55 research outputs found

    Merayakan Cinta Berdasarkan Kidung Agung 1:9-17

    Get PDF
    Abstract. At a glance reading the Song of Songs gives the impression as a book that displays mere sensuality. Therefore raising the question why the Song of Songs was included in the canonization of the Bible which is the Word of God. This paper aimed to explore the meaning of the great love found in the Song of Songs text that seems vulgar and sensual. The method used in this study was a historical criticism of the Song of Songs 1: 9-17. Through this study, it could be concluded that the love texts in Song of Songs display the power of love that is unique, creative, and contains a sacred dimension, which not only focuses on the physic, but also in the emotional aspects, conscience, and inner bonds, as a form of celebration of God's grace.Abstrak. Membaca kitab Kidung Agung sekilas memberikan kesan sebagai kitab yang menampilkan sensualitas semata. Hal itu tentunya menggugah pertanyaan mengapa Kidung Agung masuk dalam kanonisasi Alkitab yang adalah merupakan Firman Tuhan. Tulisan ini bertujuan untuk menggali makna cinta yang agung di balik tulisan dalam kitab Kidung Agung yang terkesan vulgar dan sensual. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kritik historis terhadap teks Kidung Agung 1:9-17. Melalui kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa teks-teks cinta dalam Kidung Agung menampilkan kekuatan cinta yang unik, kreatif, dan mengandung dimensi kesakralan, yang tidak hanya berfokus kepada fisik, tetapi juga dalam aspek emosional, nurani, dan ikatan batin, sebagai bentuk perayaan atas anugerah Allah

    Self-medication with oral antibiotics among University students in United Arab Emirates

    Get PDF
    Purpose: To investigate the prevalence of antibiotic use without prescriptions and to identify factors associated with this behavior among university students using oral non-prescription drugs (ONPD). Methods: A cross-sectional study was conducted among the students of major universities in UAE. A multistage sampling technique was used in the present study. Results: Out of 2875 students, only 2355 (81.9 %) questionnaire were fully answered and included. Of 2355, more than half (1348; 57.2 %) of the participants reported using ONPD. More than one-third (484, 35.9 %) of 1348 participants used antibiotics without a prescription during the 90 days prior to the present study. Binary logistic regression identified nine statistically significant variables: nationality (OR = 0.471, 95 % CI: 0.326 - 0.681, p < 0.001); cost-influence behavior (OR = 1.716, 95 % CI: 1.175 - 2.508, p < 0.005); belief in ONPD effectiveness (OR = 0.332, 95 % CI: 0 .135 - 0.815, p < 0.05); year of study (OR = 0.310, 95 %, CI: 0.141 - 0.681, p < 0.004); medication knowledge (OR = 0.619, 95 % CI: 0.443 - 0.866, p < 0.005); self-care orientation (OR=1.878, 95 % CI: 1.304 - 2.706, p < 0.001); using ONPD helps to save money (OR=1.665, 95 % CI: 1.047-2.649, p<0.04); and urgency of use (OR = 1.644, 95 %, CI: 1.144 - 2.363, p < 0.007); as well as being healthcare students (OR = 1.465, 95 %, CI: 1.012 - 2.120, p < 0.05). Conclusion: There is a need for educational intervention to improve students’ knowledge, attitude, and awareness regarding the risk of using antibiotics without prescriptions

    KARYA CIPTA SOLAH TUTUR PREMANA

    Get PDF
    Alkisah dikerajaan Anantawali Raja Kertabhuana bersama permaisuri sedang bergembira karena berhasil memimpin Kerajaan dengan aman tenteram dan makmur. Kebahagiaan Raja juga disertai Pitra mahkota yang telah berhasil mempersunting putri yang cantik untuk melanjutkan Dinastinya kelak. Namun saat sang raja sedang melakukan persidangan datanglah abdi raja yg melaporkan bahwa sang menantu jatuh sakit setelah bercengkrama ditaman bersama putra mahkota. Tanpa berpikir panjang Sang Raja pun dengan sigap memerintahkan Sang Maha Patih untuk segera minta bantuan Tabib Prabu Kuturan di Pasraman Arga Sekar yang sangat sakti dan telah termahsyur dalam bidang pengobatan segala macam penyaki

