51 research outputs found

    GARIS BESAR PSIKOLOGI TRANSPERSONAL: PANDANGAN TENTANG MANUSIA DAN METODE PENGGALIAN TRANSPERSONAL SERTA APLIKASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN

    Get PDF
    AbstrakPsikologi Transpersonal merupakan aliran baru dalam Psikologi. PsiklogiTranspersonal  mendeklarasikan diri sebagai Madzhab Ke Empat  Psikologi. Psikologitranspersonal, yang sekarang diperkenalkan sebagai madzhab keempat dalam lapanganpsikologi, memulai khususnya ditingkat universitas, juga menjalar di dunia pendidikan. Tahun1969, jurnal Psikologi transpersonal diterbitkan. Tahun 1973, perkumpulan psikologitranspersonal pertama mengadakan konsferensi di Meulo Park, California. Pada tahun yangsama juga diadakan konsferensi psikologi transpersonal dan pendidikan, di universitasNortherm, Illionis, banyak para pendidik tertarik tentang psikologi transpersonal yang berasaldari berbagai negara.Konsep utama manusia menurut Psikologi Transpersonal, bahwa manusia tidak hanyamempunyai kesadaran psiko-fisis, psko-kognitif atau psikohumanistik, namun juga manusiamempunyai kesadaran yang terdalam dan tinggi sifatnya.Sedangkan metode  psikologi transpersonal, oleh karena berbeda sama sekali denganmetode pada aliran psikologi yang sudah kita kenal sekalam ini. Metode itu antara lain Zen,semedi,    Psikosintesis, Yoga, sufisme, dan Budisme, ZenKata kunci: psikologi transpersonal, kesadaran, emos

    Pengaruh Persekitaran Keagamaan Terhadap Kebermaknaan Hidup Siswa: Kecerdasan Spiritual Sebagai Mediator

    Get PDF
    Kajian ini dijalankan untuk mengenal pasti pengaruh persekitaran keagamaan terhadap kebermaknaan hidup golongan siswazah dengan kecerdasan spiritual sebagai mediator This study was conducted to determine the influence of religious environment on meaning in life of undergraduates with spiritual intelligence as a mediato

    The Role of Hope and Emotional Maturity Which Influence Forgiveness in College Students Who Have Experienced Breakup

    Get PDF
    This study aims to examine the effect of emotional maturity empirically and hope on forgiveness in college students who have experienced a breakup. The research method used is the quantitative method with a cross-sectional study design. This study’s population was college students who had experienced a breakup in the last five years using a purposive random sampling technique. The measuring instruments in this study used the hope scale, emotional maturity scale, and forgiveness scale. The data analysis used to test the hypothesis is multiple linear regression analysis. Based on the results of multiple regression analysis for the major hypothesis, the F value of hope and emotional maturity on forgiveness is 60.167 with a significance level (p) of 0.000 (p less than 0.01). This means there is a significant influence between hope and emotional maturity on forgiveness. The effective contribution separately on the hope variable on forgiveness is 8 percent, and the contribution of emotional maturity to forgiveness is 35 percent. The total effective contribution is 43 percent, with the remaining 47 percent effective contribution to forgiveness influenced by other variables not discussed in this study. This research is expected to contribute to the scientific field of psychology, especially positive psychology. In addition, it is also expected to be a reference for further research and practically to find out the role of hope and emotional maturity that affects forgiveness in college students

    PEMBENTUKAN PRIBADI KREATIF YANG BERAKHLAKUL KARIMAH UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN MASYARAKAT YANG FLUKTUATIF

    Get PDF
    AbstrakPenemuan dan kemajuan teknologi dilakukan oleh orang-orang kreatif. Pribadi kreatifdapat terbentuk melalui diri sendiri dan lingkungan. Pribadi kreatif setidaknya memilikikarakteristik : mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi; menghargai kebebasan dankemandirian; lancar mengemukakan dalam pikiran; mengemukakan kesan-kesan keindahan;dan mempunyai sifat pribadi yang produktif, minat yang tinggi, tulus, tampil apa adanya, danterus terang. Selajutnya lingkungan yang membentuk pribadi kreatif adalah lingkungankeluarga; lingkungan sekolah.Puncak dari kreativitas yang didapat di dalam diri pribadi kreatif apabila berakhlakmulia. Hanya manusia kreatif yang hidupnya berdasarkan Qur’an dan Sunnah, akanmembawa kehidupan sosial yang sehat dan sejahtera dalam suatu perubahan masyarakatyang fluktuatif

    Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Menerapkan Kecerdasan Emosional dan Dukungan Sosial pada Siswa SMA

    Get PDF
    Dukungan sosial dan kecerdasan emosional menjadi penggerak siswa dalam belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI. Sampel yang digunakan adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Bengkulu Selatan. Jumlah responden sebanyak 78 orang. Kami mengumpulkannya dengan teknik cluster random sampling. Diuji dengan analisis regresi berganda dua prediktor. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan dukungan sosial dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Kecerdasan emosional dengan nilai signifikan 0,013 yang berarti semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi pula prestasi belajar. Siswa memiliki manajemen emosi dan motivasi yang kuat sehingga mampu beradaptasi dengan baik walaupun dengan situasi yang membosankan, mengantuk, sulit, dan tidak mudah diprediksi. Kecerdasan emosional memberi dampak positif sekaligus mendukung siswa untuk memperhatikan nilai sekolah maupun perangkat lainnya yang berkaitan dengan sekolah. Penelitian ini sudah membuktikan adanya pengaruh kecerdasan emosional, meskipun dukungan sosial tidak signifikan. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai evaluasi terhadap kualitas belajar siswa dan tentunya dukungan sosial dapat tercapai.

