15 research outputs found

    KAJIAN HYGIENE SANITASI DRPOT DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KABUPATEN WONOGIRI

    Get PDF
    Keamanan air minum ditentukan berdasarkan syarat kualitas fisik kimia maupun baktariologis,Dikabupaten Wonogiri saat ini ada 9 depot air minum isi ulang. Hasil analisis laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) akhir tahun 2002 dari 120 sampel air minum isi ulang di 10 kota besar di ketahui 18% terkontaminasi bakteri coliform. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hygiene sanitasi depot dan kualitas bakteriologis,air minum pada Depot Air Minum Isi Ulang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha depot air minum isi ulang yang ada di Kabupaten Wonogiri. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu 9 depot. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan diskripsi dari variabel-variabel yang telah diteliti.Hasil penelitian menunjukkan kualitas bakteriologis air minum isi ulang yang memenuhi syarat sebanyak 7 atau sebesar 77,77% depot dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 2 depot atau sebesar 22,22%,kondisi hygiene sanitasai depot dengan kategori pencemaran rendah sebanyak 6 depot atau sebesar 66,67%.Pencemaran sedang sebanyak 1 depot atau sebesar 11,11% dan pencemaran tinggi sebanyak 2 depot atau sebesar 22,22%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (77,78%) air minum isi ulang yang ada di Kabupaten Wonogiri telah memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan KepMenKes RI NO.907/MENKES/VII/2002 dansebagian besar (66,76%) depot air minum isi ulang yang ada di Kabupaten Wonogiri memiliki tingkat pencemaran depot yang rendah. Penelitian ini menyarankan agar setiap DAMIU melakukan pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum secara berkala. Kata Kunci: Air Minum Isi Ulang,Kualitas bakteriologis dan hygiene sanitasi depo

    HUBUNGAN HYGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN DENGAN ANGKA KUMAN MAKANAN JAJANAN SEKITAR SMA NEGERI 3 WONOGIRI

    Get PDF
    Sekolah merupakan tempat berkumpulnya peserta didik dan warga sekolah dalamkegiatan proses belajar mengajar, dengan demikian kondisi sekolah yang tidak sehatdapat berpengaruh terhadap kesehatan peserta didik. Makanan jajanan yang disajikanharus memenuhi syarat kesehatan. Banyak infeksi yang dapat ditularkan melaluipenjamah makanan jajanan, antara lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidungdan tenggorokan, kuman Clostridium perfringens, Streptococcus, Salmonella dapatditularkan melalui kulit. Oleh karena itu penjamah makanan jajanan harus selalu dalamkeadaan bersih dan sehat.Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan hygiene sanitasi penjamah makanandengan angka kuman makanan jajanan di sekitar SMA Negeri 3 Wonogiri.Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, dimana variabelbebas hygiene sanitasi penjamah dengan angka kuman diukur dalam satu waktu. Sanitasipenjamah diukur menggunakan kuesioner sedangkan angka kuman diukur dengan  pengambilan sampel makanan minuman jajanan kemudian dianalisis di laboratoriumkesehatan Sukoharjo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara hygienesanitasi penjamah makanan dengan angka kuman makanan jajanan di sekitar SMA Negeri3 Wonogiri (p vaule 0,295 > 0,05). Kata Kunci : hygiene sanitasi penjamah, angka kuman, makanan/minuman jajana

    PENGARUH HOUSE INDEX DAN MAYA INDEX TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO MENGGUNAKAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)

    Get PDF
    Dengue fever is an important public health problem in indonesia, in the year 2014 the number of death due to dengue fever in Indonesia 903 people from 99499 cases. Sukoharjo district is one of the bloody endemic distrric in central java. In eradicating dengue fever, the larva survey used is a visual method using the entomology indicator, the house index and maya index. This study aims to determine the effect of house index and maya index on the incidence of dengue fever in  Grogol district of Sukoharjo using geographic information system (GIS). The research method used is an analytical survey wuth cross sectional approach. The result of the study showed a maya index effect on the incidence of dengue fever in  Grogol district of Sukoharjo (p value 0,00), there is no effect of house index on the incidence of dengue fever in Grogol District of Sukoharjo (p value 0,87)

    Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu Rumah Tangga Dengan Angka Kejadian Diare di Kelurahan Bulakrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo

