48 research outputs found

    HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

    Get PDF
    Keterampilan dasar seorang guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran dikelas merupakan salah satu syarat utama bagi seorang guru dalam mengupayakan hasil yang lebih baik dari pembelajaran yang dilaksanakannya, yang merupakan tugas dan kewajibannya sebagai pendidik professional. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa pada kompetensi Dasar-Dasar Kelistrikan Program Keahlian Teknik Elektro di Sekolah Menengah Kejuruan di Indramayu. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan metode korelasi melalui teknik analisis kolrelasional. Populasi target dalam penelitian ini berjumlah 108 yaitu siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri SMK di Kabupaten Indramayu, dengan 76 orang diantaranya dijadikan sebagai sampel penelitian. Instrumen pengumpulan data dalam penelitan berupa kuesioner untuk variabel persepsi terhadap keterampilan mengajar guru dan motivasi siswa, sedangkan untuk hasil belajar siswa menggunakan tes objektif berprestasi. Hasil penelitian Hasil penelitian : (1) terdapat hubungan antara X1 dengan Y (ry1 = 0,433 α : 0.05) dengan persamaan regresi %4; = 29 + 0.43 X1. (2) terdapat hubungan antara X2 dengan Y (ry2 = 0,505 α : 0.05) dengan persamaan regresi %4; = 23 + 0.38 X2. (3) terdapat hubungan antara X1 dan X2 dengan Y (ry.12 = 0,508 α : 0.05) dengan persamaan regresi %4; = 20 + 0.09 X1 + 0.33 X2. Dengan adanya hubungan antara persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa, maka agar hasil belajar lebih baik guru harus selalu meningkatkan kompetensi profesionalnya terutama pada proses belajar mengajar sesuai dengan tugasnya yaitu: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

    PERANCANGAN SISTEM CATU DAYA TAMBAHAN PADA PESAWAT TANPA AWAK MENGGUNAKAN SEL SURYA

    Get PDF
    Pesawat tanpa awak telah berkembang pesat yang mencakup wilayah komersial, industri, dan pemerintahan maupun pendidikan. Pesawat tanpa awak ini memiliki kekurangan dalam hal performa karena daya yang terbatas yang berarti pesawat tanpa awak ini harus mendarat untuk melakukan pengisian ulang baterai. Semakin besar kapasitas baterai maka semakin efektif juga pekerjaan yang dilakukan namun memperbesar kapasitas baterai juga berpengaruh pada semakin kecilnya berat total muatan yang dapat dibawa oleh pesawat tanpa awak ini. Pada tugas akhir ini penulis akan merancang sistem catu daya tambahan untuk pesawat tanpa awak menggunakan sel surya berjenis monocrystalline. Daya keluaran sel surya digunakan untuk menambah daya pada sistem pesawat tanpa awak melalui modul charger dan baterai lipo yang menjadi catuan utama pesawat tanpa awak. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa pesawat tanpa awak dengan catu daya tambahan menggunakan sel surya dibandingkan dengan pesawat tanpa awak tanpa catu daya tambahan dalam kondisi cerah menambah daya rata-rata 38.9% dan menambah durasi kerja sebesar 75.2% pada tes statik dan pada tes terbang menambah durasi terbang sebesar 73.23%. Dalam kondisi berawan menambah daya rata-rata 23.17% dan menambah durasi kerja sebesar 25.2% pada tes statik dan pada tes terbang menambah durasi terbang sebesar 16.9%. Dalam kondisi mendung sel surya tidak menghasilkan daya dan tidak menambah durasi kerja dan durasi terbang

    Gambaran proses pencarian makna hidup pada pekerja seks komersial: Studi kasus pada satu orang pekerja seks komersial di Stasiun Hall Bandung

