4,666 research outputs found
ROLE OF SUPPORT COMMUNITY AND NEDERLANDSH INDISCHE KUNSTRING AS COMPONENTS OR THE MOOI INDIE FINE ARTS
This research is focused on the importance of role played by the supporting society and art institutions,especially Nederlandsche Indeische Kunstring to encourage development of Mooi Indie painting. The reasons for the support will be the Dutch indie elite in terms of cultural and aesthetic visions will be the focus of the work. This research is a qualitative study by applying historical methodology. The method is the main instrument in order to reveal the phenomena of the art history. The main characteristics of the historical study lie on tracing the sources (heuristic), selecting and providing criticisms based on the analyses and interpretations of the data sources in order to produce synthesis: hence, at the last stage, to develod a historiography. The explanations of the Mooi Indie painting. Artists and hair works, the supporting society, and the socio-cultural and art institutions of the Nederlansch Indische Kunstring who clearly showed mutual relations among components in the development of the art world. The relationship has proven that Mooi Indie painting together with the supporting society and the institution Nederlansch Indische Kunstring is the type of social production in yhe colonial system of the dutch Indies. In this system, cultural vision of the feudal colonial power is reflected in the strong style and form of painting with aesthetic vision of exotic romanticism. In the distribution processes of the cultural and aesthetic visions, the support and synergy between the components in the art world have worked very effectively.
Keywords: Moii Indie, exotic romanticism, art support, and kunstring
PENERAPAN WLC (WATER LEVEL CONTROL) MENGGUNAKAN RELAY UNTUK SISTEM KONTROL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA DIKLAT TEKNIK ISTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK-2 WALISONGO GEMPOL
ABSTRAK Salah satu tujuan pembuatan media Water Level Control adalah menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan siswa di bidang kelistrikan khususnya pada sistem pengendali elektromagnetik. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-shot case study yang termasuk didalam pre-experimental designs sedangkan rancangan penelitian adalah model 4-D (four-D models). Model ini terdiri dari 4 tahap yaitu pendefinisian (define) yaitu analisis media dan analisis kurikulum, perancangan (design) yaitu penyusunan media pembelajaran, pengembangan (develop) yaitu validasi, revisi dan uji coba media pembelajaran, penyebaran (disseminate). Pengambilan data dilakukan di sekolah menengah kejuruan tepatnya kelas XI ITL 1 di SMK -2 Walisongo di Jl.Cempaka Putih No.8 Gempol selama 3 hari dengan jumlah murid 20 siswa. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan, nilai rata-rata hasil validasi pada format 83%, pada kelayakan isi 82%, pada kelayakan kebahasaan 88%. Siswa merespon positif terhadap penerapan WLC sebagai media pembelajaran. Kata kunci: WLC, Relay,Media Pembelajaran ABSTRAK One of the target ocf making of media of Water Level Control is to add science and uplift skill student in area of electrical specially at system controller of elektromagnetik. Approach type which is used in this research is study case one-shot which including in designs pre-experimental while research device is model 4-D (models four-D). This model consist of 4 phase that is definition (define) that is media analysis and curriculum analysis, scheme (design) that is compilation of study media, development (develop) that is validasi, revise and study media test-drive, spreading (disseminate). Intake of data done/conducted by in vocational high school precisely class of XI ITL 1 in SMK - 2 Walisongo in White Jl.Cempaka of No.8 Gempol during 3 day with amount of pupil 20 student. Result of solution and analysis show, average value result of validasi at format 83%, at elegibility of content 82%, at elegibility of Ianguage 88%. student of Merespon positive to applying of WLC as study media Key Note: WLC, Rellay, Study Medi
PENGARUH OLAHRAGA PERNAFASAN TERHADAP PERUBAHAN KADAR BETA ENDORPHIN, INTERLEUKIN-2, INTERLEUKIN-4, INTERLEUKIN-6, IMUNOGLOBULIN G, dan HORMON KORTISOL (Sebuah Kajian Imunologi Pada Aktivitas Fisik)
The purpose of the research to expressing the changing of immunity at breathing exercise. This research represent of experimental. Device used “randomized pretest-posttest control group design. Population is student M A Mu'Alimin Yogyakarta. sample at every group 15 people. As unit analyse in this research taken away from blood cubiti vena. At this research which specified as variable depended as follows: rate of IL 6, IL 4, IL 2, cortisol, Beta Endorphin, and IgG. Training program conducted during 7 week, 3x /week, submaximal intensity, 6 set/session. This program executed on evening. Inspection laboratory of variable use ELISA method. The data analysis with descriptive statistic and inferensial with computerize SPSS for windows. Then statistical multivariat analysis and discriminant analysis.
