19 research outputs found

    The Model of Shoreline Change in Estuary of Porong River after Mud Volcano

    Full text link
    The basic research of this paper is to produce the result of the model of extended area or/and degradasion area in estuary of Porong river after mud volcano phenomenon. The model is the part of conception of coastal management in the sector of coastal protection. This sector is concerning to the stability of shoreline change. This is obviously the extended area from sedimentation or/and degradasion area due to erosion processes in coastal vicinity.nbsp It means stable from the sedimentation and/or erosion processes that may not be wanted. This research is to create the model of shoreline change, based on the previous years to the recent condition, and then to estimate the feature condition.nbsp This model based on the conception of longshore transport (lonsgshore current) in the certain location of estuary of Porong river. The model works on the two stages.nbsp (1). Using data ofnbsp year 2000 for initial condition, the model produced three difference results for next 14 years from three difference sediment transport formulations.nbsp This is to find the most apropriate result when to be compared to the existing data of 2014 among those formulatios. The formulation of Komar-Inman [6] is the best one due to getting result that have the smallest error ofnbspnbsp 7 % to the existing data 2014.nbsp (2). By using data ofnbsp year 2014 as initial condition, the model have produced thenbsp estimation of shoreline change for the next period of 5, 10, 15 and 20 years. After 20 years implementation, the model gives resultnbsp of extended land area to the offshore direction in around of 1000 meters. The accuration of the result is depend on the accuration of Komar-Inman [6] formulation in the transport sediment conception

    Evaluasi dan Optimalisasi Fasilitas Taman Hiburan Wisata Bahari Lamongan di Era New Normal

    Get PDF
    Terjadinya pandemi virus COVID 19 di Indonesia sangat berpengaruh bagi segala sektor, khususnya sektor pariwisata. Optimalisasi adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang ideal dengan mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kelayakan beroperasinya Wisata Bahari Lamongan di era new normal yang diharapkan mampu membuat masyarakat tak lagi takut untuk berpariwisata. Dasar teori yang digunakan untuk penilaian kelayakan adalah Integrated Beach Value Index dalam menilai kelayakan, Pembobotan materi yang akan dianalisa lebih dalam antara lain fasilitas pendukung, protokol kesehatan, ekonomi, dan pemahaman masyarakat. Pengambilan data penilaian untuk penelitian menggunakan teknik survei. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membawa dampak positif pada lokasi penelitian serta membantu piha

    A Study on the Reservoir Capacity to Control Mud Flood Derived from Mud Volcano: A Phenomenon in Sidoarjo

    Get PDF
    This paper is an extended research of Coastal Zone Management of Sidoarjo mud phenomenon. The idea is to find special concept of management to control mud flood using reservoir system. This method, in the mud fluid, is intentionally used to make separation of the solid materials from water. The concept is to calculate sediment velocity in order to find the time of sedimentation then to estimate the volume of mud. Therefore, the reservoir will be determined from this calculation. The result of this research is the dimension of the reservoir: area of 3,704,144.36 m2, the depth of 5.94 m, and the volume 22.018.856.07 m3. The time of sedimentation is calculated of 28.33 hours for 42.2 % of material volume sedimentation. Consequently, the suspension material is 57.8 %. The correction of calculation is depending on the calculation of the velocity of sedimentation, about 2 %

    Comparison Study of Various Type Artificial Reef Performance in Reducing Wave Height

    Get PDF
    Most fishermen used inappropriate methods to sustain their livelihoods, severely destroying fishery resources. Furthermore, a lack of environmental protection and pollution prevention lead the best coastal and estuarial nurseries to become unhabitable. Several studies have pointed out that fish stocks in coastal waters could be no longer sufficient for the increasing fishing activity and consumption requests. Based on the 1950–2006 global statistics conducted by Food and  Agriculture Organization of the United Nations (FAO) (2012).Artificial reefs are most often constructed to increase the efficiency of fishery resource harvest (Seaman and Sprague, 1991). In engineering practice, the stability of artificial reefs is an important issue in preventing the failure of reef units due to wave and current actions. Some of the artificial reefs have also been designed to serve as low-crested coastal protection structures (e.g. Dalrymple et al., 1991a; Ranasinghe et al., 2006). One particular advantage of these artificial reefs over the conventional submerged breakwaters is the fact that they are multi-purpose units and can be achieved with more cost-effective materials and environmentally friendly construction processes (Harris, 1995; Buccino et al., 2013). Artificial reef model keep looking for modification to get compatibility and efiiciency as submerged breakwater because  the feasibility of artificial reefs for coastal protection is typically evaluated based on the percentage of surface wave height reductionWave transformation analysis in artificial reef do with consideration from some non dimensional variables. Wave transmission process defined with ratio betwwen transmission wave height and incoming wave heightThis research compares 5 types of Artificial reef in numeric model. There are hexareef, bottle reef, star reef, seadome and cube reef. They are tested with Indonesian wave steepness which has value between 0,0013 and 0,012

