapatan yang diperoleh usahatani selada organik dalam satu kali masa tanam yaitu sebesar Rp 69.702,00. Kelayakan usahatani selada organik dengan 800 polybag pada luasan lahan 250 m2 menghasilkan nilai R/C sebesar 1,04. Secara ekonomis dapat disimpulkan usahatani ini masih memiliki keuntungan walaupun kecil, namun responden masih tetap mengusahakan karena tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja dalam keluarga sebagai biaya implisit yang diperhitungkan.
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS KOMODITAS BAWANG MERAH DI KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT
Usahatani komoditas bawang merah masih menghadapi beberapa kendala, seperti tingginya harga benih berkualitas baik serta penggunaan input produksi yang tidak efektif, sehingga produksi yang dihasilkan tidak dapat dimaksimalkan. Selain itu, kendala lainnya adalah fluktuasi harga jual komoditas bawang merah, pengetahuan petani yang rendah, ancaman iklim yang tidak dapat dikendalikan, dan penggunaan faktor-faktor produksi yang tidak tepat. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu sentra komoditas bawang merah di Jawa Barat. Objek penelitian ini adalah untuk melakukan analisis efisiensi teknis dari usahatani komoditas bawang merah di Kabupaten Majalengka. Responden petani bawang merah ditentukan dengan pendekatan purposive. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 37 petani bawang merah di Kabupaten Majalengka. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi roduksi stokastik frontier Cobb-Douglass dan diestimasi menggunakan MLE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata petani bawang merah efisien secara teknis, dengan nilai efisiensi 0.82 yang menunjukkan bahwa komoditas bawang merah tergolong efisien secara teknis. Oleh karena itu, efisiensi perlu ditingkatkan secara merata pada setiap petani dan hal tersebut harus diperhatikan oleh pemerintah melalui program penyuluhan dan mengubah pola pikir petani mengenai manfaat dalam partisipasi program penyuluhan
EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG MERAH DI KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT
Tujuan dari penilitian ini ialah (a) menganalisis input faktor apa saja yang berpengaruh terhadap produksi bawang merah (b) menganalisis tingkat alokatif (efisiensi harga) dari input faktor yang digunakan dalam berusahatani bawang merah di Majalengka. Responden petani ditentukan secara sensus yaitu 37 petani lokal bawang merah di Kabupaten Majalengka. Pengumpulan data dilakukan dari bulan September 2015 sampai dengan bulan April 2016. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis fungsi produksi stochastic frontier Cobb-Douglass dan efisiensi alokatif dengan menggunakan pendekatan produk marginal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas lahan, jumlah bibit, dan pestisida merupakan input faktor yang berpengaruh secara nyata terhaddp produksi bawng merah. Untuk hasil analisis efisiensi alokatif menunjukFkan bahwa rata-rata petani bawang merah di Kabupaten Majalengka masih belum efisien, namun dari kelima faktor produksi yang digunakan oleh responden terdapat satu input faktor produksi yang secara alokatif tidak efisien yaitu tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam meningkatkan efisiensi alokatif yang berhubungan dengan harga faktor produksi, maka petani perlu diberikan pendampingan untuk dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan.
EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PUPUK ORGANIK BERBAHAN DASAR LIMBAH MEDIA BUDIDAYA LALAT TENTARA HITAM (Hermetia illucens)
Availability of organic waste has attracted the community as a business opportunity to utilize organic waste. One of the uses of organic waste that is carried out is as a growing medium and feed in the cultivation of black soldier fly (BSF) or maggot feed which at the end of the period there is residual cultivation media in the form of organic material that has the potential to be used as organic fertilizer. Organic fertilizer is an alternative to the use of organic waste that can be produced from the rest of the black army fly (BSF) cultivation media. The purpose of this study was to measure the cost of production and the level of efficiency of production costs of organic fertilizer based on residual BSF cultivation media using R/C ratio analysis. The research method used is a case study on community groups in Cipedes District, Tasikmalaya City since 2018. The results showed that the cost of production of the remaining BSF cultivation media is Rp. 14,663.00 and the results of the R/C ratio analysis are 1.40, indicated that the used of costs in the production process of organic fertilizer from waste of BSF cultivation media is efficient
Analisis Kualitas Produksi Pupuk Organik Berbahan Dasar Limbah Media Budidaya Lalat Tentara Hitam (Hermetia illucensi)
Utilization of organic waste from the rest of the black soldier fly (BSF),cultivation media into organic fertilizer that meets quality standards and is efficient in its manufacture. Theidentification of the effect of various types of organic waste making up the cultivation media on the growth of BSFlarvae, the quality of organic fertilizers, the level of efficiency in the production of organic fertilizers based on therest of the cultivation media. The research implementation method is an experimental field experiment to identifythe effect of various types of waste/organic materials that make up the cultivation media on the growth of BSFlarvae to produce organic fertilizer. The results of the analysis showed that the temperature of the larval growthmedia as a result of the study ranged from 26.2 - 30.5˚C which is still included in the category that is quite idealbecause the larvae can grow and develop. The average value of the optimum pH ranged from 6.5 to 7.5, indicatingthewiderangeoftoleranceforalltypesoforganicwasteintheformer larvalmedia.Thegrowthoflarvaeonday5inthetreatmentoflayinghenswassignificantlydifferentcomparedtoothermedia,havingthelowestvalueof 0.60 g, while the final weight of larvae in treatment C and D had an average value of 0.10. Based on this,treatments C and D have the highest average value. Organic fertilizer test results from the former laying henswaste media produced a quality close to the Ministry of Agriculture's organic fertilizer quality standard, withparameters pH:H2O, C-Organic,P2O5HCL25%andK2OHCL 25%