The result showed that sample characteristic data after normality test got p>0,05 normal, and homogeneous (p>0,05). Result of the moderator variable (tables 5.2) included in normal span. Dependent variable, after normality test got p>0,05, normal, and lavene’s test got p>0,05, homogeneous. Result of manova got p: 0,000, its meaning there are difference between group (Wilk Lambda, p<0,05). At discriminant matric structure can be explained the correlation between free variable and discriminant function formed that seen beta endorphin (0.501) its more strong relation with of discriminant function, followed by interleukin 6 (0.367). while other have less meaning. Discriminator variable representing function contribution every discriminator to modulation immunity emerging is beta endorphin, interleukin 6 and interleukin 4. Thereby hence beta endorphin have strongest contribution to increase immunity compared to the other variable.
Conclusion: On the fact result, descriptive research which reported by Suparto, (2001), that breathing exercise can increase physical fitness and impenetrability of proven body manifestly. Breathing exercise increase beta endorphin, immunoglobulin G and Interleukin 6, while interleukin 2 and interleukin 4 do not happened increase. Cortisol nor happened degradation meaning, but at treatment and also control group there are indicate degradation of rate cortisol. Immunity Modulation which cause breathing exercise stressor got by 3 group owning strong contribution on the basis concept of psychoneuroimmunologic. Breathing exercise represent stimuli at path of limbic-hipothalamus-pituitary-adrenal (LHPA) generating immunomodulator process on the basis of physiobiologic paradigm which psychoneuroimmunologic concept.
Keyword: breathing exercise, immunity, modulation
FIK, 2007 (PEND. KEPELATIHAN
DAMPAK LIMBAH CAIR PABRIK TEKSTIL PT KENARIA TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI WINONG SEBAGAI IRIGASI PERTANIAN DI DESA PURWOSUMAN KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN 2010
Air merupakan salah satu kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan
manusia baik untuk kebutuhan domestik pertanian maupun industri. Air adalah
sumberdaya yang amat penting akan tetapi ketersediaan baik kualitas maupun
kuantitasnya terbatas, sehingga perlu di pikirkan kelestariannya. Air juga
merupakan sumberdaya alam yang memenuhi kebutuhan hidup orang banyak
sehingga perlu dilindungi agar tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya
(
PP No. 20, Tahun1990
)
.
Penggunaan air di Indonesia meningkat sejalan dengan perkembangan
penduduk dan perkembangan usaha-usaha yang memerlukan air. Biasanya
peningkatan jumlah kebutuhan air disertai peningkatan jumlah pencemaran karena
sebagian air yang dibutuhkan dipakai untuk usaha buangan air berupa air kotor
(
tercemar
)
. Air dikatakan tercemar, bila pembebasan akan bahan buangan
(
kontaminan
)
sampai pada suatu tingkat keadaan tertentu dapat membahayakan
fungsi dari badan air tersebut
(
Slamet Ryadi, 1984: 10
)
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan
mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan
mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan
makhluk hidup lainnya. Dari penduduk dunia dewasa ini, hanya 30% yang
memperoleh air bersih, 70% sisanya tergantung pada sumur dan sumber air yang
sudah tercemar
(
Anonim, dalam Susanto, 2004:1
)
.
Pada dasarnya pencemaran lingkungan perairan telah terjadi bertahuntahun.
