20 research outputs found

    Ekstraksi Metformin Dari Undur-Undur (Myrmeleon Sp.)Dan Analisis Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (Kckt)

    Get PDF
    Undur-undur (myrmeleon sp.) adalah kelompok serangga dari famili Myrmeleontidae, yang memilih tempat hidup di tanah yang kering dan terlindungi dari sinar matahari secara langsung. Di Indonesia, undur-undur (myrmeleon sp.) digunakan untuk perawatan diabetes karena dipercaya mengandung senyawa penurun kadar gula darah. Akan tetapi belum ada laporan yang menunjukkan kandungan kimia dari undur-undur (myrmeleon sp.). Sehingga, peneliti akan melakukan analisis dan pemisahan kandungan kimia yang berpotensi sebagai penurun kadar gula darah dari ekstrak metanol undur-undur (myrmeleon sp.) khususnya untuk senyawa metformin. Metformin hidroklorida (N, N dimethylimidodicarbonimidic) adalah senyawa dari golongan biguanid yang banyak digunakan secara oral pada pengobatan diabetes melitus tipe-2. Tujuan penelitian ini adalah optimasi metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) untuk menentukan metformin dari ekstrak undur-undur (myrmeleon sp.). Optimasi metode dilakukan pada kondisi: laju alir (0,3; 0,5; dan 0,7 mL/min), panjang gelombang detektor UV (230-240 nm) dan komposisi fase gerak campuran metanol:air 70:30 untuk sistem elusi isokratik dan elusi gradien menggunakan metanol 50-90%. Kondisi optimum ditentukan berdasarkan hasil pemisahan terbaik yang ditunjukkan dengan karakteristik parameter HPLC, antara lain intensitas optimum dari kromatogram kedua komponen (standar metformin dan glibenklamid) dan berdasarkan nilai resolusi (Rs), jumlah plat teori (N), faktor kapasitas (k`), dan selektivitas (α) dari kromatogram-kromatogram standar metformin dan glibenklamid maupun kromatogram sampel undur-undur (myrmeleon sp.). Hasil optimasi metode diperoleh pada laju alir 0,5 mL/min dengan panjang gelombang UV 233 nm dengan sistem elusi gradien pada komposisi fase gerak metanol 50-40% dan air 50-60% dalam waktu 2,5 menit, diikuti dengan metanol 70-90% dan air 30-10% pada menit ke-2,51-15. Kemudian dengan kondisi optimum tersebut dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dikondisikan dengan membandingkan waktu retensi standar metformin dngan puncak analit dari undur-undur (myrmeleon sp.). mrtode spiking juga ix digunakan untuk menentukan linieritas, batas deteksi (LOD), batas kuantitasi (LOQ) dan tingkat akurasi. Berdasarkan kromatogram sampel undur-undur (myrmeleon sp.) dan sampel yang dispike dengan standar metformin, menunjukkan bahwa terjadi kenaikan puncak area pada waktu retensi 4,092 menit. Kenaikan puncak area mengkonfirmasi bahwa metformin terkandung dalam ekstrak undur-undur (myrmeleon sp.) Kemudian dari validasi metode, diperoleh tingkat linieritas (R2) mendekati 1 (yaitu 0,990 dari 3-12 ppm) dengan nilai LOD dan LOQ secara berurutan sebesar 0,07 ppm dan 0,23 ppm dan nilai persen (%) perolehan kembali 92,6 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode yang dikembangkan memenuhi persyaratan validasi. Analisis kuantitatif metformin dalam ekstrak metanol undur-undur (myrmeleon sp.) menggunakan metode spiking dan metode standar internal. Konsentrasi metformin yang diperoleh dari metode spiking adalah 0.577 mg/g dan dari metode standar internal 0,400 mg/g. Kedua metode analisis menunjukkan nilai RSD sebesar 6,93% (untuk metode spiking) dan 8,75% (untuk metode standar internal). Akan tetapi, metode analisis kuantitatif yang dipilih untuk analisis metformin dalam undur-undur (myrmeleon sp.) adalah metode spiking yang lebih akurat dengan menggunakan standar metformin. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi metformin dalam sampel undur-undur (myrmeleon sp.) adalah 0,577 mg/g

