108 research outputs found
Redesain Gelanggang Olahraga Bekasi Sebagai Sebuah “Civic Center”
Kota Bekasi berkembang dengan sangat pesat disektor jasa komersil dan pemukiman penduduk. Namun ada satu hal yang terlupakan dalam unsur pembangunan sebuah Kota, yaitu ketersediaan ruang publik yang berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat kota untuk dapat saling berinteraksi. GOR Bekasi merupakan salah satu sarana publik di Kota Bekasi yang aktivitasnya paling terlihat. Namun proses renovasi Stadion Patriot yang ada di dalam kawasan GOR mengakibatkan banyak fasilitas pendukung stadion yang hilang. Hal tersebut membuat aktivitas didalam kawasan mati ketika sedang tidak ada even pertandingan sepakbola karena masyarakat tidak lagi dapat beraktifitas disana. Penjabaran di atas melatarbelakangi gagasan untuk “Redesain GOR Bekasi” dengan menjadikannya sebuah civic center yang nantinya diharapkan aktifitas didalam stadion ataupun di kawasan GOR akan selalu hidup baik pada saat ada even pertandingan ataupun tidak
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE GUNA PENANGANAN GENANGAN DI DESA DEBONG WETAN KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL
Erwin Maulana, 2023 “PERENCANAAN SISTEM DRAINASE GUNA PENANGANAN GENANGAN DI DESA DEBONG WETAN KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL” Laporan Skripsi Teknik Sipil Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Pancasakti Tegal.
Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama ada daerah aliran sungai. Terjadi banjir disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, penggunaan tata guna lahan, perubahan iklim dan sistem drainase.
Dalam penelitian yang dilakukan Metode yang dipakai adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menjelaskan kondisi obyektif (sebenarnya) pada suatu keadaan yang menjadi objek studi. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah perencanaan dan mengidentifikasi masalah penyebab banjir dengan menghitung dimensi drainase yang didapat.
Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil Penyebab banjir Desa Debong Wetan Kecamatan Dukuhturi dapat dikarenakan drainase tidak mampu menampung limpasan debit air dan kondisi drainase rusak. Dimana pada perencanaan pembangunan sistem drainase di Desa Debong Wetan Kecamatan Dukuhturi dengan mengubah dimensi drainase dengan ukuran b = 30 cm dan h = 40 cm. Dengan rencana anggaran biaya sebesar Rp sebesar Rp 68.984.000.
Kata Kunci : Drainase, Banjir, Perencanaa
PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR BEBAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PROSES PERBAIKAN DENGAN PENDEKATAN TOTAL ERGONOMI ( TOTAL ERGONOMIC APPROCH) DI PT.PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE.Tbk BANDUNG
PT. Primarindo Asia Infrastructure, TBK merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dimana produk yang dihasilkan yaitu sepatu dengan merk dagang Tomkins.Terdapat beberapa line produksi tidak dapat memenuhi target sesuai dengan permintaan perusahaan. Dengan mengaplikasikan model Pendekatan Total Ergonomic, kondisi lingkungan kerja pada bagian produksi diperusahaan bahwa suhu ruangan tertinggi yaitu 32ÂşC, Untuk tingkat kebisingan tertinggi yaitu 59,9 dB, tingkat pencahayaan yang ada diperusahaan yaitu 40 lux. Terdapat dua faktor stress yang paling banyak dialami oleh para responden, yang memiliki skor diatas 150 yang terindentifikasi stress. Beban kerja kebutuhan kalori termasuk dalam kategori kerja ringan dengan skor 100,8 kkal/jam. Analisis postur tubuh menggunakan RULA, pada proses penempelan vamp ke vamp dan proses penjahitan kedua proses tersebut masuk dalam kategori level 3. Penggunaan otot Nordic Body Map untuk ,enetahui keluhan rasa sakit terdapat empat keluhan paling tinggi, leher atas 43%, bahu kanan 43%, punggung 50%, bokong 43% dan siku 50%. Man and Machine Chart menjelaskan antara hubungan manusia serta operator pada saat siklus pembuatan produk paling rendah 25% dengan proses pasang eyeles metal.