    Get PDF
    Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, biasanya tiga kali atau lebih sehari dalam kurun waktu tiga bulan terakir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) perilaku penggunaan air yang bersih, perilaku jamban yang sehat, dan perilaku cuci tangan dengan sabun dan air yang bersih dengan angka kejadian diare ibu rumah tangga di Kelurahan Bulakrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Jenis Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.Populasi ibu rumah tangga Kelurahan Bulakrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo sebanyak 194. Sampel Penelitian 107 responden.Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian diare. Analisis data univariat dan bivariat Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% atau α= 5% = 0.05. Hasil Penelitian perilaku menggunakan air yang bersih kategori baik 51.4%; Perilaku menggunakan jamban yang sehat kategori baik 55,1%; Perilaku cuci tangan menggunakan sabun dan air yang bersih kategori baik 60,7%; Kejadian diare ibu rumah tangga sebanyak 44,9%; Ada hubungan perilaku menggunakan air yang bersih dengan kejadian diare (p value 0,000); Ada hubungan perilaku jamban yang sehat dengan kejadian diare (p value 0,000); Ada hubungan cuci tangan dengan sabun dan air yang bersih dengan kejadian diare (p value 0,000). Disarankan kepada pihak instansi kesehatan untuk lebih sering memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan metode yang mudah dipahami oleh masyarakat khususnya ibu rumah tangga sehingga dapat berperilaku sehat untuk pencegahan penyakit diare

    RELATIONSHIP OF SANITATION AND BEHAVIOR OF FOOD HANDLERS WITH ESCHERICHIA COLI CONTAMINATION IN SNACK FOOD IN THE PRINGGONDANI FIELD WONOGIRI

    Get PDF
    Sanitasi dan perilaku penjamah makanan merupakan salah hal yang berperan dalam pentingnya mengolah makanan yang aman dan sehat. Prosedur menjaga kerbersihan makanan merupakan perilaku bersih untuk mencegah kontaminasi pada makanan yang ditangani mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkatan dan penyajian. Bakteri Escherichia coli merupakan indikator utama kontaminasi pada makanan yang dapat berdampak pada gangguan kesehatan jika makanan tersebut dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi dan perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Escherichia coli pada makanan jajanan di Wilayah Lapangan Pringgondani Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasinya seluruh pedagang makanan jajanan dilapangan Pringgondani Wonogiri sebanyak 25. Sampel dalam penelitian ini adalah pedagang dan sampel makanan jajanannya sebanyak 25. Teknik sampling menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan lembar checklist. Analisis data dengan Uji Chi-square dengan nilai α =0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67% pedagang tidak memenuhi syarat sanitasi makanan dan sebanyak 76% pedagang makanan jajanan tidak memenuhi syarat perilaku penjamah makanan. Hasil analisis bivariat menunjukkan p value= 0,007 dan koefisien kontingensi 0,477,sehingga ada hubungan antara sanitasi makanan dengan Kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratannya cukup kuat. Hasil uji Chi-square p value 0,003 dan koefisien kontingensi 0,505. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku penjamah makanan dengan kontaminasi Bakteri Escherichia coli dengan tingkat keeratan hubungan cukup kuat. Disarankan para pedagang untuk menutup makanannya, menggunakan celemek, menggunakan penutup kepala, menggunakan sarung tangan dan masker, serta mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melayani pembeli. Dinas Kesehatan harus rutin melakukan inspeksi sanitasi makanan

    Hubungan Obesitas Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Wonogiri I

    Get PDF
    Prevalensi diabetes mellitus tipe 2 di puskesmas Wonogiri 1 dalam dua tahun terakhir dari tahun 2014 sampai 2015 meningkat yaitu tahun 2014 sebanyak 269 orang dan tahun 2015 meningkat menjadi 278. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Wonogiri 1. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini semua pasien diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Wonogiri 1 yang berobat dari bulan Januari sampai Mei 2016 sebanyak 236 pasien. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 orang yag terdiri dari 21 sampel kasus diabetes mellitus tipe 2 dan 21 sampel kontrol yang bukan penderita diabetes mellitus tetapi memiliki karakteristik yang sama. Teknik pengambilan sampel menggunakan si mpel random sampling. Variabel bebas adalah obesitas dan aktivitas fisik. Variabel terikat kejadian diabetes mellitus tipe 2. Analisis data menggunakan chi square dengan α 5% dan OR. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan obesitas (p = 0.001; OR = 12,000) dan aktivitas fisik (p = 0.015; OR = 0.200) dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Wonogiri 1. Disarankan pihak puskesmas melakukan sosialisasi tentang faktor-faktor penyebab diabetes mellitus, gejala, komplikasi dan usaha mencegah diabetes mellitus.Kata kunci: obesitas, aktifitas fisik, diabetes mellitus tipe I

