1,392 research outputs found

    Kedudukan Hukum Badan Usaha Milik Desa Sebagai Pendiri Dan Pemegang Saham Unit Usaha Berbentuk Perseroan Terbatas

    Get PDF
    Pasal 7 Ayat (1) dan Pasal 8 Peraturan Menteri Desa PDTT No. 4 Tahun 2015 tentang Pendirian Pengurusan dan Pengelolaan dan Pembubaan BUM Desa menjelaskan bahwa BUM Desa dapat mendirikan unit-unit usaha yang berbentuk badan hukum. Namun Pasal 7 Ayat (1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa yang dapat menjadi subjek pendiri ialah perseorangan dan badan hukum sedangkan faktanya BUM Desa dalam peraturan perundang-undangan terkait tidak ada norma yang menyebutkan bahwa BUM Desa merupakan suatu badan hukum. Sehingga oleh karena itu menimbulkan kekaburan norma pada Pasal 7 Ayat (1) Peraturan Menteri Desa PDTT No. 4 Tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) kedudukan hukum BUM Desa sebagai subjek dalam persyaratan sebagai pendiri dan pemegang saham atas unit usahanya yang berbentuk Perseroan Terbatas ? (2) akibat hukum dari unit usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas yang didirikan apabila BUM Desa yang terlibat sebagai subjek pendiri dan pemegang saham membubarkan diri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif. Penelitian ini menggunakan statue approach dan conceptual approach. Dalam menyelesaikan isu hukum peneliti menggunakan metode interpretasi hukum. Hasil penelitian menyatakan bahwa BUM Desa merupakan suatu badan usaha yang berbadan hukum karena didirikan dengan konsep badan hukum. BUM Desa merupakan suatu badan usaha berbadan hukum yang didirikan oleh Pemerintahan Desa sehingga memiliki kedudukan hukum menjadi subjek hukum dalam pendirian dan pemegang saham unit usaha berbadan hukum karena Peraturan Menteri Desa PDTT No. 4 Tahun 2015 secara tidak langsung juga menganggap BUM Desa mampu untuk melakukan perbuatan hukum tersebut. Akibat hukum dari unit usaha berbentuk Perseroan Terbatas apabila BUM Desa membubarkan diri ialah terjadinya perubahan pemegang saham karena dengan pembubaran BUM Desa maka peneliti berpendapat bahwa BUM Desa juga mengundurkan diri sebagai pemegang saham.  Kata Kunci: BUM Desa, Badan Hukum, Perseroan Terbatas, DesaAbstract Article 7 Paragraph (1) and Article 8 of Permendesa PDTT No. 4 of 2015 on the Management and Distribution of the BUM Desa explained that BUM Desa was able to establish business units in the form of legal bodies. However Article 7 Paragraph (1) of Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company states that the sole subject matter of the constituents are individuals and legal entities whereas in fact BUM Desa in the relevant legislation does not have a norm that states that BUM Desa is a legal entity. It therefore raises the ambiguity of the norm in Article 7 Paragraph (1) of the PDTT Proposal No. 4th of 2015. This study aims to analyze (1) the legal status of BUM Desa as a subject in the requirements as a founder and shareholder of its business unit in the form of a Limited Liability Company? (2) the legal consequences of a business unit in the form of a Limited Liability Company established if the BUM Desa involved as the founder and shareholder subject to dissolve. This research uses normative legal research methods. This study uses a statue approach and conceptual approach. In solving legal issues, researchers use the method of legal interpretation. The results of the study stated that BUM Desa is a legal entity because it was established with the concept of a legal entity. BUM Desa is a legal entity that was established by the Village Government so that it has a legal position to become a legal subject in the establishment and shareholders of a legal entity business unit because PDTT Permendesa No. 4 of 2015 also indirectly considers BUM Desa to be able to carry out these legal actions. The legal consequence of the business unit if BUM Desa dissolves itself is a change in shareholders because by the dissolution of BUM Desa, the researchers are of the opinion that BUM Desa is also resigned as shareholder.   Keywords: BUM Desa, Legal Entity, Limited Liability Company, Village

