227 research outputs found
DANA ASPIRASI DAN POLA HUBUNGAN KONSTITUEN DENGAN WAKIL DI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH
ABSTRAKMUHAMMAD AFNAN2017DANA ASPIRASI DAN POLA HUBUNGAN KONSTITUEN DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH (DPRA)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala(Zainal Abidin, SH, M.Si, M.H)(x, 53) pp, bilb, app.Dalam negara yang menganut sistem demokrasi, salah satu fungsi utama lembaga perwakialn adalah fungsi perwakilan (representasi). Sebagai fungsi representasinya, anggota DPRA berhak memperjuangkan aspirasi dari konstituen.Dalam memperjuangkankan aspirasi dari konstituen sekarang ini menjadi lebih mudah yang dihadapi oleh DPRA, hal ini karena adanya program dana aspirasi yang disediakan untuk anggota DPRA memperjuangkan aspirasi dari konstituennya. Penyaluran dana aspirasi bisa berjalan maksimal apabila ada pola hubungan yang berjalan dengan baik antara anggota DPRA dan konstituen.Tujuan penelitian untuk melihat apakah penyaluran dana aspirasi yang dilakukan DPRA sudah tepat sasaraan serta melihat pola hubungan antara konstituen dengan DPRA pasca pemilu 2014 dengan adanya penyaluran program dana aspirasi.Metode Penelitian menggunakan metode kualitatif serta pendekatan deskriptif, pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dan lapangan.Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca berbagai literatur seperti buku-buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian serta yang lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan pengumpulan data lapangan dilakukan dengan cara pengumpulan data lokasi penelitian dan wawancara informan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyaluran dana aspirasi masih banyak yang belum tepat sasaran, hal ini disebabkan oleh komunikasi yang kurang baik antara konstituen dan DPRA, kemudian adanya kelompok-kelompok fiktif yang mengatasnamakan rakyat banyak juga mengakibatkan penyaluran dana aspirasi tidak tepat sasaran. Pola hubungan antara anggota DPRA dan konstituen dengan adanya dana aspirasi berjalan dengan baik, hal ini disebabkan oleh konstituen beranggapan bahwa anggota DPRA yang memperjuangkan aspirasinya adalah bekerja untuk kepentingan masyarakat.Kepada DPRA kedepan sebelum menyalurkan dana aspirasi agar terlebih dahulu melakukan reses, supaya kedepan program yang disalurkan dari dana aspirasi tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Kepada masyarakat agar mendukung DPRA pada saat melakukan reses, sehingga memudahkan DPRA dala menyerap aspirasi dari konstituen.Kata Kunci: Dana Aspirasi,Pola Hubungan, DPRA dan Konstituen
Implementasi Penggerak Elektronika Sederhana Sebagai Upaya Meningkatkan Respon Waktu Motor Listrik DC
Motor listrik adalah mesin dinamis yang mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik. Ketika sebuah motor diberi suplai dengan tegangan konstan, ia berputar pada kecepatan konstan. Beberapa aplikasi atau pekerjaan tertentu memerlukan motor berkecepatan rendah, seperti pengaduk semen, kren, konveyor, dan lain-lain. Di lain pihak, kecepatan tinggi diperlukan pada beberapa peralatan rumah tangga, contohnya adalah kipas angin, penyedot sepeda listrik, mixer, dan sebagainya. Pada penelitian ini, rangkaian elektronika pengubah daya dan sebuah mikrokontroler diterapkan kepada motor listrik DC. Hal ini memungkinkan catu daya memberikan suplai yang fleksibel sehingga motor bekerja menyesuaikan kecepatan stabilnya sesuai dengan harapan pengguna. Lebih dari itu, dengan menggunakan teknik kontrol sederhana, pengguna dapat mengatur respon motor menjadi lebih cepat untuk mencapai