Namun kondisi tersebut belum menjadi persoalan yang serius, karena
tingkatnya dianggap belum membahayakan. Bahkan sebagian orang menganggap
hal tersebut merupakan konsekuensi logis dari pembangunan. Namun dengan
semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan air bersih menjadikan
pencemaran tersebut sebagai persoalan yang semakin serius dan memerlukan penanganan secara tepat dan cepat,karena ketersediaan sumberdaya alam
termasuk air jumlahnya terbatas dan tidak merata, baik dalamkualitas maupun
kuantitiasnya. Apabila pemanfaatan sumberdaya alam yang ada tidak seimbang
dengan ketersediaanya menyebabkan pencemaran lingkungan hidup. Pencemaran
lingkungan membawa dampak rusaknya struktur dan fungsi dasar sebagai
penunjang kehidupan
(
Hadi, 2001:1
)
Banyak pabrik yang didirikan di sekitar sumber air berkaitan dengan
pemanfaatan air dalam proses produksi. Di Indonesia masih banyak pabrik yang
membuang limbah baik yang sudah diolah atau belum, secara langsung atau tidak
langsung ke perairan. Limbah yang dibuang ke dalam lingkungan perairan inilah
yang menyebabkan pencemaran air atau perairan yang selanjutnya akan
menimbulkan banyak masalah yang berkenaan dengan kesehatan, pada
kenyataanya masyarakat Indonesia yang bermukim di sekitar sungai
memanfaatkan air tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Air dalam industri digunakan untuk proses produksi maupun sebagai
sarana pengangkut limbah yang dihasilkan. Menurut Walton
(
1970
)
dalam
(
Toni
Kurniawan 2004: 2
)
, bahwa penggunaan air dalam industri selama proses
produksi dapat sebagai pendingin, media pengolahan, pencuci, penguapan
maupun sanitasi. Pada pasca produksi air digunakan sebagai sarana pengangkut
sisa-sisa produksi atau disebut limbah.
Pencemaran sungai terjadi karena perubahan kualitas air sungai sebagai
akibat masuknya limbah secara berlebihan oleh berbagai kegiatan pada daerah
pengalirannya. Salah satu limbah yang dihasilkan oleh industri adalah logamlogam
yang
berbahaya
bila
mencemari
lingkungan
air
adalah
logam
berat.
Logam
berat yaitu logam yang mempunyai massa atom diatas 40 seperti besi
(
Fe
)
, nikel
(
Ni
)
, timbal
(
Pb
)
, seng
(
Zn
)
, tembaga
(
Cu
)
, cadmium
(
Cd
)
, air raksa
(
Hg
)
, dan
krom
(
Cr
)
. Kelarutan logam-logam tersebut dalam air limbah cukup besar, lebih
besar dibandingkan dengan kelarutan logam tersebut secara normal
(
Anonim,
dalam Susanto, 2004:3
)
Penyebab logam berat menjadi bahan pencemar yang berbahaya karena
logam berat tidak dapat dihancurkan
(
nondegradable
)
oleh organisme hidup dan terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membantu
senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik secara absorbsi dan
kombinasi. Logam-logam berat tersebut akan menimbulkan masalah lingkungan
karena unsur-unsur itu tidak terurai selamanya
(
Syarifah, dalam Susanto, 2004:2
)
.
Air tercemar ditandai dengan adanya perubahan suhu air, pH, warna, bau
air dan rasa air, timbulnya endapan, koloidal dan bahan terlarut. Adanya
mikroorganisme, dan meningkatnya radioaktifitas lingkungan air
(
Wardhana,
2001:74
)
.lmbah yang dibuang ke sungai telah menimbulkan pencemaran air dan
mengganggu kehidupan akuatik. Pencemaran oleh limbah industri tekstil tersebut
tampak pada kondisi fisik disekitar air permukaan, berupa perubahan warna,
kekeruhan air, bau yang kurang sedap, rusaknya tanah pertanian serta menurunnya
hasil pertaniandi sekitar daerah aliran sungai.