    Common problems encountered by Malaysian dredging stakeholders, the recommendation and relation to the environment

    Get PDF
    Kajian deskripsi ini dijalankan untuk mengenalpasti masalah yang dihadapi oleh pihak yang terlibat didalam sesebuah projek pengerukan di Malaysia serta cadangan mereka dalam menyelesaikan masalah berdasarkan pengalaman masing-masing. Sesi temubual telah dilaksanakan dengan pengurus pelabuhan, wakil kerajaan, kontraktor pengerukan, environmentalis dan ketua kampung. Hasil daripada sesi temubual tersebut, masalah kebiasaan yang dihadapi adalah pencerobohan tanah rezab, kadar gantirugi yang tinggi, kekurangan pengalaman dalam operasi pengerukan, aduan orang aw am yang tidak berasas, pengawalan keija subkontraktor, pemilihan kapal korek yang bersesuaian, kepupusan hidupan laut serta kekurangan punca pendapatan nelayan. Beberapa cadangan telah dikemukakan berdasarkan pengalaman pihak yang terlibat serta berdasarkan kajian literatur yang telah dijalankan. Antaranya adalah; melaksanakan komunikasi matrix, membentuk organisasi pengerukan dengan mengambil contoh organisasi di Eropah, mengadakan jurnal pengerukan khusus untuk projek pengerukan di Malaysia serta mengikut garispandu Eropah

    ALIGNMENT OF MALAYSIA AND ASEAN AGREEMENTS ON ICT LAWS: A REVIEW

    Get PDF

    RESEARCH AREAS IN THE DEVELOPMENT OF EDUCATIONAL MANAGEMENT

    Get PDF
    The objectives of this study are elaboration research areas in the development of educational management at the teacher and educational science faculty. Elaboration of research areas significant for the development of competitiveness study program, and can be references candidates for the topic choices of thesis and dissertation or lecturer research at the teacher and educational science faculty. The study will be done to literature analysis on educational management as a dimension process and substances in education. As a dimension, process management has explored while on planning, organizing, staffing, directing, budgeting, controlling, evaluating, and reporting. Substantial management included the curriculum, student, teacher, staff, money, facilities, and participation in educational management. The organization level can be analyses on global, regional, local, and institutional levels. The organizational function can be analyses on leadership, planning, supervision, communication, decision making, and innovation in the management process. The area's research in educational management has used for institutional innovation and student achievement

    PROFIL KOMPETENSI SOSIAL MAHASISWA CALON GURU UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kompetensi sosial mahasiswa calon guru Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) secara umum dan secara terperinci yang mencakup setiap: indikator, kelompok keilmuan, tahun masuk, lingkungan sosial di kampus dan di masyarakat, keaktifan kegiatan di kampus dan di masysrakat, pekerjaan orangtua, dan pendidikan orangtua. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan tingkat eksplanasi deskriptif dan dengan data kuantitatif. Populasi penelitian adalah mahasiswa UNY program S1 kependidikan jumlahnya sekitar 15000. Jumlah sampel ditentukan dengan tabel Krejcie-Morgan, diperoleh 378 sampel. Sedang teknik pengambilam sampel dilakukan dengan cara multi stage. Langkah pertama adalah mengambil sampel 2 program studi kependidikan secara purposive. Jumlah sampel setiap program studi dan setiap angkatan masuk diambil secara quota, dan selanjutnya sampel diambil secara random. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, teknik analisis datanya adalah secara deskriptif dengan teknik Count-If dan Mean. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Secara keseluruhan kompetensi sosial mahasiswa UNY kategori baik (skor rerata 74,63, dalam skala 100). (2) Berdasarkan indikatornya, kompetensi sosial mahasiswa UNY dari yang tertinggi adalah rasa hormat/penghargaan, kategori baik (79,70), dan kerjasama dengan masyarakat dalam kategori cukup baik (62,38). (3) Menurut bidang keilmuan, mahasiswa kelompok ilmu pengetahuan sosial (IPS) skor rerata kompetensi sosialnya 75,60, kategori baik, dan mahasiswa kelompok ilmu eksakta (IPA) skor rerata kompetensi sosialnya 73,34. (4) Kompetensi sosial mahasiswa angkatan 2011 skor 73,60 (baik), angkatan 2012 skor 75,99 (baik), dan angkatan 2013 skor 74,30 (baik). (5) Mahasiswa dengan lingkungan sosial di kampus dan di masyarakat yang inspiratif cenderung memiliki kompetensi sosial lebih tinggi daripada lingkungan yang tidak inspiratif. (6) Mahasiswa yang aktif di kampus dan di masyarakat cenderung memiliki kompetensi sosial lebih tinggi daripada yang tidak aktif. (7) Status pekerjaan orangtua mahasiswa tidak memiliki kaitan yang jelas dengan kompetensi sosial anaknya. (8) Tingkat pendidikan orangtua mahasiswa juga tidak memiliki kaitan yang jelas dengan kompetensi sosial anaknya