kecepatan yang diinginkan tersebut. MOS-FET, baterai, resistor, kapasitor, dioda dan kabel adalah komponen elektronika yang diperlukan sebagai penggerak motor maupun pengukuran kecepatan. Pengaturan motor DC telah dilakukan dengan menerapkan komponen elektronika sederhana dan kontroler PI. Komponen elektronika digunakan sebagai pengatur daya dan pengukuran respon kecepatan motor DC. Dengan menggabungkan sirkuit penggerak motor dan pengukur kecepatan maka didapat rangkaian kombinasi eksperimental. Sementara itu, kontrol PI diterapkan pada kode program yang kompatibel dengan mikrokontroler. Setiap konstanta proporsional Kp = 0,5, 0,7, 1,1 dan 1,2 dan juga beberapa nilai konstanta integral Ki = 0,4, 0,5, dan 0,6, memiliki respon putaran mesin yang bervariasi. Implementasi kontrol PI kepada motor DC mempunyai efek mengatur rotasi dan meningkatkan respon transien motor. Berdasarkan hasil percobaan, untuk membuat kecepatan motor r = 200, maka diterapkan konstanta Kp=1,2 dan Ki=0,5. Lebih dari itu, dengan kedua konstanta tersebut, kondisi transien motor meningkat, sehingga motor lebih cepat berakselerasi mulai dari diam menuju putaran yang diinginkan
HYPERTENSION AS A PREDICTOR IN-HOSPITAL MORTALITY AMONG PATIENTS HAVING CONGESTIVE HEART FAILURE
Background; Hypertension remains an important risk factor which contributes towards the worsening of the outcomes, consisting of cardio-renal anemia syndrome and its impact in heart failure remains to be complex and multifactorial. The current study was done to evaluate the role of hypertension on mortality among patients having congestive heart failure. Material and methods; This study included a total of 115 patients with congestive heart failure presenting at Nishtar Hospital Multan. These patients were followed till discharge to document in-hospital mortality during current hospitalization. All the sociodemographic distribution and other relevant information such as age, gender, area of residence, diabetes, hypertension,Ā obesity, smoking, hyperlipidemia and mortality were noted in the proforma and data was entered and analyzed by SPSS version 22 for descriptive statistics and tests of significance. hypertension was cross-tabulated against in-hospital mortality using two by two table and chi-square test was applied at level of significance of 0.05. Results; Among our 115 patients with congestive heart failure, 75 (65.2%) were males and 40 (34.8%) were females. Mean age of our patients with CHF was 57.17 Ā± 11.65 years ranging from 34 to 80 years. Although males were younger than female patients with congestive heart failure but this difference was not statistically significant (p=0.140). Seventy five (65.2%) were from rural areas, 40 (34.8%) were poor, 70 (60.9%) from middle income families and only 5 (4.3%) belonged to rich families. Mean body mass index (BMI) of patients with congestive heart failure was 26.12 Ā± 2.93 kg/m2 and 35 (30.4%) were obese. Twenty five (21.7%) were smokers. Forty five (39.1%) had diabetes and 55 (47.8%) had hypertension. In-hospital mortality in patients with congestive heart failure was 12 (10.4%) and of these 12 mortalities, hypertension was noted in 11 (92 %) patients. Conclusion; Our study results have documented high frequency of hypertension among patients with congestive heart failure and hypertension was significantly associated with in ā hospital mortality. Keywords; Congestive Heart Failure, hypertension, in-hospital mortality. DOI: 10.7176/JMPB/55-07 Publication date:May 31st 201
ATRIAL FIBRILLATION AS A PREDICTOR OF IN-HOSPITAL MORTALITY IN PATIENTS WITH ISCHEMIC STROKE.
