42 research outputs found

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE KIBAR

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan di Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang yaitu kemampuan anak membaca Al-Qur’an masih belum optimal dan belum sesuai dengan target keberhasilan yang diharapkan. Permasalahan tersebut menuntut perlunya suatu metode pembelajaran untuk menanganinya. Metode pembelajaran Al-Qur’an yang dikembangkan adalah metode kibar. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang penerapan metode kibar dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak di Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 18 anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif dengan pelaksanaan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Kondisi awal kemampuan membaca Al-Qur’an anak di kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang berada pada kategori lancar (L) yaitu sebanyak 11%, cukup lancar (CL) sebanyak 22% dan tidak lancar (TL) sebanyak 67%. Namun setelah penerapan metode kibar, kemampuan membaca Al-Qur’an anak mengalami peningkatan. Siklus pertama kategori lancar (L) sebanyak 44%, cukup lancar (CL) sebanyak 28% dan tidak lancar (TL) sebanyak 28%. Siklus kedua kategori lancar (L) sebanyak 89%, cukup lancar (CL) sebanyak 11% dan tidak lancar (TL) sebanyak 0%. Kesimpulan peneliti tidak melanjutkan pada siklus berikutnya karena sudah mencapai target tingkat keberhasilan yaitu 80-99%. Rekomendasi yang diberikan untuk guru anak usia dini yaitu metode kibar ini dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak

    AKLIMATISASI DAN ADAPTASI PISANG BARANGAN MERAH HASIL KULTUR JARINGAN DENGAN PEMBERIAN NITROGEN DAN MEDIA TANAM ORGANIK

    Get PDF
    ABSTRACT Barangan banana comes from North Sumatra, has a distinctive taste and aroma, sweet, yellow skin with brown spots when ripe, reddish yellow flesh. Propagation of banana plants with tissue culture which is able to provide fast, uniform, superior seeds and disease free. Propagation using this technique requires the best plantlet acclimatization media so that the seedlings can grow well, that is, they are porous, have good water holding ability, contain high nutrients and are easy to obtain. Another factor that affects plant growth is nutrient deficiency. The purpose of this study was to determine the effectiveness of N fertilizers and the best growing media as an acclimatization of the barangan bananas produced by tissue culture.The research was conducted in the experimental field at Jalan Tuar, Medan Amplas District, Medan City from July to September 2020. This study used randomized complete block design, the treatment design is factorial, which consists of two factors: N fertilizer (N) with two level: N1 : Urea, N2 : NPK and (2) growth media (M) with four level: M1 : Sand + Husk charcoal, M2 : Sand + Compost, M3 : Sand + Manure, M4 : Sand + Cocopeat.The results showed the effect of N fertilizer showed a significant effect on the observation of seed height (18.54 cm) and number of leaves (4.92 strands) at the age of 6 mspt with the best treatment was N2 (NPK fertilizer). The influence of the planting medium showed a significant effect on the observation of seedling height (18.41 cm) and number of leaves (4.89) at the age of 6 mspt with the best treatment being M1 (sand + husk charcoal). The interaction of NPK fertilizer and different planting media on the acclimatization of banana seedlings from tissue culture did not show any significant effect on all observed parameters. Keywords: Bananas, Acclimatization, Growth Media, Nitrogen, Tissue Cultur

    GRANTING OF NPK FOOD AND BOKASHI CANGKANG BEKICOT INFLUENCE TO THE GROWTH AND PRODUCTION OF SWEAT CORN PLANT (Zea mays saccharata Sturt)

