182 research outputs found
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA BANK INDONESIA
Jumlah uang beredar adalah jumlah uang yang ada di tangan masyarakat yang dapat berupa uang kartal, uang giral, deposito berjangka, saldo tabungan dan uang kuasi atau biasa disebut dengan (M3). Setiap perubahan dalam jumlah uang beredar akan berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian di berbagai sektor, dengan demikian pengelolaan terhadap jumlah uang beredar harus selalu dilakukan dengan hati � hati, dan mempertimbangkan pengaruh yang akan terjadi. Atas dasar pemikiran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga kredit, inflasi, investasi, dan pendapatan nasional terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia. Dalam penelitian ini data yang di analisis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya. Sedangkan alat analisis program SPSS (Statistik Program For Social Science) serta menggunakan asumsi klasik BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) yaitu untuk mengetahui pengaruh dan hubungan dari variabel � variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Hasil analisis tersebut di analisis dengan uji-F statistik. Berdasarkan hasil analisis pengujian secara simultan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara suku bunga kredit (X1), inflasi (X2), investasi (X3), pendapatan nasional (X4) terhadap jumlah uang beredar (JUB) (Y). Hal ini diketahui dari uji F yaitu diperoleh nilai Fhitung =10,189>Ftabel=3,48. Sedangkan secara parsial variabel suku bunga kredit (X1), tidak berpengaruh secara nyata/signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar (Y) dengan menggunakan uji t dimana thitung = 0,241 ttabel = 2,228
Studi Analisis Penggunaan Bintang sebagai Penunjuk Arah Kiblat Nelayan (Studi Kasus Kelompok Nelayan “Mina Kencana” Desa Jambu Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara)
Bintang menjadi sarana penunjuk arah yang bagus bagi para nelayan. Dengan mengetahui posisi bintang nelayan bisa mengetahui arah. Kelompok nelayan “Mina Kencana” menggunakan bintang Panjer Sore untuk menunjukkan arah barat. Bintang Panjer Sore merupakan bintang yang bersinar paling terang dibandingkan dengan bintang-bintang lain disekitarnya pada waktu sore hari. Bintang inilah yang digunakan sebagai patokan bahwa saat nelayan menghadap bintang tersebut, maka dia menghadap ke arah kiblat.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang penggunaan bintang sebagai penunjuk arah kiblat, maka penulis membatasi pembahasan menjadi dua pokok pembahasan yakni ; 1) bagaimana metode penggunaan bintang sebagai penujuk arah kiblat oleh kelompok nelayan “Mina Kencana”?, 2) Bagaimana tingkat akurasi penggunaan bintang sebagai penunjuk arah kiblat oleh kelompok nelayan “Mina Kencana”?
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field reasearch) yang bersifat kualitatif. Data primer didapat dari hasil observasi langsung dan wawancara dengan anggota kelompok nelayan. Sedangkan data sekunder didapat dari data software Starry Night Pro Plus 6, ensiklopedi, buku-buku, artikel-artikel, karya ilmiah yang dimuat dalam media massa seperti majalah dan surat kabar, serta jurnal ilmiah maupun laporan – laporan hasil penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis dengan pendekatan astronomis.
Hasil penelitian menunjukkan, pertama, bahwa bintang yang digunakan oleh nelayan sebagai penunjuk arah kiblat adalah bintang panjer sore. Yakni bintang yang bersinar paling terang diantara bintan-bintang lain di sekitarnya pada waktu sore hari setelah matahari terbenam. Caranya dengan melihatnya secara langsung tanpa peralatan apapun ketika akan mengerjakan shalat maghrib atau isya’. Dengan menghadap ke arah bintang tersebut lalu serong ke kanan berarti sudah menghadap ke arah kiblat.