Objective; To determine the frequency of in ā hospital mortality in atrial fibrillation patients having ischemic stroke at a tertiary care hospital. Study design; Cross-sectional study. Setting; Department of Medicine, Nishtar Hospital, Multan. Material and methods; All the cases of ischemic stroke having atrial fibrillation (171), fulfilling inclusion criteria was recruited from indoor and outdoor of Department of General Medicine, Nishtar Hospital Multan from May 2018 to May 2019. These patients were investigated for the presence of atrial fibrillation, diabetes, hypertension, smoking and obesity and data was analyzed by SPSS version 18. Results; A total of 171 patients with ischemic stroke having atrial fibrillation were taken. Of these 171 patients, 112 (65.5%) were male patients while 59 (34.5%) were female patients. Mean age of our patients was 58.32 Ā± 12.06 years, ranging from 41 to 81 years while 54 (31.6%) were aged up to 50 years and 119 (69.6%) were aged more than 50 years. Of these 171 patients, 52 (30.4%) were from rural and 119 (69.6%) from urban areas, 87 (50.9%) belonged to poor families and 84 (49.1%) belonged to middle income families. Sixty-six (38.6%) were diabetic and 106 (62%) were hypertensive. Mean body mass index was 25.39 Ā± 3.81 kg/m2 with obesity was present in 46 (26.9%) while 66 (38.6%) were smokers and all smokers were male patients. Mortality was noted in 72 (42.1%) in ischemic stroke patients having atrial fibrillation. Conclusion; Frequency of mortality was high in our study among patients with ischemic stroke having atrial fibrillation. Mortality was significantly associated with male gender, smoking. diabetes, hypertension and obesity. Keywords; Ischemic stroke, atrial fibrillation, risk factors. DOI: 10.7176/JMPB/55-06 Publication date:May 31st 201
Pengembangan karakteristik respon peserta didik mengacu pada taksonomi SOLO terhadap masalah matematika level 'analisis' dengan jenis pengetahuan prosedural berdasarkan taksonomi Bloom revisi
Perumusan tujuan pembelajaran menjadi salah satu elemen penting dalam perencanaan pembelajaran salah satu model yang dapat digunakan adalah Taksonomi Bloom yang dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom. Pada penelitian ini penggabungan antara Taksonomi Bloom Revisi dan Taksonomi SOLO yang terbentuk menjadi tiga dimensi yaitu dimensi proses kognitif, dimensi jenis pengetahuan dan tingkat kemampuan peserta didik. Penggabungan antara Taksonomi Bloom Revisi dan Taksonomi SOLO bertujuan untuk mengembangkan deskripsi karakteristik respon peserta didik mengacu pada Taksonomi SOLO terhadap masalah matematika level āanalisisā dengan jenis pengetahuan āproseduralā berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi yang disimbolkan dengan (C4,K3,Sk). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di tingkat Universitas. Pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan antara lain tugas penyelesaian masalah dan wawancara. Untuk menguji karakteristik respon yang valid, didasarkan pada teori Taksonomi SOLO dan Taksonomi Bloom Revisi. Untuk menguji karakteristik yang reliabel, menggunakan teknik perbandingan tetap. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) dapat mengidentifikasi masalah matematika level āanalisisā dengan jenis pengetahuan āproseduralā berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi menggunakan satu prosedur penyelesaian (C4,K3,S1); (2) dapat mengidentifikasi masalah matematika level āanalisisā dengan jenis pengetahuan āproseduralā berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi menggunakan lebih dari satu prosedur penyelesaian (C4,K3,S2); (3) dapat mengidentifikasi masalah matematika level āanalisisā dengan jenis pengetahuan āproseduralā berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi menggunakan lebih dari satu prosedur penyelesaian dan dapat mengidentifikasi keterkaitan antara prosedur satu dengan prosedur lain (C4,K3,S3); (4) dapat mengidentifikasi masalah matematika level āanalisisā dengan jenis pengetahuan āproseduralā berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi menggunakan lebih dari satu prosedur penyelesaian dan dapat mengidentifikasi keterkaitan antara prosedur satu dengan prosedur lain serta dapat membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (C4,K3,S4)
Control Of Power Electronics Circuits For Hydrogen Generation System Using Solar Power
Manusia membuat mesin-mesin untuk membantu mereka di banyak bidang. Mesin-mesin mengubah sebuah energi menjadi energi lain yang berguna dalam pekerjaan. Mereka membuat mesin-mesin bakar. Motor bakar meninggalkan panas dan polusi sebagai limbahnya. Motor tersebut mengkonsumsi energi dari bahan bakar fosil yang dapat habis di kemudian hari.
Para peneliti telah melakukan pembelajaran untuk menggunakan jenis-jenis energi lain yang bersih, aman, dan tersedia di hari esok. Mereka mempelajari tentang energi listrik yang mempunyai kemampuan berubah dari atau menjadi energi ke bentuk yang lain, seperti gerak, panas, cahaya, tekanan, dan lain-lain. Salah satu tema riset yang hangat adalah solar-hydrogen generator yang sangat berguna untuk suplai listrik.
Penelitian ini memberikan metode pengiriman daya listrik melalui medan electro magnetic disebut dengan wireless power transfer. Metode ini sangat berguna untuk mengontrol rangkaian dari proses pembuatan hidrogen. Karena hydrogen mungkin dapat meledak, maka lebih baik untuk memisah antara pembangkit listrik dengan pembangkit hidrogen. Keuntungan lain adalah pembangkit hidrogen dapat beroperasi di dalam ruang, saat solar cell menghasilkan listrik di luar.