    Get PDF
    This study aims to evaluate the growth response of NPK fertilizer influence and bokashi snail shells production plant on growth and sweet corn (Zea mays saccharata L). A Randomized block design (RAK), was used while the treatment is a factorial design, which consists of two factors, are: 1. NPK fertilizers with 4 levels: N0 = 0 g/plot, N1 = 54 g/plot, N2 = 108 g/plot and N3 = 162 g/plot. 2. Fertilizer organic snail shell with 3 levels: C0 = 0 kg/plot, C1 = 2,7 kg/plot, C2 = 5,4 kg/plot. Best NPK fertilizer application are in the treatment of 162 g/plot (N3) that produce High Crop 150.58 cm, Period 13.22 leaf blade, stem diameter 29.06 mm, Production cobs/plant samples 430.67 g, Production cobs/plot 4.85 kg. Best organic granting snail shell on Bokashi treatment are 5,4 kg/plot (C2) that produce High Crop 150.67 cm, Period 13.19 leaf blade, stem diameter 28.75 mm, Production cobs/plant samples 422, 96 g, Production cobs/plot 4.76 kg. Interaction between NPK fertilizer and organic Bokashi shells not all parameter shows no significant effect on all parameters observed.Keyword : Bokashi Snail Shells, NPK Fertilizer,  Sweet Corn  (Zea mays Saccharata L

    PENGARUH KOMBINASI PUKAN SAPI DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L)

    Get PDF
    ABSTRAKBawang merah merupakan komoditi hortikultura yang masuk dalam golongan sayuranrempah, selain itu bawang merah juga digunakan sebagai obat tradisional yang bermanfaatuntuk kesehatan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Balai Penyuluh Pertanian(BPP) Lubuk Besar, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara pada bulan November 2020hingga Februari 2021. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi pukansapi dan urea terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium cepa). Penelitianini menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu: (1)Pupuk kandang sapi (S) terdiri dari 3 taraf: S0 = 0 ton/ha (0 kg/plot), S1 = 5 ton/ha (0,5 kg/plot),S2 = 10 ton/ha (1 kg/plot), 2) Pupuk urea (U), yang terdiri dari 3 taraf : U1 = 100 kg/ha (10g/plot), U2 = 200 kg/ha (20 g/plot), U3 = 300 kg/ha (30 g/plot). Peubah amatan yang diamatiadalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, berat umbi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi tidak memberikan pengaruh nyataterhadap semua peubah amatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpundan berat umbi. Pemberian pupuk urea menunjukkan pengaruh nyata pada pengamatan tinggitanaman dan jumlah daun tetapi tidak berpengaruh nyata pada jumlah umbi per rumpun danberat umbi. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan U3 = 300 kg/ha. Interaksi pupukkandang sapi dan pupuk urea tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua peubahamatan.Kata Kunci: Bawang Merah, Hortikultura, Urea, Pukan Sap

    Respon Pertumbuhan Stek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Pada Asal Bagian Stek Berbeda dan Pemberian ZPT Alami Bawang Merah

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan. Pelaksanaan penelitian pada bulan Febuari hingga Mei 2022. Tujuan penelitian untuk mengetahui respon pertumbuhan stek jeruk pada asal bagian stek berbeda dan pemberian ZPT alami bawang merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor yaitu: (1) Asal Bagian Stek (A) terdiri dari 3 taraf, yaitu: A1 = bagian pucuk, A2 = bagian tengah, A3 = bagian pangkal (2) Ekstrak Bawang Merah (B), yaitu: B0 = 0 %, B1= 25%, B2= 50%, B3= 75% . Parameter pengamatan yang dilakukan adalah persentase tumbuh, umur muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal bagian stek memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah tunas dan tinggi tunas umur 6 mst. Tetapi pada persentase tumbuh, umur muncul tunas memberikan pengaruh tidak nyata. Perlakuan terbaik terdapat pada A2 = bagian tengah. Konsentrasi ekstrak bawang merah memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tunas umur 6 mst. Tetapi pada persentase tumbuh, umur muncul tunas dan jumlah tunas memberikan pengaruh tidak nyata. Perlakuan terbaik terdapat pada B3 = 75 %. Interaksi asal bagian stek dan konsentrasi ekstrak bawang merah memberikan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter  Kata kunci: Jeruk nipis, Stek, Bawang Merah, Asal Bagian Ste

    RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium cepa L) TERHADAP KONSENTRASI AIR KELAPA DAN MEDIA TANAM SECARA VERTIKULTUR