Kedua, bahwa bintang yang digunakan oleh para nelayan bukan merupakan sebuah bintang melainkan sebuah planet. Hal ini didasarkan pada observasi di lapangan dan di cek pada software Starry Night Pro Plus 6. Dalam software tersebut, benda langit yang muncul pada waktu yang sama dengan waktu observasi adalah planet Venus. Planet mengelilingi matahari dan memiliki orbit tersendiri. Selain itu tidak selalu berada di posisi yang sama sehingga tidak bisa dijadikan pedoman untuk menunjukkan arah kiblat secara tepat dan diperlukan koreksi-koreksi sesuai dengan perbedaan azimuth venus dan azimuth kiblat
MANAJEMEN SEKOLAH BERMUTU (Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Komitmen Guru dan Peranserta Masyarakat terhadap Mutu SMP Berkategori Rintisan Sekolah Standar Nasional di Kabupaten Indramayu
Pendidikan memiliki posisi strategis di dalam merespons perubahan dan tantangan yang diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, pendidikan berperan penting dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan manusia baik sosial dan spiritual maupun intelektual dan profesional. SMP Rintisan Sekolah Standar Nasional (SMP RSSN) di Kabupaten Indramayu sebagai satuan pendidikan formal dituntut untuk menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademis, keterampilan, dan sikap mental yang relevan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penelitian ini berfokus pada analisis faktor-faktor determinan pengembangan mutu proses pembelajaran dan mutu pendidikan di SMP berkategori RSSN. Faktor-faktor tersebut meliputi kepemimpinan kepala sekolah, budaya organisasi sekolah, komitmen guru, dan peranserta masyarakat. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru di 22 SMP Negeri berkategori RRSN di Kabupaten Indramayu, yang berjumlah 603 orang. Seluruh anggota populasi tersebut sekaligus dijadikan sampel.
Hasil analisis menunjukkan temuan berikut ini. Pertama, variabel-variabel kepemimpinan kepala sekolah, budaya organisasi sekolah, komitmen guru, dan peran serta masyarakat, secara parsial berkorelasi signifikan dengan variabel mutu proses pembelajaran di SMP berkategori RSSN di daerah penelitian. Secara berturut-turut, koefisien korelasi masing-masing variabel tersebut adalah 0,65 (kepemimpinan kepala sekolah); 0,70 (budaya organisasi); 0,69 (komitmen guru); dan 0,59 (peranserta masyarakat). Dengan urutan yang sama, didapati pula koefisien determinasi parsial masing-masing variabel bebas tersebut terhadap variabel mutu proses pembelajaran, yaitu: 0,16 (kepemimpinan kepala sekolah); 0,24 (budaya organisasi sekolah; 0,27 (komitmen guru); dan 0,21 (peranserta masyarakat). Sedangkan koefisien determinasi simultan untuk seluruh variabel bebas adalah 0,58.
Kedua, dalam struktur hubungan parsial antara variabel bebas mutu proses pembelajaran dengan variabel terikat, didapatkan koefisien korelasi 0,58 dan koefisien determinasi 0,58. Derajat kontribusinya sekitar 34%. Ketiga, apabila seluruh variabel bebas (X1; X2; X3; dan X4) dan variabel intervining (Y) dianalisis korelasi dan determinasinya terhadap variabel terikat mutu sekolah (Z), diperoleh koefisien-koefisien korelasi kepemimpinan kepala sekolah (0,44); budaya organisasi (0,54); komitmen guru (0,44); peranserta masyarakat 0,56; dan mutu proses pembelajaran (0,58).
Implikasi penting dari temuan penelitian ini adalah perlunya pengembangan kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, komitmen guru, dan peranserta masyarakat yang kontributif terhadap mutu proses pembelajaran dan mutu pendidikan SMP berkategori kategori RSSN di Kabupaten Indramayu. Pemberdayaan faktor-faktor kunci tersebut hendaknya berpijak kepada prinsip-prinsip selalu berfokus kepada pengguna jasa, keterlibatan total semua warga sekolah, ukuran baku mutu pendidikan, memandang pendidikan sebagai sistem, dan perbaikan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
ABSTRACT
QUALITY SCHOOL MANAGEMENT
( Contribution of school principal’s leadership, organization culture, teacher’s commitment and community participation to the quality of national standard school categorized – junior high schools Indramayu Regency )
M. Ali Hasan
Education has a strategic position in responding to changes and challenges caused by the development of science and technology.In addition,Education has an important role in improving the quality of human lives both socially and spiritually , even intellectually and professionally. National standard-categorized Junior High schools ( In Process ) in Indramayu Regency as formal education units are required to produce graduates who possess academic ability, skills, and mental attitude that are relevant to science and technology requirement.