Pencemaran oleh limbah industri tekstil yang berupa perubahan warna
dapat diamati dari warna merah kecoklatan, kelabu, dan biru kehitaman di
lingkungan air sungai. Perubahan warna tersebut berganti-ganti sesuai dengan
waktu pembuangan limbah. Selain perubahan warna juga terjadi kekeruhan pada
air sungai. Kekeruhan tersebut disebabkan limbah mnegandung endapan kelabu
sehingga membuat air menjadi tampak keruh. Kondisi fisik selanjutnya yang
dsitimbulkan dari limbah industri tekstil yaitu bau. Bau tercium menyengat pada
puncak musim kemarau. Hal tersebut terjadi karena air sungai sabagaian besar
mndapat aliran dari limbah. Dampak selanjutnya yaitu mengganggu kehidupan
organisme akuatik. Kehidupan akuatik semakin jarang ditemui di lingkungan
perairan. Hal ini ditandai dengan jarangnya komunitas ikan-ikan kecil maupn
organisme akuatik lainnya. Hal ini ditandai denggan jarangnya komunitas ikanikan
kecil
maupun
organism
akuatik
lainnya.
Dampak
yang
lain
yaitu
menurunnya
produksi
pertanian.
Penurunan
produksi
pertanian
disebabkan
oleh
penggunaan
air
sungai
yang
telah
tercemar
oleh
limbah
industri
tekstil.
Kualitas air sungai pada umumnya memenuhi syarat untuk irigasi
kecuali sungai-sungai yang telah melewati daerah industri dimana yang sering
terpolusi oleh limbah industri yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Pemberian air irigasi dengan kualitas yang baik dapat memperbaiki tanah, karena kandungan kalsium dalam air dan keuntungan dari proses pencucian kelebihan
garam dalam tanah
(
Toni Kurniawan, 2004: 2
)
.
Di Desa Purwosuman terdapat beberapa industri tekstil antara lain PT.
BATI, PT. Kenaria, PT. Sabatek, PT. Sulismatek. Dari berbagai industri tersebut
yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah industri Tekstil PT. Kenaria.
Areal yang industri yang cukup luas dan berkapasitas produksi yang cukup besar
sehingga memerlukan kebutuhan air yang cukup besar pula untuk proses
produksinya. Buangan yang dihasilkan berupa limbah padat, cair dan gas. Hasil
buangan yang utama yaitu limbah cair. Hal tersebut disebabkan kegiatan produksi
menggunakan air cukup besar untuk air proses, air pendingin, air pemanas dan air
sanitasi.
Keberadaan industri tekstil PT. Kenaria membawa dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positif yaitu tersedianya lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar sedang dampak negatifnya yaitu menimbulkan pencemaran air.
Limbah yang dibuang ke air permukaan
(
Sungai Winong
)
dapat mencemari dan
menurunkna kualitas air. Limbah yang dibuang ke air permukaan tersebut dalam
jumlah sedikit itdak akan mengganggu lingkungan. Hal tersebut disebabkan oleh
kemampuan air sungai menetralisir limbah dalam jumlah sedikit. Limbah yang
berkualitas banyak dan kontinyu dapat mengakibatkan menurunnya kualitas
lingkungan, karena keterbatasan kemampuan air sungai untuk memperbaiki
sendiri/self purification.
Industri tekstil PT. Kenaria telah membuang limbahnya ke Sungai
Winong yang berada di belakang pabrik. Limbah industri tekstil tersebut sebelum
di buang ke Sungai Winong diolah dahulu di instalasi pengolahan air limbah
(
IPAL
)
kemudian disalurkan melalui saluran semi permanen menuju ke kolam
pengendapan setelah proses tersebut air limbah di buang ke Sungai Winong.
Sungai Winong yang telah tercemar limbah industri tekstil PT Kenaria
merupakan salah satu anak Bengawan Solo yang melintasi Desa Purwosuman.
