3,761 research outputs found
Pembatalan Surat Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN ) Kantor Regional I Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 00003/Kep/Bv/5403/06 Tentang Memberikan Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Memberhentikan Dengan Hormat (Tinjauan Yuridis terhadap Putusan PTUN Yogyakarta Nomor. 03/G/2011/PTUN.Yk.)
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan hukum secara yuridis normatif,dengan spesifikasi penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini sumber data yangdigunakan adalah data sekunder berupa Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan PTUN Yogyakarta Nomor. 03/G/2011/PTUN.Yk, undang-undang serta buku-bukuliteratur yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data yang diperoleh disajikan secara sistematis dan terperinci, dan analisis data dilakukan secaranormatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa pelimpahan wewenang (pemberian delegasi ) dari Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN ) ke Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN ) Kantor Regional I Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Pasal 27 ayat (3 ) PP No. 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dan penerimaan suatu wewenang yang diterimanya (Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN ) Kantor Regional I Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ), yang sebelumnya memiliki kewenangan mengeluarkan SK objek sengketa adalah Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN ) itu sendiri. Alasan pertimbangan Hukum Hakimdalam menentukan pembatalan Surat Keputusan objek sengketabahwa tindakan tergugat dalam mengeluarkan Surat Keputusan objek sengketa secara subtansi/materiil bertentangan peraturan perundang-undangan yaitu Pasal 2, Pasal 3 huruf d, dan Pasal 5 Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN ) Nomor 59/Kep/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Regional Badan Kepegawaian Negara (BKN )dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tergugat dalam menerbitkan Surat Keputusan objek sengketa juga bertentangan dengan Asas Keadilan, Asas Kecermatan dan Asas Larangan Mencampuradukan Kewenangan (principle of non misuse of competence )
The North Samoyedic interrogative verb meaning ‘say what’
A cross-linguistically rare interrogative category (i.e., an interrogative verb with the meaning ‘say what’) is observed in the North Samoyedic (Uralic) languages. The interrogative verb in these languages is used in content questions, and functions as the predicate of the main or the embedded clause. It takes the regular verb morphemes with two exceptions: it (i) does not display object agreement, and (ii) cannot combine with the regular past tense morpheme. Furthermore, there is also an ordering restriction on multiple questions containing the interrogative verb. The morphosyntactic evidence suggests that the North Samoyedic interrogative verb is analyzed as a result of a wh-object incorporation.
Kokkuvõte. Nikolett Mus: Põhjasamojeedi keelte küsiverb tähendusega ‘mida ütlema’. Põhjasamojeedi (uurali) keeltes esineb keeleüleselt haruldane küsiv kategooria (st küsiverb tähendusega ’mis asja’). Nendes keeltes kasutatakse küsiverbi sisuküsimustes ja küsiverb toimib pea- või kõrvallauses predikaadina, liitudes tavaliste verbimorfeemidega, välja arvatud kahel juhul: küsiverb (i) ei väljenda objektiühildumist, ja (ii) ei kombineeru lihtmineviku morfeemiga. Lisaks on küsiverbil teatavad järjestuspiirangud küsiverbi sisaldava kompleksküsimuse korral. Morfosüntaktilised andmed viitavad, et põhjasamojeedi küsiverb on analüüsitav kui küsisõnalise objekti inkorporatsiooni tulemus.