Kata kunci : Total Ergonomi, Lingkungan Kerja, Kebutuhan Kalori, Skala Stress Holmess, RULA (Rapid Upper Limb Assessment), Nordic Body Map, Man an
Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Dukungan Keluarga, Dan Motivasi Prestasi Terhadap Minat Berwirausaha
AbstractThis research was conducted with the aim of knowing the effect of entrepreneurship education, family support and achievement motivation on the entrepreneurial interest of students of the Management Study Program, Islamic University of Malang. This study uses a population of 2018 management students who have taken entrepreneurship education courses totaling 518 students while the number of samples used in this study amounted to 83 students. The methods used in this research are validity test, reliability test, normality test, multiple linear regression analysis, classical assumption test, hypothesis test, coefficient of determination test. The results of this study indicate that entrepreneurship education has no effect on interest in entrepreneurship, family support affects interest in entrepreneurship, achievement motivation does not affect interest in entrepreneurship. Meanwhile, simultaneously shows that entrepreneurship education, family support and achievement motivation have an effect on interest in entrepreneurship. Keywords: Entrepreneurship Education, Family Support, Achievement Motivation, Entrepreneurial Interest
Incidental bladder wall alteration as a surgical complication risk factor in Indonesian benign prostate hyperplasia patient
Bladder obstruction due to benign prostatic hyperplasia (BPH) causes bladder walls alteration such as trabecular and diverticula. Although it is asymptomatic, however it affects the surgery complication. The aim of this study was to evaluate the correlation between bladder wall alteration and post-surgery complications in BPH patients. It was a descriptive observational study with cross-sectional design involving BPH patients who underwent histopathological examination and surgical intervention in the Bhayangkara Hospital Mataram from January 2010-December 2014. Data of the patients including age, place of birth, intraoperative finding, comorbid condition, and post-surgery complication were obtained from the medical record. The relationship between variables was analyzed using Pearson correlation test and linear regression test.A total 114 subjects were involved in this study with the most common age was in the range 60-69 years (43.0%). Seventy-fivesubjects (74.3%) had trans urethra resection of prostate (TURP). Trabecula (28.7%), diverticula (4.0%), and bladder stone (10.9%) were found when the surgical intervention performed. The most common post-surgical complication was chip or clot retention (56.4%). Significantly relationship betweenintraoperative finding with post-surgical complication was observed (r= 0.265; R2 = 0.07; p<0.05). In conclusion, there is correlation between bladder wall alteration and post-surgicalcomplication in BPH patients. Early bladder wall alteration screening is suggested in BPH patients before surgical intervention performed
PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL PADA PEKERJA DENGAN METODE PENGUKURAN 10 DENYUT NADI DAN DEFENCE RESEARCH AGENCY WORKLOAD SCALE (DRAWS) (STUDI KASUS : DIVISI OPERASIONAL DI PT. BONLI CIPTA SEJAHTERA)
PT. Bonli Cipta Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri kue.
Kegiatan produksi di PT. Bonli Cipta Sejahtera berada didalam Divisi Operasional.
Kegiatan produksi berdasarkan dua musim yaitu high season dan low season. Pada
saat high season target produksi mencapai 50000 dus, sedangkan pada saat low
seasen hanya 1185 dus. Peningkatan target produksi cukup signifikan pada saat
high season dapat mengakibatkan meningkatnya beban kerja fisik dan mental.