    Analisis dan Pemberdayaan Potensi Wisata Mangrove Wonorejo

    Get PDF
    Ekowisata Mangrove Wonorejo memiliki banyak potensi wisata yang bermanfaat bagi kelestarian alam dan ekonomi masyarakat sekitar. Menganalisis dan memberdayakan potensi objek wisata merupakan bagian yang penting dalam meningkatkan potensi Ekowisata Mangrove Wonorejo. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai beach recreational index pada objek wisata yang telah ditentukan dan mengetahui cara meningkatkan nilai beach recreational index. Penghitungan beach recreational index ditentukan oleh tiga parameter yaitu, beach index, knowledge index dan monetary index. Dari tiga parameter ini akan disusun kuisioner yang terdiri dari 18 pertanyaan yang dibagi dalam 4 indikator yaitu, sarana prasarana, kebersihan, promosi dan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari pembagian kuisioner dan wawancara langsung di objek wisata, Ekowisata Mangrove Wonorejo mendapatkan nilai beach index 0,685 (medium), knowledge index 0,539 (medium) dan monetary index 0,844 (medium). Nilai yang didapatkan dari penghitungan menunjukan walaupun memiliki hasil sama-sama medium, knowledge index dengan paramete promosi mendapatkan nilai yang paling kecil dalam kuisioner. Nilai knowledge index di sini harus menjadi fokus utama dan juga bahan evaluasi bagi pihak pengelola untuk meningkatkan lagi nilai knowledge index dengan cara mengembangkan dan menggencarkan lagi promosi melewati media sosial serta aktif mengadakan acara-acara di sekitar objek wisata untuk menarik perhatian para calon pengunjung

    VALUASI SUMBER DAYA KELAUTAN PADA RENCANA REKLAMASI UNTUK PENGEMBANGAN BANDARA JUANDA DI PESISIR PANTAI KABUPATEN SIDOARJO

    Get PDF
    Kawasan Pesisir merupakan wilayah yang strategis, dimana  tempat  bertemunya  berbagai  kepentingan pembangunan baik pembangunan sektoral maupun regional serta mempunyai dimensi internasional. Kawasan pesisir pantai Sidoarjo tepatnya di pesisir timur pantai Sedati adalah suatu kawasan pesisir yang  recananya akan dikembangkan sebagai lokasi perluasan bandara udara Internasional Juanda, yaitu dibangunnya  Terminal  tiga  (T-3)  dan  dua  landasan  pacu melalui reklamasi pantai. Hal ini dilakukan karena bandara juanda sudah terjadi kelebihan kapasitas penumpang, dan juga peningkatan perekonomian Jawa Timur. Luas areal yang akan direklamasi sebesar 6.000 Ha, meliputi desa Segorotambak, Banjarkemuning dan Gisik Cemandi yang terletak pada satu wilayah  administrasi,  yaitu  Kecamatan  Sedati.  Tujuan penelitian ini, menghitung nilai sumberdaya kelautan, yang terdampak reklamasi ditinjau dari nilai kawasan daerah tangkapan nelayan, nilai kawasan pertambakan dan ekosistem mangrove serta merumuskan strategi/ solusi pengelolaan sumberdaya kelautan pada rencana reklamasi untuk pengembangan bandara juanda di pesisir pantai sidoarjo berdasarkan konsep valuasi sumber daya alam. Valuasi ini dihitung berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada masyarakat terdampak dan data-data pendukung wilayah penelitian  (TEV).  Untuk  valuasi  ekonomi,  manfaat  ekonomi yang dihasilkan sebesar Rp 90.806.400.000,- Perhitungan ini belum termasuk  nilai  properti,  karena  dihitung  berdasarkan potensi  yang  terdampak  masyarakat  secara  langsung. Sedangkan kerugian/ biaya yang hilang dari rencana pelaksanaan reklamasi sebesar Rp 680.323.206.650,- Tingkat validasi dari perhitungan  nilai ekonomi  ini bergantung  pada tingkat kepercayaan hasil survei. Pengelolaan wilayah pesisr pantai Sidoarjo dianalisis menggunakan metode/ tehnik analisis SWOT. Dari hasil penelitian, penulis tidak merekomendasikan kegiatan reklamasi dilakukan sekarang, karena belum memenuhi dua aspek, yaitu aspek manfaat sosial-ekonomi harus lebih besar daripada kerugian sosial ekonomi dan kegiatan reklamasi haruslah mendapatkan penerimaan dari masyarakat

    Mekanika fluida/ Mustain

    No full text
    vi, 190 hal.: ill.; 21 cm

    Mekanika fluida/ Mustain

    No full text
    vi, 190 hal.: ill.; 21 cm

    Mekanika fluida/ Mustain

    No full text
    vi, 190 hal.: ill.; 21 cm
    corecore