    Get PDF
    Pekerja seks komersial adalah para pekerja yang bertugas melayani aktivitas seksual dengan tujuan untuk mendapatkan upah atau imbalan dari yang telah memakai jasa mereka tersebut. Didalam kenyataannya masyarakat menilai PSK sebagai orang yang tidak bermoral karena melakukan suatu pekerjaan yang bertentangan dengan nilai-nilai kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat. Karena pandangan semacam ini, para pekerja seks mendapatkan cap buruk (stigma) sebagai orang yang kotor, hina, dan tidak bermartabat. Namun disisi lain ternyata terdapat PSK yang memiliki perilaku prososial yang tinggi, sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan apa motif utama dari yang dilakukannya terutama apa yang menjadi makna hidupnya selama ini. Makna hidup adalah hal-hal khusus yang dirasakan penting dan diyakini sebagai sesuatu yang benar serta layak dijadikan sebagai tujuan hidup yang harus diraih. Frankl mengartikan makna hidup sebagai kesadaran akan adanya satu kesempatan atau kemungkinan yang dilatarbelakangi oleh realitas atau menyadari apa yang bisa dilakukan pada situasi tertentu. Makna hidup itu sifatnya unik dan personal, sehingga tidak dapat diberikan oleh siapapun melainkan harus ditemukan sendiri Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis deskriptif yang bersifat studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran makna hidup pada pekerja seks komersial. Subjek penelitian berjumlah satu orang yang merupakan orang yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial dan sering mangkal di depan stasiun hall bandung. Hasil penelitian menujukan bahwa subjek belum mencapai makna hidupnya. Namun subjek memiliki keinginan-keinginan untuk membahagiakan orang tuanya, memiliki pasangan, dan mempunyai anak. Namun pada kenyataannya subjek terjun ke dalam dunia prostitusi untuk menghindari kesedihan dan menutupi penderitaan yang dialaminya. Sehingga ketidaknyamanan yang dirasakan merupakan manifestasi dari rasa bosan, deperesi, penghayatan tanpa makna dan mengindikasikan pada kekosongan makna hidup jika subjek terus bertahan dengan keadaan yang sama seperti saat ini

    ALOKASI PENDAPATAN DARI JASA PENGURANGAN EMISI MELALUI PENCEGAHAN DEFORESTASI: SEBUAH TINJAUAN ALOKASI BENEFIT DAN KERANGKA HUKUM FISKAL (Alocation of Benefit from Emission Reduction Service Through Deforestation Avoided

    Get PDF
    Deforestasi menyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 18% dari total emisi gas rumah kaca per tahun. REDD (Reducing Emission from Defores.tation and Forests Degradation) adalah mekanisme yang dikembangkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca akibat deforestasi dan degradasi hutan. Para pihak menginginkan agar REDD juga berperan dalam pengentasan kemiskinan masyarakat sekitar hutan di negara berkembang. Masyarakat sekitar hutan merupakan salah satu pihak yang berhak untuk memperoleh alokasi dari pendapatan tersebut. Peraturan perundangan yang mengatur alokasi pendapatan dari REDD hingga saat ini belum tersedia. Paper ini mengemukakan gagasan mengenai proporsi alokasi pendapatan dari REDD. Upaya .ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan dalam menyusun peraturan perundangan yang diperlukan. Proporsi hipotetik alokasi pendapatan yang dikemukakan di sini diupayakan untuk mengakomodir para pihak, antara lain: pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar hutan. Proporsi hipotetik tersebut merupakan hasil tinjauan terhadap kerangka hukum fiskal yang.tersedia dan azas alokasi benefit

    Pendapatan Masyarakat dari Hutan dan Faktorfaktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhinya: Kasus Desa Penyangga Tnks di Kabupaten Pesisir Selatan

    Full text link
    Areal Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di wilayah penyangga Kabupaten Pesisir Selatan mengalami degradasi hutan tertinggi diantara daerah-daerah penyangga lainnya, yaitu mencapai 1.570 ha atau 34,23% dari luas total degradasi hutan yang terjadi di seluruh kawasan TNKS. Fakta tersebut diduga erat kaitannya dengan kegiatan illegal logging dan kondisi sosial ekonomi masyarakat desa penyangga. Salah satu pendapatan hutan pada masyarakat desa penyangga diantaranya adalah hasil kayu dari kegiatan illegal logging. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji proporsi pendapatan dari hutan pada masyarakat desa penyangga, serta menganalisis pengaruh fakior-faktor sosial ekonomi rumah tangga terhadap pendapatan hutan. Metode penelitian yang yang digunakan adalah gabungan antara wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner dan wawancara tidak terstruktur. Analisa data dilakukan secara deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat dari kayu balok jauh lebih besar dibandingkan dengan pendapatan hasil hutan lainnya. Pendapatan dari hasil kayu (kayu balok) mencapai Rp 282.499,- atau 66,05% dari total pendapatan/bulan. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa faktor Umur Responden dan Jumlah Anggota Rumah Tangga, memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan dan penurunan pendapatan masyarakat dari hutan