    Komunikasi Orang Tua Dan Pembentukan Kepribadian Anak

    Full text link
    Education is, essentially, a lifetime experience. Education begins as early as childhood, and family become an early place to start. Parent's communication plays important role in education, especially in shaping children's personality. The roles of parents their children education aren't only limited on providing material resources needed to pay education cost. Parents also have to add and keep updating their knowledge continuously. The other key to strengthening education is by providing a healthy, harmonious, and safe environment for their children growth. This should be parents' role, too, in shaping their children's personality

    Parkinson disease gait classification based on machine learning approach / Hany Hazfiza Manap

    Get PDF
    The aim of this thesis is to develop a Parkinson gait recognition technique that is able to evaluate and distinguish gait deviations experienced by Parkinson Disease (PD) patients from normal pattern. The research can be divided into two phase namely gait analysis of PD as compared to normal subjects, followed by gait classification using machine learning approach. Firstly, two types of statistical test are conducted which are independent t-test and Pearson’s correlation test. Raw gait database which consist of four basic gait features, five kinetic gait features and also twelve kinematic gait features are acquired from prior walking experiments of both PD and normal subjects. Based on statistical analysis conducted, significant different between PD and normal gait pattern are observed for four features, which are the step length and walking speed from basic features, maximum extension of hip from kinematic feature and maximum horizontal push-off force from kinetic feature. Hence these significant features are appropriate to be utilized for recognition of PD gait. Next, Principal Component Analysis (PCA) is used as feature extraction for each gait features from basic, kinetic and kinematic parameter followed by normalization based on intragroup as well as inter-group. To evaluate the effectiveness of each gait features category, Artificial Neural Network (ANN), Support Vector Machine (SVM) and Naive Bayes classifier (NBC) are chosen as classifier. Results obtained demonstrated that for ANN classifier, fusion of basic and kinematic gait features due to intra-group normalization attained performance with 100% of accuracy outperformed others. As for SVM with polynomial kernel function, the finest performance specifically 100% accuracy is attained based on basic gait features from intra-group normalization whilst NBC achieved the best accuracy of 93.75% due to fusion of kinetic and kinematic gait features with intra-group normalization. Overall, the results obtained proven the ability of the machine classifiers in classifying gait pattern of PD from normal gait pattern with basic spatiotemporal seems to be the most reliable feature for this purpose due to its superb performance that achieved during classification by the three classifiers