Beban kerja yang meningkat dapat mengakibatkan pekerja mudah mengalami
kelelahan serta tekanan (stres), penurunan kualitas produk dan menjadi indikasi
tidak tercapainya target produksi. PT. BCS menerapkan HACCP dan menjunjung
komitmen perusahaan untuk memberikan kualitas produk dan pelayanan yang
terbaik. Maka dari itu dilakukan pengukuran beban kerja fisik yang dilakukan
dengan metode 10 denyut nadi yaitu berdasarkan analisis Cardiovaskulair Load,
dan beban kerja mental dengan metode DRAWS, dengan subjek penelitian 20
pekerja Divisi Operasional. Berdasarkan hasil analisis %CVL diketahui dari 20
pekerja didominasi dengan presentase cardiovaskular load sebesar 30% sampai
dengan <60%, dimana perlu dilakukan perbaikan kerja tetapi tidak mendesak.
Sedangkan berdasarkan hasil analisis DRAWS dari 20 pekerja dalam divisi
operasional, pada saat high season 4 pekerja diantaranya merasakan beban kerja
mental dengan kategori optimal load. Serta 16 pekerja lainnya yang merasakan
beban kerja mental dengan kategori over load. Sedangkan variabel yang
mendominasi dalam metode DRAWS adalah time pressure, dan output demand.
Dengan demikian variabel yang mendominasi adalah variabel beban kerja yang
berkaitan dengan waktu produksi, dan produk yang dihasilkan. Saran perbaikan
yang bisa dilakukan yaitu untuk meminimalisir beban kerja dengan mem-berikan
waktu makan pada pekerja setiap 2 jam sekali, menambah jumlah tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan, memperbaiki tekanan panas diruangan kerja sesuai
dengan Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja dengan menambah
ventilasi udara, dan melakukan evaluasi kerja.
Kata kunci :Beban Kerja Fisik, Beban Kerja Mental, Denyut Jantung,
Cardiovaskulair Load dan DRAWS
ANALISIS BEBAN KERJA DALAM PENENTUAN JUMLAH KARYAWAN DI BAGIAN IN PROCESS CONTROL PADA DIVISI QUALITY CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING DAN JOB PERFORMANCE (STUDI KASUS PT. LUCAS DJAJA BANDUNG)
PT. Lucas Djaja merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang
farmasi atau pembuatan obat. Beban kerja yang ada di dalam perusahaan telah
ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan. Tuntutan pekerjaan yang
memerlukan konsentrasi dan ketelitian yang tinggi, menyebabkan tingkat stress yang
tinggi bagi karyawan sehingga produktivitas menjadi menurun, yang ditandai dengan
banyaknya pegawai yang sering tidak masuk kerja (sakit atau cuti) disebabkan faktor
kesehatan yang menurun akibat harus bekerja diatas jam kerja normal atau disebabkan
faktor psikologis pegawai karena pegawai merasa stress dan depresi dengan targettarget
produksi yang telah ditetapkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
beban kerja yang dirasakan oleh karyawan serta dan menentukan jumlah karyawan yang
optimal untuk setiap sub bagian pada bagian In Process Control. Metode yang
digunakan pada penelitian kali ini yaitu metode work sampling, dimana work sampling
sendiri adalah salah satu teknik yang digunakan untuk melakukan sejumlah pengamatan
terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses, atau operator. Dari hasil pengolahan data
terdapat dua sub bagian IPC yang termasuk kedalam kategori over load yaitu sub bagian
pembuatan obat sirup dan larutan obat luar serta sub bagian pengemasan untuk itu perlu
adanya penambahan karyawan, sementara untuk sub bagian pembuatan obat kapsul dan
softgel dan sub bagian pembuatan obat injeksi beban kerja yang dirasakan termasuk
kedalam kategori under load dan tidak perlu dilakukan penambahan karyawan. Untuk
penambahan karyawan pada sub bagian pembuatan obat sirup dan larutan obat luar dan
juga sub bagian pengemasan diberikan penambahan masing-masing 1 karyawan agar
distribusi beban kerja pada sub bagian tersebut menjadi berkurang dan beban kerja yang
dirasakan oleh karyawan tidak terlalu tinggi sehingga performansi karyawan pun akan
naik dan produktivitas perusahaan akan meningkat.