Setelah melakukan banyak simulasi, parameter lilitan diperoleh. Frekuensi resonansi juga dapat ditentukan dimana sistem wireless mengirim daya keluar yang tinggi. Daya masuk dari solar cell cukup untuk membangkitkan hidrogen dalam jumlah kecil selama tersedia sinar matahari
Pengembangan Buku Manual Pelatihan Teknik Dasar Senjata Tongkat Pendek Perpi Harimurti
Penelitian ini merupakan penelitian payung terkait dengan pengembangan teknik tangan kosong dan teknik senjata. yang ditujukan untuk menghasilkan produk pengembangan berupa āBuku Manual Pelatihan Senjata Tongkat Pendek Perpi Harimurtiā.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan Desain Model Sepuluh Langkah Pengembangan Sugiyono. Populasi dan sampel penelitian dalam penelitian ini adalah Dewan Pendekar Perpi Harimurti sebagai sumber informasi produk pengembangan, dosen UNY sebagai uji coba ahli, dan pelatih serta murid Perpi Harimurti sebagai uji coba kelompok kecil dan lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara serta observasi pada pengumpulan informasi produk, dan kuesioner/angket tertutup serta terbuka pada uji coba ahli, dan uji coba kelompok kecil serta lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menghasilkan produk pengembangan berupa buku pelatihan yang ditujukan kepada pelatih untuk melatih murid Perpi Harimurti. Selain itu penelitian ini juga ditujukan untuk mendapatkan kelayakan dan efektivitas penggunaan produk pengembangan tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah tersusunnya produk pengembangan berupa āBuku Manual Pelatihan Teknik Dasar Senjata Tongkat Pendek Perpi Harimurtiā. Uji kelayakan produk pengembangan mendapatkan kategori āsangat layakā. Uji efektivitas penggunaan produk pengembangan mendapatkan kategori āsangat layakā yang mengartikan produk pengembangan tersebut efektif jika digunakan sebagai materi pelatihan
KOMUNIKASI PERSUASIF TOKOH AGAMA DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA DI DESA PEBENAAN KECAMATAN KERITANG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU
Penelitian ini dilatar belakannfi realita yang memprihatinkan remaja di desa pebenaan, kenakalan remaja ialah kurangnya tatakrama kepada orang yeng lebih tua, melakukan pencuriab, mabuk-mabukan, dan menggunakan narkoba. Selalu tokoh agama memberikan nasehat, membimbing remaja dan melibatkan remaja ke dalam kegiatan masyarakat. Namun tindakan yang dilakukan tokoh agama masih belom dapat membuat remaja berubah total menjadi remaja yang baik, sehingga para remaja Desa Pebenaan masih ada yang melakukan perbuatan tidak baik seperti, mabuk-mabukan, mencuri dan menggunakan narkoba. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja ialah faktor internal dan faktor external, bagaimana metode komunikasi persuasif tokoh, kemudian kendala dan hambatan yang dihadapi tokoh agama.
Teori yang digunakan adalah asosiasi yaitu dengan menumpangkan sebuah peristiwa, integrasi yaitu melakukan pendekatan, pay ooff dan fear atau sing menyenangkan perasaan dan memberikan harapan, dan icing mengindahkan sebuah peristiwa sehingga menarik perhatian bagi penerimanya.. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, subjek penelitian adalah remaja Desa Pebenaa, sumber data sekunder dokumentasi serta peristiwa bersifatlisan dan tulisan . Metode pengumpulan adalah observasi wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data adalah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi dan diskusi dengan sejawat.
Hasil penelitian menemukan bahwa, faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja ialah pergaulan bebas, komunikasi persuasif yang dilakukan tokoh Agama ialah dengan menasehati, metode yang dilakukan adalah metode Asosiasi (menceritakan peristiwa yang berdampak mencelakakan pada dirinya sendiri), integrasi (ikut serta dalam perkumpulan remaja), pay off and fear arausing (membuat kegiatan takziah disetiap ada yang meninggal), icing (membuat kegiatan yang melibatkan para remaja seperti hari-hari besar islam dan hari besar Nasional). Kendala yang dihadapi tokoh agama ialah kurangnya partisipasi dari masyarakat setempat dalam membina, hambatan sebuah penolakan dari beberapa remaja tersebut. Sehingga sangat diharapkan bagi seluruh orang tua untuk memperhatikan anaknya didalam maupun diluar rumah, agar Desa Pebenaan bisa menjadi damai dan tentram
- ā¦