    Get PDF
    The study was conducted at experimantal field at Faculty of Agriculture, Asahan University, Asahan Regency on October 2020 until December 2020. The study aims to the find out the growth response and production of shallots (Allium cepa L.) to the concentration of coconut water and growth media veticulture. This study used randomized complete block design with two factors: (1) Concentration of coconut water (K) with 3 levels: K1 = 25% (250 ml coconut water + 750 ml water), K2 = 50% (500 ml coconut water + 500 ml water), K3 = 75% (750 ml coconut water + 250 ml water) and (2) growth media (M) with 3 levels: M1 = soil + cow manure (1:1), M2 = soil + cow manure (2:1), M3 = soil + cow manure (3:1). Observation parameters were plant height, number of leave, number of bulbs, bulbs weight. The results showed that coconut water concentration had a significant effect on the number of tubers per clump and tuber wet weight, but had no significant effect on observations. plant height and number of leaves, the best treatment at K3 = 75% (750 ml coconut water + 250 ml water). The planting medium did not significantly affect the observations of plant height, number of leaves, number of tubers per clump and wet weight of tubers. The interaction between the concentration of coconut water and growing media did not have a significant effect on all observed variables

    PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS GASING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI DAN MINAT BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK SMA

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menghasilkan Modul Fisika berbasis GASING yang layak untuk meningkatkan penguasaan materi dan minat belajar peserta didik SMA, (2) mengetahui besar peningkatan penguasaan materi peserta didik dengan menggunakan Modul Fisika berbasis GASING, dan (3) mengetahui besar peningkatan minat belajar Fisika peserta didik dengan menggunakan Modul Fisika berbasis GASING. Jenis Penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Desseminate). Tahap define untuk mengidenfikasikan masalah dalam pembelajaran melalui beberapa analisis. Tahap design untuk menghasilkan produk awal dan instrumen penelitian. Tahap develop untuk memperoleh validitas produk dan instrumen. Tahap desseminate digunakan untuk menyebarluaskan produk Modul Fisika berbasis GASING. Subjek pada penelitian ini yaitu Kelas XI IPA SMA N 1 Gamping Tahun Ajaran 2017/2018. Instrumen penelitian di antaranya: RPP, Lembar validasi, angket respon, angket minat belajar, tes penguasaan materi, dan lembar observasi keterlaksanaan RPP. Teknik analisis data terdiri dari teknik analisis validasi instrumen dan analisis hasil. Teknik analisis validitas instrumen menggunakan SBI, Koefisien Alpha Cronbach, Koefisien Reprodusitas dan Koefisien Skalabilitas, sedangkan untuk analisis hasil penelitian menggunakan Normalized gain dan IJA. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Modul Fisika berbasis GASING yang telah dikembangkan layak digunakan untuk meningkatkan penguasaan materi dan minat belajar fisika peserta didik SMA pada Kinematika Gerak Lurus dengan analisis Vektor Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Gamping Tahun Ajaran 2017/2018 dengan kategori sangat baik, (2) peningkatan penguasaan materi fisika peserta didik SMA setelah menggunakan Modul Fisika Berbasis GASING berdasarkan nilai Normalized Gain adalah sebesar 0,517 dengan kategori sedang, dan (3) peningkatan minat belajar Fisika peserta didik SMA setelah menggunakan Modul Fisika berbasis GASING berdasarkan nilai Normalized Gain yaitu 0,15 dengan kategori rendah

    MENANAM KOLEKSI TANAMAN OBAT DI DESA SUBUR KECAMATAN AIR JOMAN KABUPATEN ASAHAN

    Get PDF
    Smart farming can simply be interpreted as precision agriculture or proper farming, because it can identify the conditions and needs of each plant. From this identification, farmers will better understand what actions to take on each plant. Which plants need water, which plants should be applied with pesticides, and which plants should be fertilized. Medicinal plants are plants that have been identified and are known based on human observations to have compounds that are useful for preventing and curing diseases, performing certain biological functions, and preventing insect and fungal attacks. This activity aims to provide knowledge and arouse the enthusiasm for planting medicinal plants to support smart farming in the creation of a collection of medicinal plants that can be used by the community to maintain body resistance. The methods used in PKM activities are lectures, discussions, demonstrations of direct practice of medicinal plant cultivation, as well as technical guidance and assistance. The result of this PKM is that there is an increase in knowledge of about 70 percent compared to when the smart farming technology was not implemented and the demonstration of the direct practice of planting medicinal plant collections. Keywords: Medicinal plants, smart farming, proper farmin

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCHOY (Brassica rapa L.)