Kata Kunci : Beban Kerja, Work Sampling, Jumlah Karyawan Optima
PERBAIKAN DAN EVALUASI SISTEM PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PROSES DAN PENGHEMATAN TENAGA KERJA MELALUI IMPLEMENTASI PRINSIP SHOUJIN DAN LINE BALANCING DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA
Kenaikan UMK di Indonesia setiap tahunnya menjadi isu yang perlu diperhatikan
dalam perkembangan suatu perusahaan. Perusahaan perlu mempertimbangkan
faktor kenaikan UMK dalam menentukan perencanaan pengalokasian tenaga
kerja. Kawasan Kabupaten Karawang yang menjadi pusat industri di Indonesia
tentunya memiliki standar UMK yang lebih tinggi dari daerah-daerah lainnya di
Indonesia. Berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 561/Kep.1065-
Yangbangsos/2017 untuk UMK tertinggi di Provinsi Jawa Barat tahun 2018
adalah Kabupaten Karawang, yakni Rp3.919.291. UMK yang semakin tinggi jika
tidak diimbangi dengan efisiensi tenaga kerja akan menyebabkan kerugian bagi
perusahaan sendiri. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan UMK setiap
tahunnya tentu bertolak belakang dengan visi penghematan ongkos produksi
sebuah perusahaan, termasuk PT. Toyota Motor Manufacturing Indoensia (PT.
TMMIN). Hal ini sudah menjadi masalah umum bagi dunia industri. PT. TMMIN
merupakan salah satu produsen otomotif yang terletak di Kab. Karawang.
Manpower Productivity menjadi salah satu obyektif dalam KPI Departemen
Produksi. Produktivitas diukur dalam satuan unit per man hour yaitu jumlah unit
produk mobil yang dapat dihasilkan dalam satu jam oleh sekian manpower (MP)
yang mengerjakannya.Permasalahan timbul setelah terjadi perubahan takt time
dari 2,8 menit menjadi 1,9 menit karena adanya kenaikan produksi di PT.
TMMIN pada bulan Januari 2018. Takt time adalah durasi waktu yang ditetapkan
untuk menproduksi satu produk unit jadi. Evaluasi kondisi awal menunjukkan
man power efisiensi sebesar 96% dan line efisiensi sebesar 85%. Total alokasi
tenaga kerja awal adalah 10MP. Perbaikan dilakukan dengan
mempertimbangkan permintaan pelanggan dan kapasitas produksi. Hasil evaluasi
menunjukkan adanya ketidakseimbangan beban kerja dari masing-masing
karyawan. Perbaikan yang direncanakan seperti menyeimbangkan beban kerja
masing-masing karyawan, modifikasi alat dengan prinsip karakuri, dan evaluasi
tata letak ulang area produksi. Implementasi perbaikan berdasarkan prinsip
shoujin untuk dapat menghasilkan penghematan tenaga kerja dari 10 MP menjadi
9 MP, dimana nilai efisiensi man power adalah 94% dan nilai efisiensi line
adalah 94%.