    Persepsi Masyarakat Desa Penyangga terhadap Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat Pasca Pelaksanaan Kegiatan Konservasi Terpadu : Studi Kasus di Desa Napal Licin dan Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan

    Full text link
    Selama tahun 1998-2002, Bank Dunia melalui Global Environment Facility (GEF) bekerja sama dengan Departemen Kehutanan dan Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah melakukan kegiatan Program Konservasi dan Pembangunan Terpadu (Integrated Conservation and Development Program/ICDP) di Taman Nasional Kerinci Seblat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak pelaksanaan program tersebut terhadap persepsi masyarakat di 2 desa mengenai keberadaan TNKS. Penelitian dilakukan di desa Napal Licin dan Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Rawas Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode survey rumah tangga dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program ICDP belum mampu merubah persepsi masyarakat terhadap keberadaan kawasan TNKS

    DESAIN KONSTRUKSI ALAT PENDINGIN PORTABEL DI SEPEDA MOTOR

    Get PDF
    The number of motorbike riders who modify their motorbikes uses a box, giving rise to the idea of modifying the box as a beverage cooler box. Modification of the box into a beverage cooler box affects the structure of the box, so it requires a bracket that matches the box. This study aims to determine the bracket strength when receiving loads 65.70 N. Obtain the value of the comparison of structural strength between theoretical calculations and CAD software simulation. Research methodology in this research method, researchers use quantitative methods. The things done in this research methodology, designing the design of a tool using CAD software, making a construction design, calculating the strength of the main part of the bracket when given a load are then theoretically compared with the strength of the material when given a load in simulation. The results of this study are known, the force that occurs in the main part of the bracket is 65.70 N. The calculation is theoretical approach deflection value on the main part of the bracket is 0.017 mm, bending moment in the main part of the bracket is 1.971 N / m, and voltage value bending on the main part of the bracket is 3.89 MPa, while the safety factor according to theoretical calculations is 2.72 simulation results using CAD software, namely inventor 2016 by using simulation stress analysis, the load that occurs in the main bracket is 65.70 N, displacement simulation results the maximum value is located at 0.0014 mm and the minimum value is at 0 mm, the maximum value and maximum voltage location (Von Misses) is at 7.146 Mpa and the minimum number is 0 MPa, while the Safety Factor is at a maximum of 15

    Pengaruh Latihan Shooting Menggunakan Gawang Kecil Terhadap Ketepatan Shooting Dalam Cabang Olahraga Sepakbola

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan shooting menggunakan gawang kecil terhadap peningkatan ketepatan shooting pada siswa SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis. Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penulis menggunakan metode eksperimen dengan “Pre Test Post Test Design”. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa usia 14-16 tahun SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis yang berjumlah 25 orang serta sekaligus dijadikan sebagai sampel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan sebagai pengumpul data adalah tes tendangan shooting. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS 22, hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kelompok latihan shooting menggunakan gawang kecil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan tendangan shooting pada siswa SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis. Saran: Latihan tendangan shooting pada siswa Sekolah Sepakbola usia 14-16 tahun dapat menerapkan latihan shooting menggunakan gawang kecil dengan tujuan untuk meningkatkan teknik ketepatan dalam mengarahkan bola hasil tendangan shooting serta memberikan ketertarikan siswa dalam mengikuti program latihan yang diberikan.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan shooting menggunakan gawang kecil terhadap peningkatan ketepatan shooting pada siswa SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis. Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penulis menggunakan metode eksperimen dengan “Pre Test Post Test Design”. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa usia 14-16 tahun SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis yang berjumlah 25 orang serta sekaligus dijadikan sebagai sampel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan sebagai pengumpul data adalah tes tendangan shooting. Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS 22, hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kelompok latihan shooting menggunakan gawang kecil memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan tendangan shooting pada siswa SSB Indrajaya Jatinagara Kabupaten Ciamis. Saran: Latihan tendangan shooting pada siswa Sekolah Sepakbola usia 14-16 tahun dapat menerapkan latihan shooting menggunakan gawang kecil dengan tujuan untuk meningkatkan teknik ketepatan dalam mengarahkan bola hasil tendangan shooting serta memberikan ketertarikan siswa dalam mengikuti program latihan yang diberikan.
    corecore