Sungai Winong menurut kontinuitas alirannya termasuk jenis sungai perennial
yaitu sungai yang selalu mengalirkan air pada musim penghujan maupun musim
kemarau dengan debit yang lebih tinggi pada musim penghujan, sungai ini mempunyai penampang yang relatif sempit dan debit air yang kecil, sehingga
meskipun Sungai Winong secara alami mempunyai daya purifikasi
(
Self
purification
)
namun daya tersebut dapat menurun atau bahkan hilang apabila
limbah industri yang masuk terlampau banyak dan belum diolah secara baik.
Dengan masuknya air limbah industri tersebut membuat kualitas air
sungai mengalami penurunan. Hal ini ditandai dengan berubahnya warna fisik air
sungai menjadi keruh, terdapat kotoran yang mengambang dan adanya lapisan
minyak di permukaan air sungai Winong itu, padahal sungai tersebut telah
dimanfaatkan penduduk untuk air irigasi pertanian di Desa Purwosuman. Dengan
kondisi sungai tersebut menimbulkan gangguan-gangguan pada tanaman pertanian
berupa pertumbuhan yang terhambat dan berdaun sempit dan ada beberapa yang
gagal panen
Effect Of Return On Assets, Current Ratio And Net Profit Margin On Stock Price ( Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 - 2019 )
Abstract This study aims to examine the effect of Return On Assets, Current Ratio and Net Profit Margin on stock prices in food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2019. The population used in this study were 26 food and beverage companies. The sample used as many as 12 food and beverage companies with a sampling technique using purposive sampling. The data analysis method used multiple linear regression analysis. The results of the study partially show that Return On Assets has no significant effect on stock prices, Current Ratio has a negative and significant effect on stock prices, Net Profit Margin has a positive and significant effect on stock prices. Simultaneously Return On Assets, Current Ratio and Net Profit Margin affect the stock price. Keywords: Return On Assets, Current Ratio, Net Profit Margin, Stock Pric
PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA CV. ADITEK JAYA DI TEGAL
Berhasil tidaknya suatu usaha salah satunya di pengaruhi oleh faktor
tenaga kerja. Oleh karena itu sumber daya manusia dalam perusahaan terutama
tenaga kerja langsung perlu diperhatikan. Produktivitas kerja di perusahaan di
pengaruh beberapa faktor, di antaranya faktor upah, tingkat pendidikan dan
pengalaman kerja karyawan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN
PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
PADA CV. ADITEK JAYA DI TEGAL”.
Penelitian berlangsung di CV. ADITEK JAYA yang berlokasi di Desa
Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Tujuan dari penelitian ini
adalah (1)untuk mengetahui besarnya upah, tingkat pendidikan dan pengalaman
kerja terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan (2)untuk mengetahui
faktor dominan dari ketiga variabel tersebut terhadap peningkatan produktivitas
kerja karayawan.Teknik yang di gunakan adalah uji asumsi klasik, regresi linier
berganda di sertai uji t, uji F, dan koefisien determinasi.
Uji Asumsi klasik yang pertama dengan uji Normalitas dari hasil
pengujian kolmogorov-smirnov (lihat pada hasil output regression) menunjukkan
bahwa nilai asymp.sig (2-tailed) dalam penelitian ini memliki nilai 0,931 yang
berarti lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi
berdistribusi secara normal. Yang kedua yaitu uji multikolinieritas angka VIF ada
sekitar 1 sampai 10, demikian juga hasil tolerance mendekati 1 atau diatas 0,1.
Angka toleran untuk X1 (upah) adalah 0,970. X2 (tingkat pendidikan) adalah
0,852 dan X3 (pengalaman kerja) adalah 0,874. Dan untuk VIF X1 (upah) adalah
1,031. X2 (tingkat pendidikan) adalah 1,174 dan X3 (pengalaman kerja) adalah
1,144. Dengan demikian dapat dinyatakan juga model regresi tidak terdapat
masalah multikolinieritas. Dan yang ketiga yaitu Heteroskedassitas menunjukan
nilai p-value untuk masing-masing variable di atas 0,05 sehingga di nyatakan
bebas heteroskedasitas. Hasil perhitungan metode regresi linier berganda
menghasilkan persamaan Y = 22,398 + 8,940 X1 + 1,088 X2 + 3,342 X3 hasil
penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara upah,
tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja.