Kata Kunci : Improvement, Shoujin, Manpower Efficiency, Line Efficiency,
Manpower Saving, Line Balancing, Standardized Work, Toyota Production
Syste
Aplikasi Mikoriza Pada Tanah Limbah Pengeboran Minyak Terhadap Beberapa Varietas Cabai
Petroleum waste generated by oil, gas and geothermal business or activities or other activities that produce petroleum waste is a hazardous and toxic waste that has the potential to cause pollution or environmental damage. To restore land contaminated with petroleum, endemic microbes such as mycorrhizae are needed. The recovery process of polluted soil fertility is highly dependent on the quantity of oil spilled and the potential for bioremediation by microbes in the polluted area. The research was carried out at the Experimental Garden of the Faculty of Agricultural and Animal Sciences UNIKI, the Aceh Agricultural Technology Study Laboratory, the Horticulture Laboratory, and the Soil Biology Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam Banda Aceh. This research was carried out from March to June 2022. Varieties had a very significant effect on stem diameter 15 DAP, wet root weight 110 DAP, number of fruit planted 110 DAP, fruit dry weight at 110 DAP, significantly affected plant height 15 DAP, stem diameter 30 DAP. and plant weight of 110 DAP. The best chili plant growth was found in the Lado variety and the best chili yield was found in the PM 999 variety. There was an insignificant interaction between chili varieties and mycorrhizal types on the growth and yield of chili plants on the waste soil
PENERAPAN MODEL EQUIPMENT CRITICALLY RATING (ECR) PADA MESIN TURBINE TYPE FRANCIS VOEST ALPINE MACHINERY DI PT. PJB UP CIRATA
PT.PJB UP Cirata bagian dari PLTA Cirata yang dimana perusahaan
badan usaha milik negara (BUMN) merupakan perusahaan menangani semua
sistem yang berada dilingkungan PLTA Cirata seperti sistem produksi
pembangkitan listrik untuk Jawa-Bali. Dengan meningkatnya kebutuhan sumber
tenaga listrik yang digunakan oleh masyarakat bahkan instansi-instansi yang
berada di wilayah Jawa-Bali,maka perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan
tersebut dan tetap memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
produksi listrik sehingga proses produksi pembangkitan listrik tetap terjaga.
Seringnya mesin pembangkit digunakan dalam kurun waktu yang panjang
dan berulang tanpa dilakukan perawatan akan terjadi down time. Maka dari itu
perlu dilakukan perawatan rutin sekaligus pemeliharaan pada komponen mesin
untuk menjaga kestabilan mesin pembangkit. Sehingga akan dapat memperkecil
terjadinya kerusakan mesin pembangkit ataupun kerusakan pada komponen.
Dengan demikian akan dapat memperkecil down time mesin pembangkit yang
selanjutnya akan memperlancar proses produksi.
Untuk melakukan tindakan perawatan terhadap mesin memerlukan aturan
kekritisan untuk membantu dalam menentukan tingkat kritis terhadap komponen
mesin. Adapun langkah awal dalam melakukan pemecahan masalah yaitu dengan
melakukan pembobotan nilai terhadap setiap kriteria yang terpilih dengan
menggunakan software Expert Choice 11. Selanjutnya menentukan tingkat kritis
terhadap setiap komponen mesin dengan pendekatan Equipment Critically Rating
(ECR), dimana tahapannya dengan melakukan pengelompokan berdasarkan
tingkatannya yaitu vital dengan bobot nilai sebesar 76-100, essential dengan
bobot nilai sebesar 50-75, support dengan bobot nilai sebesar 26-49 dan
operating dengan bobot nilai sebesar <26. Adapun jumlah komponen mesin yang
akan dilakukan penentuan tingkat kritis komponen sebanyak 208 komponen.
Langkah pengelompokan tersebut akan menentukan langkah awal untuk
melakukan tindakan perawatan terhadap komponen mesin.
Berdasarkan hasil pengolahan data ECR untuk menentukan tingkat kritis
dari komponen mesin turbin sehingga didapatkan pengelompokan komponen
mesin dengan hasil 16 komponen mesin termasuk kelompok vital, 37 komponen
mesin termasuk kelompok essential, 53 komponen mesin termasuk kelompok
supporting, dan 102 komponen mesin termasuk kelompok operating. Dari hasil
penglompokan tersebut maka dapat memberikan suatu gam baran untuk
melakukan tindakan perawatan terhadap komponen mesin turbin sehingga
meminimalisir terjadinya gangguan (trip) pada saat proses pembangkitan listrik
dan sebagai gambaran untuk mempersiapkan ketersediaan mesin berdasarkan
tingkat kritisnya
- …