This research covers determinant factors having influences in developing school quality consisting of such components as : School Principal’s leadership, school organization culture , teachers’ commitment and the participation of community in improving the quality of learning process and education quality of National standard – categorized Junior High Schools in Indramayu regency . The population of this research is all teachers coming from 22 State junior high schools categorized as National standard schools ( in Process ) in Indramayu as many as 603 teachers. The whole population members are claimed as samples by the writer.
The result of the research shows that , first, School Principal’s leadership variables , School organization culture , teachers’ commitment and community’s participation partially have significant correlation to the variable of learning process quality at national standard -Junior high School in researched area. In a row, the Correlation Coefficient of each variable is 0.65( School Principal’s leadership );0.70 ( organization culture );0.69 ( Teachers’ commitment ) and 0.59 ( Community’s participation ). With the similar sequence , the partial determination coefficient of the independent variables toward learning process quality variable is also gained, that is 0.16 ( School Principal’s leadership );0.24 ( school organization culture ); 0.27 ( teachers’ commitment ) ;and 0.21 ( Community participation ). While the simultaneous determination coefficient for all independent variables is 0.58.
Second, in a partial connection structure between independent variable of learning process quality and dependent variable , correlation coefficient of 0.58 is gained and determination coefficient of 0.58.The contribution degree is around 34 %.Third, If the correlation and determination of all independent variables (X1;X2;X3; and X4) and intervening variable ( Y ) towards dependent variable of school quality ( Z ) are analyzed , Correlation coefficient of School Principal’s leadership ( 0.44) ;Organization Culture ( 0.54 ); teachers ’commitment( 0.44 ) ; Community participation ( 0.56 ),and learning process quality (.58)
The important implication of this research finding is the necessity to develop school principal’s leadership, school culture, teachers’ commitment and the active participation of society having contribution to the quality of learning process and education quality of National Standard Junior High Schools in Indramayu .The empowerment of the key factors is supposed to be based on such principles as , it always focuses on the customers,total involvement of all school community members, standardized measurement of education quality,viewing education as a system,and sustainable education quality improvement
Speech Compression Using Discrete Wavelet Transform
Speech compression is an area of digital processing that is focusing on reducing
bit rate of the speech signal for transmission or storage without significant loss of
quality. Wavelet transform has been recently proposed for signal analysis. Speech signal
compression using wavelet transform is given a considerable attention in this thesis.
Speech coding is a lossy scheme and is implemented here to compress onedimensional
speech signal. Basically, this scheme consists of four operations which are
the transform, threshold techniques (by level and global threshold), quantization, and
entropy encoding operations. The reconstruction of the compressed signal as well as the
detailed steps needed are discussed.The performance of wavelet compression is compared against linear Productive
Coding and Global System for Mobile Communication (GSM) algorithms using SNR,
PSNR, NRMSE and compression ratio.
Software simulating the lossy compression scheme is developed using Matlab 6.