Аннотация. Николетт Муш: Северосамодийский вопросительный глагол ‘что сказать’. В северосамодийских языках (уральская языковая семья) есть типологически редкий вопросительный глагол со значением ‘что сказать’. Этот глагол используется в частных вопросах в качестве предиката главного или подчиненного предложения. Он принимает обычные словоизменительные суффиксы за двумя исключениями: он не сочетается (i) с объектным спряжением и (ii) с показателем прошедшего времени индикатива. Кроме того, существуют ограничения на относительный порядок вопросов с вопросительным глаголом. Данные морфосинтаксиса свидетельствуют о том, что северносамодийский вопросительный глагол возник в результате инкорпорации объекта — вопросительного местоимениия
Gerommel binnen de bonden over het ontwerp-interprofessioneel akkoord
Met de verwerping van het voorstel tot interprofessioneel akkoord (IPA) door de socialistische bediendebond, BBTK, weerklinkt alvast een eerste stevige proteststem. Toch is deze allesbehalve beslissend. BBTK houdt er dan wel vaker een dissidente stem op na, binnen de socialistische vakbondskoepel bood dat in het verleden geen garantie op de einduitkomst. Tekenend is echter dat de BBTK ditmaal niet alleen staat met zijn kritiek en eerder een voorbode lijkt te zijn van wat nog komen moet
PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Dalam suatu perencanaan konstruksi bangunan, sangatlah penting untuk mengetahui fungsi ataupun penggunaan bangunan yang akan dibangun terlebih dahulu, sebab dengan mengetahui tujuan dan fungsi dari bangunan tersebut maka dapat lebih mudah dalam proses desain dan perencanaan sehingga dalam perhitungan, baik segi mutu dan efisiensi pembangunannya dapat tercapai sesuai dengan tujuan awal.Banyak hal yang dapat mempengaruhi proses perencanaan suatu bangunan, seperti fungsi, letak, bentuk dan kondisi sekitar bangunan tersebut, sebab akan sangat berpengaruh cukup besar kepada tingkat ketahanan dan kekuatan dari konstruksi bangunan pendukung lainnya.Isi dari tugas akhir ini adalah untuk dapat mengetahui perhitungan struktur portal bertingkat dari beton bertulang dan elemen-elemen struktur di dalamnya dengan perhitungan mekanika secara konvensional berdasarkan metode Takabeya, perancangan dan analisis komponen struktur beton bertulang berdasarkan SNI 03-2847-2002.Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh penulis didapatkan perhitungan struktur beton bertulang dapat diselesaikan mengggunakan metode takabeya, karena metode takabeya lebih praktis dibandingkan dengan metode klasik lainnya. Sedangkan untuk proses desain beton bertulang menggunakan nilai momen yang terbesar dari hasil perhitungan pada setiap batang yang ditinjau dengan metode takabeya dan untuk hasil perhitungan struktur beton bertulang ternyata terdapat sedikit perbedaan pada desain beton bertulang seperti pada dimensi balok induk dan jumlah tulangan yang digunakan
EVALUASI TARIF BUS TERHADAP BIAYA OPERASIONAL BUS JURUSAN SAMARINDA-BONTANG
Freight rates are the results obtained from the users of its services seharus has been calculated in detail and adapted to the operational costs kendaraain itself. So it is important for actors to recalculate the service provider or detailing prior to the rates that have been enacted. Operational costs can not be separated from the service provider that the perpetrators be mandatory expenses for services provided to service users to be safe, comfortable and happy. service user satisfaction lies in the facility are met. The method used for the operational costs of data retrieval using the retrieval of primary and secondary, either directly into the field, and the data obtained from related fields. From the results of calculations it can be concluded that the tariffs have been determined with the vehicle operating costs. So that the perpetrators of the service provider could adjust tariffs on vehicle operating costs itself
Menanamkan Nilai Persatuan Dan Kesatuan Melalui Pembelajaran Sejarah