    Program Pendampingan Cara Pemilihan Produk Skincare Aman Untuk Kulit Sehat Bagi Ibu-Ibu Paruh Baya Di Desa Krebet Kecamatan Srengat

    Get PDF
    The purpose of this community service is to increase knowledge on the skin health of middle-aged mothers in Krebet Village, Srengat District through a mentoring program for the use of safe skincare. The methods used are (1) observation and interviews; (2) Learning; (3) Assistance; and (4) Evaluation. Results: Middle-aged mothers who have used various types of skincare products obtained from doctor's clinics and cosmetic stores are 24 people. The results of learning on middle-aged mothers in Krebet Village, Srengat District of the qualitative test method and the dangers of mercury and hydroquinone in skincare products show a good value. with a percentage increase in knowledge of 67%. The results of assistance to middle-aged mothers in Krebet Village, Srengat District in stopping the use of positive skincare containing mercury and hydroquinone through replacement with skincare products that are safe for healthy skin shows good results with a 75% increase in skills so that the quality of health is better maintained.Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan kulit ibu-ibu paruh baya di Desa Krebet Kecamatan Srengat melalui program pendampingan penggunaan skincare aman. Metode yang digunakan adalah dengan (1) Obervasi dan Wawancara; (2) Pembelajaran; (3) Pendampingan; dan (4) Evaluasi. Hasil:  Ibu-ibu paruh baya yang telah menggunakan produk skincare dengan berbagai jenis yang diperoleh dari klinik dokter dan toko kosmetik adalah berjumlah 24 orang. Hasil pembelajaran pada ibu-ibu paruh baya di Desa Krebet Kecamatan Srengat terhadap metode uji kualitatif dan bahaya merkuri dan hidrokuinon pada produk skincare menunjukkan nilai yang Baik dengan persentase peningkatan pengetahuan sebesar 67%.  Hasil pendampingan pada ibu-ibu paruh baya di Desa Krebet Kecamatan Srengat dalam menghentikan penggunaan skincare yang positif mengandung merkuri dan hidrokuinon melalui penggantian dengan produk skincare yang aman untuk kulit sehat menunjukkan hasil yang Baik dengan adanya peningkatan ketrampilan sebesar 75% sehingga kualitas kesehatan lebih terjaga

    Studi aktivitas ekstrak etanol dan sediaan gel daun melinjo (Gnetum gnemon L) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus Aureus

    Get PDF
    Melinjo (Genus Gnetii gnemonii Folium) merupakan spesies tanaman yang berasal dari semenanjung Malaysia dan Indonesia, diketahui memiliki senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dibidang kesehatan. Tujuan penelitian ini ini adalah untuk menganalisis profil senyawa bioaktif daun melinjo (Gnetii gnemonii Folium) yang memiliki fungsi sebagai antimikroba dengan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus serta memformulasi gel dari ekstrak daun melinjo. Ekstrak daun melinjo dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, 3 hari. Analisis profil senyawa bioaktif daun melinjo menggunakan skrining fitokimia dan pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadap Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak etanol daun melinjo yang digunakan interval konsentrasi 50%-80%. Ekstrak dengan konsentrasi optimum diformulasikan dalam bentuk gel dan dilakukan evaluasi mutu fisik sediaan gel meliputi organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat dan uji daya sebar selama 28 hari. Hasil analisis menunjukkan senyawa bioaktif daun melinjo meliputi Tanin, Saponin, Alkaloid, Flavonoid, dan Triterpenoid. Ekstrak 80% daun melinjo memberikan efek antibakteri dengan zona hambat terbesar 13,08mm. Gel dari ekstrak daun melinjo 80% memberikan efek antibakteri dengan kategori kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat sebesar 16,91mm