    Get PDF
    Penelitan ini dilakukan di jalan Durian Lingkungan I, Kelurahan Kisaran Naga, Kab. Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian pada bulan Februari sampai dengan Maret 2017. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama pemberian jenis pupuk nitrogen dengan 3 taraf yaitu : N0 = kontrol, N1 = pupuk Urea, dan N2 = pupuk ZA. Faktor kedua dengan pemberian pupuk organik cair dengan 4 taraf yaitu C0 = 0 ml/l air/plot, C1 = 2,5 ml/l air/plot, C2 = 5 ml/l air/plot dan C3 = 7,5 ml/l air/plot. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pupuk Urea merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan tinggi tanaman 26,16 cm, jumlah daun 9,90 helai, produksi per tanaman 114,69 g, dan produksi per plot 2,71 kg. Perlakuan terbaik pada pemberian POC NASA diperoleh pada dosis 7,5 ml/l air/plot yang menghasilkan tinggi tanaman 25,44 cm, jumlah daun 9,67 helai, produksi per tanaman 106,64 g dan produksi per plot 2,54 kg. Interaksi antara pupuk Nitrogen dan pupuk organik cair memberikan tidak berbeda nyata terhadap semua peubah amatan

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KEONG MAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis Sativus L.)

    Get PDF
    Penelitian dilaksanakan di lahan Penelitian Fakultas pertanian Universitas Asahan, Jalan Latsitarda Kelurahan Kisaran Naga Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara pada bulan Februari 2019 sampai bulan April 2019. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama aplikasi dosis Pupuk Mikoriza (M) : M0 = 0 g /tanaman, M1 = 2 g/tanaman, M2 = 4 g/tanaman M3 = 6 g/tanaman. Faktor kedua aplikasi dosis pupuk organik cair keong mas (K) : K0 = 0 ml/L air, K1 = 2 ml/L air, dan K2 = 4 ml/L air. Peubah amatan terdiri dari panjang tanaman, panjang buah, diameter buah dan produksi per tanaman sampel. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa aplikasi dosis pupuk mikoriza sangat berbeda nyata terhadap semua parameter amatan. Dari aplikasi dosis pupuk organik cair keong mas juga sangat berbeda nyata terhadap semua parameter amatan. Tetapi pada interaksi aplikasi pupuk mikoriza dan pupuk organik cair keong mas tidak berbeda nyata pada semua parameter amatan panjang tanaman, panjang buah, dan diameter buah tetapi berbeda nyata pada produksi per tanaman sampel. Penelitian dilaksanakan di lahan Penelitian Fakultas pertanian Universitas Asahan, Jalan Latsitarda Kelurahan Kisaran Naga Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara pada bulan Februari 2019 sampai bulan April 2019. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama aplikasi dosis Pupuk Mikoriza (M) : M0 = 0 g /tanaman, M1 = 2 g/tanaman, M2 = 4 g/tanaman M3 = 6 g/tanaman. Faktor kedua aplikasi dosis pupuk organik cair keong mas (K) : K0 = 0 ml/L air, K1 = 2 ml/L air, dan K2 = 4 ml/L air. Peubah amatan terdiri dari panjang tanaman, panjang buah, diameter buah dan produksi per tanaman sampel. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa aplikasi dosis pupuk mikoriza sangat berbeda nyata terhadap semua parameter amatan. Dari aplikasi dosis pupuk organik cair keong mas juga sangat berbeda nyata terhadap semua parameter amatan. Tetapi pada interaksi aplikasi pupuk mikoriza dan pupuk organik cair keong mas tidak berbeda nyata pada semua parameter amatan panjang tanaman, panjang buah, dan diameter buah tetapi berbeda nyata pada produksi per tanaman sampel
    corecore