    KEWARISAN ANAK HASIL INSEMINASI BUATAN PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM

    Get PDF
    ABSTRAK   Semakin majunya zaman sekarang ini khususnya dibidang teknologi dalam dibidang ilmu kedokteran terakhir ini, muncul berbagai penemuan teknologi dibidang rekayasa genetik, dalam upaya membantu dan menolong suami istri yang tidak dapat hamil, rekayasa genetik tersebut diantaranya ditandai dengan munculnya program bayi tabung yang mana para ulama sepakat untuk memperbolehkan bayi tabung tersebut. Bayi tabung yang para ulama sepakati untuk memperbolehkan dengan syarat sperma dan ovum dari suami istri kemudian ditranplantasikan kedalam rahim istri (wanita pemilik ovum). Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, praktek bayi tabung dan inseminasi buatan ini sudah berkembang kedalam bentuk-bentuk yang dilarang oleh agama yang salah satunya adalah bayi tabung atau inseminasi buatan yang menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami istri kemudian ditranspalansikan kedalam rahim wanita lain. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana nasab anak yang dilahirkan dalam praktik inseminasi ini, dan juga bagaimana status kewarisan anak tersebut. Tujuan penulis mengkaji permasalahan ini untuk mengetahui status nasab dan kewarisan anak dilahirkan melalui inseminasi ini. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian studi kepustakaan (library research), yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan untuk pengumpulan data yang bersifat kepustakaan. Dengan metode penelitian ini, peneliti mencoba menelaah dan mengkaji tentang status anak yang dilahirkan dari hasil inseminasi. Kepada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan, sedangkan bepikir induktif adalah proses logika yang bersangkutan dari data empirik lewat penelitian pustaka menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain, induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atauhasil-hasil pengamatan yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau sesuatu generalisai. Peneliti menyimpulkan, nasab anak tersebut ikut kepada ibu yang mengandung dan melahirkannya. yaitu ibu titipan itu sendiri, dan anak yang terlahir dari ibu titipan tidak dapat dinisbatkan kepada orang yang memiliki embrio dari anak tersebut. Sedangkan dalam kewarisannya dapat disimpulkan bahwa dalam hukum Islam, secara lahiriyah dan batiniyah anak yang lahir dari hasil memindahkan embrio ke rahim wanita lain, maka anak tersebut milik ibu yang melahirkannya, meskipun sel telur tersebut bukan darinya. Anak yang lahir dari proses ini dinasabkan kepada ibu yang mengandung dan melahirkannya. Anak yang terlahir dari proses sewa rahim (surrogate mother) tidak dapat dihubungkan atau dinisbatkan kepada wanita yang memiliki indung telur atau embrio dari anak tersebut, karena dalam hukum Islam sewa rahim (surrogate mother) itu tidak diperbolehkan atau haram

    Smart surveillance system based on stereo matching algorithms with IP and PTZ cameras

    Get PDF
    In this paper, we describe a system for smart surveillance using stereo images with applications to advanced video surveillance systems. The system utilizes two smart IP cameras to obtain the position and location of objects. In this case, the object target is human face. The position and location of the object are automatically extracted from two IP cameras and subsequently transmitted to an ACTi Pan-Tilt-Zoom (PTZ) camera, which then points and zooms to the exact position in space. This work involves video analytics for estimating the location of the object in a 3D environment and transmitting its positional coordinates to the PTZ camera. The research consists of algorithms development in surveillance system including face detection, block matching, location estimation and implementation with ACTi SDK tool. The final system allows the PTZ camera to track the objects and acquires images in high-resolution quality

    Komunikasi Massa Dan Sosialisasi

    Full text link
    The research on media impact has already been numerous and some theories of media impact overcome its doubt. Research on the media impact of socialization, however is rarely conducted since it is difficult to determine the parameters. The socializations itself is a time consuming process. The research is intended to describe behaviour pattern related to the programmes in the media namely news programme, that is to find out the response, to describe students behaviour in using the information from television, to know studens responses in waching news programme through socialization, to find out involvement (impact) of gender variable toward the habis in waching news programme. The research shows that: news programme plays a role as complementer information source for student to know politic about government board, like executive, legislative or yudicative board; students try to find information not only from one channel but also from other private –owned channels as alternative to get information; based on this research, parent friends and school environment will play important role on the level of knowledge realization about credible politic. The analisys shows that gender can influence response from students in waching news. Through students socialization, the impact of news programme, impact more to men than women. Before probing this research further, it should be noted that socialization values mentioned here are not a real political participation (for example by participating in one of the political party). The socialization is meant as an attempt to shape thought, attitude and behaviour orientations on certain values which later develop as internalization process
    • …
    corecore