    Anti-Cancer Activity Testing of Cumin (Plectranthus Amboinicus) Ethanol Extract Against Artemia Salina Leach by Using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the anticancer activity of cumin leaf extract (Plectranthus amboinicus), which was applied using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method to determine the level of acute toxicity (LC50) of the extract against Artemia salina LEACH larvae. Cumin leaf samples were extracted using the maceration method with 96% ethanol. The cumin leaf extract was then tested qualitatively and quantitatively. Toxicity testing used concentrations of 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, and 2500 ppm, which were given to Artemia salina LEACH larvae for 24 hours. Calculate the LC50 value in this study using probit analysis. The results of qualitative and quantitative testing showed the presence of saponins by 5.20%, tannins by 8.21%, flavonoids by 23.93%, and alkaloids by 4.37%. The results of the acute toxicity test of the extract using the BSLT method showed that there was anticancer activity with the acquisition of LC50 of 1000 ppm, which was 697.99 ppm

    EDUKASI PERILAKU SEKS BEBAS: PERSPEKTIF PSIKOLOGI, KESEHATAN DAN AGAMA DI KECAMATAN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Perilaku seks bebas atau extra-martial intercourse, kinky-seks merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar. Perilaku tersebut memiliki banyak dampak negative diantaranya kehamilan tidak diinginkan, aborsi, risiko terkena infeksi menular seksual (IMS) seperti ulkus mole, klamidia, trikonomiasis, skabies, sifilis, kutil kelamin (kondiloma akunimala), herpes genital, gonorhoeae, dan risiko tertular HIV/AIDS. Di Indonesia, peningkatan jumlah individu yang terpapar HIV/AIDS mengalami peningkatan jumlah orang dengan HIV/AIDS tertinggi di ASEAN sejak 2001 hingga sekarang. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang perilaku dan kebiasaan sehat masyarakat yang berhubungan dengan sex bebas, untuk memberikan pemahaman komprehensif baik dari perspektif psikologi, kesehatan dan agama. Sehingga masyarakat bisa berpartisipasi sebagai controlling generasi muda agar tidak terjebak dalam perilaku tersebut dan akan berimplikasi pada penurunan kasus HIV/AIDS di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat dan forum group discussion. Dari hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan telah memberikan bekal pengetahuan kepada para peserta untuk memahami tentang seks bebas, korelasinya pada kesehatan, dampaknya pada psikologi dan hubungannya dengan agama. Serta telah berjalan secara efektif dengan melihat hasil evaluasi yang sesuai dengan target pencapaia

    Anti-Cancer Activity Testing of Cumin (Plectranthus Amboinicus) Ethanol Extract Against Artemia Salina Leach by Using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the anticancer activity of cumin leaf extract (Plectranthus amboinicus), which was applied using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method to determine the level of acute toxicity (LC50) of the extract against Artemia salina LEACH larvae. Cumin leaf samples were extracted using the maceration method with 96% ethanol. The cumin leaf extract was then tested qualitatively and quantitatively. Toxicity testing used concentrations of 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, 2000 ppm, and 2500 ppm, which were given to Artemia salina LEACH larvae for 24 hours. Calculate the LC50 value in this study using probit analysis. The results of qualitative and quantitative testing showed the presence of saponins by 5.20%, tannins by 8.21%, flavonoids by 23.93%, and alkaloids by 4.37%. The results of the acute toxicity test of the extract using the BSLT method showed that there was anticancer activity with the acquisition of LC50 of 1000 ppm, which was 697.99 ppm

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH DAN BELIMBING WULUH DENGAN METODE HIDROEKSTRAKSI

    Get PDF
      Antibacterial substances are substances that can inhibit the growth of bacteria by interfering with the metabolism of harmful microbes. Plants that have antibacterial activity include star fruit (Averrhoa bilimbi L.) and betel leaf (Piper betle). The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of the combination of star fruit extract (Averrhoa bilimbi L.) and betel leaf (Piper betle) against Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria. This research was conducted using the hydro extraction method at temperatures of 40,50,60, and 90°C and activity testing using the disc diffusion method with extract concentrations of 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, and 100 %. The results showed that the combination had optimum inhibitory activity at 50° with an inhibition diameter of 19.75 mm for Staphylococcus aureus and 11.75 mm for Escherichia coli