    Factors Relating to the Presence of Escherichia Coli Bacteria in Beverages at the Area of Junior High School 1 Sukoharjo

    Get PDF
    Introduction: There are many traders who sell beverages at the school at a cheap price, but delicious with a variety of flavors. A preliminary study at Junior High School 1 in Sukoharjo showed that 5 kinds of beverages sold at school contained Escherichia coli (E.coli) and some problems with food handlers occurred, such as not wearing head coverings and aprons. This study aimed to determine the association between food handler hygiene, equipment sanitation, water quality, and sanitation facilities with the presence of E. coli bacteria in beverages sold at the Junior High School 1 Sukoharjo area.Methods: This study used a cross-sectional design. The sampling method was total sampling. The sample size was 32 traders. Beverage samples of red and white syrup milk ice, macapuno coconut ice, milk tea ice, grass jelly ice, iced tea, milkshakes, hot tea, lemon tea ice, young coconut ice, sugar cane ice, Thai tea, chocolate ice, sour sugar ice. Data were collected through observation, interviews, and laboratory tests using total germ numbers. Chi-Square and Fisher Exact tests were used for the analysis.Results: There were associations between food handler hygiene, equipment sanitation, water quality, and sanitation facilities with the presence of E.coli bacteria in beverages in the Junior High School 1 Sukoharjo area, with the p values of 0.001, 0.001, 0.004, and 0.015 respectively.Conclusion: To reduce E. coli infection among the students, food handler hygiene, equipment sanitation, water quality, and sanitation facilities at the school should be improved., especially at Junior High School 1 Sukoharjo.

    The Effect of Neoalgae Spirulina Supplements Intakes on Increasing Body Height and Weight of Stunting Children in Mranggen, Sukoharjo, Central Java

    Get PDF
    Background: Children who are stunted have a higher risk of experiencing health and brain development disorders, and have a lower likelihood of achievement and a bright future. Spirulina is one of the food sources enriched with nutrients that affect the nutritional status of children. The study aims to discover the effect of the administration of Spirulina Neoalgae supplements on increasing the height and weight of stunting toddlers in Mranggen village. Subjects dan Method: The study used a quasi-experimental design conducted in Mranggen Village, Sukoharjo, Central Java. A total of 100 toddlers selected using total sampling were included in this study. The independent variable in this study was the intervention of Spirulina Neoalgae supplements and the dependent variables in this study were body weight and height. Toddlers were given supplement interventions for 4 weeks. The collected data were subsequently analyzed using the Paired-Test. Results: Before the intervention the average height was (Mean= 82.92; SD = 8.77) and body weight was (Mean= 9.97; SD= 2.09). After the supplement intervention for 2 weeks, the average height was (Mean= 83.56; SD = 8.61) and body weight was (Mean= 10.11; SD= 2.07). Average height (Mean= 84.56; SD= 8.57) and body weight (Mean= 11.04; SD = 2.10) in week four increased and the result was statistically significant (p >0.001). Conclusion: The administration of neoalgae supplements affects increasing height and weight in stunted children in Mranggen Village, Sukoharjo, Central Java.   Keywords: Supplements, Neoalgae, Nutritional Status, Height, Weight, Stuntin

    Sosialisasi Kewaspadaan Dini Penyakit Demam Berdarah Dengue Pada Ibu PKK di Desa Bolon Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar

