1,665 research outputs found

    Cognitive Strategies of S²r Model Used by High Proficiency Learners of the English Department, Petra Christian University

    Full text link
    This is a qualitative and quantitative study on cognitive strategies of S²R model and specific techniques employed by high proficient learners of the English Department, Petra Christian University. The high proficient learners represented by nine final-year students who have an average of very good grade (≥B+) in all language skill courses offered by the department. The data was taken by conducting interviews to each of learners based on Oxford (2011) theory. The findings showed all types of cognitive strategies are used by the high proficient learners. The highest percentage of cognitive strategies used was going beyond the immediate data (100%), the second highest was using senses to understand and remember (81%), the third highest was conceptualizing broadly (78%), then it followed by conceptualizing with details (76%), reasoning (67%), and activating knowledge (56%). Moreover, there were a lot of varieties of the specific techniques employed by the participants. The most common specific techniques used were guessing, watching English speaking films, skimming, comparing English to mother tongue, reading novels and magazine, and brainstorming. In conclusion, all proficiency learners use all cognitive strategies but they might employ different techniques in their learning process

    Perbandingan Kadar Protein dan Lemak dalam Asi “X”, Susu Sapi Formula “Y” dan Susu Kedelai Formula “Z”

    Get PDF
    Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan paling baik untuk bayi. Permasalahannya banyak ibu yang tidak bisa menyusui bayinya sendiri, sehingga memilih susu sapi formula atau susu kedelai formula sebagai pengganti ASI sehingga menggugah peneliti untuk meneliti perbedaan kadar protein dan lemak dari ASI, susu sapi formula dan susu kedelai formula. Penetapan kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode Kjeldahl, penetapan kadar lemak menggunakan metode ekstraksi Soxhlet dan uji statistik menggunakan metode one-way anova. Kadar rata-rata protein ASI “X”= (10,72 ± 0,12)%, susu sapi formula “Y”= (11,20 ± 0,32)% dan susu kedelai formula “Z”= (11,87 ± 0,50)%. Kadar rata-rata lemak ASI “X”= (3,77 ± 0,39)%, susu sapi formula “Y”= (21,17 ± 2,95)% dan susu kedelai formula “Z”= (4,25 ± 0,19)%. Susu sapi formula “Y” tidak memenuhi persyaratan SNI, sedangkan ASI “X” dan susu kedelai formula memenuhi persyaratan SNI. Perbandingan kadar protein ASI “X”, susu kedelai formula “Z”, susu sapi formula “Y” dan kadar lemak susu sapi formula “Y” berbeda signifikan dengan daily intake, sedangkan kadar lemak ASI “X”, susu kedelai “Z” berbeda tidak signifikan dengan daily intake menurut Nutrient Reference Values for Australia and New Zealand

    Fungsi Meterai Dalam Memberikan Kepastian Hukum Terhadap Surat Perjanjian

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul Fungsi Meterai Dalam Memberikan Kepastian Hukum Terhadap Surat Perjanjian skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif penulisan hukum ini bertujuan untuk memperbaiki pemahaman dan kebiasaan keliru masyarakat selama ini mengenai tujuan digunakannya meterai untuk syarat sahnya suatu surat perjanjian. Fungsi meterai sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang No 13 Tahun adalah sebagai pajak atas dokumen yang digunakan masyarakat dalam lalu lintas hukum untuk membuktikan suatu keadaan, Kenyataan dan perbuatan yang bersifat perdata. Artinya ada perjanjian tetapi tidak dibuat dokumen (tanpa surat perjanjian), tidak perlu ada Meterai, karena yang dikenakan Bea Meterai adalah dokumen dan bukan perbuatan hukumnya. Tanpa dokumen berarti tidak ada objek yang dikenakan Bea Meterai. Perlu diperhatikan dalam penggunaan Bea Meterai adalah kurang diperhatikannya masalah yuridis atau isi dokumen, tetapi yang lebih diutamakan/penting adalah terutangnya pajak dengan demikian dapat diartikan walaupun dokumen/surat perjanjian menggunakan sekian banyak meterai tetapi kalau isinya palsu atau terlarang maka surat perjanjian terebut tidak mempunyai kekuatan hukum. Jadi bukanlah berarti surat perjanjian palsu atau terlarang, kalau sudah menggunakan meterai sudah jadi sah/benar. Disitulah kelihatan meterai tidak menentukan sah tidaknya suatu dokumen atau surat perjanjian, yang menentukannya adalah isi perjanjian tersebut apakah memenuhi ketentuan pasal 1320 KUH Perdata atau tidak. Tidak digunakannya meterai pada surat perjanjian mengakibatkan surat perjanjian tidak memenuhi prosedur hukum UUBM 1985 dan berpengaruh pada dokumen yang dimiliki tidak dapat dilayani oleh pejabat umum dalam lalulintas hukum sebagaimana tersurat dalam pasal 11 UUBM 1985