    Gambaran Konsep Diri Pada Siswa SMA Ditinjau Berdasarkan Jenis Kelamin

    Get PDF
    Konsep diri merupakan hal penting yang akan menentukan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Memiliki konsep diri yang baik penting dimiliki oleh setiap siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada siswa SMA X di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 40 subjek yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan yang kemudian pengumpulan data dilakukan dengan pengisian skala konsep diri model likert. Sampel dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas konsep diri pada siswa SMA X Yogyakarta berada pada kategori tinggi sebanyak 62,5% dimana terdapat perbedaan yang signifikan antara konsep diri laki-laki dengan perempuan. Konsep diri laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Sedangkan ditinjau melalui aspek fisiologis, psikologis, psiko-sosial, dan psiko-spiritual tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara laki-laki dengan perempuan

    Hubungan Bersyukur kepada Tuhan dan Perilaku Bersedekah dengan Kebahagiaan pada Mahasiswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bersyukur kepada Tuhan, perilaku bersedekah dan kebahagiaan secara bersamaan pada mahasiswa. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Sampel yang digunakan sebanyak 80 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling yaitu menentukan sampel yang dilakukan dengan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam. Teknik analisis yang digunakan ialah korelasi ganda dengan koefisien signifikansi Sig< 0,05 dinyatakan ada hubungan signifikan. Temuan penelitian ini pada salah satu hipotesisnya diterima yakni ada hubungan yang signifikan antar bersyukur dengan kebahagiaan dari korelasi senilai 0,000. Sedangkan secara simultan terdapat hubungan yang signifikan antara bersyukur kepada Tuhan dan perilaku bersedekah dengan kebahagiaan. Penelitian berikutnya diharapkan mampu menjangkau lebih banyak aspek dan bidang lainnya seperti memasukkan bimbingan dan konseling yang lebih terarah untuk hasil penelitian yang lebih maksimal

    Peran Persepsi Pendidik Pada E-Learning Dan Penerapan Media E-Learning Terhadap Kinerja Pendidik Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Persepsi Pendidik pada E-Learning dan Penerapan E-Learning Terhadap Kinerja Pendidik Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasinya adalah Sejumlah 123 orang. Sampel penelitian sebanyak 51 orang dengan metode purposive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa skala persepsi pendidik, penerapan e-learning, dan kinerja pendidik. Pengujian Instrumen dilakukan spss 23 dengan dua macam Uji yaitu Uji Validitas dengan Product Moment dan Reliabilitas dengan Alpha Cronbach’s. Pada hipotesis mayor diketahui nilai signifikasi dalam uji F sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Koefisien Determinasi atau R Square Sebesar 0,639 yang artinya Persepsi Pendidik pada E-learning dan Penerapan E-learning secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Pendidik sebesar 63,9%. Pada hipotesis minor diketahui nilai signifikasi dalam uji F sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Koefisien Determinasi atau R Square Sebesar 0,276 yang artinya pengaruh persepsi pendidik pada E-learning terhadap kinerja pendidik sebesar 27,6%. Kesimpulan persepsi pendidik pada E-learning (X1) dan penerapan E-Learning (X2) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Pendidik. Kesimpulan berikutnya bahwa persepsi pendidik pada E-Learning (X1) berpengaruh terhadap kinerja pendidik (Y). Kata Kunci: Kinerja Pendidik; Penerapan E-Learning; Persepsi Pendidik pada E-Learnin

    Testing the validity and reliability of the cyber bullying scale

    Get PDF
    The purpose of this study is to test the construct validity and reliability on the cyber bullying scale and test the forms and indicators that can construct the cyber bullying variable. Cyber bullying is measured in seven forms, such as flaming, harassment, denigration, impersonation, outing and trickery, cyberstalking, and exclusion. The populations in this study were eleventh-grade students in Vocational High Schools X, Y, and Z in Yogyakarta, with a total of 505 students. The sample in this study amounted to 100 students. The sampling technique uses cluster random sampling. The data collection method uses the cyber bullying scale. Research data were analyzed with Structural Equation Modeling (SEM) through the Smart PLS 3.2.8 program. Based on the results of data analysis, the forms and indicators that construct the cyber bullying variable are declared valid and reliable. The most dominant form that reflects cyber bullying is harassment, with a factor loading of 0.914. While the weakest form that reflects cyber bullying is cyberstalking with a factor loading value of 0.566. These results indicate that all forms and indicators are able to reflect and build cyber bullying variables. Thus, the measurement model can be accepted because the theory that describes cyber bullying variables fit with empirical data obtained from the subject

    Hubungan antara Konformitas dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Bengkulu yang Bersekolah di YOGYAKARTA

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Bengkulu yang bersekolah di Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, data berupa skor diambil menggunakan skala konformitas dan skala prokrastinasi akademik. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan komputer program SPSS versi 16,0 for Windows. Analisis korelasi product moment menghasilkan (r)sebesar 0,564 dengan (p) taraf signifikan 0,000 (p < 0,01) yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Provinsi Bengkulu yang bersekolah di Yogyakarta. Hasil analisis juga menunjukan koefisien determinasi (r2) yang diperoleh (r2) sebesar 0,318. Mayoritas subyek penelitian (55%) memiliki konformitas dalam kategori sedang dan mayoritas subyek penelitian (36,61%) memiliki prokrastinasi akademik dalam kategori rendah.Bedasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konformitas maka semakin tinggi pula prokrastinasi akademik, sebaliknya semakin rendah konformitas maka semakin rendah pula prokrastinasi akademik pada mahasiswa Bengkulu
    corecore