    Corporate Law’s Threat to Human Rights: Why Human Rights Due Diligence Might Not Be Enough

    Get PDF
    The take-up of mandatory human rights due diligence (HRDD) initiatives by states is continuously gaining momentum. There are now numerous states adopting some form of HRDD laws. While corporations being duly diligent in respecting human rights is a positive step towards addressing problems of business and human rights, these HRDD initiatives on their own may only be a form of window-dressing, that is, enabling states to put a smart spin on their efforts to address business and human rights issues without addressing some of the root causes of that predicament. As a result, HRDD laws are likely to be a helpful, but insufficient tool for addressing corporate abuse of human rights. One reason for this is because the root cause of many business and human rights problems is the structural elements and goals of corporate law facilitates corporate violations of human rights. So long as states fail to transform the way in which corporations operate – in part, by reconceptualizing corporate law – even the best drafted HRDD laws will be inadequate to halt corporate harms

    Commencement Program [Spring 1999]

    Get PDF
    Annual Commencement Program for graduation ceremonies at Clark University, held on May 23rd, 1999.https://commons.clarku.edu/commencement/1095/thumbnail.jp

    ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL DISTRESS DAN AUDIT FEE TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2015-2019

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, financial distress, dan audit fee terhadap Auditor switching. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2019. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan basis database yang dengan mengunduh laporan keuangan dan tahunan perusahaan manufaktur periode 2015-2019 di website Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logitik dengan bantuan program SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap Auditor switching, financial distress tidak berpengaruh terhadap Auditor switching dan audit fee berpengaruh positif terhadap Auditor switching

    Self-medication with oral antibiotics among University students in United Arab Emirates

    Get PDF
    Purpose: To investigate the prevalence of antibiotic use without prescriptions and to identify factors associated with this behavior among university students using oral non-prescription drugs (ONPD). Methods: A cross-sectional study was conducted among the students of major universities in UAE. A multistage sampling technique was used in the present study. Results: Out of 2875 students, only 2355 (81.9 %) questionnaire were fully answered and included. Of 2355, more than half (1348; 57.2 %) of the participants reported using ONPD. More than one-third (484, 35.9 %) of 1348 participants used antibiotics without a prescription during the 90 days prior to the present study. Binary logistic regression identified nine statistically significant variables: nationality (OR = 0.471, 95 % CI: 0.326 - 0.681, p < 0.001); cost-influence behavior (OR = 1.716, 95 % CI: 1.175 - 2.508, p < 0.005); belief in ONPD effectiveness (OR = 0.332, 95 % CI: 0 .135 - 0.815, p < 0.05); year of study (OR = 0.310, 95 %, CI: 0.141 - 0.681, p < 0.004); medication knowledge (OR = 0.619, 95 % CI: 0.443 - 0.866, p < 0.005); self-care orientation (OR=1.878, 95 % CI: 1.304 - 2.706, p < 0.001); using ONPD helps to save money (OR=1.665, 95 % CI: 1.047-2.649, p<0.04); and urgency of use (OR = 1.644, 95 %, CI: 1.144 - 2.363, p < 0.007); as well as being healthcare students (OR = 1.465, 95 %, CI: 1.012 - 2.120, p < 0.05). Conclusion: There is a need for educational intervention to improve students’ knowledge, attitude, and awareness regarding the risk of using antibiotics without prescriptions

    Prinsip Pemeriksaan Mikrobiologi dan Aplikasi dalam Bentuk Laboratorium Bergerak Covid-19

