13 research outputs found
Peran Lembaga Pendidikan Keterampilan Keluarga Sembiring Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kursus Menjahit Di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo
Lembaga Pendidikan Keterampilan Keluarga Sembiring adalah lembaga yang berwenang di bidang pemberdayaan masyarakat melalui program keterampilan menjahit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kegiatan yang dilakukan LPK Keluarga Sembiring, metode yang dilakukan dalam mengajar, strategi promosi yang dilakukan dan pembiayaan di LPK Keluarga Sembiring serta mengetahui kondisi perekonomian masyarakat setelah mengikuti program kursus menjahit yang di adakan oleh LPK Keluarga Sembiring. Instruktur dalam kursus menjahit ini sangat berpengalaman dalam menjahit pakaian, sehingga dengan pengalaman dan kemampuan itu, instruktur di LPK Keluarga Sembiring dapat menyalurkan keterampilan yang dimilikinya kepada peserta didik. Peserta yang masih aktif mengikuti program menjahit ini ada 34 orang. Pelatihan ini dilakukan selama lebih kurang 3 bulan. Dalam seminggu kursus menjahit ini dilakukan 4 kali yaitu pada hari senin, selasa, rabu dan kamis. Pelatihan ini dilaksanakan tiga jam dalam satu pertemuan. Dalam sehari mereka mengadakan dua kelas. Yang pertama kelas pagi yakni dari jam 9.00 s/d 12.00 dan kelas sore yakni dari jam 14.30 s/d 17.00 Wib. Metode yang digunakan LPK Keluarga Sembiring adalah Metode 30 % teori dan 70% praktek. Strategi promosi yang dilakukan LPK Keluarga Sembiring adalah dengan menggunakan brosur, radio dan media sosial. Biaya belajar kursus menjahit adalah Rp. 4.000.000. kondisi perekonomian keluarga yang merupakan lulusan LPK Keluarga Sembiring semakin meningkat. Dengan keterampilan yang dimilikinya, ia dapat membantu perekonomian keluarga
PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN KETERAMPILAN KELUARGA SEMBIRING DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KURSUS MENJAHIT DI KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kegiatan yang dilakukan Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) , metode yang dilakukan dalam pengajaran, promosi dan pembiayaan serta mengetahui kondisi perekonomian masyarakat setelah mengikuti program yang di adakan oleh LPK Keluarga Sembiring. Penelitian ini merupakan peneltitian kualitatif dengan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah Kegiatan LPK berupa kursus menjahit. Metode yang digunakan LPK Keluarga Sembiring adalah 30 % teori dan 70% praktek. Strategi promosi yang dilakukan LPK Keluarga Sembiring adalah dengan menggunakan brosur, radio dan media sosial. Biaya belajar kursus menjahit adalah Rp. 4.000.000. kondisi perekonomian keluarga yang merupakan lulusan LPK Keluarga Sembiring semakin meningkat
Blood Meal Utilization as Organic Fe Source for Polka Dot Grouper Cromileptes altivelis Growth Performance
This experiment was designed to examine the use of spray dried cell blood meal as organic Fe source in polka dot grouper (Cromileptes altivelis) feed to substitute inorganic Ferosulphate (FeSO4.7H2O). Two treatments were applied, one with FeSO4.7H2O as Fe source and the other with 6% blood meal. Fish with initial length and weight of 6.48 ± 0.16 cm and 5.60±0.25 g was reared at a density of 10 fish/aquarium (40 x 60 x 50 cm3) in a recirculation system for 40 days. Feed was administrated 3 times a day at satiation. The use of organic Fe with 6% blood meal apparently resulted in a lower body Fe content, feed consumption and lipid retention but a higher protein retention and feed efficiency. There was however no significant difference between treatments in growth and survival (P>0.05). Keywords : Spray dried cell, polka dot grouper, growth, Fe, blood meal ABSTRAK Penelitian dirancang untuk melihat pemanfaatan tepung darah spray-dried cell (SBC) sebagai sumber zat besi organik dalam pakan kerapu bebek (Cromileptes altivelis), menggantikan bahan anorganik Ferosulfat (FeSO4.7H2O). Penelitian menggunakan 2 jenis perlakuan yaitu pakan Fe-anorganik dengan sumber Fe dari FeSO4.7H2O dan sumber Fe-organik dari tepung darah 6 %. Panjang awal ikan 6,48±0,16 cm dan bobot awal 5,60±0,25 gr/ekor, kepadatan 10 ekor/akuarium (40x60x50cm3) dalam sistem resirkulasi. Pemeliharaan ikan selama 40 hari dengan pemberian pakan 3 kali sehari sekenyangnya (at satiation). Parameter uji meliputi kinerja pertumbuhan dan komposisi tubuh ikan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan Fe-organik dengan 6 % tepung darah sebagai pengganti sumber Fe-anorganik pada kerapu bebek memberikan pengaruh terhadap penurunan kandungan Fe tubuh, konsumsi pakan dan retensi lemak, tetapi laju pertumbuhan harian, panjang relatif dan kelangsungan hidup sama (P>0,05). Penggunaan Fe-organik memberikan pengaruh terhadap peningkatan retensi protein dan efisiensi pakan. Kata kunci : spray-dried cell, kerapu bebek, pertumbuhan, Fe, tepung dara
Application of the Team Assisted Individualization (TAI) Learning Model in Improving Understanding of Mathematical Concepts
Purpose of the study: Research This done with objective For analyze understanding draft mathematics competence number with using the Learning Model Team Assisted Individualization (TAI) for students class IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Kebon IX Muaro Jambi.