Dari hasil uji F diketahui nilai Fhitung (16,841) > dari Ftabel (2,29). Dengan
demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari upah, tingkat
pendidikan dan pengalaman kerja secara serentak terhadap produktivitas. Dari uji
t test diketahui nilai thitung untuk X1 (upah) sebesar 3,297 dan X2 (tingkat
pendidikan) sebesar 2,129 dan X3 (pengalaman kerja) sebesar 2,857 dan nilai
ketiganya lebih besar dari ttabel yaitu 2,045. Maka Ha diterima dan Ho di tolak,
berarti upah, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas. Dari metode koefisien determinasi di peroleh nilai R2
sebesar 0,568 artinya pengaruh dari upah, tingkat pendidikan dan
penglaman kerja terhadap produktivitas sebesar 56,8 dan sisanya dipengaruhi oleh
variable lain.
Berdasarkan analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa upah, tingkat
pendidikan dan pengalaman kerja mempunyai pengaruh terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja pada perusahaan dan faktor yang lebih berpengaruh
adalah upah. Oleh karena itu perusahaan sebaiknya haruslah memberikan tingkat
upah yang sesuai dengan hasil kinerja karyawan atau dengan menaikan tingkat
upah. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat meningkatkan
produktivitasnya sehingga proses produksi akan berjalan lancar
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2016-2019
Abstract This study aims to examine the effect of the of the Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) and Return On Asset (ROA) on Profit Growth in property and real estate companies for the 2016-2019. This research uses quantitative research methods. The population used is all property and real estate companies listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) during the study period. The sample selection was determined by purposive sampling in order to obtain a sample of 26 companies. The results showed that the CR, NPM and ROA partially affect Profit Growth. Meanwhile, TATO and DER partially had no effect on Profit Growth. The results of the study using the F test show that CR, TATO, DER, NPM and ROA simultaneously affect Profit Growth. The results of the coefficient of determination show that the variables CR, TATO, DER, NPM and ROA simultaneously have an effect of 36,6% on Profit Growth. Keywords: Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Profit Growth
Pengembangan Content Management System (CMS) Berbasis PHP Dengan Menggunakan Pendekatan Model View Controller (MVC)
HTML pada awalnya diciptakan sebagai bahasa yang sederhana untuk membangun format teks yang dipublikasi melalui sarana internet. Pada awal perkembangannya, HTML hanya terdiri dari tag-tag sederhana yang hanya berfokus pada bagaimana sebuah teks dapat disajikan dengan baik pada sebuah web. Salah satu alat bantu dalam mempublikasi konten web adalah Content Management System (CMS). Antarmuka merupakan bagian yang paling terlihat dalam suatu aplikasi web. Interaksi antara antarmuka dan pengguna ini, menjadi titik fokus developer dalam melakukan pengubahan aplikasi yang mempertimbangkan kemudahan penggunaan. Business logic yang rumit yang tidak terintegrasi secara baik dengan antarmuka pengguna, membuat pengubahan pada antarmuka pengguna menjadi lebih kompleks dan mudah terjadi kesalahan. Perubahan pada satu bagian memiliki potensi keterkaitan dengan keseluruhan aplikasi. Saat ini CMS memiliki varian-varian baru seperti Wordpress, Joomla dan lain sebagainya. Setiap varian tersebut menawarkan berbagai fasilitas dan kemudahan di segmen yang berbeda. Namun varian-varian CMS yang ada saat ini juga memiliki kelemahan dalam memisahkan business logic yang rumit dan antarmuka pengguna CMS. Oleh karena itu, perlu diciptakan CMS yang mengimplementasikan pendekatan Model View Controller (MVC) yang memisahkan antara bagian bussiness logic dan antarmuka pengguna dengan baik serta mengatur tata interaksi antar bagian tersebut. Aplikasi CMS yang dikembangkan ini meliputi Framework dasar CMS yang mengimplementasikan pendekatan MVC, manajemen user dan akses, manajemen menu, manajemen aset digital, serta manajemen extension
- …