    Get PDF
    Buku ini menjelaskan tentang prinsip dasar pemeriksaan Mikrobiologi sebagai sebuah solusi dalam mendeteksi keberadaan mikroorganisme dan perubahan fisiologis mikroorganisme tersebut yang berlangsung dengan cepat dan berada dalam tataran skala mikro/nano. Pandemi Covid-19 menjadi bukti konkret betapa mikroorganisme mengalami perubahan (mutasi) yang begitu cepat yang membutuhkan penangan deteksi dini yang Real Time, guna memberikan informasi akurat dan cepat. Kombinasi Internet dan mobilisasi laboratorium Bergerak covid-19 yang langsung mengirimkan hasil pemeriksanaan langsung di lokasi, akan memberikan solusi dalam penanganan covid 19

    Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk Desa Adat/Pakraman Sukawati, Gianyar

    Get PDF
    Pulau seribu pura merupakan salah satu sebutan yang diberikan oleh para wisatawan asing untuk pulau Bali. Ungkapan tersebut tidak berlebihan, karena ribuan pura menghiasi hampir di setiap jengkal tanah Bali. Dari areal palemahan keluarga (pura keluarga), areal palemahan dusun/ banjar (kahyangan dusun/ banjar), palemahan desa (kahyangan tiga), hingga pelemahan Bali (kahyangan jagat, dang kahyangan, sad kahyangan dan lain-lain). Kemudian diperkuat sumber yang diperoleh dari hasil update terakhir tanggal 06 Juli 2018 oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, khususnya ibadat bagi umat Hindu. Tercatat banyaknya pura di Bali, yaitu: sat kahyangan 13 buah; dang kahyangan 287 buah; kahyangan tiga 4.603 (BPS Provinsi Bali, 2017). Sedangkan jumlah paibon, panti dan dadya 17.883 buah (Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Tk I Bali, 1996/1997: 141) Sebutan lain yang berkaitan erat dengan pulau seribu pura adalah Bali pulau yadnya (kurban) dan Bali pulau dewata. Bila dianalogikan ketiga aspek tersebut (pura, yadnya, dan dewata), tidak ubahnya bagaikan senjata api; peluru; dan target (sasaran) yang hendak dicapai. Pura bagaikan senjata api; yadnya, bagaikan peluru; dan dewata adalah Beliau yang selalu dirindukan, diburu, dan dipuja oleh umat. Pemahaman terhadap ketiga aspek tersebut sangat penting untuk ditumbuhkan di dalam hati umat Hindu. Artinya, bagaimana membuat umat Hindu paham bahwa pura bukan I 2 hanya bangunan pisik yang bisu, tetapi merupakan wujud nyata dari manifestasi Tuhan. Dengan menjadikan pura sebagai media berkomunikasi dengan-Nya disertai yadnya (kurban) sebagai sarana (piranti) untuk menuju Beliau, niscaya kedamaian dalam dunia ini dapat diwujudkan. Tentu sebagai landasan untuk mencapainya, dibutuhkan rasa tulus-ikhlas dan konsentrasi dalam beryadnya, agar tidak sia-sia berbagai pengorbanan yang telah dilakukan. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang sulit untuk dibendung dan dapat berpengaruh terhadap adanya pengembangan tempat pemukiman baru dan jumlah bangunan pura pun diyakini akan bertambah. Namun penambahan jumlah pura tidak akan berpengaruh terhadap karakter dan fungsi yang diemban. Pura sebagai tempat suci pemujaan umat Hindu, bila dilihat dari aspek karakternya, dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu: (1) Pura Umum, (2) Pura Teritorial, (3) Pura Fungsional atau Swagina, dan Pura Geneologis (I Gusti Gde Ardana, 1985/1986). Dengan adanya pengelompokkan terhadap pura tersebut, dapat mempermudah dalam mengetahui status dan fungsinya, termasuk pula pangemong (pengampu) dan panyungsung (pemuja)
    • …
    corecore