    Penerapan Strategi Pembelajaran Gqga (Giving Question And Getting Answer) pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Man Buntet Pesantren Cirebon

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui aktifitas siswa pada saat pembelajaran dengan menerapkan strategi GQGA, (2) mengkaji perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem reproduksi manusia dengan menerapkan strategi GQGA di kelas XI IPA MAN Buntet Pesantren Cirebon, (3) mengkaji respons siswa setelah penerapan menggunakan strategi GQGA pada konsep sistem reproduksi manusia. Penelitian dilakukan di MAN Buntet Pesantren Cirebon, tepatnya dikelas XI IPA 3 (Kelas eksperimen) dengan jumlah 39 siswa dan kelas XI IPA 2 (kelas kontrol) dengan jumlah 39 siswa. Penelitian menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya strategi GQGA. Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dibuktikan dengan hasil rata-rata N-Gainkelas eksperimen 0,68 pada kelas kontrol 0,55 dengan kriteria sedang. Aktivitas siswa berdasarkan hasil analisis observasi meningkat setelah diterapkan strategi GQGA. Respons siswa terhadap penerapan strategi GQGA sangat baik dengan rata-rata pernyataan positif memperoleh 59,06 % dengan kriteria cukup, sedangkan rata-rata pernyataan negatif memperoleh 60,17 % dengan kriteria cukup

    Status Dan Kedudukan Anak Hasil Perkawinan Campuran Menurut Undang-undang No. 12 Tahun 2006

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan status dan kedudukan anak hasil perkawinan campuran dan bagaimana perlindungan hukum terhadap anak hasil perkawinan campuran berkewarganegaraan ganda. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Perkawinan campuran menurut hukum positif berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan adalah perkawinan yang terjadi di antara para pihak yang berbeda status kewarganegaraannya. Produk hukum kolonial berdasarkan Peraturan Perkawinan Campuran (Regeling op de Gemengde Huwelijen, Staatsblad 1898 No. 158) mendasarkan suatu perkawinan campuran sebagai perkawinan antara orang-orang yang di Indonesia tunduk pada hukum-hukum yang berlainan, yang berarti substansi perkawinan campuran menurut kedua peraturan Perundang-undangan tersebut adalah sama. Ketidaksamaan atau perbedaannya ialah hukum positif sekarang menekankan perkawinan campuran terjadi bilamana para pihak yang kawin tunduk pada hukum kewarganegaraan yang berbeda-beda. 2. Hukum positif tentang kewarganegaraan Republik Indonesia menganut sistem kewarganegaraan ganda, tetapi kewarganegaraan ganda, tidak bersifat mutlak, oleh karena sistem atau asas kewarganegaraan lainnya ialah kewarganegaraan tunggal yang menentukan hanya ada satu kewarganegaraan bagi WNI. Kewarganegaraan ganda terbatas lebih ditujukan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap anak hasil perkawinan campuran sekaligus menjaga kemungkinan timbulnya anak tanpa status kewarganegaraan (stateless)

    Fasilitas Eduwisata Batik Madura di Tanjung Bumi, Madura

    Full text link
    Fasilitas Eduwisata Batik Madura di Tanjung Bumi, Madura ini merupakan sarana edukasi wisata yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan batik Madura yang sudah mengalami banyak pergeseran budaya akibat modernisasi. Lokasi fasilitas ini berada di Tanjung Bumi, Madura yang merupakan salah satu daerah kampung pengerajin batik terbesar di Madura, sehingga keberadaan fasilitas ini dapat mengikut sertakan pengerajin setempat dalam mengembangkan batik Madura sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pengerajin tersebut. Secara umum fasilitas ini mewadahi berbagai kegiatan dan memberikan informasi yang berhubungan dengan batik Madura. Untuk mengekspresikan karakter batik Madura pada fasilitas eduwisata ini, maka pendekatan perancangan yang digunakan adalah pendekatan simbolik yaitu memberikan makna batik pada bangunan. Perwujudan pendekatan ini ditampilkan melalui makna cerita motif batik Madura sebagai konsep perancangan yang di transformasikan ke bentuk massa bangunan. Adapun aplikasi dari karakter batik tersebut juga digunakan untuk membentuk karakter ruang dari fasilitas tersebut

    Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Amanda Brownies Pusat Bandung

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan, serta untuk mengetahui besarnya pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan serta besarnya pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan jumlah responden sebanyak 67 orang. Metode analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan bantuan SPSS 21 for windows. Hasil analisis jalur menyimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Secara simultan Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan, tetapi secara parsial Gaya Kepemimpinan lebih besar pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan dibandingkan dengan Motivasi Kerja
    corecore