Methodology: Deep data study This in the form of quantitative and qualitative data which is analyzed in a manner descriptive and data obtained through stages observation as much as 2 cycles with sample as many as 18 students.
Main Findings: After done 2 cycles obtained happen enhancement understanding draft improved mathematic using learning models Team Assisted Individualization (TAI). enhancement results from understanding draft mathematics competence number student by 26.73%.
Novelty/Originality of this study: Updating from study This is related research with enhancement understanding draft mathematics competence number with using the Learning Model The previous Team Assisted Individualization (TAI)
PENGALAMAN KOMUNIKASI PASANGAN PERKAWINAN ETNIS TIONGHOA DENGAN ETNIS BETAWI (Studi Fenomenologi Tentang Pengalaman Komunikasi Pasangan Perkawinan Etnis Tionghoa dengan Etnis Betawi di RW 01 Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman komunikasi pasangan Etnis Tionghoa dengan Etnis Betawi di RW 01, Kelurahan Babelan, Kabupaten Bekasi. Fokus penelitian ini pada pengalaman komunikasi pasangan perkawinan Etnis Tionghoa dengan Etnis Betawi. Pengalaman komunikasi pasangan perkawinan Etnis Tionghoa dengan Etnis Betawi menggunakan metode Studi Fenomenologi. Komunikasi yang dilakukan oleh pasangan Etnis Tionghoa dengan Etnis Betawi membentuk pengalaman. Dalam penyesuaian pernikahan tidaklah mudah, karena banyak mengalami hambatan-hambatan, terlebih pada pasangan yang berbeda latar belakang budaya. Dengan demikian, untuk menjaga keharmonisan keluarga maka ketika menyelesaikan masalah harus menerima pendapat dari masing-masing pasangan. Serta menghormati dan menyesuaikan budaya dengan keluarga masing-masing pasangan.
Kata Kunci: Pengalaman, Komunikasi Keluarga, Perkawinan beda Etnis
PENGARUH CITRA BINUS UNIVERSITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SISWA-SISWI SMA/SMU DI JAKARTA BARAT
PENGARUH CITRA BINUS UNIVERSITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SISWA-SISWI SMA/SMU DI JAKARTA BARAT
IMPLEMTASI MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI MTsN 1 BANDAR LAMPUNG
ABSTRAK
Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah akan sangat
bergantung pada kegiatan manajemennya, dalam manajemen peserta didik di MTsN 1
Bandar Lampung sudah terlaksana, namun memang ada beberapa yang masih mengalami
permasalahan yaitu pada Rekrutmen peserta didik masih ada orang tua wali murid yang
telat mendaftarkan anaknya sehingga pihak sekolahan menyarankan orang tua untuk
mendaftarkan anaknya di sekolahan lain, pada pembinaan dan pengembangan peserta didik
terlebih saat pandemi seperti ini pembelajaran menjadi kurang efektif.