    No full text
    Desa Bolon merupakan wilayah endemis penyakit demam berdarah dengue, data hasil jentik berkala masih ditemukan rumah yang positif jentik. Melalui kader dan ibu PKK harapannya akan tumbuh berkembang jumantik mandiri setiap rumah dan dapat mengoptimalkan PSN di rumah masing-masing untuk pecegahan penyakit Demam Berdarah Dengue. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan dan memotivasi untuk terbentuknya jumantik mandiri di setiap rumah. Variabel yang diamati yaitu pemahaman PHBS melalui PSN dan terbentuknya jumantik mandiri di setiaprumah tangga. Untuk melihat program tingkat kepercayaan melalui pre dan post test .Hasil tes pra dan pos diketahui rerata sebelum 12,64 dan tes akhir sebesar 17,68 dengan peningkatan pengetahuan sebesar 5,04 (39,87%) hasil pengetahuan yang baik mengenai penyakit demam berdarah dan pencegahannya dapat menjadi modal utama bagi ibu-ibu PKK untuk melaksanakan pemberantasan vector penyebab DBD. Disarankan kepada ibu-ibu PKK dan ibu rumah tangga untuk melakukan PSN secara serentak minimal 1 kali dalam seminggu untuk memutus perkembangbiakan nyamuk menjadi dewasa yang dapat menjadi vektor penular DBD. Kata kunci: Kader Kesehatan, PKK, Demam Berdarah Dengue

    Hubungan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Pandemi Covid 19 di Kabupaten Sukoharjo

    No full text
    ABSTRACT Hand Wash Using Soap is a healthy behavior can prevent the spread of infectious diseases, one of which is Covid 19. Based on the commurative data on covid 19 cases as of July 22, 2020 OTG amounted to 1184, ODP and PDP amounted to 779 and positive by 196. The case of OTG Covid 19 is increasing because people are less aware of things that can prevent the spread of coronavirus, one of which is Hand Washing Using Soap, as well as the number of people who travel to the red zone area and do not use PPE such as masks, faceshields. This research aims to find out the relationship of hand washing behavior using soap with the covid 19 pandemic event in Sukoharjo Regency. This type of research is observational analytics with a Case Control approach. The population of cases namely OTG Covid 19 in Sukoharjo Regency while the control population is not OTG in Sukoharjo Regency, the sample of case respondents is 42 people, while the sample of control respondents is 42 people. This research sampling technique by means of quota sampling for individual maching cases for control samples using google form questionnaire. The data analysis used is Chi Square. Results showed that the majority of respondents were well behaved 53 people (63.1%). Based on the Chi Square test there is a relationship of hand washing behavior using soap with the covid-19 pandemic event in Sukoharjo Regency (p value 0.000< 0.05 and value C = -419) with moderate relationship correlation. To the Sukoharjo District Health Office to continue to provide information to the public about hand washing using soap and provide facilities to people who do not have hand washing facilities using soap in their environment. Keywords: CTPS behavior, Covid 19, Hand Wash  ABSTRAK Cuci Tangan Pakai Sabun merupakan perilaku sehat dapat mencegah penyebaran penyakit menular salah satunya yaitu Covid 19. Berdasarkan data komulatif kasus covid 19 per tanggal 22 juli 2020 OTG sebesar 1184, ODP dan PDP sebesar 779 dan positif sebesar 196. Kasus OTG Covid 19 semakin hari semakin meningkat karena masyarakat yang kurang kesadaran akan hal - hal yang dapat mencegah tersebarnya virus corona, salah satunya  Cuci Tangan Pakai Sabun, juga masih banyaknya masyarakat yang bepergian ke daerah zona merah serta tidak menggunakan APD seperti masker, faceshield. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dengan kejadian pandemi Covid 19 di  Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian adalah  observasional analitik dengan pendekatan Case Control. Populasi kasus yaitu OTGCovid 19 di Kabupaten Sukoharjo sedangkan populasi kontrol yaitubukan OTG di Kabupaten Sukoharjo, Sampel responden kasus adalah 42 orang, sedangkan sampel responden kontrol adalah 42 orang. Tehnik pengambilan sampel penelitian ini dengan cara Quota sampling untuk kasus maching individual untuk sampel kontrolmenggunakan kuesioner google form. Analisis data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besarresponden berperilaku baik 53 orang (63,1%). Berdasarkan uji Chi Square ada hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian pandemi Covid 19 di Kabupaten Sukoharjo (p value 0,000< 0,05 dan nilai C = -419) dengan korelasi hubungan sedang. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo untuk terus memberikan informasi kepada masyarakat tentang cuci tangan pakai sabun dan memberikan fasilitas kepada masyarakat yang belum memiliki fasilitas cuci tangan pakai sabun di lingkungannya. Kata Kunci: Perilaku CTPS, Covid 19, Cuci Tangan
    corecore