    Calcium Reduction Using Variations of Thickness and Retention Time of Cocoa Shell Activated Carbon

    Get PDF
    High levels of hardness can lead to increased cases of kidney stones. Hardness levels can be reduced by using activated carbon from the cocoa rind as an adsorbent. The purpose of this research was to determine the variation of activated carbon thickness and optimum retention time in reducing the calcium content of dug well water, to determine the percent decrease in calcium ion levels at the optimum variation, and to determine the significance of the difference in the decreased in calcium levels between the treatment groups. The research method used the principle of adsorption of activated carbon from cocoa shells to calcium ions, which are activated by KOH. There were ten treatment samples with different variations of activated carbon thickness and retention time. The results showed that the thickness of activated carbon of 60 cm with a retention time of 50 minutes had the optimum ability to reduce the calcium content of dug well water. The percentage decrease in calcium levels reached 89,041 % with a decreased concentration of 234 ppm. The result of the statistical test showed a significance value of 0,05. The conclusion of the research is that activated carbon of cocoa shells can reduce calcium levels to the levels of soft water hardness, with variations in activated carbon thickness and retention time having a significant effect

    Efektivitas Antimalaria dan identifikasi golongan senyawa aktif ekstrak Etanol 80% tanaman Anting-Anting (Acalypha indica L.) pada Mencit terinfeksi Plasmodium berghei

    No full text
    ABSTRAK Malaria adalah penyakit infeksi parasit menular yang disebabkan oleh Plasmodium, yang tersebar luas dan paling dikenal karena banyak menimbulkan kematian sepanjang zaman. Telah dilakukan penelitian tentang uji efektivitas antimalaria dan identifikasi golongan senyawa aktif ekstrak etanol 80% tanaman Anting-anting (Acalypha indica L.) pada mencit yang terinfeksi plasmodium berghei. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan alam sebagai antimalaria alami, dengan menentukan efektivitasnya dalam menghambat parasit P.berghei dan mengetahui kandungan senyawa aktif menggunakan KLT. Allah telah menjelaskan dalam al Quran surat asy Syu’ara ayat 7 bahwa Maha Besar Allah yang mana telah menciptakan berbagai macam tumbuhan yang baik dan bermanfaat. Penelitian ini ingin mengetahui bahwa tanaman Anting-anting berpotensi memberikan manfaat sebagai antimalaria. Uji efektivitas antimalaria dilakukan secara in vivo. Hewan coba mencit diinfeksi dengan 106 parasit Plasmodium berghei dan dibagi dalam 8 kelompok perlakuan, (1) Kontrol non infeksi; (2) Kontrol negatif; (3) Kontrol positif (klorokuin dosis 5,71 mg/kg BB); (4) Anting-anting dosis 0,01 mg/kg BB; (5) Anting-anting dosis 0,1 mg/kg BB; (6) Anting-anting dosis 1 mg/kg BB; (7) Anting-anting dosis 10 mg/kg BB; dan (8) Anting-anting dosis 100 mg/kg BB. Perlakuan dimulai pada hari ke-0 ketika derajat parasitemia mencapai 1 – 5% dan sampai 4 hari terapi. Kemudian dilanjutkan uji fitokimia menggunakan reagen dan diperkuat dengan identifikasi golongan senyawa aktif menggunakan Kromatografi Lapis Tipis. Hasil uji efektivitas antimalaria secara in vivo menunjukkan nilai % penghambatan mulai dosis 0,01 mg/kg BB; 0,1 mg/kg BB; 1 mg/kg BB; 10 mg/kg BB; dan 100 mg/kg BB secara berurutan adalah 25,50%; 29,20%; 31,30%; 58,11%; dan 65,22%. Berdasarkan % penghambatan tersebut diperoleh nilai ED50 sebesar 6,32 mg/kg BB dengan nilai Pearson correlation sebesar 0,775. Kemudian kandungan senyawa aktif yang diperoleh adalah golongan terpenoid, alkaloid dan flavonoid. ABSTRACT Malaria is an infective disease parasite caused by Plasmodium spread widely and mostly well-known since they are a big cause of death from time to time. Many researches have been conducted to test the effectiveness of anti-malaria and identification of active compound classification of 80% ethanol extract contained in Acalypha indica L in Mouse infected with Plasmodium berghei. This research was aimed to utilize nature material to be used as natural anti-malaria by determining its effectiveness impede P. Berghei parasite and find out the content of active compound by using KLT. Allah has explained in Quran, surah Asy syu’ara verse 7 that the Almighty God creating any kinds of good and advantageous plants. This research was intently conducted to find out if Acalypha indica L had potential to be anti-malaria. Effectiveness test of anti-malaria was conducted in an in vivo method. An experimental mouse was infected with 106 of Plasmodium berghei parasite and divided into 8 different treatment (1) non-infected control; (2) negative control; (3) positive control (5.71 mg/kg BB of kloroku in-dose); (4) 0.01 mg/kg BB of Acalypha indica L’s dose; (5) 0.1 mg/kg BB of Acalypha indica L’s dose; (6) 1 mg/kg BB of AcalyphaindicaL’s dose; (7) 10 mg/kg BB of Acalypha indica L’s dose; and (8) 100 mg/kg BB of Acalypha indica L’s dose. The treatments were started in on day 0 when parasitemia parasite degree reached 1-5% and until 4 days of therapy. Then, a phytochemical test was conducted by using reagent and it was strengthened by identifying classification of active compound by using thin layer Chromatography. The result of anti-malaria effectiveness conducted in in vivo method showed that the % value of impediment for each dose of 0.01 mg/kg BB; 0.1 mg/kg BB; 1 mg/kg BB; 10 mg/kg BB; dan 100 mg/kg BB were respectively: 25,50%; 29,20%; 31,30%; 58,11%; dan 65,22%. In accordance with % of the impediment, a value amount of 6.32 mg/kb BB with Pearson correlation value of 0.775 was resulted. In addition, the content of active compound resulted was terpenoid, alkaloid, and flavonoid group