Manajemen peserta didik adalah proses usaha yang direncanakan secara sengaja
guna memusatkan layanan perhatian pengaturan terhadap seluruh peserta didik dari awal
masuk hingga lulus dari suatu jenjang pendidikan (sekolah). Dalam pelaksanaanya
manajemen peserta didik terdapat 8 indikator pelaksanaan kegiatan manajemen peserta
didik diantaranya analisis kebutuhan peserta didik, rekrutmen peserta didik, seleksi peserta
didik, orientasi peserta didik, penempatan peserta didik. Pada Penelitian ini penulis
memfokuskan 6 indikator pelaksanaan manajemen peserta didik yaitu, analisis kebutuhan
peserta didik, rekrutmen peserta didik, seleksi peserta didik, pembinaan dan pengembangan
peserta didik, pencatatan dan pelaporan peserta didik, kelulusan dan alumni.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif adapun subjek penelitian adalah Kepada Madrasah, TU, dan Guru. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan
dokumentasi. Uji Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan
hasil penelitian manajemen peserta didik di MTsN 1 Bandar Lampung yaitu 1). Analisis
Perencanaan Peserta Didik di MTsN 1 Bandar Lampung, dilakukan dengan, pengadakan
rapat pertemuan antara kepala sekolah dengan waka kesiswaan selanjutnya rapat dengan
seluruh dewan guru dengan membahas penentuan jumlah kouta pada saat PPDB,
pendataan, penetuan jalur pelaksanaan PPDB menentukan syarat calon peserta didik,
penentuan dan pembuatan panitia PPDB. 2). Rekruitmen Peserta Didik dilakukan dengan
mengikuti aturan dan ketentuan kemenag kota Bandar Lampung. Rekruitmen peserta didik
dilakukan dengan pembuatan brouser di web MTsN 1 Bandar Lampung dan pembuatan
Banner di Sekolahan untuk informasi PPDB, pendaftaran, verifikasi berkas, pengumuman
hasil PPDB, daftar ulang seleksi pengumuman penerimaan peserta didik baru. 3). Seleksi
Peserta Didik dilakukan dengan ketentuan yang telah diatur oleh kemenag Bandar
Lampung, seleksi peserta didik dilakukan dengan yang paling utama nilai MTK, PAI dan
Bahasa Indonesia harus angka 8, tes wawancara lisan dan melengkapi syarat yang telah di
tentukan oleh Madrasah. 4). Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik dilaksanakan
dengan kegiatan kulikuler dan kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan kulikuler dilakukan secara
online melalui Group WA, kegiatan ekstrakulikuler selama pandemi ditiadakan namun
memang ada beberapa kegiatan dilaksanakan siswa/siswi diluar sekolah. 5). Pencatatan dan
Pelaporan Peserta Didik dilakukan dengan adanya pencatatan data siswa secara lengkap di
buku induk peserta didik, buku hadir peserta didik di buku mutasi peserta didik, di daftar
nilai siswa, pencatatan di laport, serta adanya penguplodtan data siswa di EMIS. 6).
Kelulusan dan Alumni dilaksanakan dengan mengikuti ujian madrasah, nilai tidak ada yang
kosong dari kelas 7-9, nilai tidak kurang dari 8, tidak memiliki masalah di madrasah dan
alumni terjalin di Group WA perangkatan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen peserta didik sangat
penting bagi lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik yang baik akan melahirkan
lulusan atau output yang baik, output yang baik akan berdampak baik juga bagi lembaga
pendidikan. Sedangkan lembaga pendidikan yang baik akan menarik minat para orang tua
untuk mempercayai anak nya menempuh pendidikan di lembaga pendidikan itu.
Kata Kunci : Manajemen Peserta Didi
Prediksi Parameter Kelembapan Udara Berdasarkan Data Penyinaran Matahari Menggunakan Metode Aproksimasi Kuadrat Terkecil
Humidity is the measure, generally expressed as a percentage, of water vapor that presents in the air. Each place has different percentage of humidity. It happens since humidity is affected by solar radiation intensity. In this study, the percentage of relative humidity is being predicted by applying least square method and Gauss elimination. The data used in this research is the data of relative humiditity and solar radiation intensity during 2018 until 2022 which have been collected by Trunojoyo Stationary of Meteorology. The result shows that the approximation function generated by linear square method is powerful enough in order to predict the relative humidty, based on the relatively small error accumulated
Giant Retinal Tear Management at Referral Eye Hospital
Introduction: to report the characteristics, management and outcome in giant retinal tear (GRT) associated retinal detachment patients at Cicendo Eye Hospital
Methods: this retrospective study was performed on medical records who had undergone retinal detachment surgery between January 2014 and March 2017. Age, sex, etiologies, size of GRT, quadrant involvement, lens status, proliferative vitreo-retinopathy (PVR), managements and outcomes were evaluated in association with giant retinal tears
Result: Twenty-six patients (23 males, 3 females) age between 11-59 years with follow up from 2 months to 18 months were enrolled in this study. Twenty-five eyes have retinal detachment with macular involvement and 11 patients had high myopia. Majority of patients had 90° of GRTs. Most retinal tears were located at temporal quadrant (73%). Nineteen patients had undergone pars plana vitrectomy (PPV) and 7 patients had combined PPV with encircling buckle. Fifteen patients had used heavy liquid, 24 patients had silicon oil and 2 had gas tamponade. Intraoperative complications included lens trauma, retinal slippage and choroidal detached were found in 1 eye respectively. Fourteen eyes had recurrent retinal detachment. At the last follow up, 14 patients had anatomically attached retina. Twelve patients had total retinal detachment and marked PVR. Five fellow eyes were treated with prophylactic laser. Visual acuity improved in 11 eyes.
Conclusion: Giant retinal tears were more common in patients with high myopia. Management of GRT currently with PPV and PPV combined with encircling buckle. The success rate of anatomy and visual acuity was less than other previous studie