Kajian ini bertujuan untuk menjelaskan peran pendidikan sejarah dalam upaya menanamkan nilai-nilai patriotisme melalui keteladanan tokoh sejarah masa pergerakan nasional. Metode kajian ini, kualitatif deskriptif, metode yang menyajikan temuan dalam bentuk deskriptif kalimat yang rinci, lengkap, mendalam untuk mendukung penyajian data. Hasil kajian: 1) Wujud materi sejarah masa pergerakan nasional, 2) Pembinaan nilai-nilai keteladanan dalam pendidikan sejarah. Pertama, berbicara. Dalam berbicara peserta didik diharuskan menggunakan kata-kata yang baik dan tutur kata yang sopan. Kedua, tingkah laku. Peserta didik akan cenderung selalu meniru perilaku orang dewasa, dalam hal ini ialah gurunya sendiri, karena itu guru sejarah harus berusaha semaksimal mungkin menampilkan perilaku terpuji. Ketiga, keteladanan sikap, adil, jujur, tanggung jawab, dan juga mengajarkan pada peserta didik bagaimana menghargai sesama teman yang berbeda dengannya baik itu kaitannya dengan suku, ras, dan lingkungan sosial budaya lainnya dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan nasional serta semangat patriotisme
PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Dalam suatu perencanaan konstruksi bangunan, sangatlah penting untuk mengetahui fungsi ataupun penggunaan bangunan yang akan dibangun terlebih dahulu, sebab dengan mengetahui tujuan dan fungsi dari bangunan tersebut maka dapat lebih mudah dalam proses desain dan perencanaan sehingga dalam perhitungan, baik segi mutu dan efisiensi pembangunannya dapat tercapai sesuai dengan tujuan awal.Banyak hal yang dapat mempengaruhi proses perencanaan suatu bangunan, seperti fungsi, letak, bentuk dan kondisi sekitar bangunan tersebut, sebab akan sangat berpengaruh cukup besar kepada tingkat ketahanan dan kekuatan dari konstruksi bangunan pendukung lainnya.Isi dari tugas akhir ini adalah untuk dapat mengetahui perhitungan struktur portal bertingkat dari beton bertulang dan elemen-elemen struktur di dalamnya dengan perhitungan mekanika secara konvensional berdasarkan metode Takabeya, perancangan dan analisis komponen struktur beton bertulang berdasarkan SNI 03-2847-2002.Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh penulis didapatkan perhitungan struktur beton bertulang dapat diselesaikan mengggunakan metode takabeya, karena metode takabeya lebih praktis dibandingkan dengan metode klasik lainnya. Sedangkan untuk proses desain beton bertulang menggunakan nilai momen yang terbesar dari hasil perhitungan pada setiap batang yang ditinjau dengan metode takabeya dan untuk hasil perhitungan struktur beton bertulang ternyata terdapat sedikit perbedaan pada desain beton bertulang seperti pada dimensi balok induk dan jumlah tulangan yang digunakan
ANALISIS POSTUR KERJA PEMBUATAN GENTENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)(STUDI KASUS : PT. TRIKARTIKA MEGAH GENTENG BETON UNION Salatiga)
Penggunaan tenaga manusia dalam dunia industri di Indonesia, khususnya industri kecil, masih sangat dominan. Fleksibilitas gerakan merupakan alasan kuat penggunaan tenaga manusia, terutama untuk kegiatan penanganan material secara manual (Manual Material Handling). Akan tetapi aktivitas MMH diidentifikasi beresiko besar sebagai penyebab penyakit tulang balakang (Law Back Pain). Akibat dari penanganan material yang cukup berat, posisi dan postur kerja yang tidak baik serta pengulangan pekerjaan yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi postur kerja yang tidak aman bagi tubuh manusia dan mengetahui bagaimana sikap atau postur kerja pekerja dengan tempat kerja bagi pekerja pembuatan genteng di PT. TRIKARTIKA MEGAH GENTENG BETON “UNION” Salatiga Pengumpulan data dengan melakukan studi lapangan dan wawancara terhadap pekerja untuk mendapatkan data yang diinginkan. Data tersebut adalah data postur pekerja yang meliputi lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, leher, punggung dan kaki untuk dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Output yang didapat berupa kategori Action Level yang menunjukkan apakah postur kerja yang dilakukan sudah aman.
Pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat diketahui nilai Action Level yang dapat memberikan rekomendasi perbaikan pada masing-masing postur kerja. Tiga stasiun kerja yang diamati yaitu stasiun pembuatan adonan dan pengeringan 100% postur berbahaya. Sedangkan pada stasiun pengepresan terdapat 66,66% postur bebahaya. Hal ini menunjukkan perlu adanya perubahan sesegera mungkin atau saat itu juga
- …