    ANALISIS MERKURI DAN HIDROKUINON PADA KRIM PEMUTIH YANG BEREDAR DI BLITAR

    No full text
    Merkuri dalam konsentrasi kecil dapat menyebabkan racun. Hidrokuinon dapat menyebabkan kanker, sehingga dilarang penggunaannya dalam krim pemutih. Tujuan penelitian ini yaitu: mengidentifikasi merkuri dan hidrokuinon pada krim pemutih, mengetahui kadar hidrokuinon dalam krim pemutih, dan menentukan validasi metode analisis hidrokuinon pada krim pemutih di Blitar. Metode penelitian, identifikasi keberadaan merkuri dan hidrokuinon pada krim pemutih dilakukan secara kualitatif dan penetapan kadar hidrokuinon secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil uji kualitatif pada 12 sampel, ada 8 sampel yang positif mengandung merkuri dan hidrokuinon. Hasil uji kuantitatif dengan menggunakan instrumen Spektrofotometer UV-Vis 12 sampel positif mengandung hidrokuinon dengan kadar P1 0,0735 ppm; P2 0,727 ppm; P3 0,025 ppm; P4 0,021 ppm; P5 0,030 ppm; P6 0,044 ppm; P7 0,131 ppm; P8 1,188 ppm; P9 0,002 ppm; P10 0,840 ppm; P11 0,039 ppm; dan P12 0,030 ppm. Perolehan nilai presisi 0,872 %, akurasi 97,5 %, LOD 3,373 ppm dan LOQ 6,704 ppm. Kadar hidrokuinon pada semua sampel <200 ppm sehingga masih ditolerir oleh BPOM
    corecore