This software provides the basic speech analysis as well as the compression and
decompression operations. The results obtained show reasonably high compression ratio
and good signal quality
Moment-type Nonparametric Estimation in Some Direct and Indirect Models
In this research, several approximation of the probability density function, cumulative distribution function in some direct and indirect models are proposed. They are based on the knowledge of the moments and the scaled Laplace transform of the target functions. The upper bounds for the uniform rate of approximations as well as the mean squared errors are established. Two cases when the support of underlying function is bounded and unbounded from above are studied. Proposed constructions provide new non-parametric estimates of the distribution and the density functions in right censored, current status, mean residual life time and length biased models. Simulation study justifies the consistency of the proposed estimates
The First Interior Design Engineering Program in Saudi Arabia: Relevancy to Introduce the Program at Yanbu University College
AbstractThis paper discusses why Interior Design Engineering (IDE) program has been introduced at Yanbu University College (YUC) of Saudi Arabia. Interior design program is considered as an art program in most universities and in some universities is considered part of architecture schools and not an engineering program. In contrary, IDE program at YUC is designed with emphasis on engineering oriented courses into interior design program. Further research is made to investigate interior design programs offered in Saudi Arabia and compared with IDE program at YUC. The paper concluded that the introduction of IDE program at YUC is relevant as demanded by the profession and graduate students will be benefited to be technically knowledgeable and earning privileges of being engineering graduate holders
KEPEMIMPINAN WANITA DI DUNIA PUBLIK (Kajian Tematik Hadis)
This paper discusses the hadith of women's leadership to get a comprehensive and comprehensive understanding of the values contained can provide insight for Muslims, especially women who want to take part in the public sphere. A woman needs to pay attention to the conditions as a leader who has the capability and credibility and still pays attention to existing boundaries and continues to make the hadith of the Prophet as a reference in holding a leadership position
MODEL KEPEMIMPINAN POLITIK KYAI: Studi Peran Kyai Dalam Pergeseran Perilaku Politik Massa NU PKB dan PPP
Penelitian ini mengkaji model kepemimpinan politik kyai, Peran kyai dalam merubah perilaku politik massa Nahdlatul Ulama (NU) dalam massa NU Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan massa NU Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Tasikmalaya. Fenomena secara sosio-historis Tasikmalaya dengan beragam kultur dan ekspresi keIslaman beragam.Tradisi NU sangat kental adalah ketundukannya terhadap kyai. Dalam konteks itulah penelitian ini berusaha menggali model kepemimpinan yang diperankan ulama atau kyai di Tasikmalaya dalam merubah atau menggeser perilaku politik massa NU PPP dan PKB. Dengan menggunakan metode kualitatif ekspalanatif, hasil penelitian ini bahwa perubahan preferensi perilaku politik massa NU PKB dan PPP sangat ditentukan oleh kepemimpinan politik tradisional kyai. Titah kyai NU terhadap massa NU PKB dan PPP menjadi pedoman bagi perilaku politik massa NU. Model kepemimpinan pada Kyai NU adalah model kepemimpinan yang menyerupai kharismatik, mensyaratkan pengikutnya tunduk dan patuh kepada kyai, walaupun kyai sesungguhnya bersikap egaliter dan demokratis.
Kata Kunci : Kepemimpinan Tradisional Kyai, Perilaku Politik, Massa N
KEPEMIMPINAN WANITA DI DUNIA PUBLIK (Kajian Tematik Hadis)
This paper discusses the hadith of women's leadership to get a comprehensive and comprehensive understanding of the values contained can provide insight for Muslims, especially women who want to take part in the public sphere. A woman needs to pay attention to the conditions as a leader who has the capability and credibility and still pays attention to existing boundaries and continues to make the hadith of the Prophet as a reference in holding a leadership position
Electrochemical Studies of Nickel from Sulfate bath with Succinic acid
In this research we studied the mechanism of the reaction in the medium [Nickel(II)-Succinic acid-Water] by using electrochemical methods. This study showed that the deposition process of nickel(II) from its electrolytes on copper plates carried out in steady state galvanostatic and potentiostatic techniques. The deposition potential does not change throw painting time, and thus the surface of the electrode is homogeneous, the possibility of discharging nickel ions on any point of the surface is being equivalent, so the reduction of the nickel ions is followed by forming a smooth mirror-bright deposit. Then we determined the basic composition for nickel painting electrolyte and the best conditions for exploitation it. So we have got an argentous, glossy, scratch-resistant, steady nickel painting. Its thickness is about (25) microns and the yield is up to (85%). Thus, this study could introduce a new electrolyte for painting with nickel which has good properties, free from defects. Keywords: Nickel, Succinic acid, Deposition, Potential, Reduction, Electrical conductivity
- …